SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

Mata Cedric masih menatap layar Mbankingnya dengan tidak percaya.

Ia menghirup nafasnya sekali lagi. Ingat pak, jangan lupa untuk dihembuskan lagi.. takut keluar dari lubang yang lain!

Cedric dengan gugup me-refresh layar M-bankingnya. Kembali mengetikkan sandi dan saldo 900jtnya tetap menghiasi layar ponselnya.

Dunia Cedric berputar, ia bahkan berpegangan pada bangku pengunjung Mall.

Tidak... ini tidak mungkin. Tangan Cedric gemetar, ia segera beralih ke halaman mutasi transaksi.

09.00 telah melakukan proses transfer ke rekening NULL sejumlah 300jt

10.00 telah ....

11.00 telah ...

12.00 telah ...

Empat baris membuktikan jika matanya tidak membohonginya, saldonya benar – benar berkurang!!

Kalang kabut, Cedric tampak kacau balau. Keringat dingin tak terasa membasahi punggungnya yang mengenakan jas ketat.

Cedric duduk di bangku pengunjung. Mengurut pelipisnya, berusaha mengurutkan kejadian satu persatu.

Dirinya merasa tidak pernah menyinggung pihak manapun sehingga membuat ia menjadi target hacker.

Benar, Cedric hanya berasumsi jika pengurangan saldonya adalah ulah dari Hacker suruhan musuhnya.

Tetapi siapa? Siapa yang menargetkannya? Cedric menghabiskan waktu 15 menit penuh untuk memeras otaknya, hingga tidak menyadari jika jam sudah berganti lagi. Saat ini pukul 13.00, artinya 300jt kembali melayang. Tapi Cedric belum tahu pola nya. Jika saja ia tahu, ia akan kembali pusing hingga rambutnya botak!

Cedric memutuskan untuk bergegas pulang. Ia perlu menenangkan diri juga untuk mengingat kembali, siapa musuhnya.

Selama hidup dengan Paramitha bahkan hingga kematiannya, Cedric tidak pernah mendapatkan halangan apapun. Tadi dia berpikir jika kemungkinan Albert yang melakukan ini semua tetapi langsung ditepis olehnya sendiri.

Albert, meskipun sangat membencinya tetapi tidak pernah melangkahi batasan. Dia adalah orang yang menghormati janji. Dan bagaimana bisa Albert tahu tentang uang rahasianya.

Bukan, pasti bukan Albert. Dengan kepala yang berdenyut hebat, Cedric mengendara pulang. Kemungkinan jika ia melihat istrinya yang cantik, dia akan sedikit menjadi jernih.

Siapa yang akan menduga jika ia malah disambut dengan rumah yang kosong. Cedric kembali memijat keningnya, istrinya pasti sedang bertemu dengan teman – teman sosialitanya.

Cedric naik tanpa mengganti baju kantornya. Ia menuju ruang kerjanya. Duduk dan bersandar pada sofa di ruang kerjanya. Tanpa ia sadari, ia merasa seperti Paramitha yang berseliweran. Membawakan kopi untuknya, memanggil untuk menyuruhnya makan dan hal – hal kecil yang dilakukan suami istri pada umumnya.

Paramitha tidak pernah mau disentuh, tetapi keduanya saling menghormati. Paramitha keras dan tegas. Ia membatasi dirinya sendiri tetapi tetap menjalankan kegiatan istri untuk melayani kebutuhan suami. Kecuali kebutuhan ranjang.

Cedric tertegun dan menggelengkan kepalanya. Jika dipikir kembali, bohong jika ia tidak merasa jatuh cinta pada wanita ayu istri pertamanya itu.

Paramitha begitu cantik, cerdas, tegas dan kaya. Dia adalah tipe yang membuat orang jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi sayangnya Paramitha terlalu cuek dan hatinya hanya tertuju pada ayah bayinya. Ayah asli dari Kayla yang bahkan Cedric sendiri tidak tahu siapa gerangan. Paramitha begitu bungkam tentang pria yang menghamilinya.

Yang Cedric tahu, Paramitha sangat menyukai pria ini. Membuatnya terbakar cemburu dan merencanakan segala hal buruk hingga saat ini.

Pukul 14.00 sudah terlewat lebih dari 5 menit. Cedric tenggelam dalam kenangan masa lalunya dan tersadar kembali. Ia mengeluarkan ponselnya. Kembali ingin mengecek m-bankingnya. Siapa yang tahu jika saldo hilangnya tadi hanyalah sebuah khayalannya semata.

Sambil menahan gugup, Cedric membuka kembali aplikasi M-Bankingnya. Cedric tidak sabar dengan proses loadingnya tetapi ia tetap harus menunggu.

