NovelToon NovelToon
Divine Gear: Nexus

Divine Gear: Nexus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aidiel Batagor

Masa depan yang bahagia telah tiada, Yuki dengan alat sihir yang diberikan oleh ayahnya kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan yang rusak.

Yuki terlempar ke tahun 2099 dimana dia dijual sebagai seorang budak dan dibeli oleh wanita dari keluarga bangsawan bernama Theresa Clorish dan diangkat menjadi penjaga keluarga Clorish.

Selain menjadi penjaga keluarga Clorish, Yuki juga harus menghentikan sesuatu yang akan menghancurkan masa depan dengan kekuatan mutan miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidiel Batagor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permainan Hidup dan Mati

Yuki mendapatkan kembali kesadarannya setelah pingsan saat berusaha berlari dari Mundo, sekarang dia mendapati dirinya berada di dalam sebuah ruangan dengan tangan dirantai.

"Dimana aku?." Yuki bertanya-tanya.

"Aku tidak menyangka bahwa kekuatan regenerasimu bisa menghidupkanmu dari kematian." Suara Aldrian terdengar dari sebuah sudut gelap disebelah kiri Yuki.

"Tuan Aldrian?." Tanya Yuki memastikan.

Aldrian mengabaikan Yuki dan melihat ke arah sebuah monitor yang terlihat wajah seorang pria berusia sekitar 30 tahun-an menjadi walpaper dari layar tersebut.

"Orang itu...." Yuki nampak terkejut saat melihat wajah pria itu.

"Dia adalah tuan muda yang dimaksud oleh Mundo, sang penerus sah Darius Nexorian." Jelas Aldrian dengan wajah tidak senang saat melihat wajah Darius.

"Aku tahu, dia adalah sebuah ancaman." Jawab Yuki.

Melihat sikap Yuki yang seperti itu membuat Aldrian terkejut dan tidak menyangka jika dia dan Yuki memiliki pemikiran yang sama pada Darius.

Tak lama kemudian Mundo datang dan melihat Yuki telah sadar, dia menghampirinya lalu melayangkan pukulan keras pada Yuki hingga membuat wajahnya hancur penuh darah.

"Rasakan itu bocah, itu adalah balasan yang kau lakukan padaku tadi." Ucap Mundo dengan marah.

Setelah beberapa saat, wajah Yuki yang hancur kembali seperti semula, Aldrian yang melihat itu memuji kemampuan yang dimiliki oleh Yuki.

"Apa kau tidak merasa kesakitan sedikitpun?." Tanya Aldrian penasaran.

"Aku sudah mengalami hal yang lebih parah dari ini, luka seperti ini sama sekali tidak ada rasanya." Jawab Yuki.

Disebelah kanan Yuki, terlihat Codex yang telah sadarkan diri dan tampak kebingungan dengan apa yang terjadi pada mereka.

"Apa yang terjadi? Dimana kita?." Tanya Codex panik.

"Aku memiliki pertanyaan padamu Codex, kenapa kalian datang kemari?." Tanya Aldrian dengan nada tidak senang.

Mendengar pertanyaan Aldrian yang tampak bodoh membuat Codex kesal saat Aldrian menanyakan hal itu.

"Bukankah sudah jelas? Kami datang untuk menyelamatkanmu!." Teriak Codex.

"Kenapa? Aku tidak pernah meminta untuk diselamatkan." Balas Aldrian dengan suara keras.

"Kalau begitu mengapa kau dulu menyelamatkanku padahal aku tidak memintanya hah?." Tanya Codex.

Aldrian terdiam mendengar ucapan Codex. Dia menyelamatkannya karena dia tidak ingin Codex mati karena rencana para pengkhianat dari Phantom Revolution yang berusaha membunuhnya.

"Karena itulah apakah salah jika aku datang untuk menyelamatkanmu?." Tanya Codex dengan kesal.

