NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Suami Tanteku

Terjerat Pesona Suami Tanteku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Weny Hida

"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."

-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.

Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bantu Aku

Menyadari Bianca yang masih ada di dalam kamar, dan dia meninggalkan ponselnya begitu saja di kamar itu. Alex pun merasa panik, dia kemudian bergegas membalikkan tubuhnya lalu berjalan ke kamarnya kembali. Seketika firasat buruk pun merasuk ke dalam hatinya.

"Astaga! Kenapa aku ceroboh sekali? Ini gara-gara Diandra! Dia sudah hampir membuatku gila dengan sikapnya akhir-akhir ini dan sekarang aku bahkan seperti kehilangan akal sehatku menaruh ponselku begitu saja!" gerutu Alex saat berjalan ke kamarnya. Dan benar saja, setelah membuka pintu kamar itu, Alex melihat Bianca yang sedang menatap layar ponselnya sambil mengerutkan keningnya.

"Sayang!" panggil Alex. Mendengar panggilan dari Alex, Bianca pun mengangkat wajahnya. Lalu menatap Alex dengan tatapan penuh curiga. Melihat tatapan yang tak biasa dari Bianca, Alex pun menyadari kalau istrinya pasti melihat sesuatu di ponselnya. Dengan langkah ragu, perlahan Alex pun mendekat ke arah Bianca

"Apa artinya ini?" tanya Bianca sambil menatap Alex dengan tatapan tajam.

"Itu ponselku, memangnya kenapa, Sayang?"

"Tidak usah bersikap seperti orang bodoh, Alex. Sekarang cepat katakan padaku, siapa yang kau sebut dengan "my sweet"?" tanya Bianca sambil memperlihatkan ponsel Alex, tapi sayangnya dia tidak bisa membuka pesan yang dikirimkan karena Alex mem-pasword ponselnya. Jadi, dia hanya bisa melihat sekilas pengirim pesan yang diberi nama "My Sweet"

Alex pun tanpa gugup, keringat dingin seketika keluar dari tubuhnya. Tapi dia berusaha mencoba tetap tenang di hadapan Bianca, agar istrinya tak curiga.

"Bianca, My Sweet itu keponakanku, Sayang. Bukankah kau tahu kita belum memiliki keturunan? Karena itulah aku sangat menyayangi keponakanku, Evelyn. Aku memanggil Evelyn keponakanku dengan panggilan my sweet karena dia memang gadis yang sangat manis. Kau tidak perlu curiga padaku, Sayang. Bukankah kau tahu aku sangat mencintaimu."

"Jangan banyak alasan Alex, aku tidak semudah itu kau bohongi!"

"Bianca sayang, bukankah kau tahu aku sangat mencintaimu? Aku tidak mungkin membohongimu. Kalau kau tidak percaya tanyakan saja pada Carmen, adikku. Dia tahu kalau aku memanggil Evelyn dengan sebutan my sweet. Ayo telepon saja Carmen kalau kau tidak percaya."

Bianca pun terdiam, bukannya dia tidak mau menelepon Carmen. Tapi dia malas bicara dengan adik Alex itu, karena pasti Carmen akan merayu untuk memberikan uang kalau berurusan dengannya.

"Bianca sayang, tadi Evelyn menghubungiku untuk meminta sesuatu padaku, dia sudah hampir menginjak usia remaja, dan dia membutuhkan laptop untuk keperluan sekolahnya. Kau tahu kan bagaimana kondisi keuangan Carmen? Jadi apa salahnya aku memberikan kebutuhan untuk keponakanku sendiri? Lagipula, kita kan belum memiliki keturunan? Iya kan?"

Bianca pun hanya mendengus kesal. "Kau beruntung, untuk kali ini aku percaya padamu. Tapi kalau lain kali aku menemukan sesuatu yang aneh. Kau akan kubuat menyesal, Alex!" Bianca kemudian berjalan menuju pintu kamar itu. Saat dia akan membuka pintu kamar itu, langkahnya terhenti lalu membalikkan tubuhnya dan menatap Alex kembali.

"Bicara mengenai keturunan, jangan lupa besok kita ada janji dengan Dokter Bram untuk melanjutkan program hamilku. Tolong luangkan waktumu besok!"

"Iya sayang."

Bianca kemudian keluar dari kamar itu, meninggalkan Alex yang sedang tersenyum menyeringai. "Program hamil? Keturunan? Jangan pernah bermimpi kau bisa hamil karena vitamin penyubur kandungan yang diberikan oleh dokter sudah kucampur dengan pil kontrasepsi. Kau tidak boleh hamil, Bianca. Karena aku sudah mempersiapkan pewaris perusahaan ini, yaitu Frizz. Anak kandungku dengan Diandra, hahahhahahaha..."

Sementara itu, Bianca yang sudah keluar dari kamar tampak menelepon seseorang. "Tolong awasi semua gerak-gerik suamiku!" perintahnya pada seseorang di ujung sambungan telepon.

***

Cheryl tampak berdiri di samping balkon kamar, menatap hujan yang turun dengan derasnya.

"Hujan di bulan November, hujan selalu menjadi kenangan akan semua kisah cinta yang kualami, sejak memulai kisah ini, dan sampai hari ini saat semuanya kuakhiri. Aku tidak akan memaksakan keadaan untuk tetap memiliki, karena kadang kita pun harus tahu kapan waktunya untuk berhenti. Aku mundur karena aku sadar, terus maju pun percuma."