‘ M-info:

04/10 14:25:07

Xxxxxxxxxxx Rp. 330.000.000

BOOOMMMM

Hati Cedric mencelos hebat. Bak kerupuk hangat yang disiram dengan air es yang dingin.

Tangannya gemetaran hebat, nyaris saja ponselnya terjatuh karena tangannya sudah lemas tak berdaya.

Ini .. Ini bagaimana mungkin? Baru 2 jam yang lalu dan saldonya kembali amblas 600jt?

Cedric hampir gila. Keringat dingin segera membasahi punggungnya. Dahinya sudah basah. Jantungnya sudah berdetak hebat.

Marah, sedih, kesal, ketakutan! Itulah rasa yang kini sedang dirasakan oleh Cedric. Uangnya, uangnya amblas.

Cedric kembali menguatkan pikirannya dan membuka mutasi transaksi.

09.00 ....

10.00 ....

11.00 ....

12.00 ....

13.00 ....

14.00 ....

Cedric mulai sadar sesuatu. Selang satu jam sekali. Tepat di menit pertama dan dalam kelipatan 300jt uangnya hilang. Seakan – akan ada timer yang sengaja diatur untuk langsung mentransfer ke nomor rekening lawan.

Gila. Ini sungguh hal yang gila. Cedric segera berpikir untuk mengamankan sisa saldonya. Cedric segera mentransfer semua sisa uangnya ke rekening negara I.

Cedric sedikit merasa tenang, tetapi lebih banyak sakit hatinya. Dari 2,1 milyar. Dan hanya tersisa 300jt? Bulu kuduknya jelas terasa meremang. Siapa yang begitu kuat dan kejam yang meneror dan menargetkannya?

Dengan lemas dan pikiran yang kosong, Cedric bersandar di sofanya. Tangannya menopang dahi, wajahnya menua 10 tahun bahkan rambutnya tampak ada yang memutih dalam sekejap.

Benar – benar kejam.

...****************...

Sementara orang yang meneror dan kejam, kini sedang menatap sengit ke arah Atalaric yang sedang melempar – lempar rendah kunci Maserati miliknya.

Atalaric berhasil merebut kunci Kayla yang iseng diputar – putarnya. Dan dengan percaya diri Atalaric ingin ‘menumpang’ mobil milik Kayla.

“ Cepat kembalikan,” garang Kayla yang malah terlihat lucu dimata Atalaric.

Ken dan Bryan hanya bisa menepi dengan sadar diri saat melihat kelakuan kekanakan dari sang Bos sekaligus sahabatnya itu’

“ Aku yang akan menyetir,” putus Atalaric dengan nada yang tidak ingin dibantah. Kayla semakin menggembungkan pipinya.

“ Ini mobilku! Kenapa kamu harus mengikutiku? Lalu bagaimana dengan motormu!” rentetan pertanyaan Kayla keluarkan bak peluru yang ditembakkan beruntun.

“ Iya, Laric. Bagaimana dengan motormu?” Bryan dengan polos bertanya. Ken hanya menepuk jidatnya pelan, kenapa si bodoh ini harus bersuara? Tidak ada yang akan menyangka ia bisu meskipun ia terdiam!

“ Ken, suruh orang ambil motor. Kalian duluan,” Atalaric menoleh kepada Kenrich. Memberikan sejumlah pengaturan dan menatap Kayla penuh provokasi.

Lihatlah, semua sudah ada dalam jangkauanku. Kira – kira begitulah makna tersirat dari pandangan Atalaric.

Atalaric tidak menghiraukan upaya protes Kayla. Setelah Ken menyeret paksa Bryan, Atalaric langsung membuka pintu dan mendorong paksa Kayla.

Ia sendiri segera memutari mobil dan dengan santai masuk dan duduk di bangku pengemudi.

[“ TUAN, UANG SEJUMLAH 300JT LOLOS. CEDRIC MENYADARI ADANYA KEJANGGALAN DAN LANGSUNG MENYELAMATKAN SISA UANGNYA,”]

Alis Kayla mengernyit hebat. Ia sedang dalam suasana yang buruk. Ditambah dengan berkurangnya hasil jarahan, semakin membuat suasana hati Kayla memburuk.

Dengan cepat Kayla menenangkan diri, hanya 300jt. Tidak apa – apa. Ini sudah bisa digunakan untuk senam jantung bagi Cedric.

Nyatanya, bukan hanya senam Jantung, Cedric dibuat hampir botak hanya dengan memikirkan hal yang mengerikan baginya.

Kheh, nyalinya sangat kecil.

“ Tolong bantu aku mengirim pesan untuk paman Albert, jalankan rencana 2 ...”.

.

.

.

.

.

.

HAI READER YANG BUDIMAN. JANGAN LUPA BANTU LIKE KOMEN SUBSCRIBE DAN VOTE YAAA..

TERIMA KASIH❤❤❤