Belenggu Cinta Sang Mantan

Belenggu Cinta Sang Mantan

BAB 1 : CEO kejam

Derap langkah kaki seorang pria dengan wajah tegas dan datar mulai memasuki perusahaan Dinata grup, salah satu perusahaan terbesar di kota ini. Semua karyawan mulai berbaris sambil menundukkan kepala menyambut kedatangan sang CEO tampan itu.

Suasana seketika menjadi hening, tidak ada satu pun dari mereka yang berani menatap atau pun mengeluarkan suara, sedikit saja mereka melakukan kesalahan maka mereka harus siap angkat kaki dari perusahaan itu. Sementara untuk masuk di sana mereka butuh perjuangan yang luar biasa, karna selain gajinya yang besar, hanya orang orang terpilih yang bisa bekerja di Dinata grup.

Bruk!

Seorang karyawan wanita dengan penampilan seksi tiba tiba terjatuh dari barisan dan menyentuh dada Arka.

Ekspresi dingin itu berubah menjadi suram, kilatan amarah terlihat jelas dari mata setajam elang itu. Dengan kasar Arka menarik rambut wanita itu dan mendorong tubuhnya sampai terjungkal ke belakang, lalu mengulurkan tangannya ke hadapan sekretarisnya yang langsung mengerti apa yang diinginkan tuannya dan memberikan sapu tangan pada Arka.

Ya, pria itu adalah Arkana Dwi Dinata, yang selama ini dikenal dengan nama Arka Kurniawan pria humoris dengan segala tingkah aneh dan lelucon garingnya, tapi kini semua telah berubah. Sejak satu tahun yang lalu, saat sang kekasih tiba tiba memutuskan hubungan dengannya dan pergi bersama pria lain, sosok humoris dari pria itu telah berubah menjadi sosok yang sangat dingin dan kejam. Ia tidak akan segan segan untuk memberikan pelajaran pada orang orang yang berani mengusik ketenangannya, hal itu membuat banyak pesaingnya berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan pria dingin itu.

Setelah bertahun tahun hidup sebagai seorang Arka Kurniawan, menikmati hidup bebas tanpa adanya aturan aturan dan kemunafikan di sekitarnya, dan kini ia telah kembali menjalani takdirnya sebagai sang pewaris dari kerajaan bisnis Dinata grup.

Arka menatap tajam wanita yang tersungkur di lantai. "Pecat wanita itu," perintah Arga sambil membersihkan bagian yang disentuh wanita itu.

"Tuan tolong ampuni saya, izinkan saya tetap bekerja di sini," mohon wanita itu hendak menyentuh tangan Arka yang langsung di tepis oleh sekretaris Rey.

"Perusahaan ini tidak memperkerjakan seorang ******," ucap Arka tanpa belas kasihan.

Arka menatap penampilan wanita itu dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis, ia bukanlah pria bodoh yang tidak mengetahui seperti apa wanita yang ingin menggodanya dan benar benar ingin bekerja, wanita itu terjatuh bukan karna di dorong tapi sengaja ia lakukan untuk mencari perhatiannya.

"Pergilah sebelum aku benar benar melenyapkan mu."

"Tuan–"

"Cepat bereskan barang barang mu, lalu segera angkat kaki dari tempat ini, sebelum tuan berubah pikiran," ucap sekretaris Rey dengan nada penuh ancaman.

Dengan ekspresi dinginnya Arka melanjutkan langkahnya melewati para karyawan yang terlihat ketakutan melihat kemarahan Arka, sekretaris Reyhan yang selalu berada selangkah di belakanganya mengikuti langkah sang tuan muda.

Setelah sampai di depan ruangan sang CEO, dengan gerakan cepat Reyhan membukakan pintu untuk Arka.

"Rey bagaimana? Apa ada info tentang wanita itu?" tanya Arka sebelum sekretarisnya itu keluar.

Rey berbalik menghadap Arka dan menatap atasannya itu, karna setelah sekian lama ia kembali menanyakan tentang wanita yang telah membuatnya berubah.

