NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Mommy

Mendadak Jadi Mommy

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:333.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: Dewi Meitania

Alexa Rahmania atau biasa di panggil Ale mahasiswi berprestasi penyuka anak kecil. Ale anak kedua dari pasangan Rahmat Hudaya seorang pegawai pemerintahan dan Ida ningsih ibu rumah tangga.

Ardan Ramadhan kakak dari Ale seorang abdi negara kebanggaan Ibu Ida. Ibu Ida kerap kali membedakan kedua putra putrinya.

Bagaimana kisahnya??
Ikuti terus ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Pertama

Setelah kembali pulih kini Ale sudah beraktifitas seperti biasa. Akhir pekan ini Bima mengundang Pak Rahmat dan Bu Ida serta Bang Ardan untuk makan malam bersama di sebuah restoran yang sudah Bima reservasi. Bima akan datang bersama keluarga kecilnya saja tanpa Oma Winda dan Opa Faris.

"Tan, nanti sore jadi pergi?" Tanya Dinda.

"Jadi. Mas Bima udah buat janji." Ale.

"Lu baik-baik aja kan?" Tanya April.

"Baik Pril. Lu ga usah khawatir gw baik-baik aja." Ale.

"Lu yakin Le?" Tiwi.

"Yakin Wi. Pokoknya gw baik-baik aja kan ada Mas Bima. Ada Ayah juga nanti." Ale.

"Ya udah. Kalo ada apa-apa Lu hubungi gw aja ya." Dinda.

"Iya ponakan." Ale.

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Kali ini Ale di jemput oleh supir atas permintaan Bima setelah Ale sakit kemarin Ale pun tak bisa membantah lagi karena percuma saja Bima tak akan bisa di bantah.

"Hai kesayangan Mommy.." Sapa Ale setalh sampai di rumah.

Keira begitu antusias melihat Mommy nya datang. Di hentak-hentakkan kaki nya ke udara. Kedua tangannya pun terangkat menjulur pada Ale. Senyumannya yang lebar merekah begitu saja dengan suara gelak tawa. Membuat Suster Yuli sedikit kewalahan menahan bobot Keira yang lumayan berat.

"Aduh aduh cucu Oma sabar dong. Mommy nya baru saja sampai." Ucap Oma Winda.

"Mommy cuci tangan dulu ya." Ucap Ale.

Setelah cuci tangan Ale pun segera membawa Keira dalam gendongannya. Seperti halnya orang dewasa yang lama tak bertemu Keira merebahkan kepalanya di dada Ale dengan tangan terentang seolah memeluk Ale.

"Aduh-aduh kangen ya sama Mommy? Kakak kangen sama Mommy?" Tanya Ale.

Setelah Bima dan Keira berbaikan dan Bima bisa menerima kehadiran Ale. Bima pun mengganti panggilan pada Keira dengan panggilan Kakak. Karena kelak Keira pasti memiliki adik. Ale hanya tersipu saat itu sedang kan Opa Faris dan Oma Winda setuju sekali dengan ungkapan Bima.

"Le, bulan depan Keira sudah mulai mpasi ya?" Oma Winda.

"Iya Mi. Ale udah ga sabar pengen suapin Kakak makan." Ale.

"Sudah konsultasi dengan dokter untuk mpasi nya?" Oma Winda.

"Sudah Mi. Kemarin pas vaksin. Dan mungkin nanti setelah dekat-dekat Kakak mulai mpasi saja Ale belanja perlengkapannya. Karena Ale mau semuanya fresh." Ale.

"Ya udah. Nanti kalo butuh bantuan Mami jangan sungkan ya." Oma Winda.

"Siap Mi." Ale.

Ale pun bermain bersama Keira hingga Keira tertidur di pangkuannya. Keira mengusap lembut punggung Keira di pandanginya putri sambungnya itu dengan penuh rasa sayang. Ale tak pernah menyangka jika karena bayi di hadapannya sekarang dirinya telah berubah status menjadi seorang Ibu.