Cheryl merengkuh dadanya merasakan sesak di dada. Sejak tadi siang, dia memang belum keluar dari kamarnya, dan mengatakan pada keluarganya dia sedang tidak enak badan. Dia berusaha menghindar dari Gavin, dan suasana rumah itu yang begitu ramai penuh kebahagiaan membicarakan kehamilan Diandra. Semua tampak bahagia, terkecuali dirinya. Dan dia pun yakin, Gavin pasti juga bahagia dengan kehamilan Diandra.

Sebenarnya Cheryl merasa sangat haus, sejak tadi siang air mata terus mengalir membasahi wajahnya. Entah mengapa air mata itu sulit sekali untuk dibendung. Namun, Cheryl enggan keluar dari kamar karena malas bertemu dengan Gavin, terlalu sakit saat harus merelakan laki-laki tampan yang sangat dia cintai itu harus kembali pada istrinya. Tapi, dia bisa apa? Memang Diandra lebih berhak dibandingkan dengan dirinya, yang hanya berstatus pacarnya. Lebih tepatnya wanita simpanannya.

"Rumah sudah sepi, sepertinya semua orang sudah tidur. Termasuk Om Gavin, dia pasti sedang bermesraan dengan Tante Diandra di dalam kamar. Lebih baik aku ke bawah dulu, kerongkonganku rasanya sudah sangat kering," ucap Cheryl.

Dia kemudian keluar dari kamarnya menuju ke lantai bawah untuk mengambil air minum. Namun saat dia baru saja selesai mengambil air, tiba-tiba dia begitu terkejut saat melihat Gavin yang sudah berdiri di belakangnya.

"Om!" pekik Cheryl.

"Jangan berisik!" ucap Gavin sambil membekap mulut Cheryl dengan tangannya, lalu memaksanya berjalan masuk ke dalam ruang kerjanya. Mau tak mau, Cheryl pun mengikuti perintah Gavin. Dia tak berdaya karena tenaga Gavin jauh lebih kuat dibandingkan dirinya.

"Om, apa-apaan ini? Kau nekat sekali? Sedang banyak orang di rumah ini! Bagaimana kalau mereka tahu?" ucap Cheryl saat mereka sudah ada di dalam ruang kerja Gavin.

"Aku tidak peduli, Cheryl. Kalau kau mau akan kukatakan pada mereka kalau kau adalah kekasihku!"

"Om, jangan gila! Saat ini Tante Diandra sedang hamil! Sudah sepantasnya kita mengakhiri hubungan ini! Tolong jangan egois! Pikirkan anak dan istrimu!"

"Hamil? Bagaimana kalau janin yang ada di dalam kandungan Diandra itu bukan darah dagingku, Cheryl!"

"Om jangan mengada-ada! Itu sama saja Om menuduh Tante Diandra berselingkuh, padahal kita yang salah! Kita yang sudah berselingkuh di belakangnya!"

"Aku tidak mengada-ada, Cheryl! Sekarang lihat ini! Lihat hasil USG ini yang mengatakan kalau saat ini Diandra sedang hamil lima minggu! Coba kau pikir baik-baik, bagaimana mungkin dia hamil selama lima minggu padahal selama hampir dua bulan terkahir aku tidak pernah menyentuhnya! Coba kau pikir dengan akal sehatmu, Cheryl!" ucap Gavin sambil memperlihatkan hasil USG milik Diandra.

Cheryl pun menatap hasil USG itu dengan tatapan penuh tanda tanya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Gavin, saat dia baru datang ke rumah ini, hubungan Diandra dan Gavin memang begitu renggang, meskipun Cheryl tidak tahu jelasnya tapi memang kehamilan Diandra begitu aneh, apalagi saat ditarik benang merahnya.

'Lima minggu yang lalu, kalau tidak salah itu beberapa hari sebelum Tante Diandra pergi ke Paris. Bukankah saat itu, Tante Diandra juga tidak pernah pulang ke rumah?' batin Cheryl.

"Cheryl, tolong percaya padaku. Tolong bantu aku, untuk mengungkap semua kebenaran ini, dan apa saja yang ada pada diri Diandra. Tolong bantu aku untuk membuka rahasia yang selama ini Diandra simpan. Kau mau kan membantuku, Cheryl?"

1
Zoyya Naurah
Luar biasa
Zoyya Naurah
Buruk
Safa Almira
suka
Lina ciello
mampusoooooo 😡
Lina ciello
jossss biancaaa
Lina ciello
hajaarr ae demit2 2 kuiii 🤬😡🤬😡
Lina ciello
pisah pirang2 tahun.. jebul. Cheryl hamil
Lina ciello
wooo demitt wedok iki
Lina ciello
yowes vin jebul yow koe ga salah 100%
Lina ciello
whattttttttt
Lina ciello
Diandra pasti punya orang lain jg.. sek mesakke anake gur an
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
awal baca udah bikin hati bergetar🤭
Ica Amalia
Luar biasa
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Tyaz Wahyu
kasihan gavin selingkuh membuahkan kebahagiaan,diandra selingkuh mmbuahkan neraka dunia
Tyaz Wahyu
1 bab 1 iklan Tokopedia
Tyaz Wahyu
cctv gavin ,tp g mungkinlh kan si gavin nih tolol krn cinta n g tegas sm skl
Tyaz Wahyu
gavin pintar tp tdk tegas ,egois jg maunya dua duanya hmmmm pintar tp tolol g mau menyelidiki si diandra
Tyaz Wahyu
gavin slm menikah tdk menyadari bahwa wajah frizz tdk seperti diakah..ceryl si pelakor yg aq setujui nih mah wuakkkkkkkk
Safa Almira
gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!