NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Istri Simpanan Tuan Dokter

Belenggu Cinta Istri Simpanan Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Dokter / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Risnawati

"Ibu, lepaskan aku. Tolong Bu. Aku mohon jangan jual aku!"

Terdengar tangis pilu seorang wanita yang sedang diseret beberapa bodyguard memasuki sebuah Rumah bordir.

Wanita itu masih bermohon belas kasihan pada ibu tirinya yang telah menjualnya pada seorang germo pemilik bordir itu.

Rindiani seorang gadis malang yang berumur 22 tahun harus menerima kenyataan pahit, setelah sebulan sang Ayah meninggal dunia, dia dijual oleh ibu tirinya.

Pada akhirnya ia di keluarkan dari rumah bordir itu dengan harga yang cukup mahal dengan seorang Dokter tampan.

Dokter itu menikahinya secara siri. Tetapi siapa sangka kebaikan dokter itu membuat rindi jatuh cinta kepada dokter yang sudah mempunyai istri sah itu.




Lanjut ikuti alur ceritanya ya. Kisah ini agak banyak mengandung bawang. Bagi yang suka cerita sedih silahkan mampir ya🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahur bersama keluarga

"Ayo, mari duduk, Nak. Nia, bawa Rindi duduk di ruang tamu. Mama akan minta Bi Nur, menyediakan makanan untuk sahur sekalian, biar kita bisa sahur bersama di akhir Ramadhan ini."

Sania segera membawa Rindi duduk di ruang tamu. Sementara itu Arfan masih mengeluarkan barang bawaannya. Saat masuk, kembali tatapan mereka bertemu. Pria itu tersenyum manis pada sang istri, dan segera masuk kedalam untuk mencari keberadaan sang Mama.

"Ma, apa kabar? Sehat 'kan?" Tanya Arfan sembari mencium tangan Mama Zahra dan memeluk wanita kesayangannya itu.

"Alhamdulillah Mama sehat, Nak. Seneng banget kamu malam ini, Ada apa nih?" Tanya Mama Zahra, sembari mengelus pipi putranya yang sedari tadi memperlihatkan senyum menawannya.

"Ya, senanglah. Kan lebaran ini kita bisa kumpul bareng. Nggak seperti lebaran tahun-tahun kemarin, aku tidak bisa cuti karena piket jaga," jelas Pria itu. Tentu saja alasan utamanya bukan itu. Tapi, karena bisa bertemu kembali dengan istri keduanya.

"Oya, Kak Rara mana, Ma?" Tanya Arfan. Ya, Pria itu selalu menyayangi kakaknya yang keterbelakangan khusus itu. Mereka dari kecil selalu bersama, dan karena itu pula Arfan tertarik untuk menjadi seorang dokter Neurologi anak.

"Ada dikamarnya, sana temui kakak kamu. Dia dari kemaren manggil-manggil kamu," ujar Mama. Rara tidak bisa berjalan, tetapi dia bisa bicara walaupun tidak jelas. Mereka sebagai keluarga bisa mengerti apa yang dibicarakannya.

Arfan segera menuju kamar kakaknya. sebelum masuk ia menilik dari depan pintu, takut jika nanti mengganggu tidur sang kakak.

Ternyata wanita itu sedang duduk memainkan game yang ada di ponselnya yang dikhususkan untuknya.

"Assalamualaikum..." Sapa Arfan yang membuat Rara terkejut dan melihat siapa orang yang datang.

Wanita itu tersenyum kegirangan sembari bertepuk tangan. "Fan-fan, Yee.. Fan..." Dengan tangan menjangkau.

Arfan mendekat dan segera memeluk kakak perempuannya itu. Walaupun mereka beda ayah dan ibu, tetapi, Arfan sangat menyayangi Rara seperti kakak kandungnya sendiri, sudah jelas mereka juga mempunyai hubungan darah, karena Ayahnya Arfan dan Daddy Rara kakak adik.

"Kak Rara apa kabar? Aku kangen banget sama kakak," ujar Arfan melerai pelukanya.

Rara berceloteh dengan bahasa isyarat yang dapat Arfan pahami. Wanita itu menagih janji sang adik, yang ingin membelikannya sesuatu.

