Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,
akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?
(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula
silakan baca cerita Lindi si tompel........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Setelah hampir seminggu, Lindi menjalani rutinitas sehari-hari nya, kini tiba lah saat di mana dia akan menggunakan kebaya nya dan sebentar lagi akan lulus Dari S1 nya.
Setelah selesai menggunakan kebaya berwana biru muda favorit nya, Lindi kemudian sedikit menambah riasan di wajah nya.
"dan terakhir, sempurna" ucap Lindi sambil menatap dirinya di balik cermin lebar milik nya.
Drt..drt..drt
Dering ponsel Lindi berbunyi menandakan seseorang sedang menelponnya
Lindi kemudian melihat nama si penelpon dan segera menekan tombol hijau di layar hp nya, dan kemudian mengangkat nya.
Hallo" ucap Lindi"
Hallo Lin, berangkat bareng yuk" ucap si penelpon yang ternyata adalah Cika sahabat nya sendiri.
Lah, oh oke, oke, lu yang datang ke sini"ucap Lindi
Oke, Lin sampai ketemu di sana"ucap Cika kemudian mengakhiri telpon
Yah"ucap Lindi kemudian mematikan telpon.
"oke waktunya turun ke bawah" ucap Lindi
Setelah turun ke bawah Lindi pun kemudian pergi ke arah meja makan dan mencomot sedikit roti yang telah di siap kan bi Lili kemudian meminum susu yang juga sudah di siap kan itu.
Tin tin tin
'bunyi klakson mobil"
"Lin buruan" ucap si pengendara yang tak lain adalah Cika sambil berteriak memanggil Lindi yang berada dalam rumah.
"oke, Cik" balas Lindi sambil berteriak.
"bi, Lindi ke kampus dulu yah" ucap Lindi kepada bi Lili.
"Iyah non, hati hati di jalan non, oh Iyah ini non bunga dari bibi, non Lindi kan sebentar lagi akan lulus" ucap bi Lili kemudian menyerah kan buket kecil ke tangan Lindi sambil tersenyum.
"makasih bi" jawab Lindi tersenyum kemudian meraih bunga yang di berikan bi Lili kepadanya.
"sama-sama non"
"Lindi berangkat bi" ucap Lindi dan akhirnya berjalan keluar rumah di mana Cika sedang menunggu nya.
Setibanya Lindi di depan rumah, Cika yang sedang menunggu nya pun kemudian memanggil nya.
"Lin buruan, ayo, panas tau" ucap Cika.
"mendung kali" balas Lindi.
"panas Lin, buruan naik malah diam kek patung" ucap Cika tak sabaran.
Yah kali ini emang Cika tak berbohong akan cuaca hari ini, cuaca hari ini sungguh panas.
"Iyah,Iyah" ucap Lindi pasrah kemudian mulai masuk ke dalam mobil nya Cika.
Setelah naik mobil yang di Kendari pun mulai berjalan meninggal kan pekarangan rumah Lindi.
"eh, ngomong ngomong, lu beneran mau ke indo setelah lulus Lin" ucap Cika kali ini mukanya menunjukan keseriusan.
"yah begitu lah Cik, gw mau ke indo nyari pekerjaan" ucap Lindi.
"pekerjaan?"
"bukanya di sini banyak yah pekerjaan, bokap lu kan punya perusahaan terbesar di sini Lin" ucap Cika lagi.
"yah mau gimana lagi, boka nyuruh gw buat ke indo, lagian bukan di sini doang perusahaan bokap gw, di indo juga ada, meskipun tak sebesar di sini" ucap Lindi menjelaskan.
"Iyah sih, gw boleh ikut Lo ke indo ngak Lin" ucap Cika akhirnya.
"loh, emang bokap,nyokap Lo ngak ngelarang" tanya Lindi ke Cika, kemudian berbalik menatap Cika yang sedang menyetir sambil sedikit menoleh ke arah nya.
"duh, Iyah yah bokap, nyokap gw kan mau nya gw jadi desainer di sini" ucap Cika sambil memasang raut menyedihkan.
"yah ngak papa lah, namanya juga ortu ingin yang terbaik untuk anak nya" ucap Lindi
"lagian kalo Lo ikut gw kw indo lu pasti malah mau ketawain gw di karena kan gw ke indo buat jadi pembantu huh" ucap Lindi lagi di dalam hati sambil merenggut.
Cika yang sedang sesekali memperhatikan Lindi pun bingung kenapa dia mengerutkan keningnya.
"lu kenapa Lin" tanya Cika.
"oh...ngak papa" ucap Lindi tersadar dari lamunannya.
