Pernikahan Luar Biasa

David menepati janji nya, semalam dia hanya memeluk Dara.

"Mas,aku berangkat duluan ya"ujar Dara saat sudah bersiap dengan pakaian kerja nya

"Sayang serempak saja"

"Tapi nanti orang malah curiga mas"

"Aku turunkan kamu di tempat biasa" ucap David dan di anggukki Dara setuju

"Mas pakaian kotor nya aku bawa saja ya"

"Di tinggal saja sayang biar nanti kalau kamu menginap di sini ada pakaian nya"

"Siapa yang nyuci nanti mas?" tanya Dara penasaran

"Ada bibi yang datang dua kali seminggu buat beres-beres " jawab David, pantas saja bersih pikir Dara padahal mereka terakhir ke sini seminggu yang lalu.

****

"Mas,aku minta uang dong,bukan nya hari ini kami gajian" ucap Rania

"Iya, sudah aku transfer ke rekening kamu"

"Mas lebihkan satu juta lagi ya, buat aku beli susu hamil dan itu mas buat beli lingerie baru ku sudah banyak yang sobek"

"Bulan lalu bukan nya juga lebih Ran"

"Bukan bulan kemarin itu mas,tapi bulan satu nya lagi,lagian jangan pelit lah mas! aku kan sedang hamil anak kamu jadi butuh banyak gizi mas, nggak mau kan kalau nanti anak nya lahir kekurangan gizi,apa kata tetangga coba"cerocos Rania

"Nanti aku izin Dara dulu,aku cari alasan yang tepat biar dia nggak curiga"

"Masa mau kasih istri sendiri harus mikir-mikir mas,nggak kasian apa sama anak nya"

"Kamu banyak mau nya sekarang" kesal Heri

"Mas ini juga untuk anak kamu,kalau lingerie itu untuk kamu juga mas,kalau aku seksi siapa yang senang kamu kan! jangan perhitungan begitu napa" oceh Rania membuat Heri pusing dan mentransfer uang satu juta lagi pada Rania, untung saja dia belum transfer pada Dara.

****

"Ting" notifikasi ponsel Dara berbunyi dan di lihat nya jumlah uang masuk dua juta,kenapa lagi suami nya ini hanya mengirim dua juta.

Ponsel Dara berbunyi dan dia segera mengangkat nya.

"Hallo mas"

"Sayang,maaf ya mas kirim dua juta dulu tiba-tiba tadi ibu telpon katanya dia lagi nggak enak badan mau berobat ke dokter jadi mas lebihkan untuk ibu sayang"

"Ibu sakit mas?" tanya Dara

"Biasa lah sakit tua sayang,kamu nggak papa kan mas kirim dua juta dulu?" tanya Heri membuat Dara terdiam sejenak, sebenarnya tidak masalah karena ATM yang di berikan David jumlah nya jauh dari kata cukup tapi Dara sedikit curiga kenapa akhir-akhir ini sang mertua sering meminta uang pada suaminya padahal setiap bulan nya sudah di berikan jatah masing-masing.

"Sayang...kamu keberatan?"

"Hmmm.... it-u mas,tidak kalau memang untuk ibu tidak keberatan mas" jawab Dara gugup

"Ya untuk ibu lah sayang,ya sudah aku tutup dulu ya aku masih ada pekerjaan" ucap Heri

"Ya mas,,, hati-hati"jawab Dara menutup ponselnya

Perasaan Dara sedikit mengganjal apa iya sang mertua sakit tapi jika dia menghubungi mertua nya justru sangat lancang karena tidak percaya pada sang suami tapi Dara benar-benar penasaran.

"Tih,aku ke sana sebentar ya,mau telpon ibu ku" ujar Dara menunjuk ke arah toilet dan di anggukki Ratih

Dara mencari nomer ibu nya dan segera menghubungi.

"Hallo nak...."

"Hallo bu,apa kabar?"

"Alhamdulillah baik...kamu apa kabar Ra?"

"Baik bu,bu aku mau tanya mertua ku bagaimana kabar nya ya bu?"

"Baik Ra,tadi pagi ibu bertemu dia di pasar,dia sedang belanja sayur, katanya hari ini adiknya yang dari Bengkulu mau datang jadi masak banyak" jawab sang ibu

"Ada acara apa bu?"

"Ibu kurang tau Ra,kata beliau hanya berkunjung biasa, silahturahmi.Memang nya kenapa Ra?"

"Nggak bu hanya menanyakan kabar saja, berarti beliau sehat-sehat saja kan bu"

"Alhamdulillah sehat nak,kalau ada yang sakit pasti kamu atau Heri segera di kabari" ujar Sang ibu membuat Dara semakin curiga,apa alasan sang mertua saja agar terus mendapatkan uang Heri dalam jumlah lebih.

"Ya sudah kalau begitu bu,Lusa Aku gajian nanti aku kirimkan untuk ibu dan adik ya,beli yang bermanfaat bu"

"Iya nak, terimakasih ya jaga diri di sana"

"Iya bu, sama-sama"ucap Dara menutup ponselnya.