NovelToon NovelToon
Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:140.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fareed Feeza

**Tidak ada adegan vulgar cinta sesama jenis disini ya***

Tawaran Menjadi istri kontrak seorang gay (Galeo davin) dengan Bayaran 1 Milyar untuk 1 tahun, membuat Resha Alea (Eca) langsung menyetujuinya, karena kebutuhan yang mendesak akibat hutang judi yang di wariskan oleh mendiang orang tuanya.

Setelah pernikahan, Eca selalu menyaksikan kebersamaan Leo dan teman dekat laki lakinya, Stavi yang bernama asli (Gustav Alvaro).

Seiring berjalannya waktu, Perlahan Leo berubah sedikit demi sedikit karena afirmasi dan perlakuan yang Eca berikan di setiap harinya.

(Novel ini ringan ya, jangan berharap konflik yang berat seberat beban hidup ... jangan!)


Yang suka silahkan lanjut baca, yang gak suka gak usah menggiring kebencian lewat kolom komentar, lebih baik di skip, okey?! ✨


Btw ini novel ke 3 author ya, makasih yang udah setia nemenin dari novel pertama, I love you so bad my readers 💜✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lo cantik

Eca masih tidak menjawab dengan kedua tangannya yang di lipat.

Leo menghembuskan nafasnya perlahan, "Pulang ya ca." Ucapnya yang sudah mulai mengalahkan egonya, agar Eca luluh dan mau kembali pulang.

"Ekhem... "

Leo dan Eca menoleh bersamaan, untuk melihat sumber suara.

"Pak Erik."

"Bentar lagi kelas di mulai, kamu gak masuk?"

"Ng ... Ii-iya pak," Eca hendak berbalik meninggalkan Leo, tapi dengan cepat pria itu menahan dan sedikit menarik lengan Eca.

"Kak!!!"

"Jangan seperti itu Mas, Eca sakit tangannya!" Ucap Erik yang menengahi.

Leo sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Erik yang ada di tengah-tengah mereka.

"Gue tunggu sampe kelas lo selesai." Ucapnya berbisik pada Eca lalu melepas cengkraman tangannya.

"Saya duluan pak." Ucap Eca dengan sopan pada Erik yang masih diam di dekat Leo.

Erik bukannya menyusul Eca, dia hendak bertanya ... siapa pria yang sudah berbuat kasar padanya.

Eca berjalan sedikit terburu, karena dia sudah memperkirakan bahwa Erik akan menyusulnya dan pasti menanyakan soal siapa Leo.

"Resha ... " Panggil Erik yang berlari kecil menyusul langkah Eca.

"Iya pak. Ada apa?"

"Siapa dia?"

"Yang tadi? Saudaraku."

Erik membuang nafas lega, karena peluang untuk mendekati Eca masih besar menurutnya.

"Aku ke ruang dosen dulu, kamu boleh ke kelas duluan." Ucap Erik saat berada di lorong kampus.

.

.

2 jam kemudian, Eca selesai mengikuti kelas dan langsung pergi menemui Leo.

Eca hanya khawatir Leo akan membuat gaduh jika permintaannya tidak di turuti.

Dari dalam mobil, Leo melihat Eca yang berjalan mendekat.

"Hm ... Bocil datang." gumamnya.

Bukannya masuk ke dalam mobil, Eca malah mengetuk pintu mobil di bagian kemudi.

"Kak!" Panggilnya pada Leo sambil tangannya terus mengetuk kaca mobil.

Leo menurunkan jendela mobilnya, "Masuk!"

"Disini aja, aku ada janji mau pergi sama temen kuliahku."

"Masuk Resha!" Titah Leo kembali, kali ini dengan nada sedikit tinggi.

Eca memanyunkan bibirnya kesal, tapi dia tetap menuruti apa yang Leo perintahkan.

*Brukkk!

Eca menutup pintu mobil dengan sedikit keras dari pada biasanya.

