Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Upaya Meningkatkan Kekuatan.
Bab 23. Upaya Meningkatkan Kekuatan.
Dalam sekejap, Rian melesat dengan sangat cepat. Dengan memanfaatkan kecepatan cahaya, dari luar angkasa yang sangat jauh, kurang dari satu detik ia sudah tiba di planet Bumi.
Dengan penglihatannya sendiri, ia bisa melihat jika segala sesuatu yang ada di planet Bumi telah kembali seperti semula. Tidak ada kehancuran, tidak ada kekacauan. Bangunan-bangunan yang roboh dan hancur berkeping-keping telah tersusun rapi, seolah gempa bumi dahsyat yang mengguncang planet tersebut tak pernah terjadi sebelumnya.
Retakan tanah yang menjalar sejauh mata memandang, kawah dalam di berbagai tempat yang sebelumnya menenggelamkan miliaran manusia, pohon-pohon, dan bangunan-bangunan yang tak terhitung jumlahnya, semua benar-benar lenyap.
Lenyap dalam artian telah kembali ke 10 menit sebelum kekacauan terjadi.
Menyadari itu semua, ia pun menghela napas lega.
Rencana penaklukan Distrik 97 dan juga Distrik 99 akan ia lakukan sekarang juga.
Kenapa demikian? Jawabannya sederhana. Fokusnya bukan lagi menaklukkan distrik, akan tetapi untuk memburu para Reciver of Darkness yang tersebar di seluruh Bumi.
Dengan demikian, secara tidak langsung hal ini juga menjadikannya menguasai berbagai wilayah dengan cepat.
Hal ini tidak bisa ditunda terlalu lama. Menyadari jika lawannya sebelumnya yang seorang Beginner level 4 saat dirasuki oleh Davis of Darkness, meskipun itu hanya beberapa detik, akan tetapi jelas memiliki kekuatan yang sama dengan dirinya.
Bahkan, bisa jadi mungkin dia lebih kuat. Itu bisa setara dengan dirinya hanya karena yang diambil tubuhnya adalah seorang Reciver dengan level yang rendah. Apabila itu Reciver dengan level yang tinggi, maka bisa jadi durasi waktu untuk mengendalikan tubuh Reciver tersebut juga akan bertambah.
Jika Rian tidak bertambah kuat, maka dalam bentrokan berikutnya, takutnya ia bahkan akan dikalahkan.
Ia harus mempersiapkan segalanya semaksimal mungkin dan tumbuh dengan kuat secepat mungkin.
Jadi, ancaman adalah karena ia tidak mengetahui seberapa kuat Davis of Darkness yang sesungguhnya.
Berapa banyak titik esensi kegelapan yang telah ia embunkan?
Bagaimana jika itu lebih dari seratus?
Bagaimana jika itu lima ratus?
Atau bahkan, mungkin seribu?
Jika itu terjadi, maka itu akan menjadi urgensi yang tidak akan pernah bisa ia tanggung. Dirinya saja saat ini masih mengembunkan 25 titik esensi cahaya, yang mana semua itu masih jauh dari kata cukup.
Tanpa menahan diri, ia langsung melebarkan persepsinya. Yang ia ingat, jika dari ingatan ayah angkatnya, ada satu mantra kuno yang bisa membuatnya menciptakan Avatar raksasa.
Berdasarkan ingatan yang ia dapatkan juga, dengan kekuatannya saat ini mencapai 25 titik esensi cahaya, ia bisa menciptakan sosok Avatar raksasa setinggi dua puluh meter dalam waktu seperempat jam.
Artinya, itu hanya lima belas menit, tapi meskipun hanya lima belas menit, itu sudah lebih dari cukup.
Tanpa ragu, ia pun segera merapalkan mantra kuno tersebut:
Benedictione lucis aeternae, quae per totum universum dispersa est, corpus et anima mea lux est.
Caelum et terra, totus universus, in unam harmoniam coeunt.
Voluntate mea, evocabo Avatar meum ex granulis elementorum lucis. Congela, condensa, et fiam.
(Dengan berkah cahaya abadi yang tersebar di seluruh alam semesta, tubuh dan jiwaku adalah cahaya.
Langit dan bumi, seluruh alam semesta, bersatu dalam satu keharmonisan.
Dengan kehendakku,
Aku membangkitkan Avatar diriku dari butiran elemen cahaya. Mengembunlah, memadatlah, dan jadilah.)
Dalam sekejap, elemen cahaya yang begitu murni melonjak dari dalam tubuhnya. Energi Qi dari berbagai arah segera terkumpul dan terserap masuk ke dalam tubuhnya.
