NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Setelah jasad Milea disemayamkan, Felicia memutuskan untuk langsung pergi ke kantor, karena hari sudah mulai siang, sebuah proses yang cukup panjang dari proses otopsi sampai jasad Milea dikebumikan.

Saat ini Felicia sedang berada di dalam mobil bagian belakang, dia sedikit merasakan ngantuk karena akhir-akhir ini dia tidak memiliki banyak waktu untuk tidur, mungkin karena memikirkan nasib temannya itu. Dia sangat penasaran apa yang ingin Milea katakan padanya, sampai wanita itu menyuruhnya untuk tidak memberitahu siapapun bahwa mereka akan bertemu.

Felicia melirik Asisten Ana yang sedang menyetir mobil, "Rasanya aku masih belum bisa percaya kalau Milea meninggal karena bunuh diri."

"Apa nona ingin menyewa seorang detektif swasta untuk menyelidiki kematian Nona Milea?"

Felicia berpikir sebentar, "Aku pernah dengar tentang The Darkness atau lebih terkenal dengan Detektif Al. Coba kamu hubungi mereka."

"Maaf Nona, sepertinya saya meragukan kehebatan mereka. Saya awalnya mengira bahwa The Darkness itu memang benar-benar hebat seperti apa yang orang bilang, tapi dalam mencari keberadaan Nona saja, mereka tidak bisa. Waktu Nona hilang, saya disuruh Tuan Arsen untuk menugaskan seorang detektif untuk mencari keberadaan Nona, tapi syukurlah Nona baik-baik saja dalam keadaan yang utuh."

Mendengar kata utuh membuat Felicia meneguk saliva, dia menjadi salah tingkah, karena sebenarnya dia tidak kembali dalam keadaan utuh, dia telah kehilangan keperawanannya oleh seorang pria murahan dan penipu seperti Gleen Fernando, benar-benar malam yang sial waktu itu.

Rasanya dia ingin marah, tapi dia tidak berhak untuk marah pada Gleen karena dia ingat betul bahwa dia yang meminta dan memaksa. Felicia hanya berharap dia tidak akan pernah bertemu dan berurusan dengan Gleen lagi.

'Aku sudah membayarnya satu miliyar. Tidak mungkin si pria murahan itu mengangguku lagi.' gumam hati Felicia.

Felicia ingin sekali mentertawakan dirinya sendiri, dia yang merasa dirugikan karena telah kehilangan keperawanannya, mengapa dia harus membayar pria bajingan itu.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Ponsel Felicia bergetar, dia mendapatkan sebuah pesan dari nomor asing. Felicia pun membaca pesan tersebut.

[Hai Felicia, aku Gleen Fernando, aku rasa kita harus bicara penting mengenai kejadian malam itu.]

Mata Felicia membulat, dia merasa pria itu benar-benar gila. Untuk apa menghubunginya? Apakah uang yang dia berikan pada Gleen masih kurang?

Dari pada Gleen berbuat kekacauan, apalagi dia akan segera menikah dengan Alvin, tidak boleh ada yang tahu bahwa dia dan Gleen pernah tidur bersama. Sehingga Felicia segera memblokir nomornya Gleen.

'Rasakan kamu Gleen Fernando, aku sudah memblokirmu.' Felicia menyeringai puas.

...****************...

Gleen menyeringai, begitu menyadari nomor ponselnya telah di blokir oleh Felicia.

"Kamu pikir urusan kita akan berhenti disini saja gara-gara nomorku telah diblokir olehmu, Felicia."

Saat ini Gleen sedang berada di basemen kantor Gerrard Group, memakai seragam OB berwarna biru, persis dengan seragam OB di perusahaan itu.

Dia masuk ke dalam kantor tersebut dengan sedikit menundukan wajahnya, agar tidak ada yang menyadari bahwa dia bukanlah salah satu di bagian OB sana. Apalagi wajahnya pernah terekspos, walaupun hanya Felicia dan Asisten Ana yang tahu tentang pencurian data itu.

