selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengantin baru
Sesampai di rumah, Kaniya pun berjalan langsung ke depan, meninggalkan Rendy di belakang. Rendy hanya menghela nafas panjang, merasa bahwa Kaniya masih marah dan tidak ingin berbicara dengannya.
"Ngambek deh," ucap Rendy dengan nada santai, sambil menyusul Kaniya ke kamar. Ia tahu bahwa Kaniya masih kesal, namun ia berharap bisa menenangkannya dengan berbicara dan meminta maaf. Rendy memasuki kamar, berharap bisa memperbaiki suasana hati Kaniya.
Rendy masuk ke kamar, melihat Kaniya yang sedang membuka hijabnya dengan langkah pelan Ia pun menghampiri Kaniya dan memeluknya dari belakang, mencoba memberi sentuhan hangat. Rendy meletakkan kepala di atas bahu Kaniya, menghirup aroma wangi rambutnya.
"Sayang, udahan ya ngambeknya? Tersiksa mas, mana baru 3 hari jadi pengantin lagi, dah dianggurin aja nih," ucap Rendy dengan nada manja dan penuh kelembutan, masih sambil memeluk Kaniya erat. Ia berharap Kaniya bisa memaafkannya dan tidak lagi marah.
Rendy menekan wajahnya ke pundak Kaniya, mengecup lehernya dengan sedikit memberi tanda kemerahan
"awwh"meringis kaniya,tapi masih belum memperdulikan Rendy ,Rendy masih berharap bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang darinya. "Aku tidak bisa hidup tanpamu, sayang. Aku cinta kamu," bisik Rendy, suaranya yang lembut membuat Kaniya merasa hangat di hatinya.
"iya, udah aku maafin," ucap Kaniya sambil membalikkan badannya menghadap Rendy, senyum lembut menghiasi wajahnya. Rendy langsung tersenyum lega, merasa bahagia karena Kaniya sudah memaafkannya.
"Yasudah, aku masak dulu ya buat kita," ucap Kaniya, sambil melepaskan pelukan Rendy dan berjalan menuju dapur. Rendy memegang tangan Kaniya, tidak ingin melepaskannya.
"Tapi aku bantuin, sayang. Aku tidak ingin kamu capek sendiri," ucap Rendy, sambil mengikuti Kaniya ke dapur, berharap bisa bersama-sama melakukan sesuatu yang romantis dan menyenangkan.
"Mas, tapi aku ga bisa masak, masak nasi goreng aja ya?" ucap Kaniya dengan nada manja.
"Apapun boleh sayang, asal kamu yang buat," ucap Rendy dengan senyum lebar, berharap bisa melihat Kaniya memasak dengan caranya sendiri.
"Nasi goreng juga enak, asal dibuat dengan cinta," tambahnya, sambil memberikan Kaniya ciuman lembut di dahi.
"Gombal banget sih," ucap Kaniya dengan wajah memerah, merasa malu dengan pujian Rendy. Ia lalu melanjutkan memasak, dan setelah nasi gorengnya matang, mereka pun makan bersama. Rendy memuji rasa nasi goreng Kaniya, membuat Kaniya tersenyum bahagia.
Setelah selesai makan, Rendy menyuci piring sedangkan Kaniya membersihkan dapur. Setelah semuanya beres, Kaniya berpaling ke Rendy.
"Mas, aku mandi duluan ya," ucap Kaniya, sambil berjalan menuju kamar mandi. Rendy menatapnya dengan senyum,dan berharap bisa bergabung dengan istrinya
"Sayang, ga mandi bareng aja?" ucap Rendy dengan nada menggoda, berharap bisa membuat Kaniya berubah pikiran. Namun, Kaniya hanya menjulurkan lidahnya, mengejek Rendy tanda tidak mau.
"Sayang looh, kan dapat pahala mandi bareng," ucap Rendy dengan nada lucu Kaniya hanya tertawa dan mencipratkan Rendy air sabun, membuat Rendy berlari mengejar kaniya "Haha, kamu jahat!" teriak Rendy, sambil mengejar Kaniya yang tertawa dan berlari menjauh.
Rendy tertawa melihat reaksi Kaniya, dan membalas dengan menggoda Kaniya. "Aku tunggu di kamar, sayang," ucap Rendy sedikit berteriak, sambil menyiram air ke tangannya dan mengeringkannya. Kaniya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala
...*****...
Rendy menunggu Kaniya selesai mandi di kasur mereka, namun Kaniya terasa lama sekali. Rendy mulai merasa cemas, takut Kaniya jatuh di kamar mandi atau ada sesuatu yang tidak beres. Ia pun bangun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi untuk memastikan Kaniya baik-baik saja.
Baru saja Rendy akan membuka pintu kamar mandi, malah pintu itu sudah duluan terbuka oleh Kaniya. Rendy dan Kaniya sama-sama terkejut, Rendy terkejut melihat penampilan Kaniya yang cantik dengan rambut yang masih basah dan hanya dibungkus dengan handuk, membuat Rendy tidak bisa mengalihkan pandangannya.
Sementara itu, Kaniya terkejut melihat Rendy berdiri di depan pintu kamar mandi, seolah-olah menunggu dia.
"Kamu ada mau apa di sini?" tanya Kaniya dengan sedikit malu, sambil mencoba menutupi dirinya dengan handuk. Rendy hanya tersenyum dan tidak bisa berkata-kata, terlalu sibuk menikmati pemandangan di depannya.
Rendy mendekati Kaniya dan langsung menggendongnya ke kasur, membuat Kaniya terkejut dan tertawa. "Aaa, mas, kan kamu ikutan basah," ucap Kaniya, sambil memegang handuknya yang mulai longgar.
Rendy hanya tersenyum dan meletakkan Kaniya di kasur, lalu memeluknya erat.
"Kenapa kamu khawatir ? Tadi Aja kamu siram mas pake air sabun," ucap Rendy dengan nada menggoda, sambil mengecup lembut wajah Kaniya. Kaniya hanya tertawa dan memukul Rendy dengan lembut, merasa bahagia dengan kehadiran suaminya.
"Sayang, mas pengen boleh ya?" ucap Rendy meminta pada Kaniya, dengan nada manja ,Kaniya memandang Rendy , lalu tersenyum dan mengangguk sedikit.
Rendy tersenyum bahagia dan memeluk Kaniya erat, merasa bahwa keinginannya akan terpenuhi. Ia lalu membisikkan kata-kata manis ke telinga Kaniya
"mas akan buat kamu menjerit keenakan"ucap Rendy yg memulai semuanya
"Lakukan lah mas,terserah kamu,"ucap kaniya pasrah