Skandal Sang CEO

Happy Reading.

Arsya memutuskan untuk pulang ke Jakarta setelah menginap 2 hari di Villa itu, meskipun Arsya sudah membayar untuk tiga hari, tetapi rasanya dia sudah tidak sabar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Laura dan Axelo.

Tentu saja sangat janggal jika kedua orang itu hanya berlibur untuk menghilangkan penat di Villa selama tiga hari dan bahkan mereka berdua tidur dikamar yang sama.

Arsya sudah tidak bisa berpikir jernih, dia harus bertanya langsung kepada istrinya itu, sebenarnya ada hubungan apa diantara mereka.

'Setahu saya mereka tidur dikamar yang sama tuan, karena saya sendiri yang menyiapkan kamar itu, bahkan barang-barangnya juga saya taruh dikamar itu, setahu saya barang tamu cowok dan ceweknya jadi satu, maaf lo tuan, kata tuan kan itu istri anda, saya tidak enak jika menyembunyikan ini, tapi sepertinya ini yang terbaik untuk tuan agar mengetahui segalanya.'

Arsya masih ingat dengan kata-kata Bu Endah tadi pagi, jadi apakah benar Laura dan Axelo berselingkuh? Kalau keduanya masih saudara kandung itu sedikit wajar jika harus tidur sekamar, meskipun sebenarnya kalau sudah sama-sama dewasa itu sudah menjadi tidak wajar.

Lalu sebagai ipar, apa yang mereka berdua lakukan di dalam kamar yang sama, selama tiga hari pula. Arsya jadi teringat foto Laura di IG itu, ternyata sebahagia itu Laura bersama Axelo

Mereka berdua terlibat skandal yang sangat besar.

"Axelo!! Apa yang sebenarnya kau lakukan bersama istriku!!"

Arsya mencengkeram setir mobilnya kuat, rasanya kepalanya berasa ingin pecah.

"Aaakkk!! Sialan! Apa kalian semuanya bohong sama aku!!"

****

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang saat Arsya sampai di rumahnya. Tujuannya kali ini adalah bertemu dengan Laura. Arsya tahu jika Laura tidak pergi ke kantor karena wanita itu mengirimkan pesan padanya.

Laura mengatakan jika dia resign daru perusahaan AA Grup dan sekarang berada di rumah.

Entah apa yang mendasari Laura ingin resign, tapi setidaknya Laura dan Axelo tidak bisa seenaknya bersama.

Ah, kenapa Arsya selama ini tidak curiga dengan keduanya yang terlibat dalam pekerjaan yang sama. Axelo CEO dan Laura sekretaris Axelo. Ya Tuhan! Arsya selama ini berasa dibodohi.

"Laura!"

"Mas Arysa, akhirnya kamu pulang," Laura berdiri dari duduknya di karpet setelah mendengar suara sang suami yang memanggilnya.

Arsya bisa melihat senyum Laura yang selama beberapa hari ini lenyap. Sungguh Arysa begitu mencintai wanita ini, tapi apakah cinta Arsya tidak cukup untuk membahagiakan nya sehingga Laura mencari kebahagiaan yang lain.

"Papa pulang!! Yeee,, Papa nggak jadi kerja?" Putri menghampiri sang Ayah dan langsung disambut oleh Arysa dengan pelukan.

"Putrinya Papa,, maaf ya karena Papa sering pergi buat kerja?"

"Nggak apa-apa Pa, Papa kerja kan untuk Putri dan Mama, iya kan Ma?" Laura yang sejak tadi berdiri mengangguk dan tersenyum lembut pada putrinya itu.

Entah kenapa Laura merasakan ada yang berbeda dengan raut wajah Arsya, suaminya itu terlihat letih dan banyak masalah.

"Mas, mau langsung mandi dan makan? Biar aku suruh Mbok Jum buat siapin makan siang," ujar Laura menghampiri Arsya.

"Nanti saja, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu, kita ke kamar," jawab Arsya. "Putri main dulu sama Mbak ya, nanti kita main lagi," ujar Arsya mengelus rambut Putri.

"Iya, Pa."

Kemudian Arsya dan Laura berjalan menuju tangga untuk ke kamar utama yang ada dilantai atas. Degup jantung Laura bertabuh kencang, dia benar-benar merasa takut saat ini.