"Mahal itu woy! hati-hati dong tutup pintu mobilnya."

"Yaudah buruan mau ngomong apa?!" Tanya Eca ketus.

Bukannya berbicara, Leo malah melajukan mobilnya dan keluar dari kampus.

"Kak ... Aku mau pergi sama temenku! Kalau mau ngomong di kampus aja kenapa sih?"

Leo tetap tidak mengindahkan apapun yang keluar dari mulut Eca. Pandangannya tetap lurus kedepan.

Nyeremin banget sih ni orang. Batin Eca.

Loh kok malah ke apart?

Eca membulatkan matanya saat mobil masuk ke bagian basement apartemen.

"Kak!" Eca tersentak saat Leo menarik tangannya.

"Diem."

Eca tidak pernah melihat Leo Semarah ini, rasa takut kini kita menggerayangi pikirannya, tentang apa yang akan Leo lakukan di apartemen.

Apa aku akan di aniaya?

Atau aku akan di jadikan bulan-bulanan dari mulutnya yang pedas itu.

Ya Tuhan tolong aku.

Eca terus membatin, apalagi saat berjalan menuju lorong unitnya, yang tinggal beberapa langkah lagi sampai.

.

.

Saat sudah di dalam apartemen, Leo melepas cengkraman tangan Eca.

"Duduk." Titah Leo.

Perlahan Eca pun duduk, dan Leo mengikuti ... Tepat di sampingnya.

"Bisa jauhan dikit ga sih?" gumam Eca.

"Gabisa."

Leo memusatkan pandangannya pada wajah Eca. "Lo, ga ada rasa bersalahnya udah ninggalin apartemen tanpa sepengetahuan gue?! Hm?"

"R-rasa bersalah? Siapa yang salah disini? Aku atau kakak?"

"Lo udah bikin gue repot tau ga?! Nyari-nyari kesana kemari,sampe gue bela-belain tidur di kampus lo."

"Siapa juga yang nyuruh."

Leo menepuk jidatnya, sedikit frustasi dengan perasaannya sendiri ... Entah dia harus menjelaskan apa pada Eca, dan terpaksa Zalendra lah yang selalu menjadi tameng.

"Kakek lagi sakit, kalau dia tau lo kabur-kaburan gini, dia malah makin dropp nanti."

"Makanya kamu jaga dong mulutnya, jangan asal jeplak kalau ngomong."

Leo membuang nafasnya kasar, emosi yang tadi meledak-ledak dan ingin mengurung Eca di dalam kamar tiba-tiba hilang begitu saja.

"Yaudah, maafin gue." Ucapnya dengan nada lembut, seraya menarik tangan Eca untuk masuk kedalam pelukannya.

Eca tidak memberontak kali ini, mereka berdua saling memejamkan mata saat berpelukan, mungkin ini efek tidak bertemu seharian kemarin, sehingga mereka saling meresapi energi masing-masing.

"Jangan pergi lagi." Ucap Leo yang makin mengeratkan pelukannya.

"Jangan kasar makanya." Sahut Eca yang memukul pelan punggung Leo.

Ini konsepnya gimana sih kak? Kamu jangan nyuruh aku pergi ... Padahal kontrak kita tinggal beberapa bulan lagi loh. Ucap Eca dalam hati.

Mereka pun melepas pelukannya, saat dirasa sudah cukup lama.

"Nonton film yuk." Ajak Leo.

"Film apa!" Sahut Eca masih dengan nada ketusnya.

"Wedding agreement."

Eca mengangguk, "Aku belum nonton itu sih ... Yaudah ayo. Aku taro tas dulu."

"Gue juga mandi dulu deh. Siapin baju santai gue."

"Iya, mandi aja dulu." Sahut Eca berjalan menuju kamarnya.

Leo tersenyum sumringah, baru kali ini dia bisa meredam emosi nya dan melupakan begitu saja.

.

.