"oh Iyah, sebentar lagi sampe ke kampus" ucap Cika kembali, dan tak memedulikan Lindi lagi.
"Iyah"
Setibanya di kampus, mereka berdua pun turun dari mobil, Cika yang memakai kebaya pink muda itu sungguh sangat cantik, apa lagi Lindi yang memakai kebaya berwarna biru muda, dan menggerai rambut nya yang sedikit bergelombang itu pun, sungguh keliatan elegan, dan menawan yang membuat beberapa kaum adam dan hawa menatap keduanya dengan perasaan kagum.
"jadi pusat perhatian kita Lin" ucap Cika sambil tersenyum ke arah Lindi.
"pd lu" ucap Lindi sekenanya.
Cika hanya memanyunkan kan bibinya, kemudian keduanya pun kembali berjalan ke arah lapangan dan sudah ada panggung, yang sudah di siap kan oleh panitia di sana.
"Selamat siang semuanya" ucap rektor yang adalah pemimpin tertinggi di universitas itu dan juga pengelola universitas tersebut, yang bernama pak Guntur, di panggil pak Gun.
"siang pak" ucap semua murid siswa/siswi di sana, yang membuat aula tempat mereka berada di sana menggema dengan suara murid tersebut.
skip, aja deh ngak tau soalnya apa aja yang harus di bahas
Setelah semuanya selesai dan para murid tersebut di nyatakan lulus termasuk Lindi dan Cika.
Lindi dan Cika pun kemudian berjalan ke arah kantin tersebut untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncong itu.
Setelah memesan makanan Lindi dan Cika pun menyantap makanan itu dengan santai hingga habis tak tersisa.
"slurpp, ahh....segar banget coo" ucap Cika sambil meminum minuman nya itu, dengan perasaan legah.
"mulut mu Cik, sopan kah begitu" ucap Lindi kemudian menatap Cika dengan pandangan "ntah apa namanya itu".
"aelah Lin, gw selalu ngomong kek gini juga kali, bukan baru ini aja" ucap Cika.
"Iyah,Iyah buk Cika yang mulut nya ngak bisa di sensor dulu" ucap Lindi kemudian ikut meminum minumannya hingga tak tersisa.
Cika hanya memberengut kesal dengan memanyunkan bibirnya itu, di karenakan perkataan Lindi barusan.
Setelah selesai mereka pun bersama-sama menuju area parkiran, untuk pulang ke rumah masing-masing.
" Lin kita jalan-jalan yuk untuk merayakan kelulusan kita, lagian besok lu kan udah mau ke indo" ucap Cika dengan raut wajah sedih.
"Iyah, yah, yah udah sekali kali kita ke mall yuk aja yuk" ucap Lindi dengan tersenyum, agar suasana yang sunyi tadi agak sedikit berkurang.
"oke, Lin" ucap Cika kemudian melajukan mobil nya ke area mall terbesar di negara tersebut.
Sesampai nya mereka di mall, mereka berdua pun dengan perasaan gembira dan senang berjalan ke arah baju, sepatu dan bermain wahana permainan yang ada di sana sambil tersenyum dan tertawa bersama di sela-sela kesibukan mereka.
Setelah cukup lama berbelanja aneka belanjaan tersebut mereka berdua pun menuju ke restoran yang berada di mall tersebut dan memesan makanan dan minuman dalam jumlah yah sedikit banyak, dalam jumlah porsi yang cukup untuk di habiskan mereka berdua
Setelah selesai mereka pun kembali ke areal parkiran, dan masuk ke dalam mobil dengan Cika yang mengendarai nya.
Cika mengantarkan Lindi terlebih dahulu ke arah rumah nya.
Setibanya di rumah Lindi.
Mereka berdua pun berpelukan untuk yang terakhir kalinya di karenakan esok hari Lindi akan terbang menuju negara Indonesia tempat kelahiran sang mama.
"sering-seringlah kabarin gw Lin" ucap Cika sambil memeluk Lindi dengan erat dan sedikit sesenggukan di karenakan ia menangis.
"Iyah, Iyah, cup, cup, cup, udah jangan nangis lagi Cik" ucap Lindi sambil mengusap punggung Cika, di karenakan sejak tadi sahabat nya itu masih saja menangis sesenggukan.
Setelah perpisahan yang mengharukan tersebut usai, Cika kembali ke naik ke mobil nya dan mulai jalan menjauh ke arah rumah Lindi sambil melambai kan tangan nya ke Lindi, dan Lindi pun membalasnya, setelah selesai Lindi kemudian masuk ke dalam rumah nya dan membersihkan diri nya, kemudian naik ke atas kasur dan terlelap dalam mimpi nya.
Selamat membaca🙏
Abai kan typo🙏