"Jadi sekarang bagaimana? Kau sudah tertangkap dan kita semua akan mati disini apakah ini yang kau sebut menyelamatkan?." Aldrian melontarkan kata-katanya dengan sangat keras hingga membuat Mundo menjadi sangat marah.

"Sudah cukup! Tidak bisakah kalian diam? Aku sedang bekerja disini!." Teriak Mundo pada mereka.

Mundo berniat menghampiri Aldrian dan Codex untuk menghajar mereka namun ponsel miliknya berdering dan Mundo pun mengurungkan niatnya lalu mengangkat ponselnya dan pergi meninggalkan mereka.

Yuki memikirkan cara untuk mereka kabur dari sini, namun rantai yang menahan mereka yang menjadi alasannya. Melihat rantai yang menahannya terlihat tua dan berkarat, Yuki mendapatkan sebuah rencana yang cukup gila.

"Aku punya solusi untuk kita keluar dari sini." Ucap Yuki.

Aldrian dan Codex pun melihat Yuki yang menarik paksa tangannya keluar dari rantai itu, Codex meminta Yuki untuk berhenti namun Yuki tidak menghiraukannya. Yuki berteriak kuat saat berusaha melepaskan tangannya dari rantai tersebut seperti orang yang menahan rasa sakit.

"Hei Yuki hentikan! Tanganmu bisa putus!." Ucap Codex.

"Justru itulah rencanaku!." Jawab Yuki sambil berteriak berusaha melepaskan rantai tersebut dari tangannya.

Codex menutup matanya dan tidak ingin melihat Yuki, sedangkan Aldrian memperhatikan dengan seksama hal sia-sia yang dilakukan oleh Yuki.

Setelah rantai tersebut tertarik cukup kuat, kedua tangan Yuki pun terputus dan menyebabkan darah berceceran dimana-mana. Namun Yuki berhasil melepaskan diri dari rantai tersebut.

"Kuakui kau cukup gila bocah." Ucap Aldrian terkejut melihat Yuki yang terkapar tanpa kedua tangannya.

Codex membuka matanya, saat melihat tangan Yuki yang tertinggal di borgolan rantai tersebut dia langsung berteriak dan menjadi semakin histeris saat melihat darah berceceran di lantai.

"Tenanglah Codex!." Teriak Aldrian.

Yuki berdiri dan melihat sekitarnya apakah ada kunci yang bisa dia gunakan untuk melepaskan Aldrian dan Codex. Dia berjalan menuju meja dimana tempat Mundo bekerja, Yuki melihat semua benda yang ada diatas meja dengan seksama dan menemukan sebuah kunci.

Kedua tangan Yuki tumbuh perlahan dan setelah kembali dalam keadaan normal, dia mengambil kunci tersebut dan berlari ke arah mereka berdua lalu melepaskan rantai dari mereka satu-persatu.

"Kekuatan monster yang mengerikan." Ucap Aldrian.

Mendengar kata monster membuat Yuki teringat kenangan menyedihkan tentang orang-orang dan membuat Yuki terdiam sejenak.

"Tunggu apalagi, ayo kita tinggalkan tempat ini." Ucap Codex mengajak mereka untuk pergi.

Yuki segera menghilangkan kenangan menyedihkan itu dari kepalanya lalu pergi mengikuti Aldrian dan Codex.

"Apa kau paham tempat ini?." Tanya Aldrian.

"Aku tidak tahu, tujuan utama kita adalah pergi dari sini." Jawab Codex.

Setelah berlari cukup lama, mereka tiba disebuah ruangan yang sangat besar dan dipenuhi oleh dinamit. Mereka berkeliling disekitar ruangan yang terlihat berbeda seperti tempat mereka ditahan tadi, sebuah ruangan yang tampak seperti gua di dalam tanah.

Codex mendekat ke arah sebuah meja dengan komputer diatasnya dan melihat ke arah monitor yang bertuliskan aktifkan pertahan darurat.

"Pertahan darurat?." Codex keheranan dengan dengan apa yang dimaksud dari pertahanan darurat namun akhirnya dia mengerti setelah melihat banyaknya dinamit dalam ruangan ini.

