Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendaftaran VI
Yuan mengajak semua orang masuk ke dalam dan langsung di sambut oleh pemuda berwajah garang yang merupakan anak dari tuan Ming.
"Guru Yuan, selamat datang."
"Mun, aku ingin pesan semua menu yang ada di lantai paling atas dan tolong untuk segera antarkan jika sudah selesai, mun."
Pemuda itu menangkup tinju."Mengerti guru Yuan. Silahkan menunggu di atas, makanan akan segera datang."
Yuan mengangguk kemudian menuntun semua orang menuju ke lantai atas, setibanya disana kami duduk di kursi dengan meja bundar yang dulunya pernah ku tempati saat pertamakali Yuan mengajak ku kantin.
Tidak banyak yang berubah dari setahun yang lalu batinku sembari melihat ke sekitar.
Han Yu kemudian membuka tofik dengan bertanya pada Yuan."Guru, apakah besok guru Yuan yang akan melatih kami ?"
Yuan tersenyum tipis kemudian iapun mulai menjelaskan."Sayangnya tidak, sudah ada guru lain yang di tugaskan untuk itu sedangkan aku akan pergi selama beberapa hari bersama tetua sekte untuk menyelidiki sebuah desa yang berada dekat sungai kuning."
Ryu Han yang selama pertemuan pertama tidak bicara sama sekali tampak tertarik dan berkata."Bukankah disana ada desas-desus orang hilang ?"
"Benar, masalah itu sudah bukan desas-desus lagi tapi memang sudah dikonfirmasi kebenarannya. Dipikirkan bagaimanapun juga rasanya aneh sekali bagaimana semua orang di desa itu tiba-tiba hilang dalam satu malam dan tanpa jejak sama sekali."
"Apakah ada campur tangan aliran hitam, guru ?"
"Asumsi pertama iya, tapi masih belum ada bukti dan kejadiannya sangat bersih seolah-olah semua orang di desa itu hilang begitu saja."
Semua orang tampak diam merenungi kemungkinan yang terjadi, hanya aku yang memikirkan hal lain yaitu Yuan yang lagi-lagi mengingkari janjinya untuk tidak pergi seperti sebelumnya sampai akhirnya makanan yang kami tunggu-tunggu datang dan di siapkan di atas meja.
"Jangan terlalu di pikirkan karena guru akan kembali secepat mungkin, di dunia murim hal seperti ini sudah sering terjadi apalagi tidak baik rasanya memikirkan hal lain saat di hadapan kita tersedia banyak makanan enak."Ujar Yuan.
Perkataan Yuan seakan di tujukan padaku seolah tidak ingin membuatku terlalu larut dalam perasaan sedih, namun tetap saja rasanya jahat mengingat Yuan yang harus pergi lagi.
Yuan kemudian mempersilahkan semua orang untuk makan."Ayo semuanya lekas makan dan jangan malu-malu."
Semua orang tampak menikmati makanan mereka kecuali diriku yang masih tidak bisa menghilangkan perasaan gundah didalam pikiranku.
Setelah semua selesai, kami semua baru berjalan keluar kantin saat sudah malam dan hendak akan kembali ke asrama dan kediaman masing-masing namun sebelum itu Yuan berpesan.
"Guru ingin melihat perkembangan kalian saat guru kembali ke sekte, ngomong-ngomong jika sudah mencapai ranah pembentukan pondasi tahap menengah kalian sudah tercatat sebagai murid dalam dan bisa menjalankan misi serta dapat menerima bayaran sesuai dengan misi yang kalian lakukan, tidak hanya itu dengan menyelesaikan misi juga dapat membuat reputasi kalian menjadi bagus di mata guru dan para tetua sekte memungkinkan kalian untuk melangkah lebih dari sebatas murid. Jadi selama guru tidak berada di sekte, kalian semua harus berlatih dengan giat karena guru ingin melihat perkembangan kalian saat guru kembali nanti."
"Mengerti !"Ujar semua orang kompak.
"Sudah saatnya berpisah, sekarang pulanglah ke asrama kalian dan beristirahatlah karena besok adalah hari yang berat untuk dilakukan."
Saat semua teman ku memberikan hormat kepada Yuan, aku juga mengikuti mereka dan melihat Yuan tersenyum ke arah ku sebelum berjalan pergi.
Bersama dengan Dong Chie dan Han Yu, kami berjalan bersama menuju asrama perempuan seperti yang diperintahkan Yuan, didalam perjalanan Dong Chie dan Han Yu tampak membicarakan Yuan.
"Bukankah guru Yuan sangat tampan ?"Ujar Han Yu.
"Kamu benar, tapi kenapa guru selalu menggunakan penutup mata ya ?"
"Kudengar dari paman ku, guru terluka di bagian matanya dan menjadi buta namun hal itu tidak membuatnya tampak buruk melainkan menambah kesan misterius dan menarik, bagaimana menurutmu nona Ling ?"
"Bagaimana apa nya ?"Ujar ku yang tidak fokus dengan pembicaraan mereka karena memikirkan kebenaran soal kepergian Yuan yang katanya hanya beberapa hari atau cuma Kebohongannya saja.