Leo pun masuk ke kamar, dan setelah dia selesai mandi ... Baju yang dia minta sudah tersedia di atas tempat tidurnya.

Dia keluar saat semuanya sudah selesai, terlihat Eca yang ada di dapur seperti sedang membuat sesuatu.

"Jadi nonton gak?" Tanya Leo mendekat.

"Jadi, aku bikin mie instan dulu, laper. Kamu mau?"

"Hm boleh, yaudah gue. nyalain dulu tv nya."

Leo mengigit bibir bawahnya sambil tersenyum, kebahagiaan macam apa yang dia rasakan saat ini ... Ini baru pertama kalinya dia merasakan seperti ini.

.

.

Eca dan Leo menyantap mie instan sambil menonton film rekomendasi dari Leo di aplikasi Netflix di Tv nya.

Film yang mereka lihat menceritakan soal nikah paksa seseorang yang tidak saling mengenal dan akhirnya mereka bisa saling jatuh cinta karena terus bersama.

Saat adegan dewasa, Eca berpura-pura menyeruput kuah untuk menghilangkan kecanggungannya.

"Ada gak sih aslinya yang begini?" Tanya Leo pada Eca yang meminta pendapat soal filmnya.

"Ada kali." Jawab Eca singkat.

"Ca ... " Leo memegang sebelah tangan Eca.

"Hm."

"Di Deket lo kenapa gue gak bereaksi kayak ke cewek lain ya?"

"Hm ... mungkin karena aku gak cantik dan gak sexy, bukannya itu kata kakak."

"Tapi lo cantik, kalau sexy gue belum membuktikan." Ucap Leo spontan.

Pipi Eca memerah, baru kali ini Leo memujinya selama menikah.

"Katanya waktu dulu aku ga cantik."

"Ya mungkin setelah lo perawatan sama uang yang gue kasih tiap bulannya, aura lo lebih keluar."

Eca berdecak sebal, "Aku gak pernah ya perawatan-perawatan gitu, aku memang udah cantik dari lahir."

Leo menahan tawanya, saat mendengar ucapan Eca yang terlampau percaya diri. "Kata siapa?"

"Almh Mamaku."

Kalau ada typo komen aja yah.

jangan lupa tinggalkan jejak, komen like subscribe vote dan segala macem haha, biar author nya makin semangat nulis.

1
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja
Fareed Feeza: baca novel terbaruku kaka
total 1 replies
Ima Kristina
next
Ima Kristina
sudah hamil tua kok naik tangga kan bahaya Eva ....jalan2 biasa saja
Ima Kristina
Eca nurut dong sama Leo sudah tau suaminya cemburuan
Ima Kristina
Eca ngapain pedulikan papa Martin...yang penting Leo gak mempermasalahkan soal jenis kelamin....
Ima Kristina
Eca nurut dong sama suami takutnya kamu stres trus berpengaruh sama kehamilan kamu ....
Ima Kristina
Aku gak ngerti jalan pikiran papa Martin Leo kan anak satu-satunya tapi kok dimusuhin gak ada sayang sayangnya
Ima Kristina
lanjut kakaaa
Ima Kristina
kayaknya Martin hanya takut sama kakek
Ima Kristina
lanjut lanjut penasaran Kakaa
Ima Kristina
dasar Anna nenek sihir main ndusel suami orang saja
Ima Kristina
Anna adalah tipe ambisius harus mendapatkan apa yang dia mau
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Leo dan Eca baikan
Ima Kristina
astaga Leo kenapa gak bilang aja kalau cemburu jadi Eca tahu kesalahannya dimana ....kayak ABG saja
Ima Kristina
salah paham lagi bikin gemess
lestari saja💕
bener kannnn
lestari saja💕
kolab deh entar
Ima Kristina
semuga masalah perusahaan segera teratasi dan ulet bulu harus dibasmi
Ima Kristina
ortunya Leo gak ada rasa bersalahnya begitu hadehhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!