NovelToon NovelToon
Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Silvya karena kematian saudara kembarnya memutuskan bergabung dalam organisasi mafia saat berumur 17 tahun. kemampuannya dalam ilmu beladiri menjadikannya Ratu Mafia yang disegani. Ia tidak segan-segan menghabisi musuhnya saat itu juga.
karena sebuah penghianat dalam organisasinya menyebabkan dia mengalami kecelakaan tragis yang hampir meregang nyawanya.
Dokter Dika, niatnya menolong malah harus menikahi orang yang ditolongnya karena digrebek warga.
Bagaimana Silvya membongkar penghianatan dalam Wild Eagle dan menemukan dalang dibalik kematian saudaranya?
Bagaimana pernikahan Dokter Dika dan Silvya akan berjalan dan bagaimana reaksi dokter yang terkenal dingin itu saat mengetahui wanita yang dinikahinya itu adalah Ratu Mafia yang disegani?

Ikuti kisahnya, bukan plagiat jika ada kesamaan nama tokoh itu bukan kesengajaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. First Kiss

Silvya bersama saudara saudaranya berangkat menuju dermaga tempat dimana Black dan anak buahnya akan membawa barang barang milik Wild Eagle akan dijual.

Sepanjang jalan Silvya sudah sangat geram. Ia tidak sabar untuk menangkap si pengkhianat itu. Ya, Silvya harus bisa meringkus dan melumpuhkan Black beserta kroco-kroconya. Ini merupakan salah satu  siasat untuk membuat efek jera pada anggota Wild Eagle yang lain.

Ckiiiiit…. Brak…

Q bergegas turun dan membanting pintu mobilnya. Ia mengambil sebuah pistol dan berlari ke arah dermaga. Namun sial, kapal yang ditumpangi Black sudah menjauh dan hanya terlihat lampunya saja ditengah lautan gelap tersebut.

"Argh……. Brengseekkk… Silaan….!!!"

Silvya berteriak frustasi karena barang buruannya lolos.

Ian memegang pundak Silvya dan menepuknya pelan.

"Q sudahlah, kali ini kita memang terlambat. Tapi tidak untuk lain kali."

"Benar Q, lebih baik kita pulang untuk menyusun rencana selanjutnya."

" Ian dan Geoff benar Q. Tidak ada gunanya kita marah-marah. Tapi aku masih heran, apa maksud orang itu mengkhianati organisasi." 

"Entahlah Drake aku juga tidak tahu. Seharusnya kalian lebih tahu daripada aku. Kalian sudah saling mengenal begitu lama. Dan aku, di sini aku anak baru. Ian, Geof, dan Drake apa kalian membenciku?"

Ian, Geoff, dan Drake saling pandang. Mereka terkejut mengapa tiba-tiba Silvya berkata begitu.

"Aku merasa kalian semua membenciku. Aku yang notabene nya anak baru tiba tiba diminta menggantikan posisi 'ayah' sebagai ketua. Mana aku adalah perempuan lagi."

"Hei Q, sejak kapan kamu jadi melankolis begini. Apa kepalamu terbentur, sehingga membuatmu menjadi begini." Ian mengacak rambut Silvya gemas.

"Q, kamu adalah adik kesayangan kami. Jujur tidak pernah ada dalam hati dan pikiranku rasa iri atau benci kepadamu. Jika 'ayah' memberikan posisi itu kepadamu berarti kamu layak mendapatkannya." Kini giliran Geoff yang berbicara.

"Betul Q, jadi jangan merasa begitu. Beberapa Tahun ini kamu memimpin dengan sangat baik dan itu tidak bisa kami lakukan." Drake ikut menambahi.

Silvya tersenyum ia merasa sangat lega dengan jawaban kakak kakaknya itu. Meski masih ada yang mengganjal.

"Terus apa motif orang itu ya. Sudahlah. Drake aku minta kamu terus memantau cctv nya. Nanti aku akan minta Mr. Sun untuk mendapatkan yang baru dan aku akan memberikan kepadamu. Terus pantau dan jika dia kembali kita akan langsung bergerak."

