NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 23

Sejak siang tadi Dara tak hentinya menangis, ia bahkan harus berkali-kali menyeka air mata yang menggenang di pelupuk matanya saat mengemasi barang-barang pribadinya.

Besok, ia dan Dante sudah harus menyerahkan rumah ini kembali pada pengacara Max. Mereka akan kembali ke kehidupan mereka masing-masing sebelum Yulia dan Max meninggal dunia dalam kecelakaan tragis yang menimpa mereka berdua.

Tapi tak semudah itu bagi Dara, selama satu bulan kebersamaannya dengan Dion. Bocah itu sudah memenuhi dirinya. Tawanya, tangisnya, dan sikap manjanya terhadap dirinya benar-benar Dara rindukan saat ini.

Dara menyayangi Dion saat pertama jumpa dengannya, saat itu ia turut menemani Yulia melahirkan di rumah sakit, ia sama bahagianya dengan Yulia saat Dion lahir kedunia.

Tapi jika mengingat apa yang orang-orang katakan terhadapnya, bahwa ia tak cukup pantas untuk mengasuh Dion, ia tak bemberikan teladan yang baik kepada Dion, Dara mencoba ikhlas, toh sekarang Dion sudah di rawat dengan baik oleh pasangan yang sempurna, toh ia masih di izinkan menjenguknya.

Perlahan tangis Dara mereda, di saat yang bersamaan pintu kamarnya di ketuk oleh Dante. "Boleh aku masuk?" tanya Dante.

Dara buru-buru menyeka air matanya dengan tisu yang selalu di sampingnya. "Ya, masuklah!" ia mempersilahkan Dante masuk.

Dante berjalan memasuki kamar Dara, ia menyingkirkan koper yang menghalanginya kemudian ia berjongkok di hadapan Dara, menatap wajah sedihnya.

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu mengenai kita," ucap Dante serius.

Dara mendongak menatap Dante, ia siap mendengar apa yang ingin Dante sampaikan.

"Aku dapat tawaran memproduseri acara televisi Jogja," ucap Dante. "Rencanya besok aku akan berangkat." Ia diam untuk beberapa saat, dan Dara masih menunggu kelanjutannya.

"Mengenai hubungan pernikahan kita... Aku persilahkan kau untuk mengajukan gugatan cerai, semua biayanya nanti akan aku tanggung, dan aku akan kooperatif datang kepersidangan," lanjut Dante.

Dante mengulurkan tangannya menggenggam tangan Dara. "Jaga dirimu baik-baik ya, jika suatu hari nanti kau menemukan pria impianmu, jangan lupa kau telusuri asal usulnya dengan detail," saran Dante.

"Aku minta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan, aku siap memberikan kompensasi apa pun yang kau minta atas kerugian malam itu. Walau apapun yang kulakukan tidak akan bisa mengubah keadaan..."

"Sudahlah," potong Dara. "Kau tidak sepenuhnya salah, lagi pula kita kan mau bercerai dan statusku juga nantinya akan berubah. Tentu tak akan ada pria yang mempermasalahkan mengapa aku tidur dengan suamiku sendiri."

Dante tersenyum lega, karena akhirnya Dara mau memaafkannya.

"Dante, maukah kau menemaniku malam ini?" pinta Dara. "Aku tidak sanggup tidur di kamar ini sendirian, karena aku masih memikirkan Dion."

Dante memahami kesedihan yang Dara rasakan, ia pun ingin membagi kesedihan yang sama, sehingga semalaman suntuk Dante mendekap erat tubuh Dara, mereka saling menguatkan satu sama lain sehingga esok menata hari yang baru di jalan mereka masing-masing.

***

Suara bel rumah, membangun Dara dari tidurnya yang begitu nyaman dalam pelukan Dante. Ia masih enggan untuk meninggalkan tempat tidurnya. "Siapa sih bertamu pagi-pagi gini? Mengganggu saja," gerutunya.

"Dante.. Boleh kau saja yang buka?" Matanya masih terlalu berat untuk dibuka, ia meraba-raba tempat tidurnya, namun tak menemukan sosok Dante.

"Dante..." akhirnya Dara membuka matanya, ia melihat sekeliling pria itu sudah tidak ada dikamarnya.

Dara beranjak dari kamarnya menuju kamar Dante, ia mengabaikan suara bel rumah yang terus berbunyi di depan. "Dante..."

Ia tak menemukan Dante di kamarnya, kopernya serta barang-barang pribadinya sudah bersih tanpa sisa. "Danteee..."

Dara berlari ke dapur, berharap pria itu sedang sarapan. Namun lagi-lagi ia tak menemukan sosok Dante, ia hanya menemukan beberapa potong roti bakar, serta segelas jus. Ia juga menemukan secarik kertas bertuliskan. Selamat menikmati, sampai jumpa lain waktu. Dara.

"Tidak!" Dara menggelengkan kepalanya. "Aku yakin Dante belum pergi jauh!" ia berlari menuju garasi, ia keluar dari garasi dengan kecepatan tinggi meninggalkan tamunya yang ternyata pengacara Max yang ingin mengambil kunci rumah.

"Dasar orang sinting," gumam pengacara. "Bagaimana bisa Max menitipkan anaknya pada orang seperti dia?"