"Kau tidak mendengarkan ?"Ujar Han Yu.
"Maaf tadi aku sedang memikirkan hal lain, memangnya ada apa ?"
"Kami tadi sedang membicarakan tentang penampilan guru Yuan, bagaimana menurutmu ?"
"Ya, tentu saja dia tampan."Ujarku tanpa berpikir lama.
"Iyakan ? Beruntung sekali wanita yang disukai oleh guru Yuan karena tidak hanya tampan tapi kemampuannya juga sangat hebat."
Mendengar itu aku hanya tersenyum karena wanita itu adalah aku.
"Ngomong-ngomong bukankah tuan muda Zhu juga tampan ? Meski tidak banyak bicara dia sudah memiliki banyak penggemar wanita bahkan di hari pertamanya masuk sekte."Ujar Dong Chie.
"Kamu benar Chie Chie , tuan muda Zhu juga tidak bisa diremehkan keberadaannya, meskipun dirinya masih tertinggal jauh dalam segi kemampuan jika di bandingkan guru Yuan tapi siapa tau dimasa depan dia akan bisa menyamai guru Yuan karena kudengar tuan muda Zhu juga berbakat dalam beladiri."
"Wah, benarkah ? Berarti ada dua pilihan bagi kita, Bagaimana menurutmu nona Ling ?"
"Ling Zhu...."Jujur saja aku tidak terlalu memikirkan soal penampilan pemuda tersebut, aku bahkan mencoba untuk mengingat wajahnya tapi yang muncul hanya seekor ayam berwarna merah dalam benak ku.
"Ayam...."Gumam ku tanpa sengaja dan di dengar oleh temanku Han Yu dan Dong Chie.
Dong Chie tertawa terbahak-bahak hingga air matanya keluar dan berkata."Astaga, bagaimana bisa nona Ling membayangkan seekor ayam ketika mengingat wajah tuan muda Zhu."
"Tapi kulihat tuan muda Zhu sering diam-diam memperhatikan mu nona Ling."Han Yu memberi tau.
"Benarkah ? Aku tidak sadar, memangnya kapan dia memperhatikan ku ??"Tanya ku karena memang tidak tau.
"Hampir setiap saat jika ada nona Ling, ngomong-ngomong bukankah nona Ling dan tuan muda Zhu terikat perjodohan ? Bukankah kalian berdua harusnya dekat satu sama lain."
Akupun kemudian menjelaskan."Iya, tapi dia belum resmi menjadi tunangan ku, apalagi ide perjodohan ini berasal dari ibuku dan bukan keinginan ku."
Han Yu mengangguk, paham dengan perasaan Hao Ling dan kemudian berkata."Pantas saja nona Ling tidak begitu menunjukkan kedekatan dengan tuan muda Zhu seperti kebanyakan perjodohan, berbeda sekali dengan tuan muda Zhu yang saya perhatikan selalu diam-diam memperhatikan nona Ling tapi nona sepertinya tidak menyadari itu."
"Apakah seperti itu ?"Ujar ku yang tidak menyangka bahwa Ling Zhu sampai seperti itu.
"Iya nona, apakah nona sudah memutuskan untuk menerima perjodohannya atau tidak ?"
"Soal itu....."Aku terdiam sejenak karena merasa ragu, karena jika ku tolak secara terang-terangan maka hubungan keluarga ku dan keluarga Ling yang sudah terikat beberapa generasi akan hancur serta terkesan tidak menghargai usaha Ling Zhu.
"Entahlah, soal itu aku masih memikirkannya serta akan melihat bagaimana reaksi dia kedepannya."Jawab ku melanjutkan, merasa jawaban ini adalah yang paling tepat.
"Melihat sifatnya, kurasa tuan muda Zhu tidak akan mudah menyerah apalagi guru Yuan akan pergi sehingga memberikan kesempatan untuk dia mendekati nona karena sepertinya guru Yuan juga menyukai nona Ling."
"Kenapa kamu berpikir seperti itu ?"Tanyaku penasaran.
Han Yu tertawa ringan dan menjawab apa adanya."Karena aku sering melihat guru Yuan tersenyum dengan tatapan dalam kepada nona Ling."
Mendengar itu membuatku merasa malu, kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan."Sudahlah tidak perlu memikirkan hal seperti itu sekarang, besok adalah hari dimana kehidupan kita akan benar-benar berubah jadi mari kita sama-sama berusaha."
Dong Chie tampak bersemangat."Yang dikatakan mona Ling benar ! Aku akan berusaha keras untuk segera mencapai ranah pemadatan Qi agar bisa mendapatkan senjata impian ku di goa dunia senjata."
"Baiklah, kalau begitu mari kita tunjukan kepada semua laki-laki bahwa perempuan juga bisa lebih kuat dari mereka."Ujar Han Yu semangat.
Karena malam sudah larut dan udara semakin dingin kami bertiga bergegas kembali ke asrama untuk beristirahat lebih awal.