Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.
Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.
Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.
Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.
Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.
Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
“Mama.”
Gendis langsung menghentikan langkahnya yang hampir saja memasuki halaman rumah Nyai Ainun. Saat mendengar ada seseorang yang memanggilnya ‘Mama’.
Senyum sumringah langsung hadir diwajah cantik Gendis saat melihat putri sulung nya ada di sana. Berbeda dengan Gendis yang terlihat senang saat melihat putrinya, Gisya ada di sana.
Gisya sendiri hanya menatap penuh dengan tanya kearah sang Mama yang datang bersama dengan seorang pria asing. Yang sama sekali belum pernah dia lihat di sepanjang hidupnya.
Gendis yang hampir masuk ke halaman rumah Nyai Ainun pun akhirnya mengurungkan niatnya dan beralih menghampiri putrinya.
“Mama, kesini juga?” tanya Gisya pada sang Mama.
“Iya. Tadi, habis dari kantor pengacara tiba tiba keinget sama tempat ini. Jadi, ya Mama putuskan untuk berkunjung,”
“Mama, datang dengan siapa?” tanya Gisya lagi, terlihat ragu ragu untuk menanyakan hal itu. Namun, rasa penasaran di dalam hatinya tidak bisa terbendung lagi.
Pasalnya, ini pertama kalinya Gisya melihat Gendis bersama pria asing yang belum pernah dia lihat di sepanjang hidupnya.
“Oh, perkenalkan. Ini Om Angga. Om Angga ini teman sekolah Mama dulu.” jelas Gendis. Menunjuk ke arah Angga.
Angga yang berdiri tidak jauh dari keduanya hanya mengangguk sambil Mengatupkan tangan di dada. Dengan tersenyum tipis menghiasi wajah tampan nya. Disaat Gendis memperkenalkan nya kepada Gisya.
“Tapi kok aku belum pernah melihatnya? Aku kira, teman dekat Mama hanya tante Nadia sama tante Sania aja,”
“Dulu, sebenarnya sahabat Mama itu ada 3. Cuma, Om Angga tiba tiba menghilang tanpa kabar dan baru Mama tahu jika Om Angga ternyata pindah ke luar negeri dengan Ayah dan Ibunya. Om Angga, baru kembali ke tanah air beberapa waktu yang lalu,”
“Oh, begitu,”
“Kamu sudah mau pulang?” tanya balik Gendis pada putrinya.
“Iya, Kakak sudah ketemu dan bicara tadi sama Nyai Ainun. Jadi, rencananya mau pulang sekarang,”
“Pulang nya bareng sama Mama, ya. Tunggu dulu sebentar, Mama tidak akan lama kok,”
“Terus, bagaimana dengan Om itu?”
“Dia itu sudah tua. Dia bisa pulang sendiri. Ya sudah, kalau gitu Mama masuk dulu. Gisya mau ikut Mama atau tunggu di sini?”
“Aku, tunggu disini saja,”
“Baiklah. Kalau begitu, Mama masuk dulu, ya. Mama tidak akan lama kok. Angga, kamu mau masuk atau disini saja?” lanjut Gendis yang kini beralih, bicara kepada Angga.
“Ikut saja. Ada hal yang ingin aku sampaikan kepada Nyai Ainun,”
“Baiklah. Kalau begitu, ayo kita masuk. Mama masuk dulu, ya sayang.”
Gendis bergegas masuk kedalam rumah Nyai Ainun untuk sekedar menyapa wanita baya tersebut dan menitipkan sedikit rezeki yang dia punya hari ini untuk kebutuhan anak asuh yang tinggal disana.
Meninggalkan Gisya, yang masih menatap penuh dengan tanya ke arah pria asing yang saat ini sedang berjalan tepat di belakang Mama nya. Memasuki rumah yang baru saja dia datangi juga.
*
*
Satu minggu kemudian.
“Tok…”
“Tok…”
“Tok…”
“Ma, Mama di dalam? Gisya boleh masuk?”
Hening. Tidak ada jawaban dari dalam kamar. Namun, samar samar Gisya mendengar suara orang yang sedang muntah muntah.
