bagaimana menurut kalian tentang semua kisah yang mungkin tak akan kalian lihat dan alami selagi di dunia ini.
kisah yang mungkin tak akan di percaya banyak orang, tapi berbeda dengan satu wanita ini.
Dia adalah Mak Ijah, seorang wanita sepuh yang terkenal sebagai seorang pemandi Jenazah yang ada di kampung Sugihdadi.
wanita yang menjadi saksi bagaimana seorang meninggal dunia dan mendapatkan sebuah balasan.
bagaimana dia bisa menjalani aktivitas nya setiap hari?
bagaimana Mak Ijah menghadapi semua yang dia lihat, yang di alami para jenazah yang dia tangani?
ikuti kisahnya dalam novel baru author ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
wanita yang baik
setelah pemakaman, semua tampak tenang dan para ibu sedang melakukan ngaji ikhlasan.
mereka pun berpindah jadi setelah satu rumah pak lurah kemudian pindah ke rumah Bu menuk.
sedang di sebuah warung makan bakso yang di buka di tempat yang termasuk cukup sepi.
karena jalanan itu adalah jalan tembusan desa, tapi tidak dengan warung bakso itu.
warung itu begitu ramai dikunjungi bahkan ketenaran bakso itu sangat besar, tak sedikit pengunjung yang membawa mobil mewah.
seperti siang itu, zaka yang baru selesai mengajar di salah satu kelas di panggil Waka kesiswaan.
"permisi pak, ada spa mencari saya?" tanya zaka yang menghadap pria itu.
"pak zaka kenapa tegang begitu, saya cuma mau bilang, kami semud mau ke bakso yang tengah vital itu loh, mau ikut tidak karena saya tadi sempet pesan dulu takut tak kebagian," kata pak Duro.
"maaf pak, saya harus pulang, tapi yang bapak maksud itu warung bakso di tengah jalan tembusan desa itu kan?" tanya zaka yang memastikan lagi.
"iya pak zaka, memang kenapa, oh ya di sana itu sangat sulit kalau tak pesan dulu, padahal warung baru tapi olahan baksonya sangat enak," kata pak Duro yang memang pecinta bakso sejati.
"tidak usah pak, saya pulang saja, karena istri saya sudah kirim pesan barusan," kata pria itu yang langsung pamit pulang.
"ya sudah, padahal aku ingin mengajak mu makan enak, ya sudah tidak apa kapan-kapan lagi kalau begitu," kata pak Duro.
Zaka pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih,meski dia melewati warung bakso itu.
tapi dia memang tak tertarik sedikit pun karena dia tau dpa yang di lakukan oleh pemilik warung itu.
bagaimana tidak, dia yang sensitif dengan hal seperti itu, bisa melihat begitu banyak sodok menyeramkan di sekeliling warung.
Zaka pun sampai di rumah Mbah Tejo, yang ternyata istrinya belum pulang dari mengaji.
jadi dia duduk di teras karena tampak sepi rumah itu, tak lama ada Rudi yang baru pulang dari sekolah.
"loh mas zaka di sini, menunggu mbak Sekar ya,"
"iya dek, lah kamu kok baru pulang dari sekolah, kamu gak capek dek?" tanya Zaka yang membuat bocah itu tersenyum.
"aku sebenarnya ya capek mas, tapi ya mau bagaimana lagi, ada kegiatan Pramuka yang harus ikuti, jadi tak masalah," jawab bocah itu tertawa.
"baiklah tapi ingat kamu itu juga butuh istirahat,tapi ngomong-ngomong ini orang rumah kemana semua, kok sepi banget?"
"tau tuh, tapi mas gak lapar ya, aku laper banget dan lagi uang saku ku habis," kata bocah itu.
"ya sudah kita tunggu saja, biasanya ada Mbah-mbah yang jualan bubur kacang hijau yang sering lewat sini," jawab Zaka.
dan benar saja, tak lama ada seorang pria yang lewat dengan sepeda ontel yang membawa dagangannya.
"Mbah! bubur kacang hijau," kata zaka yang memanggil pria itu.
kemudian dia memanggil semua anak-anak untuk ikut makan bersama.
dan tentu semua dia yang mentraktirnya karena dia ingin berbagi saja hari ini.
tak di sangka Sekar dan para ibu-ibu yang pergi mengaji akhirnya pulang, dan di para ibu juga dapat bagian bubur kacang ijo juga.
"ini dalan rangka apa nih?"
"dalam rangka ya pengen saja," jawab zaka.
maaf ya thor
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
aku ampe lupaa
cuma updtenya kurang lncr ajah 🙏
Ayo lanjut lagi ceritanya