Bebas promosi sesuka mungkin!
Ini kisah tentang jonathan Alexandre sang Ceo tampan yang di gemari begitu banyak wanita. Joe yang menganggap wanita seperti mainan yang kalau ia suka ia mainkan dan kalau ia bosan maka akan ia tinggalkan.
Hingga akhirnya, pertemuan nya dengan Tania yang tak di sengaja, membuat nya tau akan arti cinta yang sesungguh nya. Hmm, bisakah Joe setia dan menanggalkan status Playboy nya.
Penasaran kisah selengkap nya seperti apa🤔 yuk kita baca kisah selengkap nya😊😉
Happy reading!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fakrullah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
"Joe! Apa yang sedang kau lakukan dengan nya?" Tanya Angeline dengan nada suara yang berapi-api.
"Apapun yang aku lakukan itu bukan urusanmu!" Sahut Joe dingin. Kini ia kembali berjalan menuju kearah meja kerjanya dengan sedikit melonggarkan dasinya.
"Joe, kamu tidak serius kan punya hubungan dengan gadis itu," Tanya Angeline dengan raut wajah tak senang.
"Kau tutup pintunya!" Perintah Joe tanpa menjawab pertanyaan dari Angeline.
Melihat tatapan Joe yang sangat mengerikan. Membuat Angeline mau tidak mau harus menutup pintunya.
"Cih, dasar ****** sialan! seharusnya tadi dia keluar sambil menutup pintu kan.
Angeline merutuki Tania didalam hati.
Kini ia memilih duduk di sofa setelah menutup pintu ruangan sebelumnya.
"Joe, kamu tidak punya hubungan apa-apa kan dengan gadis itu." Angeline kembali bertanya.
"Bukan urusanmu!" Ketus Joe.
Merasa tak mendapat jawaban dari pertanyaan nya. Kini Angeline bangkit dari duduk nya dan berjalan menghampiri meja kerja Joe. Lalu dengan gaya genit nya itu ia berhasil duduk di pangkuan Joe.
"Untuk apa kau datang kesini?" Tanya Joe dengan tatapan tak senang.
"Kenapa? Apa kamu kesal denganku?" Angeline kembali melontarkan pertanyaan tanpa menjawab pertanyaan Joe sebelum nya. Kini ia mulai meraih dasi yang dikenakan Joe dan memainkan nya dengan gaya centil nya.
Bruuk!
"Auw!!" Angeline mengerang kesakitan karena tiba-tiba saja Joe berdiri dari duduk nya. Sehingga membuat Angeline yang awalnya duduk di pangkuan nya kini terjatuh di lantai.
"Joe sakit," Ringis Angeline. Namun sayang nya Joe sama sekali tak mengindahkan nya. Kini ia berjalan menuju kearah sofa dan duduk disana.
"Kau bangun saja sendiri." Ucap Joe dingin. Sikapnya kini semakin acuh tak acuh kepada Angeline.
"Tapi ini semua salahmu, kamu yang membuat ku jatuh seperti ini." Angeline tetap bersikeras. Ia mau Joe membantu nya berdiri, sukur-sukur jika Joe mau menggendong nya dan membawa nya keatas sofa. Begitu pikirnya.
"Apa aku menyuruh mu untuk duduk di pangkuan ku? Tidak kan," Joe menatap dingin. Wajah nya saat ini sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun.
"Tapi Joe.." Angelin terus merengek. Namun tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu ruangan.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu dari luar.
Lalu masuklah seorang wanita kedalam ruangan tersebut seraya membawa Map ditangan nya.
Melihat seseorang masuk kedalam ruangan. Spontan saja membuat Angeline langsung bangkit dari lantai. Kini ia bergegas melangkah menuju sofa dimana Joe duduk. Lalu dengan anggun nya ia duduk di sebelah Joe yang saat ini tengah melihat laptopnya.
Sedangkan wanita tersebut kini sudah berada di samping Joe.
"Tuan, ini berkas-berkas untuk proyek kerjasama kita dengan perusahaan SP telah selesai. Silahkan anda memeriksanya terlebih dahulu," Ucapan Miska terdengar begitu sopan. Matanya juga tak sengaja melirik kearah sofa dimana Angeline duduk saat ini
"Wah.. Wanita ini cantik sekali
Miska bergumam dalam hati.