"Jangan terlalu banyak berpikir, jawab saja pertanyaan ku." ucap Arka datar.

Rey menundukkan kepalanya. "Sepertinya beberapa hari lagi dia akan kembali dari luar negeri Tuan," jawab Rey tanpa menyebut nama orang yang ditanyakan Arka.

"Apa dia masih bersama pria itu?" tanya Arka kembali sambil mengepalkan tangannya. Ia merasa darahnya kembali mendidih setiap kali mengingat pria itu pergi bersama wanitanya.

"Menurut informasi dari orang orang yang kita kirim, pria itu masih tetap di sisi wanita itu." sebelum melanjutkan ucapannya Rey kembali menatap Arka.

"Lanjutkan," pinta Arka yang mengerti arti tatapan sekretarisnya.

"Beberapa hari lagi dia akan kembali dari luar negeri, dan sepertinya ia akan menetap di negara ini," jelas sekretaris Rey.

"Apa pria itu akan ikut dengannya?"

"Tidak Tuan," jawab sekretaris Rey.

"Bagus," ucap Arka dengan senyum penuh arti. "Tetap awasi dia, kali ini jangan sampai kehilangan jejaknya," perintah Arka.

"Baik Tuan," ucap Rey.

"Kali ini kamu tidak akan bisa lepas dariku lagi, bagiamana pun caranya aku akan membuatmu berada di sisiku selamanya," batin Arka sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan sosok wanita yang sedang tersenyum manis.

Kata kata terakhir wanita itu sebelum pergi meninggalkannya masih tersimpan jelas dalam ingatannya.

Mari kita putus, aku sudah tidak mencintaimu lagi, aku baru menyadari kalau aku terpaksa menerima pernyataan cintamu, bukan karna aku benar benar mencintaimu, kita akhiri hubungan ini sampai di sini, aku akan pergi bersama pria yang aku cintai.

Prang!

Suara pas bunga yang berserakan di lantai, karna Arka melemparnya untuk melampiaskan amarah yang dirasakannya, terekam jelas bagaimana Mita menggenggam tangan pria itu dan pergi bersamanya.

*****

Sementara itu di tempat yang berbeda. Seorang wanita duduk di pinggir pantai, sambil memejamkan matanya, rambut panjang yang ia biarkan tergerai tertiup angin. Berkali kali ia menarik napas secara perlahan dan mengeluarkannya untuk menghilangkan rasa sesak dihatinya.

"Maaf," hanya kata itu yang selalu terucap dari bibirnya setiap kali ia mengingat kejadian sebelum kepergiannya.

"Kau pasti sangat membenciku sekarang, tapi itu lebih baik dengan begitu kamu akan mudah melupakanku," gumam Mita bicara sendiri sambil menatap lurus ke bibir pantai.

Seorang pria dengan wajah blasteran menghampirinya dan ikut duduk di sampingnya.

"Are you okay?"

Mita tersenyum pada pria yang selama ini selalu ada untuknya dan selalu membantunya dengan tulus dan menjaganya selama satu tahun ini, pria itu adalah Arjuna.

"Apa kamu masih memikirkan mantan kekasihmu itu?" tanya Arjuna.

Mita lagi lagi hanya menjawab pertanyaan Juna dengan senyuman.

"Kalau kamu masih mencintainya, kenapa kamu tidak mencoba berjuang untuk tetap bersamanya," ucap Juna.

"Ini yang terbaik untuk semua orang, lagi pula aku bukannya tidak bisa melupakannya hanya belum saja, melupakan orang yang pernah ada di hati kita butuh proses Jun ..." ucap Mita sambil tersenyum untuk menutupi luka di hatinya.

"Apa pun keputusan mu, aku hanya berharap kamu tetap bahagia Mit," ucap Juna yang hanya dibalas senyuman oleh Mita.

Bersambung . . . . .

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Bosnya kejem wehhh😪

2023-11-20

0

nisa

nisa

hadir✋️

2023-01-09

1

Mugiya is back

Mugiya is back

mampir memberi dukungan

2022-12-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!