Kemudian Gleen masuk ke ruang pantry, dia mendengar percakapan dua orang OB yang ada disana.

"Lebih baik kamu saja yang mengantarkan minuman ini ke ruang CEO." kata OB satu.

Namun, OB dua menolak. "Kamu saja, aku takut kena amukan Nona Felicia lagi."

"Kamu saja!"

"Kamu saja!"

Mereka berdua tidak mau mengalah, mungkin karena sangat tidak sanggup untuk mengantarkan minuman tersebut ke Felicia, mengingat bagaimana arogannya seorang Felicia. Seakan mereka sedang berhadapan dengan seorang macan betina.

Gleen segera merebut nampan yang terdapat segelas coklat dingin itu dari tangan salah satu OB yang ada disana, "Biar aku saja yang antar."

"Loh kamu siapa?" tanya kedua OB disana, hampir bersamaan.

"Aku OB baru disini." jawab Gleen dengan tenang, dia pun segera membawa minuman tersebut untuk diantarkan ke ruangan Felicia.

Kedua OB yang ada di pantry sama sekali tidak mempermasalahkannya, karena di kantor ini memang terdapat banyak OB dan sering gonta-ganti OB, apalagi mereka berdua belum lama bekerja disana.

Gleen melewati sebuah ruangan wakil direktur, disana lah terdapat seorang pria yang ingin sekali Gleen hancurkan, tapi dia harus bisa menahan diri, ruangan itu tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang karena Robert memiliki CCTV tersendiri di ruangannya. Pria itu benar-benar bukanlah lawan yang mudah.

"Mari kita akan bertemu, Robert. Aku pasti akan memberi kejutan untukmu." gumam Gleen sambil tersenyum kecut, dia memilih untuk berjalan kembali, sehingga kini dia telah sampai di depan ruangan CEO.

Alasan yang pertama Gleen datang kesana karena dia ingin meminta pertanggungjawaban dari Felicia, karena Felicia telah merenggut keperjakaannya.

Dan alasan yang kedua, karena dia sudah membaca pesan diantara Felicia dan Milea, awalnya dia paling malas membaca pesan antara wanita dan wanita, karena yang mereka bahas kadang tidak penting, misal membahas aktor idola mereka ataupun novel kesukaan mereka.

Tapi karena Gleen tak sengaja membaca pesan mereka, dia yakin bahwa Milea mati bukan karena bunuh diri, hal penting yang ingin Milea katakan pada Felicia adalah alasan utama mengapa Milea bisa mati terbunuh.

Gleen segera mengetuk pintu ruangan CEO tersebut.

Tok!

Tok!

Tok!

Terdengar suara Felicia menyuruhnya untuk masuk.

"Masuk!"

Gleen pun masuk ke dalam ruangan CEO itu, dia memperhatikan Felicia yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya, tanpa ingin melihat OB yang datang membawa minuman untuknya.

Gleen nampak terperangah melihat ruangan CEO disana, begitu luas dan berkelas, membuatnya menjadi berkhayal, andai saja dia menjadi CEO seperti Felicia, dia pasti akan terlihat sangat keren.

"Minumannya taruh saja di meja." titah Felicia, pandangannya masih fokus pada laptopnya.

Gleen tersenyum melihat Felicia yang terlihat sangat sibuk seperti itu, wanita cantik itu begitu terlihat sangat angkuh dan arogan, tapi sedikit terlihat keren.

Gleen pun meletakkan satu gelas berisikan coklat dingin diatas meja kebesarannya Felicia.

Mungkin karena sangat lelah, Felicia segera meneguk minuman tersebut sambil melirik ke arah sang OB, untuk menyuruhnya pergi dari ruangannya.

"Pprffftt!" Seketika Felicia menyemburkan minumannya saat melihat dengan jelas wajahnya Gleen.

Seorang pria yang Felicia harapkan tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, mengapa pria itu tiba-tiba ada dihadapannya?

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!