Merasa penasaran dengan apa yang di dalam kamar Mamanya. Gisya pun memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar. Meski, belum mendapatkan izin dari si pemilik kamar.
“Ma, Mama dimana?” tanya Gisya lagi, saat tidak mendapati Mama nya dikamar.
Hening. Gisya kembali tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya. Namun, indra pendengaran nya kembali menangkap suara orang yang sedang muntah dari dalam kamar mandi.
Hal itu pun membawa langkah Gisya menuju ke arah kamar mandi. Setelah tiba di depan pintu kamar mandi. Gisya pun mencoba membuka pintu itu dengan perlahan.
Dan, alangkah terkejutnya dia saat melihat Gendis tengah duduk lemas di depan kloset duduk dengan wajah yang pucat dan juga basah oleh keringat.
“Mama,” seru Gisya, segera berlari ke arah sang Mama.
“Mama kenapa? Mama sakit?” cecar nya setelah duduk tepat di depan Gendis.
“Mama juga tidak tahu, Kak. Tiba tiba Mama merasa sangat mual dan juga pusing,” jawan Gendis, dengan suara yang sangat lirih.
“Masih mau muntah?”
“Sepertinya tidak. Mama sudah mengeluarkan isi perut Mama tadi,”
“Kalau begitu, kita kembali ke kamar, ya. Sini, biar Kakak bantu.”
Dengan mengumpulkan seluruh tenaganya. Gisya membantu memapah sang Mama untuk kembali ke kamar. Setibanya disana, Gisya membantu Mamanya untuk kembali berbaring di ranjang.
“Kita ke rumah sakit, ya. Sepertinya Mama sakit,”
“Tidak usah. Mama baik baik saja kok. Lagipula, kamu juga harus sekolah kan,”
“Baik baik saja gimana? Wajah Mama saja sampai pucat begini. Masalah sekolah, Kakak bisa izin,”
“Tapi, bukan nya sekarang ini kamu lagi sibuk buat ujian. Sudah, tidak apa apa. Mama baik baik saja,”
“Mama yakin, kalau Mama baik baik saja?”
“Iya, sayang. Kamu tenang saja. Mama baik baik saja. Sudah sarapan belum?”
“Sudah tadi. Kakak kesini juga mau pamit ke sekolah. Eh, diketuk ketuk nggak ada jawaban. Ya sudah, Kakak masuk saja. Eh, malah nemuin Mama lagi muntah muntah. Mama, yakin, tidak mau ke rumah sakit? Atau panggil saja dokter Rahma ke sini,”
“Tidak usah. Mama baik baik saja kok. Sana, sebaiknya kamu pergi sekarang. Nanti terlambat lagi,”
“Tapi…..”
“Sudah. Jangan khawatir. Mama baik baik saja kok,”
“Baiklah. Kalau gitu, Kakak pamit ke sekolah dulu, ya. Tapi, kalau Mama merasa semakin sakit, ingat Mama harus langsung hubungi Kakak,”
“Iya, sayang.”
Setelah di yakinkan jika Gendis baik baik saja. Gisya pun akhirnya mau tidak mau pergi meninggalkan Mama nya karena harus sekolah.
Sepeninggalan Gisya. Gendis memutuskan untuk kembali tidur karena kepalanya terasa sangat pusing, belum lagi. Rasa mual yang ada di dalam perutnya masih belum juga hilang.
Membuat tubuh Gendis jadi lemas tak berdaya. Dengan tidur kembali, Gendis berharap jika saat bangun nanti tubuhnya akan kembali seperti semula. Sehat dan baik baik saja.
*
*
Note. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertama tama, author ingin mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1446 H. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Kedua, author juga mau minta maaf karena selama 10 hari ini tidak bisa up dikarenakan kemarin author nya pulang kampung dan tidak ada waktu buat menulis.
Belum lagi, dengan keadaan author yang kurang sehat jadi agak susah mengatur waktu antara menulis sama kerjaan ibu rumah tangga.
