NovelToon NovelToon
Pelayan Duda Casanova

Pelayan Duda Casanova

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:271.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Linda manik

"Sudah pernah tidur dengan laki laki?"

"Sudah Tuan."

Ace menjawab dengan cepat tanpa ragu. Ace berpikir polos bahwa tidur yang dimaksudkan oleh pria itu adalah tidur seperti yang sering dia lakukan dengan adik laki lakinya.

"Siapkan dirimu menjadi pelayanku mulai besok."

Ace sangat senang. Meskipun dirinya mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan yang penting bisa membebaskan keluarganya dari kesulitan ekonomi. Dia tidak sadar bahwa pelayan yang dimaksudkan pria itu bukan sekedar pelayan biasa melainkan juga pelayan di ranjang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta ijin berujung Pertengkaran

Menikah itu menyangkut hati. Pada umumnya Orang yang memutuskan untuk menikah tentu saja karena sudah siap menjalani hidup berpasangan dalam ikatan suci pernikahan. Tapi tidak untuk Hans dan Ace. Menikah bagi mereka hanya karena tuntutan. Hans karena tuntutan orangtuanya sedangkan Ace karena tuntutan ekonomi.

Ace tidak pernah membayangkan akan menikah secepat ini dan karena tuntutan uang. Bagi Ace menikah itu menakutkan. Bayang bayang pengkhiatan sang papa dan penderitaan mama Rani karena pekhianatan itu masih jelas terekam di otaknya. Saat itu, dia pernah berjanji tidak akan pernah menikah. Dan setelah penderitaan yang ditorehkan sang papa. Ace menutup diri dari perhatian laki laki di sekolahnya dulu.

Ace kini menjilat ludahnya sendiri. Di usia yang masih tergolong muda. Ace harus menikah dengan laki laki yang baru dia kenal beberapa hari. Ace menyadari jika dirinya sudah mengingkari janjinya. Tapi keputusan Ace sudah bulat. Dia bersedia menjalani pernikahan pura pura itu sampai waktu yang ditentukan oleh Hans sendiri.

"Apa kamu yakin dengan keputusan mu itu nak?" tanya mama Rani. Bagaimana pun bentuk pernikahannya nanti. Ace tetap menghormati mama Rani untuk meminta ijin dan meminta restu.

"Sudah ma. Majikan ku yang menjodohkan aku dan putranya. Kami sudah bertemu. Dan putranya itu juga bersedia dijodohkan dengan aku."

Ace kembali mengarang cerita. Sejak diterima menjadi pelayan di rumah tuan Hans. Ace sangat pintar mengarang bebas jika berhadapan dengan mama Rani.

"Lalu, mengapa calon suami mu itu tidak ikut bersama kamu meminta ijin mama?"

Ace gelagapan untuk menjawab pertanyaan sang mama. Tentu saja Hans tidak bersedia meminta ijin kepada mamanya karena pria itu menganggap jika pernikahan itu hanya untuk pura pura saja. Jangankan untuk meminta ijin, untuk mengenal saja tidak ada niatnya untuk itu.

"Calon suami Ace itu orang sibuk ma. Mungkin sebelum pernikahan itu tiba. Kedua calon metuaku akan datang ke rumah ini."

"Lalu mengapa hanya nikah agama saja. Bukankah calon suami mu itu orang yang cukup berada?" tanya mama Rani lagi. Ace kembali gelagapan. Dengan cepat, Ace berhasil menguasai dirinya supaya mama Rani tidak curiga.

"Ace sendiri yang meminta itu ma. Aku tidak mau papa mengetahui jika calon suami Ace orang berada. Aku ingin membuat papa lengah. Jika sudah tiba waktunya. Ace akan merebut restoran itu."

Perkataan Ace membuat mata mama Rani menerawang. Warisan yang seharusnya menjadi mata pencaharian untuk dirinya dan menghidupi kedua anaknya sudah dikuasai mantan suaminya. Sampai detik ini, mama Rani tidak rela. Dia ingin merebut restoran itu kembali tapi karena dirinya yang lemah. Mama Rani tidak dapat bertindak.

"Semoga keinginan mu terwujud nak," kata mama Rani dengan sendu.

"Bawa dalam doa ya ma." Mama Rani menganggukkan kepalanya.

"Ma, tidak apa apa kan. Aku menemui papa," kata Ace.

"Tidak apa apa nak. Bagaimana pun jahatnya papa kalian. Dia tetap papa kamu. Hormati dan hargai dia supaya dia sendiri yang menanggung karma atas perbuatannya sendiri."