"Ya, tentu saja aku ingat dengan janjiku pada Kakak. Nih, buat Kakak." Arfan memberikan sebuah bola kristal, didalam bola itu terdapat tiga orang anak kecil. seorang wanita duduk di kursi roda dan di apit oleh kedua adiknya.

Rara kegirangan, memeluk bola kristal itu dan menciumnya. Dengan seksama ia mengamati gambar yang ada di dalam bola itu.

Setelah menyenangkan hati Rara, Arfan Kembali keluar, untuk menemui Mamanya. Ternyata mereka sedang ngobrol diruang tamu bersama Rindi.

Sesaat hati Pria itu merasa lega melihat pemandangan itu. Berharap jika nanti mereka tahu yang sebenarnya, kasih sayang mereka tidak akan berubah pada Rindi.

"Ayo kita sahur sekarang. Kamu tidak jemput istrimu dulu, Fan?" Tanya Mama.

"Tidak usah, Ma, takut nggak terkejar. Tadi aku sudah telpon Elin, dia jaga malam ini, menggantikan temannya yang cuti." Jelas Arfan, tadi setelah sampai dia memang langsung menghubungi Elin, niatnya ingin jemput biar bisa ngumpul bareng.

"Oh, ya sudah, ayo kita sahur sekarang. Mama bangunin Papa kamu dulu." Mama Zahra segera masuk kekamar, sementara Sania membangunkan Hanan.

Kini tinggal Rindi dan Arfan di ruang tamu. Wanita itu merasa canggung, Arfan mendekatinya dan mengecup keningnya. "Ayo kita makan sekarang, Adek, masih ingin puasa hari ini?" Tanyanya meyakinkan sang istri.

"Iya, aku puasa, Mas, ini puasa terakhir, sayang kalau dilewatkan," ucap Rindi.

"Yasudah, nanti jangan lupa banyak makan sayur dan buah ya. Aku akan suruh supir membelikan susu hamil buat kamu." Arfan ingin beranjak, tetapi Rindi meraih tangannya.

"Jangan, Mas, nanti mereka curiga karena kamu begitu perhatian terhadap aku," cegah Rindi, takut sikap peduli Arfan menumbuhkan rasa curiga keluarga suaminya.

"Tidak pa-pa, Sayang, tenanglah, mereka tidak akan curiga. Kamu harus minum susu biar kamu nggak lemas, aku tidak mau anakku kekurangan asupan dan nutrisi. Udah sana ke meja makan, aku suruh supir ke minimarket sebentar. Kamu mau yang rasa apa?" Tanya Arfan yang tetap keukuh.

"Rasa coklat, Mas." Akhirnya Rindi mengikuti, tidak ingin membantah lagi ucapan suaminya.

Kini keluarga, Dr Yoga itu sahur bersama di akhir Ramadhan. Tentu saja dengan suasana sedikit berbeda karena kehadiran seorang wanita hamil yang mana wanita itu bekerja sebagai pengasuh cucu mereka.

"Ini Susu hamilnya, Non," ujar Mbak Art yang membantu Bibi Nur di rumah itu.

Rindi menerima dengan sungkan. Jujur saja Rindi masih merasa canggung berada di tengah-tengah keluarga suaminya, yang mana mereka semua tidak mengetahui hubungannya dan Arfan yang sebenarnya.

"Kalau boleh, tahu suami kamu meninggal karena apa, Rin?" Tanya Mama Zahra disela-sela sahur mereka.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Arfan tersedak dan merasakan dadanya perih sekali, karena makanan lari dari jalurnya. Pria itu benar-benar kaget mendengar pertanyaan Mamanya.

Rindi juga bingung harus jawab apa. Karena dari semula ia mengatakan pada semua orang bahwa suaminya sudah meninggal. Tetapi, siapa sangka jika akhirnya dia bertemu kembali dengan Pria yang diakuinya sudah meninggal itu.

"Maaf, sebentar, Bu, saya mau ke kamar mandi dulu," ujar Rindi ingin mengelak dari pertanyaan Mama mertuanya.

"Ah, ya silahkan. Biasa itu, karena sudah hamil besar." Mama Zahra memahami.

"Kasihan juga ya, nasib Rindi, jadi kamu sudah kenal juga, Fan?" Tanya Daddy Yoga, Pria itu ikut penasaran dengan jalan cerita hidup Rindi yang begitu malang.

