Yu Ming sebagai putra Kaisar Langit yang memilki kekuatan setingkat Dewa Agung, karena kesalahannya yang hampir merusak keseimbangan tiga alam. Dia akhirnya menjalani takdir terlahir kembali di alam manusia yang penuh penderitaan dan cobaan hidup.
Bagaimana kelanjutan kisah kehidupan Yu Ming dan orang orang yang menyayangi dan mencintainya, semua akan hadir dalam cerita LEGENDA PUTRA KAISAR LANGIT 2.
Silahkan para pembaca mengikutinya di sini.
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MING2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PEMBAGIAN TINGKATAN DUNIA PERSILATAN
Yu Ming dengan seluruh kekuatannya, di tambah dengan berat badannya, yang mengayun kebawah.
Dia menebaskan goloknya dari atas kebawah, mencoba menghancurkan perisai energi ciptaan Ji Lian Hua.
"Wuttttttt...!"
Bayangan Naga mengikuti pergerakan Yu Ming, menerjang kearah Ji Lian Hua.
Bayangan ini bukan tercipta dari energi internal, atau hawa sakti pada umumnya.
Bayangan ini lebih tercipta karena angin kesiur debu pasir dan tanah, yang mengikuti pergerakan tarikan tenaga kasar Yu Ming yang super kuat.
"Blaaarrr...!"
Terjadi ledakan dahsyat, yang membuat tempat Ji Lian Hua berpijak retak retak.
Ji Lian Hua sendiri tertekan hingga setengah berjongkok, oleh kekuatan dahsyat Yu Ming.
Tapi bagaimana pun kuatnya daya serangan Yu Ming, kekuatan kasar, tetap tidak bisa mengalahkan kelembutan.
Setelah sesaat terlihat terdesak, kini kekuatan kasar Yu Ming di kembalikan oleh Ji Lian Hua, di sertai ledakan energi pedang biru.
"Blaaarrr...!"
Yu Ming terpental mundur, melayang bagaikan layangan putus.
Di saat bersamaan, Ji Lian Hua tiba tiba muncul dalam 8 bayangan, bergerak berseliweran di sekeliling tubuh Yu Ming.
Saking cepatnya, hanya terlihat 8 cahaya biru, yang berseliweran kesana kemari.
Sehingga tubuh Yu Ming di buat pontang panting kesana kemari diudara.
"Breeet..! Breeet..! Breeet..!"
"Breeet..! Breeet..! Breeet..!"
"Breeet..! Breeet..! Breeet..!"
"Breeet..! Breeet..! Breeet..!"
Terdengar bunyi robekan kain di sekujur tubuh Yu Ming.
Saat Yu Ming jatuh terbanting di tengah arena, dalam posisi terlentang.
Pedang cahaya biru Ji Lian Hua telah menempel di ujung bawah dagu nya.
Wang Wu memejamkan matanya, menghela nafas panjang dan berkata,
"Dia sudah maksimal, sayang Dan Tian nya tersegel."
"Bila tidak, hasil hari ini tentu akan berbeda ceritanya.."
Thian Cien Sen Ni melirik kearah Wang Wu dan berkata,
"Murid juga kamu yang pilih, kamu yang ajar, waktu pun kamu yang tentukan.."
"Kalah ya kalah, menang ya menang.."
"Mengapa begitu banyak alasan.."
"Jangan lupa janji mu.."
"Bila masih merasa seorang pria.."
Selesai berkata, dengan wajah sedingin es.
Thian Cien Sen Ni langsung bangkit berdiri dari duduknya, lalu berjalan pergi meninggalkan Wang Wu yang masih duduk diam di sana.
Wang Wu tidak bisa berkata apa apa, dia hanya bisa menghela panjang dan tersenyum sedih.
Ditempat lain, di tengah lapang, Ji Lian Hua sudah menarik kembali pedangnya, untuk di simpan kembali kedalam sarung nya.
Dia melangkah mundur dan menjura kearah Yu Ming,
"Terimakasih sudah mengalah.."
Selesai berkata, dia langsung membalikkan badannya, melayang pergi meninggalkan arena, bergerak menyusul kearah gurunya pergi.
Kini di tengah arena hanya tersisa Yu Ming, yang perlahan lahan berusaha bangkit berdiri.
Seluruh pakaian nya terlihat compang camping. Sekujur tubuh nya di sana sini, mengalami luka gores yang mengalirkan darah.
Tapi Yu Ming sama sekali tidak mengeluh sedikitpun, semua luka di tubuhnya, seolah olah hanya lah luka gores tidak berarti, yang tidak mendatangkan rasa perih, dan tidak terasa olehnya.
Dia berjalan dengan wajah lesu, dan penuh penyesalan menghampiri gurunya.
Yu Ming menjatuhkan diri berlutut di hadapan Guru nya dan berkata,
"Maafkan Yu Ming, guru.."
"Yu Ming telah mengecewakan harapan guru .."
Wang Wu membelai kepala Yu Ming dengan lembut dan berkata,
"Itu bukan salah mu, guru tahu kamu sudah berusaha.."
"Sehebat apapun tenaga kasar mu, tidak mungkin, kamu bisa mengalahkan kekuatan tenaga dalam nya.."