Ace menatap wajah mamanya. Ace sudah menduga bahwa mama akan mengijinkan dirinya menemui sang papa. Ace mengagumi wanita yang melahirkannya itu. Sesakit apapun mama Rani atas perbuatan papanya. Wanita itu selalu menasehati Ace dan Randi untuk menghormati mantan suaminya.

Kini Ace sudah berdiri di depan restoran yang seharusnya milik mamanya. Ace ingin menemui papanya di restoran ini karena tidak mengetahui dimana papanya berdomisili. Ace ragu untuk masuk.

"Mau mencari pekerjaan mbak?" tanya seseorang laki laki yang sepertinya karyawan restoran itu. Ace menggelengkan kepalanya. Hatinya sedih. Di restoran milik mamanya. Ace harus seperti orang asing.

Ace akhirnya melangkah menuju pintu masuk yang dikhususkan untuk para karyawan. Dia ingin menemui papanya di kantor paling belakang bangunan itu.

"Maaf mbak, ini area khusus karyawan. Untuk tamu dari depan," kata seorang perempuan yang memakai pakaian cleaning service. Ace mengamati wanita itu. Tiga tahun tidak menginjakkan kaki di restoran ini. Satupun karyawan yang sedang sibuk tidak ada karyawan lama.

"Aku tahu Pak. Aku memang mau ke ruangan pak Andra. Apakah beliau di ruangannya?"

"Ada keperluan apa ya mbak. Pak Andra sudah jarang ke restoran ini. Beliau mempercayakan operational restoran kepada asistennya."

Ace merasa kecewa. Dia sudah mengesampikan rasa sakit hatinya tapi kedatangannya sia sia.

"Apa Bapak tahu alamat rumah Pak Andra?" tanya Ace lagi. Bapak petugas kebersihan itu menggelengkan kepalanya.

"Maaf mbak, jika ada yang ingin ditanyakan. Sebaiknya bertanya saja ke kasir. Biar kasir yang bertanya ke bagian kantor. Area ini khusus untuk karyawan. Saya berharap, mbak mengerti."

Ace menganggukkan kepalanya. Dia tidak menyalahkan petugas kebersihan itu yang menjalankan tugasnya. Ace berbalik dan harus masuk dari pintu yang dikhususkan untuk tamu.

"Permisi mbak," sapa Ace ke kasir yang sedang menunduk.

"Ya mbak silahkan," jawab kasir itu. Ace mengerutkan keningnya begitu juga dengan kasir itu.

"Ace kan?.

"Ami?"

"Apa kabar ce?" tanya kasir itu. Ternyata Ace dan Ami saling mengenal. Mereka dulunya satu sekolah tapi beda kelas. Sering bertemu di perpustakan membuat keduanya saling mengenal dan saling tegur sapa jika bertemu.

"Kamu tadi duduk di meja mana?. Kok aku tidak lihat ya!.

Ace tersenyum getir. Seharusnya dia dikenal sebagai putri dari pemilik restoran. Tapi kini, dirinya seperti pengunjung yang tidak mempunyai uang banyak untuk makan di restoran mewah itu.

"Mi, aku baru datang. Aku kemari bukan untuk makan tapi untuk bertanya alamat pemilik perusahaan ini."

"Oo pak Andra. Untuk apa ce?"

"Ada urusan. Kamu punya tidak?" tanya Ace tidak sabaran.

"Sebentar, sepertinya kemarin ada kartu namanya di sini," jawab Ami sambil membuka laci mejanya.

"Nah, ini dia. Daripada ke rumahnya. Lebih baik kamu membuat janji terlebih dahulu. Di card itu ada nomor pak Andra."

Ace menganggukkan kepalanya. Dia benar benar seperti orang asing. Hanya untuk bertemu papa kandungnya harus membuat janji terlebih dahulu.

"Makasih ya mi. Boleh minta nomor mu?" tanya Ace. Dia merasa perlu memiliki nomor Ami mana tahu ada hal penting di kemudian hari dengan temannya itu.

"Bisa donk. Sebutkan nomor mu," jawab Ami sambil mengeluarkan ponselnya.

Ace rasanya ingin menangis saat itu juga. Dirinya yang putri dari pemilik restoran tapi ponsel Ami jauh lebih mahal dari ponsel bututnya. Perbedaaan dirinya dengan Ami sangat jauh mencolok. Ami dengan perhiasan tipis tipis di telinga, leher dan jari manisnya sedangkan Ace, jangankan perhiasan. Dia bahkan bersedia menikah pura pura untuk bertahan hidup.