"Laura, mas mau tanya, tapi kamu harus jawab jujur," ujar Arsya saat mereka sudah ada di dalam kamar dengan pintu yang terkunci.

"Iya mas, ada apa?"

Arsya merogoh sesuatu disaku nya, dia mengeluarkan sebuah anting yang sangat tidak asing untuknya karena anting itu dialah yang memesankan untuk sang istri.

"Aku menemukan ini di Villa cendrawasih, ini milikmu kan?" Laura membelalakkan matanya tidak percaya, jadi anting-anting yang hilang satu itu terjatuh di Villa itu.

"M-mas kok tahu itu milikku dan kapan Mas ke Villa cendrawasih?" Tanya Laura gugup.

Arsya menghela nafas, tadi lagi Bu Endah juga memberikan itu pada Arysa, meskipun awalnya Bu Endah tidak yakin jika itu milik Laura karena yang menyewa Villa itu juga tidak sedikit. Tapi setelah Bu Endah memperlihatkan anting itu, Arsya mengiyakan jika itu adalah anting istrinya. Arsya bahkan memperlihatkan foto Laura ketika memakai anting berbentuk hati do ujungnya itu.

"Aku kemarin pergi ke sana, aku lihat foto kamu di IG dua bulan lalu di sana, aku hanya ingin tahu sebenarnya apa yang telah terjadi dan membuat mu berubah drastis terhadap ku, binar cintamu untukku telah hilang, aku tidak bisa melihat itu terpancar di matamu lagi, Laura!" Arsya mendudukkan dirinya di sisi ranjang sambil meraup wajahnya yang sudah terlihat frustasi.

Laura tergugu, sungguh dia tidak pernah menyangka jika perselingkuhan nya dengan Axelo akhirnya akan terbongkar.

"Ada hubungan apa antara kamu dan Axelo, Laura?"

"A-aku tidak ....!"

"JANGAN MENYANGKAL KARENA AKU TAHU KAMU PERGI KE VILLA ITU BERSAMA AXELO DAN KALIAN TIDUR SEKAMAR!!"

Laura langsung menggelengkan kepalanya, wanita itu berlutut di kaki suaminya. "Aku sama sekali tidak melakukan apapun dengan Arsya, kami memang sekamar tapi kami tidak melakukan apapun selain pe ...!"

Laura menutup mulutnya seketika, dia hampir saja keceplosan dan mengatakan jika dia dan Axelo hanya melakukan skinship pelukan dan ciuman saja.

"Aaarrggg!!" Arsya menyapu semua yang ada di atas ranjang dan nakas dengan tangannya.

Laura terkejut melihat suaminya yang melampiaskan kemarahannya dengan menghancurkan benda-benda yang ada di kamar itu. Padahal tadi Laura sempat mengira jika Arsya akan menamparnya.

"Laura!!! Apa salahku!! Apa kekurangan ku!! APA??"

Laura menggelengkan kepalanya, air matanya sudah membasahi pipi mulusnya itu. Dia juga bisa melihat mata Arsya yang memerah bahkan jejak air mata juga ada di pipinya.

Arysa menangis, pasti rasanya sangat sakit saat mengetahui jika orang yang dicintainya telah mendua.

"Arysa,, maafkan aku!! Maaf!!" Laura memeluk kaki Arsya, entah kemana rasa bersalah itu selama ini. Kenapa baru saat ini menyeruak di hati Laura.

Arsya melepaskan tangan Laura diperlukannya. Pria itu melangkah lebar menuju pintu dan membukanya. Arsya akan mendatangi Axelo, dia akan membuat pelajaran pada adik brengsekknya itu. Arysa tidak akan melakukan kekerasan pada Laura, karena baginya wanita itu adalah orang yang sangat dicintainya, dan Ibu dari anaknya.

Namun Arsya akan mematahkan leher Axelo karena telah berkhianat padanya. Di mana otak pria itu, sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Axelo ketika bermesraan dengan kakak iparnya sendiri.

Laura melihat Arsya keluar dari dalam rumahnya dengan langkah yang cepat dan tangan mengepal.

Panggilan Laura dihiraukan oleh pria itu. Tidak, Laura tidak akan membiarkan baku hantam terjadi antara Arsya dan Axelo. Dia harus menghentikan nya.

"Aku harus menghubungi Axelo!"

Bersambung.