Semua mengangguk setuju dan paham.

"Oh iya Q, apakah kau akan kembali ke perusahaan besok? Aku sudah cukup lelah menghadapi para kolegamu itu."

" Belum. Ian sabarlah sedikit. Paling tidak sampai akhir bulan ini. Masih ada hal yang harus ku urus dan aku tidak ingin orang itu tau aku sudah kembali."

Lagi lagi Ian mengangguk pasrah. Beban berat perusahaan masih harus dipikul sendiri.

Akhirnya mereka kembali dengan tangan kosong. Ian, Geoff, dan Drake kembali ke markas dan Q dengan mobilnya yang dibawa Ian tadi kembali ke rumah Dika.

Q menepikan mobilnya sejenak untuk menghubungi Mr. Sun.

"Hallo Mr. Sun…"

"Hoaam… oh ayolah Q memang tidak ada waktu lain apa untuk menghubungiku. Ini lewat tengah malam Q. Aku butuh tidur aku baru saja selesai bekerja. Apa kau tidak melihat ini jam berapa hah!!

Silvya menjauhkan ponselnya dari telinga mendengar teriakan dan omelan Mr. Sun.

"Ya Tuhan kau benar benar ya Mr. Sun galak banget."

"Tck… cepat kau butuh apa. Tapi akan ku kerjakan besok tidak sekarang."

"Hahah kau memang terbaik. Aku ingin membuat sistem keamanan yang baru untuk Wild eagle dengan keamanan berlapis."

"Gampang, berapa kau akan membayarku?"

"Astaga… kau sangat perhitungan sekali."

" Bisnis is bisnis Q."

" Ya ya baiklah aku akan memberimu $ 250.000 bagaimana."

" Oke deal. Aku tutup dulu hoam.. Bye."

" Dasar, seenaknya sendiri. Tapi entah aku tidak akan pernah bisa marah dengan orang ini. Bahkan aku tidak bisa menolak apapun yang dia mau."

🍀🍀🍀

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Dika masih terjaga di dalam kamarnya menunggu kepulangan Silvya.

Huh… Dimana gadis itu. Katanya pulang malam ini, ini sudah lewat dari malam. Udah mau pagi malah. 

Dika menggerutu sambil berkali kali melihat keluar rumah.

Brum….

Suara mobil berhenti tepat di depan rumah. Sylvia masuk perlahan, namun sial Dika sudah ada tepat di depan pintu rumah.

"Jam berapa sekarang? Kenapa baru pulang?

Silvya hanya bisa diam melihat tatapan tajam Dika.

" Masuk!!"

Seperti anak abg yang ketahuan pulang malam habis malam mingguan oleh ayahnya, Sylvia pun masuk rumah dengan kepala yang menunduk.

"Duduk."

Lagi lagi Silvya menurut, Dika juga ikut duduk di sofa dan menyilangkan kakinya lalu tangannya bersedekap di depan dadanya. Tatapan mata Dika sangat mengintimidasi.

Hei… hei.. Apaan ini. Mengapa aku menurut sekali dengan pria ini. Hei… Aku ini Silvya. Aku adalah Queen Mafia ketua Wild Eagle mengapa aku harus tunduk padamu!! Silvya berteriak, tentu saja hanya dalam hati dia tidak punya keberanian untuk berteriak di depan Dika.

" Jam berapa ini, kenapa baru pulang kenapa tidak mengabari ku. Apa kau tidak tahu kau begitu khawatir. Kau punya nomor ponselku kan? Apa susahnya menelpon ku."

"Maaf, tadi aku lupa."

Silvya berinisiatif untuk mendekat dan duduk disamping Dika. Entah ajaran dari mana ia langsung mengecup pipi Dika dengan kilat.

Cup…

Dika terbelalak mendapat serangan dadakan dari Silvya.

"Kau…!?!"

Silvya hanya tersenyum sambil mengedip ngedipkan matanya. Dika mengambil nafasnya dalam.

"Jangan salahkan aku, karena kau yang menggoda ku terlebih dulu."