Ale bertekat tak akan membedakan Keira jika suatu saat nanti Tuhan memberikan kepercayaan padanya memiliki anak dari rahimnya sendiri. Keira tetap memiliki porsi yang sama di hatinya. Tanpa di sadari Ale meneteskan air matanya. Hanya membayangkan kepedihan yang di alaminya dulu. Ale tak ingin Keira atau siapapun mengalami hal yang sama.

"Sayang,," Bisik Bima mengusap pelan bahu Ale.

"Kenapa?" Tanya Bima berbisik sambil mengusap sisa lelehan air mata Ale di pipinya.

Ale hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Bima memeluknya dari samping melabuhkan kecupan hangat di puncak kepala Ale. Kemudian Bima meminta Suster Yuli untuk memindahkan Keira ke kamarnya sementara dirinya mengajak Ale makan siang.

"Maaf Mas Ale cuma masak itu tadi Kakak Keira ga mau di tinggal." Rengek Ale.

"Tidak masalah sayang. Ayo. Mas ga akan kembali ke kantor kok." Bima.

"Kenapa?" Ale.

"Tidak ada sesuatu yang mendesak Mas bisa pantau dari rumah." Bima.

"Baiklah." Ale.

Saat baru saja tiba di meja makan Oma Winda menghampiri mereka bersama Opa Faris juga tentunya.

"Papi kira kamu masih di kantor tadi Bim." Sapa Opa Faris.

"Tadi Bima langsung pulang sehabis pantau proyek Pi." Bima.

"Pantes. Ayo kita makan." Opa Faris.

Mereka berempat pun menikmati makan siang dengan hening tanpa ada suara selain dentingan sendok dan piring yang beradu. Selesai makan siang Bima berpamitan ke kamar untuk berganti pakaian karena berniat tak akan kembali ke kantor. Bima akan menemani Ale di rumah.

"Mas, ini baju gantinya ya." Ucap Ale.

"Sayang sini." Panggil Bima yang tengah serius menatap layar pad nya.

Ale mendekati Bima dan duduk di sampingnya. Bima memperlihatkan sesuatu di layar pad nya.

"Mommy mau liburan kemana kira-kira?" Tanya Bima.

"Hah! Liburan masih lama." Ale.

"Bukannya bulan depan Mommy sudah mulai ujian dan bulan depan itu hanya beberapa minggu lagi setelah itu libur kan?" Bima.

"Hah! Ah iya. Kemana ya? Yang sekiranya nyaman buat Keira aja Mas." Ale.

Bukannya menjawab Bima malah menatap Ale lekat-lekat. Ale tak menyadari jika Bima terdiam baru setelah beberapa saat tak kunjung ada jawaban dari Bima Ale menoleh pada Bima. Ale memicingkan matanya.

"Kenapa?" Ale.

"Apa kita tidak bisa hanya pergi berdua saja sayang? Anggaplah ini bulan madu kita." Bima.

Blush....

Wajah Ale memerah hanya mendengar kata bulan madu saja. Maklumlah walau usia pernikahan mereka sudah berjalan hampir 3 bulan belum sekali pun Ale dan Bima melakukan hubungan suami istri. Melihat wajah Ale merona membuat Bima gemas dan tak tahan untuk melumat benda kenyal milik Ale. Tak ada penolakan dari Ale membuat keduanya saling menikmatinya.

Suara nyanyian merdu Ale membangkitkan sesuatu di bawah sana hingga membuat Bima dengan sadar menjelajahi dua bukit milik Ale dan nyanyian merdu itu kian memburu dan membuat Bima semakin bersemangat mendakinya.

"Sayang,,,"

"Hmm..."

"Bolehkan Mas melakukannya siang ini?" Bima.

Diam sejenak kemudian Ale pun menganggukkan kepalanya tanda setuju. Ale sedikit terkejut ketika Bima malah bangkit setelah mendapatkan persetujuan darinya namun rupanya Bima mengunci pintu kamarnya terlebih dahulu kemudian membawa Ale ke atas tempat tidur.