Acw akhirnya pergi dari restoran itu. Tidak sulit baginya mencari rumah pak Andra. Selain karena rumah papanya itu berada di perumahan elite. Ace juga Naik taksi online yang mungkin sudah sering mengantarkan penumpang ke tempat itu.

"Papa," panggil Ace. Orang yang dia cari kebetulan sedang di teras rumah itu dengan seorang anak kecil.

Pria yang sedang berpakaian rumahan itu seketika menoleh ke sumber suara. Ace dapat melihat pria itu terkejut karena kedatangannya di tempat itu.

"Ace," gumam pria itu. Pak Andra terlihat menggendong anak kecil itu kemudian menghampiri gerbang.

"Boleh aku masuk pa?" tanya Ace. Pak Andra menoleh sebentar ke dalam rumah kemudian membuka pintu gerbang itu.

Ace memperhatikan halaman rumah papanya yang bisa dikatakan luas. Dua mobil terparkir di garasi dan satu motor besar. Melihat dua Mobil dan rumah papanya. Ace menduga jika kehidupan papanya jauh lebih maju dan bahagia dibandingkan ketika bersama mereka dulu. Ace seketika merasa takdir tidak berpihak kepada keluarganya. Pak Andra yang jahat dan menyakiti mereka tapi papanya itu mempunyai segalanya saat ini. Sedangkan mereka sebagai pihak yang tersakiti justru terlilit hutang dan mamanya harus menderita karena sakit.

"Duduk Ace," kata Pak Andra menunjuk bangku besi di teras rumah itu. Ace duduk sambil menekan perasaan yang sangat sedih karena perlakuan sang papa. Ace dapat merasakan tidak ada kerinduan pak Andra kepada dirinya. Bahkan untuk mempersilahkan untuk masuk ke dalam rumahnya saja. Pria itu tidak ada niat. Berbeda dengan perlakuan papanya itu kepada anak kecil yang masih berusia dua tahun itu. Pak Andra terlihat sangat menyayangi anak laki laki itu.

Ace terdiam. Begitu juga dengan papanya. Ace tidak tahu harus memulai dari mana untuk mengatakan maksud kedatangannya ke rumah itu. Melihat papanya tidak ada niat untuk berbicara. Akhirnya Ace angkat bicara.

"Pa, minggu depan aku akan menikah. Aku minta kesediaan papa sebagai wali ku nanti."

Ace terdiam setelah mengatakan itu. Menunggu reaksi papanya. Beberapa menit menunggu. Pria itu tidak kunjung berbicara hanya helaan nafas panjang yang terdengar dari mulutnya sambil menepuk punggung anak kecil yang menempel di dadanya.

Bola mata Ace sudah memanas. Seharusnya dia tidak perlu datang ke rumah ini. Papanya tidak mengharapkan kehadirannya dan Sikap diam yang ditunjukkan oleh pria itu adalah sebagai penolakan.

Baru saja Ace hendak beranjak dari duduknya. Wanita muda yang tidak lain istri muda papanya muncul dari rumah. Wanita itu terlihat terkejut melihat kedatangan Ace. Dan tak lama kemudian, wanita itu terlihat meremehkan Ace.

"Kalian bertiga tidak makan lagi sehingga kamu mengemis datang ke rumah ku?" tanya wanita itu.

Rasa sedih berganti dengan rasa marah. Ace mengepalkan tangannya. Wanita itu tidak cukup merebut papanya dari sang mama tapi merebut pak Andra juga dari Ace dan Randy.

"Kalau aku bilang tidak makan. Apa kalian akan memberikan hak mamaku?. Tidak kan?. Aku sudah menduga itu. Wanita seperti kamu mana mungkin mempunyai hati. Jangankan tidak makan. Mungkin jika kami mati kelaparan pun. Hatimu tidak akan kasihan. Kamu bukan hanya jahat. Tapi kamu adalah jelmaan setan."

"Ace, tutup mulutmu," bentak pak Andra.

Ace tidak dapat lagi menahan air matanya. Jika Papanya waras. Tidak seharusnya dia membiarkan istrinya berkata seperti itu kepada Ace. Tapi ketika Ace menjawab perkataan wanita jahat itu. Ace bukannya mendapatkan pembelaan justru papanya membentak dirinya.

"Aku benci kamu pak Andra. Menyesal aku datang kemari."

"Memang seharusnya kamu tidak datang kemari," kata wanita itu santai. Pak Andra tidak keberatan sama sekali dengan perkataan istri mudanya itu.