"Ah ya, Dad, Kenal kebetulan kami satu kota, sebelum Rindi merantau ke Palembang, dan bertemu dengan Sania." Arfan terpaksa harus berbohong. Dia tidak ingin merusak momen kekeluargaan menjelang hari raya. Dia harus mengurungkan niatnya sesaat.

Pagi ini Rindi bangun sedikit terlambat, mungkin karena dia kelelahan di perjalanan, maka, saat mendapatkan tempat nyaman, membuatnya benar-benar lelap.

Saat Rindi bangun dia melihat Elin sudah berada di rumah itu, dia sedang ngobrol bersama Sania dan Mama mertuanya.

Rindi merasa insecure, dirinya yang bukan siapa-siapa di keluarga itu. Dia melihat bagaimana Sania dan Mama Zahra begitu akrab dengan Elin. Rindi hanya mematung menatap kebersamaan mereka.

"Rindi! Kamu udah bangun? Kamu apa kabar? Aku benar-benar nggak nyangka bisa bertemu kamu disini, dunia ini begitu sempit ya." Elin menyalami Rindi dan membawanya duduk bergabung bersama mereka.

Rindi merasa bersalah karena sudah masuk kedalam rumah tangga wanita yang begitu baik itu. Terlihat sekali Elin begitu baik dan ramah.

Maafkan aku Mbak Elin, maaf jika nanti hubungan kita tak bisa seperti ini lagi. Aku tahu kamu pasti akan sangat kecewa denganku. Tapi, aku mohon Mbak, biarkanlah aku mendapatkan cinta dari Mas Arfan, biarkan anakku mempunyai keluarga yang utuh tanpa harus kekurangan kasih sayang seorang ayah. Maaf jika aku egois, Mbak.

Tanpa terasa Rindi menitikkan air mata, rasa bersalah begitu menyelimuti hatinya, saat ia merasakan bagaimana kakak madunya itu memperlakukannya dengan sangat baik.

"Kenapa menangis, Dek? Kamu tidak perlu merasa sedih. Anggap aku sebagai kakakmu sendiri," ujar Elin begitu lembut.

Rindi tak kuasa menahan tangisnya, segera memeluk Elin dengan erat. "Maafkan aku, Mbak." Gumam Rindi dalam pelukan Elin.

"Minta maaf untuk apa, Rin? Kamu tidak punya salah apapun sama aku."

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
امي ليلا
rindi nya begok masih percaya nenek sihir
Iip Dinara Rafiz IbrahimVlog
sungguh thor sumpah saya tidak kuat menahan air mataku,,, saya teringat anakku yg sdh tiada yg sm2 meninggal waktu masih bayi..
hanya sehari saja thor dia terlahir setelah itu menghadap sg ilahi 😭😢😢
Ririn Yanti
kakak author buat cerita anaknya rindi sama nike
Ririn Yanti
hati elin baik Skali tapi sayang hanya ada di dunia novel
Ririn Yanti
ketemu suami tercinta ya thor
Ririn Yanti
pak dokter tampan dengan bilang rindi seorang sepupu itu sudah jatuh talak pak doktet
Ririn Yanti
pak dr juga mengumbar bahwa rindi itu istrinya ,terus kalo ada yg tau kalo pak dokter juga mengakui elin istri nya ,terbongkar jadinya
Ririn Yanti
gpp rindi daripada di rmh bordir mending sama dr ganteng plus royal
Lestari Ami'ne Zia
nangis Bombay q. sedih bgt di part ini
Lestari Ami'ne Zia
sedih bgt q
Lestari Ami'ne Zia
uchhh akhirnya ketemu
Lidia Silvana Oroh
mewek eeehhh....😭
juwita
wajar sih rindi tkt arfan blm move on dr elin. secara elin cinta pertama arfan
juwita
cerita nya bagus sedih mengandung bawang😭😭
juwita
😭😭😭😭😭😭😭bawangnya banyak x thor
juwita
knpa di bikin meningal baby nya Thor😭😭😭😭
Rismawati Damhoeri
gampang ya jadi dr spesialisnya...?
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Zakiyah Saiful
sedihnya😭😭😭...setiap kata masuk dlm hati...tahniah pd penulis..tp citer ni sedih sgt
ayu cantik
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!