"Pedangnya Yi Thian Cien, juga adalah pusaka yang sangat langka.."
"Bisa bertahan sejauh ini, merepotkan nya, itu juga sudah bagus.."
"Hari esok masih panjang, tak perlu berkecil hati, jadikan saja kekalahan hari ini sebagai pelajaran berharga..'
Yu Ming mengangguk pelan dengan kepala tertunduk lesu.
Wang Wu menepuk pundak muridnya dan berkata,
"Ming Er bangunlah, duduklah di sini.."
Yu Ming mengangguk, lalu dia segera duduk di samping gurunya.
"Ming Er setelah ini, kita mungkin akan sulit bertemu.."
Ucap Wang Wu dengan serius.
Yu Ming menatap heran kearah gurunya dan berkata,
"Apa maksud guru, ? mengapa bisa begitu..?"
Wang Wu tersenyum pahit dan berkata,
"Perjanjian ini sudah di tetapkan lama oleh kami.."
"Bila dia kalah, dia akan penuhi permintaan ku, untuk bersujud didepan makam istri ku dan meminta maaf pada nya.."
"Sebaliknya bila aku kalah, aku harus menjadi budaknya, hingga duel berikutnya.."
"Bila saat itu aku menang, aku baru bisa bebas dari hukuman saat ini.."
Yu Ming meski penasaran, mengapa ada perjanjian tidak masuk akal seperti itu.
Tapi dia tidak banyak bertanya lagi, karena dia paham di dalamnya, pasti ada masalah pribadi yang rumit.
Itu merupakan rahasia pribadi guru nya, bila Gurunya tidak ingin bercerita, dia tidak layak menanyakan nya .
Untuk itu, Yu Ming hanya mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
Dia harus berusaha untuk menjadi kuat secepatnya, agar bisa menantang untuk duel ulang dan memenangkan nya.
Agar dia bisa membantu membebaskan gurunya dari hukuman tersebut.
Wang Wu melihat Yu Ming terdiam dan melamun, sambil tersenyum dia berkata,
"Tak usah terlalu di pikirkan, apalagi memaksakan diri.."
'Tempat ini juga tidak buruk, setidaknya kita bisa makan tidur gratis, di kelilingi oleh gadis gadis cantik, benar tidak..?"
Yu Ming tersenyum pahit, tidak berkata sesuatu.
Dia hanya bisa mengeluh di dalam hati, nasibnya di dunia ini sungguh pahit.
Semakin dia ingin bersinar, dia malah semakin terpuruk.
Berawal dari seorang yang terhormat di kahyangan, kini lahir sebagai pangeran yang tidak punya kekuasaan dan wewenang sama sekali
Bahkan kini dia bisa dianggap bibit pemberontak, bagi kerajaan yang sedang berkuasa saat ini.
Tidak cukup sampai di situ, baru saja bisa hidup tenang di desa terpencil.
Dia kembali di usir dengan alasan tidak jelas, kini setelah punya guru berlatih keras selama 10 tahun.
Malah berakhir sebagai budak di perguruan, yang isinya wanita wanita yang membenci pria semua.
Nasibnya sungguh apes tiada dua, perjalanan sulit sudah terlihat jelas di hadapannya.
"Hufff..!"
Yu Ming diam diam hanya bisa mengeluh dalam hati akan takdir hidupnya di dunia ini.
Wang Wu kembali menatap Yu Ming dan berkata,
"Oh Ya Ming Er guru sedikit lupa memberitahu mu.."
"Apa itu guru..?"
Tanya Yu Ming heran.
"Begini Ming Er, di dunia ini."
"Dewasa ini, Ilmu silat di bagi menjadi 5 tingkatan, diatas 5 tingkatan ada 3 alam.."
"Tingkatan nya terdiri dari,"
1, Tingkat awam/umum.
2, Tingkat pendekar/penjahat besi.
3, Tingkat pendekar/penjahat perak.
4, Tingkat pendekar/penjahat emas.
5, Tingkat pendekar/penjahat Berlian.
"Tiga Alam,.."
I, Alam Manusia Langit.
2, Alam Dewa.
3, Alam Dewa Abadi.
Yu Ming mendengarkan dengan serius dan bertanya dengan penuh penasaran,
"Apa itu tingkat awam dan lain lain, mohon penjelasannya guru.."
"Termasuk 3 alam itu, juga mohon penjelasannya guru.."
Wang Wu tersenyum dan berkata,
"Tingkat awam biasanya di huni oleh jagoan jagoan pasaran, yang memilki sedikit kekuatan lebih, di bandingkan dengan manusia awam pada umumnya.."
gunakan akal yang ada di otak kecilmu itu toooood
aish...otooood..otood
bukannya bbrp paragraf di atas sudah dijelaskan, kota an sudah dikuasai????
kok ditargetkan lagi
GUOBLOG nih otoodnya
knp ndk sekalian sama jenis batu pondasi arenanya juga????????
bagaimana dengan ketua sekte, kaisar dan para ahli lainnya???
mungkin, sekali bertarung menghabiskan 10 bab
terlalu LEBAY