Daaaaaaan......

Skip ah... Bayangin sendiri aja ya 🤭

Ale mengerjapkan matanya terbangun setelah peraduan pertamanya dengan Bima. Bima ingin melakukannya kembali namun di tahannya karena tak mungkin Bima melakukannya berkali-kali mengingat mereka ada janji bertemu dengan keluarga Ale.

"Eugh..." Ale berusaha bangun namun badannya terasa remuk.

"Mas,,," Panggil Ale pelan.

"Hm,, Kenapa sayang? Kamu udah bangun?" Bima.

"Ini jam berapa kita kan harus pergi?" Ale.

Bima mengambil ponselnya yang di letakkan di atas nakas. Dan melihat jam di layar ponselnya yang ternyata sudah menunjukan pukul 5 sore.

"Sudah jam 5 sayang. Sebaiknya kita bergegas mandi. Ayo Mas bantu ya." Ajak Bima.

Ale hanya pasrah saja dalam gendongan Bima karena bagian intinya terasa sedikit ngilu. Mereka pun mandi bersama dan benar-benar hanya Mandi. Setelah itu mereka segera bersiap turun ke bawah dan ternyata Keira dan Suster Yuli sudah siap dan ada Firman juga ternyata.

🌹🌹🌹

1
budak jambi
oi Ida binatang punya otak dak kamu ibu mcm apa km sok jd org.ingat mati pun km tetap pakai kafan bukan PK sutra jd sadar seblm menyesal
budak jambi
anjing aja jaga ank ny.biar tidak di sakiti.lah ini manusia ibu yg mengandung dan melahir kn tega sakiti ank sendiri.di sebut binatg SM manusia tidak cock lebih baik iblis sifat setan buat Bu ida
budak jambi
bagus la biar pak Ale nikah dari pada di jahati SM ibu dan ABG kandg sendiri.buat nyesal mereka kl Ale sdh nikah jgn mau baik SM tu org baik saja SM ayh km ale.anggp sj km cuma punya ayh
budak jambi
buat menyesal tu Bu Ida yg kasar SM ank ny sendiri..dak ingat apa sakit ny dia melahir kn ank ny itu jahat banget dasar dak ada otak
SR
Author ny jualan bawang yaakk😢😢
Liaaa♡♡
oke bagus
jhiee
tapi sebenarnya kehamilan itu di tentukan menurut HPHT, hebat dokter yang bisa nebak berapa bulan nya dengan pasti.. meski mereka bisa menebak pasti mereka memastikan lewat USG, soalnya saya hamil 2 kali, pertama saya gak tau HPHT saya dokter nya juga bingung sendiri dan ketahuan di USG.
Adira: nyimak
total 1 replies
Dede Mila
bukan gak suka Nay... tapi gerogi😂😂😂😂🤭
Dede Mila
😁😁😁😁😁
Dede Mila
setuju opa😭😭😭😭
Ashurakai07
mampir
Iin Syla
seru banget kalo Dinda kena jahil
Iin Syla
cowok kalo udah bucin lupa tempat
Iin Syla
mulai dah Ema yg satu ini bikin naik darah/Awkward/
Iin Syla
perempuan yg kuat, memaafkan walau telah di sakiti batin dan fisiknya,,
Iin Syla
nah loh bima,, sakit d pipi GK seberapa tapi sakitnya hati susah d sembuhkan,bisa lupa tapi dia akan kembali sakit dengan tanpa d rasakan
Iin Syla
awal yg perih buat Ale, tapi mudah mudahan kedepannya lebih bahagia
Iin Syla
itu ibu kandung apa ibu tiri pedes bener ngalahin cabe😡😡
Yadi Jenggot
ibunya persis ema ema jaman old gk bisa liat anak santai langsung d pecut😂😂😂
Erlinda
sorry Thor aq stop sampai disini mulai bisan aq membaca nya....kenapa sih susah banget cari novel yg bagus sekarang...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!