Mita terpaksa pergi jauh, meninggalkan sang kekasih dan membuat kesalahpahaman antara mereka terjadi. Ia yang kembali merasakan apa itu cinta pada seorang pria, lagi lagi harus merelakan perasaannya demi kebaikan orang orang yang ia sayang.
Siapa sangka setelah satu tahun, ia kembali dipertemukan dengan sang mantan dan menjeratnya dalam sebuah ikatan pernikahan yang membelenggu kebebasannya. Arka sosok yang dulunya hangat dan humoris kini telah berubah menjadi pria dingin dan kejam.
Akankah cinta Arka dan Mita bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Dengan gerakan yang sangat pelan Arka melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur Mita. Ya karena setelah drama panjang luka di tangan Mita, Arka yang awalnya berniat untuk tidur seranjang bersama sang istri terpaksa harus keluar dari kamar tersebut, karna Mita bersikeras tidak ingin satu kamar dengannya. Arka yang tidak ingin memaksa Mita akhirnya mau tidak mau harus mengalah, tapi karna ia tidak bisa tidur Arka pun lagi lagi harus menyelinap seperti maling memasuki kamar Mita.
"Cantik," gumam Arka yang duduk di samping Mita yang terlelap sambil tersenyum memandangi wajah damai sang istri.
"Jangan, tolong lepaskan aku ... jangan ..." Wajah damai Mita berubah menjadi gelisah dengan napas terengah-engah dan keringat yang membasahi keningnya.
"Sayang," ucap Arka panik saat melihat Mita sangat ketakutan dalam tidurnya. "Sayang bangun," Arka mencoba membangunkan Mita dengan menepuk pelan bahu sang istri.
"Ja–ngan ... ."
Arka yang sudah semakin panik karna Mita tidak juga terbangun langsung saja meraih tubuh yang bergetar itu dan membawanya dalam pelukannya, berharap sang istri bisa lebih tenang.
"Jangan takut, ada aku di sini, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu," ucap Arka sambil mengusap kepala Mita dan menciuminya.
Perlahan napas Mita kembali normal, ia terlihat sangat tenang dalam pelukan Arka, sepertinya inilah yang ia butuhkan selama ini, pelukan hangat dari orang yang ia sayang.
"Maaf karna membuatmu mengalami mimpi buruk ini sayang," gumam Arka lirih sambil menatap wajah Mita. "Aku akan segera menangkap orang yang telah membuatmu seperti ini, akan aku pastikan orang itu membayar perbuatannya padamu," Arka mengepalkan tangannya menahan emosi.
Setelah memastikan Mita benar benar tenang, Arka pun melapaskan pelukannya pada Mita dan keluar dari kamar tersebut untuk menghubungi seseorang, ia harus segera menemukan orang yang sudah berani menyentuh wanitanya walaupun hanya seujung rambut, ia sendiri yang akan memberikan pelajaran pada orang itu.
"Halo tuan," ucap sekretaris Rey di sebrang telpon.
"Segera temukan pria itu," perintah Arka pada sekretaris Rey.
"Baik tuan," jawab sekretaris Rey yang langsung mengerti siapa orang yang dimaksud bosnya itu.
"Aku tidak ingin terlalu lama menunggu, temukan dia secepatnya dan cari tau siapa orang di belakangnya."
"Baik tuan," jawab sekretaris Rey kembali.
Setelah mengatakan keinginannya Arka pun langsung menutup panggilan telponnya. Ia menggengam kuat ponselnya. Arka mengambil gelas yang telah ia isi dengan air dingin dan meminumnya dengan sekali tegukan untuk mengurangi panas di otaknya.
Prang!
Arka melempar keras gelas tersebut ke sembarang arah hingga mengenai jendela kaca di hadapannya, dan membuatnya pecah. Ia sudah tidak dapat menahan kemarahannya saat mengingat Mita yang harus melewati mimpi buruk itu selama ini, membayangkan bagaimana ketakutan Mita waktu itu membuatnya sangat murka.
Para penjaga dan beberapa pelayan yang mendengar suara bising itu langsung berdatangan untuk memeriksa sumber suara dan mereka semua dibuat terkejut bercampur merinding saat melihat tuan muda mereka yang berada di dapur dengan tatapan matanya yang terlihat sangat mengerikan.
"Tu–an anda terluka," ucap salah satu pelayan yang melihat kening Arka berdarah karna terkena serpihan kaca jendela.
"Bereskan semuanya, dan jangan sampai istriku tau apa yang terjadi," ucap Arka datar tanpa memperdulikan ucapan pelayan tersebut. "Dan kalian jangan lupa perketat penjagaan di tempat ini, segera laporkan jika ada sesuatu yang terlihat mencurigakan, karna aku tidak akan mengampuni kalian kalau sampai istriku kenapa kenapa." ucap Arka mengingatkan anak buahnya yang bertugas menjaga keamanan di villa lalu ia pun beranjak meninggalkan dapur.
Sejak mengetahui kejadian yang pernah menimpa Mita, Arka semakin memeprketat penjagaan di villa itu untuk berjaga jaga jika ada sesuatu yang mengancam keselamatan Mita, tidak hanya itu Arka juga telah mengirimkan beberapa anak buahnya untuk memantau keluarga sang istri.
*
*
Di sebuah kamar apartemen.
"Bagaimana apa kamu sudah berhasil mendekatinya?" tanya seorang pria yang memeluk seorang wanita, dengan tubuh mereka yang hanya di tutupi selimut.
Wanita tersebut menghela napas berat. "Dia terlalu dingin untuk didekati, bahkan dia sama sekali tidak melihatku," jawab wanita itu yang ternyata adalah Clarisa.
"Tapi kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, karna yang terpenting sekarang adalah posisi nyonya muda Dinata, dengan begitu kita bisa dengan mudah menguasai seluruh kekayaan keluarga Dinata dan kita dapat bersama tanpa harus sembunyi sembunyi seperti ini," ucap Clarisa dengan senyum liciknya.
"Aku sangat menyukai otak licikmu ini baby," ucap pria itu lalu mencium bibir seksi Clarisa, dan mereka kembali mengulang pertempuran mereka di atas ranjang besar itu.
*****
"Tinggal selangkah lagi semua rencanaku selama ini akan berhasil, aku akan merebut semua yang kamu miliki Arkana Dwi Dinata, sudah cukup untukmu menikmati semuanya aku akan membuat kalian merasakan bagaimana rasanya di buang dan tidak memiliki apa pun," gumam pria tersebut menyesap minuman beralkohol di tangannya sambil berdiri menatap keluar jendela apartemen.
Bersambung . . . . . .
semangat up
dan aku singgahi juga vote buat author
sudah aku kasih vote dan bunga biar makin semangat
kok ngakak aku ya 🤣
oops maaf ya.. bawa2 sara