Novel ini bercerita tentang cewek tomboy dan juga cowok dingin.
Anggraini
Dwi Deka Sasendri gadis tomboy yang berpakaian seperti laki-laki, bahkan di sekolah pun malah menggunakan celana bukan rok. Apalagi hobinya olahraga dan juga beladiri menambah kesan laki-lakinya. Anggra selain tomboy dia juga gadis yang periang dan banyak teman.
Namun bagaimana jadinya bila ia harus sekelas dengan Dion Albarnista. Dion adalah pria yang pendiam dan juga suka menyendiri. semua Dion lakukan karena ada alasannya tersendiri.
Anggra yang sebagai ketua kelas ia ingin semua orang saling berteman. Bagaimana cara Anggra membuat Dion untuk bergabung?
Selain itu, ada kejadian yang membuat mereka di paksa menikah dengan berbagai syarat. Akankan mereka dapat membatalkan pernikahan itu? Lalu bagaimana kehidupan setelah pernikahan mereka? Akankah menumbuhkan cinta? Akankah banyak rintangannya?
Yuk saksikan kisahnya.
Jangan lupa baca juga
I hate You status (kisah orang tua Anggra)
Sifat tersembunyi my husban (kisah orang tua Dion)
Ibarat lagu waktu yang salah cinta ini bersemi. Kau masih mencintainya dan aku menyukai orang lain. walau ku ingkari perlahan hati ini memilihmu.
-Angraini Dwi Deka Sasendri
Kamu datang dihidupanku ibarat lagu lumpuhkan ingatanku, karena kamu datang menghapuskan dia dari hatiku. Lalu jika kamu pergi siapa yang menghapuskan kamu dari hatiku wahai gadis tomboyku
-dion albarnista
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Permata Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
sesampai di rumah
"Bun. Rini dan Dion tidak melakukan apa-apa"
"sebaiknya kamu beristirahat. besok masih pajang."
"Tapi yah"
"ayah bilang istirahat. masuk kamar mu. David bawa Rini Ke kamarnya"
"ayo mas. kita butuh tidur. " ucap Siska acuh dan pergi di ikuti Parel
kali ini Anggra benar benar buntu dan terjatuh duduk di lantai. air mata yang ia bendung sudah tidak bisa di halanginya
"ayok Rin. kau butuh istirahat" ucap David mencoba menenangkan Anggra.
" hiks. hiks bunda ayah Vid mereka tidak mau mendengarkan aku. menikah Vid?. sama Dion? aku bisa mati kak. dia milik Najwa. aku bukan siapa-siapa. kita kita cuma teman. Bagaimana dengan Bagas
aku suka sama Bagas bukan Dion?"
"dia pendiam kan?"
"iya."
"tapi kalian berteman?"
"iya."
"Rin di sekolah hanya kau yang bisa membuatnya berteman. aku yakin dia akan.."
"Dia akan apa Vid? akan apa?" David hanya diam
"pernikahan ini tidak boleh terjadi. hiks hiks"
"sebaiknya kita masuk kamu butuh istirahat"
"vid?"
"Ayuk"
Anggra mengalah dan masuk ke kamar bersama David
"sebenarnya apa yang terjadi Rin? dari awal"
"aku melihat Dion sedih dan berjalan menjauhi tempat pentas. sebagai teman aku ingin menghiburnya aku mengikutinya sampai gudang olahraga namun pas kami mau keluar pintu gudang sudah terkunci. ya aku mencari jalan keluar karena takut bunda mencari ku. aku dan Dion sudah memangi mangil tapi tidak ada orang. aku melihat ada jendela tapi agak tinggi jadi aku naik bangku. tapi bangkunya patah. Dion hanya menolongku. makannya aku menindih Dion. kami tidak melakukan apa-apa Vid. kamu percaya kan?"
"iya aku percaya sama saudaraku. sekarang tidur ya. jangan nangis. aku sakit melihat kamu menangis. nanti aku akan ngomong sama bunda dan ayah ya."
"emang bisa? bunda udah bilang keputusannya sudah bulat."
"keputusan itu salah bunda dan ayah marah. saat bunda bangun tidur pikirannya pasti akan segar. percaya sama aku deh. sekarang tidur"
"iya. Vid " Anggra menidurkan dirinya dan David menyelimuti tubuh Anggra.
disisi lain di rumah Dion
"mah. Dion..."
"istirahat dulu Yon. besok papah dan mama akan ngomong sama keluarga gadis itu. tadi mereka masih marah dan sudah terlalu malam pasti lelah. "ucap Sofian
"oke pah"
"Zahra. kita istirahat dulu"
"Ayuk mas"
Zahra dan Sofian masuk ke kamar mereka
Dion juga berjalan ke kamar.
"Dion"
"Kenapa Yon?"
"apa yang terjadi, Dion? Anggra cewek? kalian akan menikah?"
"tadi ada telpon dari para pencari Najwa mereka menjuruhku memberhentikan pencari ya aku tau sudah cukup lama setahun lebih ya tapi aku belum bisa Tion untuk melepasnya."
"terus?"