Saat itu terjadi, tubuhnya semakin memancarkan sinar cahaya yang begitu terang dan menyilaukan.
Lalu, secara mengejutkan, sinar cahaya itu mulai mengembun, memadat, dan mulai menciptakan sosok Avatar yang sangat tinggi, tinggi dua puluh meter, menyelimuti tubuhnya.
Bentuknya transparan, berwarna kuning keemasan, dengan Rian yang berada di tengah-tengah Avatar raksasa itu.
Saat sosok avatar itu muncul, sekali lagi kehampaan langsung bergetar dengan hebat. Fluktuasi energi yang begitu dahsyat segera menyebar ke segala arah. Distorsi ruang mulai terjadi dan retakan demi retakan yang tak terhitung jumlahnya mulai meluas. Retakan itu melebar seperti jaring laba-laba yang tak beraturan.
Namun, dalam sekejap, hukum semesta segera memperbaiki retakan itu.
Sekali lagi dunia dibuat terkejut dan terguncang oleh sosok avatar energi setinggi dua puluh meter dengan cahaya keemasan yang sangat megah.
Ini mengingatkan mereka tentang sesosok dengan kekuatan elemen cahaya yang melindungi semua orang dari kehancuran beberapa waktu yang lalu. (Saat pertempuran Rian melawan Samuel).
Dan kini semua orang yakin jika sesuatu itu adalah sosok yang sama. Mata semua orang langsung berbinar, dipenuhi oleh rasa kagum dan rasa hormat yang sangat luar biasa.
Bagaimanapun juga, kehadiran sosok yang seperti superhero di tengah-tengah kekacauan dan kehancuran dari eksistensi lain yang muncul secara mendadak dan mengancam nyawa mereka semua merupakan simbol harapan.
Semua orang yang ada di dunia bahkan mulai berspekulasi jika sosok itu adalah sosok terpilih.
Lalu siapa yang memilih?
Jawabannya tentu saja Sang Agung, Sang Maha Pencipta segalanya, Sang Maha Tertinggi yang berkuasa atas apa yang ada di seluruh alam semesta.
Dia adalah sosok terpilih yang diberikan kekuatan lebih untuk menjaga keseimbangan dunia.
Itulah spekulasi yang dibuat oleh semua orang.
Di kehampaan, saat ini ia yang telah diselimuti oleh avatar elemen cahaya memancarkan tekanan yang begitu dahsyat. Namun, bagi manusia biasa, tekanan ini terasa begitu lembut, memberikan efek kesembuhan yang menyembuhkan segala penyakit.
Mereka yang tadinya lumpuh tiba-tiba merasa seluruh saraf dan otot mereka hidup dan dalam sekejap mata mereka bisa kembali bangkit dan berjalan. Mereka yang tadinya buta seolah ada energi murni yang meregenerasi indra penglihatan mereka, dan masih banyak lagi.
Bahkan dengan ajaib, ada seseorang yang salah satu organnya cacat dan diamputasi. Dengan esensi elemen cahaya itu, bagian tubuh yang hilang mulai tumbuh kembali.
Kekuatan yang seperti dewa ini benar-benar mengejutkan seluruh umat manusia yang ada di Planet Bumi.
Segala macam penyakit seperti kanker, tumor, dan segala macam dibakar hingga bersih, dimurnikan, dan diregenerasi.
Bahkan orang yang sebelumnya sempat mati namun belum sampai sepuluh menit, seolah jantungnya kembali dipicu dan mendapatkan vitalitas sehingga denyut kehidupan perlahan mulai berdetak dan secara ajaib ia dibangkitkan dari kematian.
Jika semua umat manusia bersukacita dengan berkah ajaib ini, namun tidak bagi mereka yang telah menjual jiwanya kepada Darkness.
Mereka semua, para Magician yang bersumpah setia kepada Darkness dan menjadi Receiver of Darkness, merasakan rasa sakit yang luar biasa.
Seolah jiwa dan tubuh fisik mereka dibakar kemudian dimurnikan. Bahkan ada seorang Receiver yang lebih kuat mencoba untuk melawan, namun perlawanan itu seolah percuma saja. Semakin ia melawan, rasa sakit yang membakar jiwa dan tubuh fisiknya menjadi semakin kuat lagi.
Kemudian Rian, yang berada di tengah avatar dirinya, mulai mengangkat tangannya ke atas.
Dengan satu pikiran, ia mulai menyelimuti seluruh para Receiver of Darkness yang telah menerobos ke Planet Bumi.
"BOOM!"
Seketika domainnya langsung meluas.