"Dengar ya pak Andra. Restoran itu adalah warisan untuk mamaku. Tapi karena kejahatan mu. Restoran itu dikuasai oleh betina ini. Sampai kapanpun aku tidak akan rela. Dan aku pastikan,. cepat atau lambat. Restoran itu akan kembali ke mamaku."

"Sebelum itu terjadi. Mama kamu sudah di dalam tanah," ejek wanita itu.

Ace semakin murka. Tidak terima dengan perkataan wanita betina itu. Tapi yang paling membuat Ace murka adalah sikap papanya yang terlihat takut dan tunduk kepada istri mudanya itu.

"Aku kasihan lihat anakmu. Dia terlahir dari wanita seperti kamu. Wujudnya saja wanita tapi dalamnya setan," balas Ace. Niatnya hendak pulang terlupakan karena membalas perkataan istri mudanya. Ace berpikir jika wanita itu menghina dan merendahkan dirinya. Maka dirinya juga harus membalas perkataan wanita itu supaya mentalnya terguncang.

"Pergi kamu dari sini," usir wanita itu.

Ace tersenyum, tapi senyumnya sangat menyeramkan karena di otaknya sudah terlintas ide untuk mempermalukan wanita itu.

"Pergi?, kamu menyuruh aku pergi supaya kelakuan mu yang ternyata seorang Pelakor tidak diketahui oleh para tetangga mu ini?" kata Ace. Suaranya dibuat sekencang mungkin. Apa yang dilakukan Ace itu ternyata mengundang rasa penasaran para tetangga. Tetangga dari depan samping kiri dan kanan terlihat sudah membuka pintu dan sosok para ibu ibu berdiri di pintu mereka dan bahkan ada yang keluar dari rumah dan berdiri dekat pagar rumah Pak Andra.

Melihat para tetangganya keluar. Tentu saja wanita itu malu sedangkan pak Andra langsung masuk ke dalam rumah.

"Jangan sok hebat kamu ya. Kamu bisa begini karena kamu Pelakor. Kamu makan dan bergaya dari restoran mama ku yang kalian kuasai," kata Ace lagi dengan suara yang kencang supaya para tetangga wanita itu mendengar perkataannya.

"Diam, pergi kamu dari sini," kata wanita itu. Tangannya terulur untuk menyeret tubuh Ace. Dengan cepat Ace mundur sehingga wanita itu tidak berhasil menyeret dirinya.

"Papaku juga mendadak bodoh dan melupakan tanggung jawab kepada anak anaknya. Jangan jangan kamu memakai ilmu hitam untuk mengubah papa ku kan?" kata Ace lagi. Wanita itu sangat gelisah dan Ace senang melihatnya. Puas mempermalukan istri muda papanya. Ace tersenyum sinis kepada wanita itu.

"Ingat, pembalasan ku akan tiba," kata Ace penuh penekanan kepada wanita itu. Ekor matanya bisa menangkap jika para tetangga itu menatap istri muda papanya dengan sinis.

1
Nur Adam
lnjut
Nigina
kemana author nya menghilang?
deSu
bagus
Nigina
Kakak author cerita mu tergantung kk 😭😭😭
Aku masih setia menunggu 🤧🤧🤧
Update dong kak 🙏🙏🙏
Eutik Rukmini
halo gimana nih lanjutanya membuat penasaran
Mery Ola
lanjuttttt
Wiwi
kak author kapan lanjut ceritanya nie jangan buat q penasaran dong kak
Sri Maya
up y lama amat
Nigina
Kak author ke mana kah menghilang??? Kenapa digantung cerita ini kak??? Aku bolak balik tiap hari menunggu cerita mu ini kak 😭😭😭
Nigina
Astaga kak kapan updatenya??? 😭😭😭
Endar_Yudhi
Semoga sekali tek dung dapat kembar 3 ya Ce😅
Chory Oges
kelamaan thooor, aku sampe penasaran cerita selanjutnya,..
queen Sukabumi
lanjut thor..baru up setelah sekian purnama
Wiji Lestari
udah ku kadi vote ni thor.. up lg donkk
Hanizar Nana
Hans emang bisa diandalkan.beri mereka pelajaran agar mereka tdk semena nya terhadap keluarga ace.dan kamu Ace yg semangat SM Hans semoga membuahkan hasil jgn menyerah Hans ayoo gempur Ace sampai kecebong mu berbuah hasil 😂😂
Sartika Bertha
bapak kok bisa iya gitu
lupain anak2nya hanya gara pelakor
Salsaini Aini
Luar biasa
Wahyu Bae
bikin pingen lanjut baca
Nasriati Bakri
knp lm sekali up capek bolak balik llihatnya
Nigina
Kak kemana aja?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!