***

"Tidak! Kau tidak boleh pergi Dante.." air mata kembali menggenangi pelupuk mata Dara, ia langsung menghapusnya, lalu menaikan kecepatan laju kendaraannya.

Flashback on.

Dante memandangi wajah cantik Dara yang terlelap dalam pelukannya, ia membelainya dengan lembut. "Sungguh aku tak menyesali adanya pernikahan ini, pernah seatap denganmu adalah kebahagiaan terindah seumur hidupku," bisik Dante, ia mengungkap semua perasaan yang selama ini ia pendam kepada Dara.

"Aku masih mencintaimu sejak pertama kita berkenalan," lanjut Dante. "Perasaan itu tidak pernah hilang dan berkurang sedikit pun meski kita sering kali bertengkar. Aku tidak pernah bersung-sungguh marah apalagi benci kepadamu, Ra. Malah aku selalu berharap pernikahan ini adalah pernikahan sungguhan."

Dante memandangi Dara dengan penuh cinta, mungkin jika Dara tidak sedang tertidur, ia tidak akan berani mengungkapkan ini semua. "Maaf bilaku selalu membuatmu marah dan benci padaku. Maaf jika aku tidak pernah bisa menjadi pria yang kau idam-idamkan. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Daraku sayang." Dante mendekap erat tubuh mungil istrinya, sembari mendaratkan kecupan di kepala Dara.

Flashback Off

Dara mendengar itu semua, ia hanya pura-pura tidur agar Dante tidak merasa malu dan merusak suasana, tapi ia berencana akan menahan pria itu pergi pada keesokan pagi, karena ia pun merasakan hal yang sama dengan Dante.

Dara begitu mencintai Dante sejak mereka kenal, hanya egonya saja yang membuatnya kesal pada pria, namun jauh dilubuk hatinya ia begitu bahagia bisa menikah dengan Dante.

Sayangnya rencana Dara gagal total karena ia terbuai kenyamanan dalam hangannya dekapan Dante, ia bangun setelah Dante sudah tidak di sisinya lagi.

Tiba di bandara ia berlari mencari keberadaan Dante, berharap pria itu belum pergi. Ia berlari sembari mencoba menghubungi Dante, namun handphone Dante diluar jangkauan. "Apa dia benar-benar sudah pergi?"

Dara mencoba mencari informasi mengenai jadwal penerbangan, dan benar saja pesawat menuju jogja sudah lepas landas sejak beberapa menit yang lalu.

Tubuh Dara begitu lemas, ia sudah kehilangan Dion dan kini ia kehilangan Dante.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
hhmmm wajar sihh...
hubungan yang awalnya sudah tdk sehat apalagi dengan keterpaksaan akhirnya jd tidak baik
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
ikhlaskan sajaa yaa Dara dan Dante biar mereka bahagia bersama Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
jahatnyaa pasti sering dicubit, dipukul dan ga dikasih makan
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
Pengacara Max yg ngeselin itu hrs ikut bertanggung jawab..😡😡
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
Ya Allah..jahatnyaa
sudah diapain itu Dionn 😭😭😭😭
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
Angel ada gunanya jugaa 😄
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
astagfirullaah
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
hahahaha rasain tuh pengacara juga ikutan kagak di gaji 🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
sehingga berencan menjual Dion ke luar negeri --> sehingga berencana menjual Dion ke luar negeri
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Albert memang jarang sekali datang ke Indonesi --> Albert memang jarang sekali datang ke Indonesia
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
whaaaaaat ????
Max dan Yulia mafia berlian 😱😱😱😱😱
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waah adik bungsunya Albert kejam dan jahat yaaa
bahkan ia tega menggunakan identitas kakaknya untuk melakukan perdagangan anak di bawah umur ini
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
lhadalah ternyata petugas dinas sosial itu adalah orang bayarannya Albert dan Cindy tooooh
pantas aja dia langsung resign saat Albert akan berangkat ke luar negeri, mungkin tuh petugas dinas sosial takut dirinya akan ikutan masuk penjara jika kasus penjualan anak itu terbongkar kali yaak
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
aaapaaa ????
minta maaf katamu???
setelah Dion mengalami trauma kayak gini, ish ish ish ish
pengacara macam apa kamu itu
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaghfirullah Dion langsung kembali memeluk Dara dengan erat saat tuh pengacara sodron masuk keruang rawat inap Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
akhirnya ooooh akhirnya nih pengacara sontoloyo datang juga ke hadapan Dara dan juga Dante 🚶🚶🚶
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Alhamdulillah akhirnya Dion bisa kembali tertawa riang kembali setelah beberapa saat yang lalu Dion menangis seakan menyampaikan kepedihan yang ia alami beberapa bulan terakhir sejak tinggal bersama Albert dan Cindy
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
gitu dahulu dengan sombongnya baik Albert ataupun Cindy mencemooh makanan yang mereka bawa saat bertamu ke rumah Albert untuk menjenguk Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Alhamdulillah akhirnya Dion bisa kembali makan dengan lahap karena bubur yang diberikan rumah sakit telah di campur ama Dante dengan abon buatan Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Dion kayaknya takut banget jika harus pisah lagi dengan Dara dan juga Dante sehingga gak mau lepas sedetikpun dari pangkuan Dara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!