"Hmm, silahkan keluar dan panggil Bayu ke ruangan ku." Ucap Joe dingin.
Melihat begitu suram nya ekspresi yang ditunjukkan Ceo nya itu membuat Miska ingin segera kabur saja dari sana.
"Baik Tuan, segera saya laksanakan." Miska mengundurkan diri. Ia lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut. Setelah itu ia lansung beralih pergi ke ruangan Bayu untuk menyampaikan perintah.
"Eh Bay, di panggil sama si Bos tuh." Ucap Miska begitu tiba di ruangan Bayu. Kini ia juha sudah duduk di sofa yang ada disana.
Bayu menggelengkan kepala melihat sikap Miska yang begitu saja masuk kedalam ruangan nya tanpa permisi terlebih dahulu.
"Eh neng! Kalau masuk itu ketok pintu dulu. Gini-gini aku itu atasan kamu loh," Bayu menyombongkan diri.
"Idih.. Terus kamu mau apa? Mau pecat karena nggak ketok pintu dulu baru masuk." Sindir Miska sembari melipat kedua tangan nya didada.
"Kok jadi kamu yang marah sih! Tapi boleh juga, karena kamu jadi jauh terlihat lebih cantik jika sedang marah seperti ini. Haha?" Gombal Bayu di iringi gelak tawa di bibir nya. Ia merasa sangat senang jika bisa melihat Miska marah didepan nya.
"Udah deh gak usah gombal! Sana buruan pergi keruangan presdir di cariin tuh." Ucap Miska. Ia lalu membalikkan badan hendak meninggalkan tempat itu.
"Mau kemana sih buru-buru amat." Bayu berusaha menghentikan langkah Miska.
"Ya mau kerja la, karena masih banyak yang mesti aku kerjakan." Ketus Miska
"Kirain mau ngantar aku dulu keruangan nya presdir," Goda Bayu lagi.
"Idih . . pergi aja sendiri! Emang nya aku pengawal mu yang mesti ada disamping kamu ketika kesana-kemari, ogah!" Kini Miska memasang wajah cemberut sehingga membuat Bayu semakin ingin menggodanya.
"Loh . . kan kamu pengawal di hati aku," Uca Bayu seraya mengedipkan mata. Sehingga membuat Miska semakin malas meladeni nya. Kini ia pun berlalu pergi meninggalkan Bayu tanpa ingin kembali membalas perkataan nya.
"Hadeuh.. bisa-bisa nggak bakalan kelar jika aku terus ada disana. Dasar si Bayu playboy tengik! Bikin kesal aja tuh anak.
Gerutu Miska. Kini ia pun pergi meninggalkan tempat itu dan melanjutkan tugas nya.
Sementara itu di ruangan Joe.
"Joe, apa kau marah padaku?" Angeline kembali mulai mendekati Joe yang tengah fokus dengan laptop nya. Namun sayang nya Joe sama sekali tak merespon nya.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu dari luar,
"Masuk!" Ucap Joe yang masih fokus dengan pekerjaan nya. Sementara Angeline yang berada di samping Joe, buru-buru kembali duduk di sofa saat melihat bayu masuk dan menghampiri Joe.
"Angeline, kau keluar dulu. Karena aku mau membicarakan sesuatu yang penting dengan Bayu." Ucap Joe dingin tanpa melirik ke arah Angeline. Jelas saja perkataan nya itu membuat Angeline semakin kesal. Ia merasa hari ini Joe memperlakukan dirinya dengan sangat buruk. Namun meskipun begitu Angeline berusaha tidak memperdulikan nya. Ia masih memasang wajah yang santa serta mimik yang tak keberatan atas sikap Joe kepadanya.
"Baiklah," Ucap Angeline seraya beranjak dari tempat nya. Ia kemudian berjalan meninggalkan tempat itu dengan kekesalan yang memenuhi hati nya. Tak lupa juga ia menutup kembali pintunya mengingat Joe yang marah tadi hanya karena masalah pintu.
"Hari ini kau boleh mengabaikan ku. Tapi lihat saja nanti, aku pasti akan membuat mu menjadi milikku.
Gumam Angeline seraya berlalu dari tempat itu.
BERSAMBUNG