Dika langsung menarik tengkuk Silvya dan meraup bibir mungil gadis itu. Silvya membelalakkan matanya. Ia tidak menyangka bahwa Dika akan berbuat seperti itu.

Ciuman yang masih kaku itu lambat laun mulai mengikuti naluri. Ini adalah ciuman pertama bagi keduanya. Dika menelusupkan lidahnya ke rongga mulut Silvya yang sudah terbuka. Keduanya mulai terlena dengan ciuman tersebut. Tanpa disadari Dika sudah merebahkan Silvya di sofa tanpa melepas pagutannya. Tangan Dika mulai masuk ke dalam kemeja silvya, ia meraba punggung mulus Silvya. Silvya merasa gelenyar aneh dalam tubuhnya, sedangkan Dika tubuhnya sudah terasa panas.

Dari punggung, sekarang tangan Dika menuju ke perut mengusapnya dengan lembut. Dika melepas pagutannya dan ciuman tersebut sekarang turun ke leher. Tangan Dika merambat ke atas menemukan bukit kembar nan kenyal, Dika mulai meremasnya dengan lembut.

"Shhhh   …" Silvya mendesis. Dika terus menerus memainkan bukit kenyal milik Silvya. Silvya terlena dengan perlakuan Dika, bahkan kemeja Silvya sudah terbuka. Dika segera melepas pengait kain penutup itu ia kemudian meraup salah satu bukit kenyal Silvya dan memainkan lidahnya di sana. Silvya mencengkram kepala Dika dan menekannya, ia meminta lebih.

"Astagfirullaah…." Dika menarik tubuhnya dari Silvya. Ia lalu menutup kemeja silvya kembali.

"Maaf, aku lepas kontrol. Kita belum bisa begini."

"Kenapa mas?"

"Aku belum bertemu ayahmu, status pernikahan kita masih abu abu. Maaf aku beneran lepas kontrol tadi."

"Tidak apa mas, aku juga minta maaf, karena aku yang memulai."

"Baiklah ku tarik kata kataku yang dulu. Kau memang menarik sangat menarik. Aku tak sabar menunggu akhir bulan untuk bertemu ayahmu dan meresmikan pernikahan kita."

Silvya hanya tersenyum, jantungnya bergemuruh. Sesungguhnya ia juga menikmati setiap sentuhan Dika.

"Masuklah ke kamar, istirahatlah ini sudah hampir jam 3"

Cup…

Dika mengecup kening Silvya singkat. Lalu berlalu ke kamar. Sedangkan Silvya ia masih duduk di sofa dengan perasaan campur aduk. Dia mengingat apa yang baru saja mereka lakukan di sofa itu.

Huft…. Sudahlah. Lebih baik tidur. Besok hari yang melelahkan.

TBC

1
Fauziah Rauf
sudah aq duga kakek ny itu ayah ny Fatimah ,kakek kandung silvia
maria handayani
/Shy/
Shantyka Kusuma
ayo Thor cpt Adain audio nya
Arnie Amira
Luar biasa
Netha
apakah dr.dika adalah mr. sun?
#ayu.kurniaa_
.
M Adnann
Luar biasa
Zieya🖤
aku juga jadi lapar lagi pas baca 😂😂😂
api yapi
Luar biasa
Fadilah Azzahra
Kecewa
Royhan
Luar biasa
Jaspit Elmiyanti
mantap Thor.. aku suka karya mu, tetap lah berkarya dan semangat
Jaspit Elmiyanti
deh deg.. aduh Thor terbukanya misteri semakin tegang malah
Jaspit Elmiyanti
apa Queen kembar tiga, lalu diculik satu sama Rodrigues karena dendam sama kakek Queen
Jaspit Elmiyanti
apa 'ayah' mereka itu kakeknya silvya, alias ayah nya mommy Fatimah
Jaspit Elmiyanti
kan benar si Jeff pengkhianat itu
Jaspit Elmiyanti
suka sama Dokter Dika, sholeh ,pandai mengendalikan napsu nya
Yolia Agustina
Luar biasa
Jaspit Elmiyanti
jangan jangan Jeff pengkhianat nya
D_Mayanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!