Ketiga, author mau mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyak nya kepada para pembaca yang masih setia menunggu dan mengikuti kisah ini. Sekali lagi, author minta maaf dan terima kasih. Love sekebon untuk kalian 🩷🩷🩷
ini juga bisa tau arya ada dirumah sakit dari mana ? kayanya pergerakan arya selalu terpantau oleh sharon 🤔🤔 berarti bener dugaanku kalo sharon pasang GPS kayak nya dihp arya,karna kemana saja arya pergi pasti sharon tau bodoh kamu arya /Curse//Curse/
pasti arya akan mengusirnya dengan kasar..soalnya ada mama dewi..coba kalau gak?😏 secarakan arya begitu terpesona dengan gundiknya sampai spek bidadari istrinya kalah dengan sharon😌
perkataan arya yg mengatakan memperbaiki kan semuanya karena ketahuan bukan emng niatnya dan sadar akan kesalahannya waktu masih berselingkuh dengan sharon.
gw cuman bilang, sebelum seorang suami berselingkuh bahkan semenntara menjalankan hubungan itu, adakah dia memikirkan keluarganya terutama ANAK. ..GAK SAMA SEKALI, kalau dia memikirkan istri trrutama anaknya..gak akan ada namanya SELINGKUH..
trus setelah mereka ketahuan..lalu mudah mengatakan maaf dan meminta kesempatan?
gw kau jadi gendis..gak ada namanya kesempatan kedua. kalaupun ada, gw gak akan memberinya jalan yg mulus dan mudah apalagi membiarkan arya memgantongi satu saja dukunhan dari keluarga lain..misalnya apa yg dilakukan mamanya gendis..itu udah kesalahn fatal sih menurut gw, dia memberika kesempatan buat menantunya untuk memperbaiki...kalau emng arya mau memperbaiki, dia akan melakukanmya sebelum ketahuan lah ini ,udah ketahuan bilang memperbaiki..bukankah kesannya dia gak tulus😌
btw arya bilang gak akan memgulangi lagi?
coba deh thor kasih pertanyaan buat arya nanti entah dari istrinya kah atau mertuanya. kasih pertanyaan gini KALAU GAK KETAHUAN, ADA GAK DIA NGOMONG KHILAF, ADA GAK DIA AKAN BILANG GAK AKAN MENGULAMGI LAGI, ADA GAK DIA BILANG ITU TDK PERNAH TERENCANAKAN.
ayok, apa yg akan dikatan arya dari pertanyaa itu?
DIA GAK TAU CINTA ATAU GAK, TAPI SDH MEMASTIKAN HANYA MERASA NYAMAN...🙃
DIA GAK TAU PERASAANYA SAMA SHARON ARTINYA DIA GAK BENER" MENCINTAI ISTRINYA KAN. KAN KALAU ORANG YG PERNAH JATUH CINTA YA PASTI TAU RASANYA JATUH CINTA..LAH SI ARYA MALAH GAK TAU CINTA SHARON ATAU GAK..ARTINYA DIA GAK PERNAH MERASAKAN JATUH CINTA PD SIAPAPUN SEBELUMNYA🙂
lalu pertanyaan gw thor? knp arya bisa mengatakan bahwa dia merasa nyaman pd sharon baru sekarang? bukankah mereka sdh lama bersahabat?😏 lagiam kalau.merasa nyamam knp harus selingkuh? kam masalahnya nyaman di pekerjaan doang, bisakan hanya dekat sebagai atasan dan bawahan...
maaf ya thor dengan terpaksa gw bilang, problem lu bagus dalam cerita lo ini, tapi alasan" yang lo berikan dari sudut pamdang arya itu sangat tdk masuk akal dengan cerita sebelumnya..dan lo juga sering lupa dengan kalimat lo sebelumnya.
kasoh fix aja perasaan arya yg sebenarnya thor..jangan yg gak pasti gini terkesan plinplan dan gak nyambung.
disini kamu nulisnya arya gak tau kenapa sampai terpesona dengan sharon..coba baca kata TERPESONANYA..udah? ada apa didalamnya? gw kasih tau aja...disitu secara tdk langsung arya mengakui bahwa emng dia terpesona dengan sharon...artinua dia tau alasannya bukan. gak mungkin orng yg terpseona dengan sesuatu entah itu barang atau makhluk hidup, gak akan tau alasannya😪