"duduk dulu Yon" Dion duduk dan di ikuti Tion
"jadi aku memilih menyendiri. kau tau Yon lagunya buat galau saja. jadi aku memilih masuk gudang sekolah yang suaranya agak redap dan Anggra aku tidak tau ia masuk juga. kami bercerita dan ia menguatkan aku"
" ya terus"
"kami mau keluar dan pintu terkunci dia binggung"
#######
flashback
"sepertinya udah selesai Dion?. yuk keluar David pasti nyariin"
"David? anak IPA 1?
"iya"
"apa hubungan kamu sama David, Nggra?"
"Kenapa Dion?"
"iya ngga apa-apa?"
"udah ya. yuk keluar"
saat Anggra memutar knop pintu ternyata tidak bisa"
"Dion pintunya engga bisa ke buka"
"loe kok bisa?" Dion mencoba membukanya dan sama pintu sudah terkunci
"keknya udah dikunci"
"terkunci? aduh bunda pasti marah Dion.. kalau David pulang deluan. aku harus "
"kalian serumah?"
"apaan sih dion.? panik nih. Ayuk cari jalan keluar. bunda pasti khawatir nih" ucap Anggra panik
" mau ngapain Nggra? pintu terbuat dari besi. engga bisa di dobrak?"
"terus bagaimana Dion?"
"ya tunggu besok pagi di bukain"
"besok libur Dion?"
"telpon.? di mana ya hpku " Anggra mencari Hpnya di kantongnya karena gupek sulit ditemukan
"santai Nggra "
"engga bisa santai Dion.. di mana Hp ini" akhirnya Hp ketemu "ini dia"
dret dret telpon dari David. sebelum di angkat Hp Anggra mati.
"ya.. ya Hpnya mati. Dion Hpnya mati. Dion bagaimana ini?" ucap angra panik
"sabar Nggra kenapa sih? kamu engga mati kok terkurung sampai pagi"
"tapi Dion aku bisa mati di bunuh bunda dan ayah jika melihat kita berdua terkurung disini"
"kenapa?" ucap Dion binggun
" kenapa? kenapa Dion.,? mana ada yang membiarkan anak gadisnya terkurung dengan laki-laki berdua. ha?"
" maksudnya?"
"udah. ah. cari langkah keluar. aku akan cerita kalau sudah keluar"
"entar Nggra. ulangi kata kata mu tadi. anak gadis? kamu? "
"wanita Sudah SMA sepertiku ini pasti gadis bukan anak-anak lagi"
"kamu wanita?"
" astagfirullah Dion. kalian saja yang bego engga bisa bedain perempuan dan laki-laki cuma karena aku pakai celana,rambut pendek"
" ulangi"
"ulangi? yang mana pakai celana dan rambut pendek?"
"bukan"
"yang mana Dion?"
"yang kamu wanita"
"aku wanita Dion. lihat ini aku tidak ada jakun" ucap Anggra sambil menunjuk lehernya
"tapi suaramu? ya. ya celana ini?"
"emang ini suara cowok. ya walau tidak seratus persen suara wanita tapi ini masih masuk kok. celana ini panjang ceritanya. aku daftar telat bersama David. dan aku pakai pakaian biasa dan memang aku suka potongan laki- laki cuma panjang dikit karena aku suka olahraga jadi rambut panjang ribet. saat potong aku langsung minta potong pendek. males potong terus. jadi kepala sekolah kasih aku seragam cowok dan mengira aku salah conteng dan akhirnya aku pakai celana dan aku senang engga ribet pakai androk"
"lalu kau kenapa malah di anggap cowok"
"aku sudah bilang pas perkenalan namaku Anggraini Dwi Deka kalian saja yang seenaknya panggi Anggra sampai sekarang dan memanggapku cowok"
"siapa saya yang tau kau cewek"
"kenapa sih Dion? kek wawancara aja. ayok cari jalan. Hpmu mana Dion?"
"Hp ku di tas dan ada di tarup"
"kamu engga bawa Hp?"
"Engga.."
"Kek mana ini Dion ? habislah sudah"
"Tolong ada yang terkunci" teriak Anggra dan Dion sambil mengedur pintu
"tolong... tolong"
cukup lama tapi tidak ada yang menyahut
"Sepertinya orang-orang sudah pulang Dion. bagaimana ini?"
"tenang Nggra. tenang"
"Dion ada jendela kecil di atas sana. ucap Anggra sambil menunjuk pada jendela yang ia maksud.
"tapi tinggi Nggra. kita cari kursi apa gitu untuk pijakan "
angra dan Dion mencari dan Anggra menemukan kursi plastik cukup jelek.
Anggra menaruh kursi itu dibawah jendela dan naik. Dion melihat dan mencoba mencari opsi lain
baru berdiri kaki kursi itu patah. Dion melihat itu berlari dan membantu Anggra. mereka terjatuh Anggra menindih tubuh Dion dan
Cekrek (suara pintu terbuka)
melihat wajah Siska Anggra langsung berdiri dan Dion ikut berdiri
Flashback off
pendek banget
mampus Dion huuuu