Disaat mereka sedang beristirahat, terdengar suara tepuk tangan dari arah lorong. Mundo muncul dengan senyuman di wajahnya.

"Padahal baru kutinggal sebentar tapi kalian sudah kabur sampai sejauh ini." Ucap Mundo berjalan menghampiri mereka.

Yuki, Aldrian, dan Codex bersiap untuk kabur dari Mundo karena mereka tahu mereka tidak akan bisa mengalahkannya begitu saja.

"Jangan takut seperti itu, aku memiliki penawaran untuk kalian." Ucap Mundo dengan nada lembut.

Mendengar hal tersebut, Aldrian berjalan menghampiri Mundo dengan perlahan. Codex menanyakan apa yang dilakukan Aldrian namun dia tidak membalasnya.

"Apa kau tertarik dengan tawaranku, Deathskull?." Ucap Mundo dengan senyum jahat.

"Ya, terima tawaranku ini besar bodoh!." Aldrian mengacungkan jari tengah pada Mundo dan menampar wajah Mundo.

Mundo berteriak kesakitan dan menjadi sangat marah. Dia menerjang ke arah Aldrian dan menyerang secara membabi-buta namun Aldrian dengan cepat bisa menghindarinya.

"Sesuai dugaanku dia tidak selalu mengubah tubuhnya menjadi logam, ada batasan hingga dia harus kembali ke tubuh manusianya." Ucap Aldrian.

"Baiklah, kalau begitu kita bisa mengalahkannya." Ucap Codex.

"Huh, kalian para manusia terlalu percaya diri. Kemarilah aku akan menghabisi kalian sekarang juga!." Teriak Mundo.

Yuki, Aldrian, dan Codex menyerang Mundo secara bersamaan hingga membuat Mundo menjadi kebingungan, Mundo pun melompat dan menghantam tanah sebagai metode penyerangan agar bisa menyerang mereka semua.

"Kau terlalu lambat gendut!." Aldrian muncul dibelakang Mundo dan menyerangnya dengan granat yang berceceran di tempat ini.

Ledakan tersebut membuat Mundo lengah dan membuat kesempatan bagi Codex untuk mengendalikan pikirannya.

"Ayo pria bodoh serang dirimu sendiri!." Teriak Codex.

Mundo menuruti perintah dari Codex dan memukuli dirinya sendiri dengan sangat kuat. Tak lama kemudian Mundo mendapatkan kembali kesadarannya dan menjadi semakin marah.

"Sudah cukup! Berhenti mempermainkanku!." Teriak Mundo.

"Permainan sebenarnya baru saja dimulai, bersiaplah anjing besar bodoh." Ucap Yuki berusaha untuk keren.

1
MirotaEN
Noelle cantik bangetzzzz
MirotaEN
lah gitu doang?😡
MirotaEN
woi author, nana karakter itu harus huruf besar woi
MirotaEN
NOELLE AH AH AH🥰🥰🥰🥰🥰
MirotaEN
TSUNDERE JANCOQ LANGSUNG NYATAIN AJA WOYYY
Aidiel Batagor: Perlu proses ygy
total 1 replies
MirotaEN
APASIH AUTHORNYA (AK JG MW😡😡😭😭😭😭)
MirotaEN
NOELLE MODUS ANYING MODUS
Aidiel Batagor: Hahahaha
total 1 replies
Adrian Koto
sampai bertemu dengan Dewi Aqua 😆
Adrian Koto
asem Masi becanda dh mau ajal
Aidiel Batagor: Kelakuan emang
total 1 replies
Adrian Koto
wih quotes nya powerful
Aidiel Batagor
Keren
MirotaEN
ah ah ah
MirotaEN
Kejam banget Yuki😭
MirotaEN
mimin sayangg mc nya umur berapa ya kalau boleh tau?
Aidiel Batagor: 18 tahun kalau gak salah
total 1 replies
MirotaEN
Pergi kau Tua
Ritsu-4
Gemes banget sih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!