Odi berjanji akan mencari keluarga yang telah menyebabkan kematian kedua orang tuanya dan akan membalaskan dendamnya. Bertahun - tahun dia mencari keberadaan keluarga pembunuh itu hingga akhirnya dia menemukannya.
Cinta gadis yang ceria menjalani hari - harinya sebagai gadis sederhana. Pernah terlahir kaya tetapi nasib yang membuatnya kini harus berjuang hidup sendiri.
Dengan bekerja dia bisa melanjutkan hidupnya dan juga kuliahnya. Tapi siapa sangka sebuah kejadian yang membuat dia terjebak dan harus hidup bersama pria dingin dan keras.
Akankah dendam Ody terbalaskan? Ataukah dia malah terjebak sendiri dalam dendamnya?
Selamat membaca semoga kalian suka..
*sebelum baca klik tombol favorit ya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Besok harinya Cinta mampir ke kampus sebentar untuk mengurus berkas - berkas kelulusannya setelah itu baru dia berangkat menuju apartement Melodi.
"Hai Cinta kemarin kemana kok gak datang?" tanya karyawan loundry.
"Aku sidang skripsi" jawab Cinta.
"Kamu sudah lulus?" tanya pria itu terkejut.
"Alhamdulillah sudah sebentar lagi aku akan wisuda" jawab Cinta senang.
"Waaah hebat kamu bekerja sambil kuliah. Berarti sebentar lagi kamu akan berhenti bekerja di apartementnya pak Melodi?" tanya pria itu lagi.
"Untuk sementara aku akan tetap bekerja di sana sampai aku menemukan pekerjaan baru setelah aku wisuda. Do'ain ya" pinta Cinta.
"Yoi, semoga kamu sukses ya" sambut pria itu tulus.
"Aamiin.. aku ke atas dulu ya mau bersihin apartement si Bos" Cinta pamit naik ke atas sambil membawa pakaian Melodi yang sudah selesai di laundry.
Cinta masuk ke dalam lift dan naik ke lantai empat puluh lima. Cinta masuk dengan membawa pakaian Melodi. Setelah masuk Cinta langsung menyusun pakaian - pakaian itu di walk in closet Melodi.
Cinta menyusun dasi - dasi Melodi, dia tidak menemukan dasi yang dia belikan untuk Melodi sebagai hadiah gaji pertama. Biasanya dasi itu tersimpan rapi masih di dalam kotaknya. Tapi saat ini tidak ada, kotaknya terlihat kosong.
Itu artinya Melodi hari ini pasti sedang memakai dasi yang dia belikan. Cinta tersenyum bangga. Ternyata Bos nya itu mau juga memakai pemberiannya.
Cinta lalu melanjutkan kegiatannya untuk memulai membersihkan apartemen Melodi. Mulai dari ruangan tamu, ruangan TV dan kamar.
Ketiga ruangan itu tidak terlalu kotor. Bisa di bilang masih bersih. Hanya seprai aja yang sudah acak - acakan.
Seperti biasa tebakan Cinta, kalau Bosnya itu pasti banyak gerak saat tidur.
"Ranjang sebesar ini hanya ditiduri satu orang tapi tampilannya sudah seperti ini. Kamu itu benar - benar acak - acakan ya Bos. Tampang aja yang ganteng tapi dalamnya ganas" umpat Cinta sambil merapikan tempat tidur Melodi.
"Jangan mengumpatku" terdengar suara menggema di dalam kamar Melodi.
"Astaghfirullah ya Allah Booos.. ngejutin aja. Hampir aja jantungku copot" samber Cinta tak perduli.
"Kamu sudah datang? Pagi sekali kamu sampai?" tanya Melodi.
"Tadi aku ke kampus hanya untuk mengantarkan berkas buat daftar wisuda" jawab Cinta.
Mati aku lupa kalau dia bisa mendengar dan melihat apapun yang aku lakukan di apartement ini. Batin Cinta.
"Sudah kamu pikirkan dimana dan kapan kamu akan di traktir?" tanya Melodi melalui Mikrofon CCTV.
"Aku sudah memikirkannya Bos tapi yang aku takutkan selera kita tidak sama. Bagaimana kalau Bos saja yang menentukan tempatnya? Mengenai waktu aku juga bebas. Kuliahku sudah selesai dan aku hanya bekerja di sini. Bos juga yang tentukan kapan Bos bisa meluangkan waktu" jawab Cinta.
Melodi menatap layar ponselnya.
"Baiklah bagaimana kalau akhir pekan ini? Nanti akan aku kabari kamu jam dan tempatnya?" tanya Melodi.
"Aku boleh minta satu permintaan Bos?" pinta Cinta.
"Apa itu?" tanya Melodi.
"Aku harap tempat yang Bos pilih sangat nyaman untuk wanita berhijab seperti aku. Mmm... ma.. maksudku jangan di diskotik ataupun hotel. Maaf Bos kalau ke tempat itu, aku tidak bisa" jawab Cinta.
Melodi sempat memikirkan sebentar arti perkataan Cinta dan permintaannya.
Baru kali ini ada wanita yang punya banyak permintaan begini. Biasanya wanita manapun sangat senang kemana saja aku ajak. Tapi gadis ini berbeda, selain cerewet dan banyak permintaan dia juga berani. Batin Melodi.
"Baiklah aku akan ajak kamu makan di tempat umum" balas Melodi.
"Terimakasih Bos" jawab Cinta cepat.
Cinta tersenyum - senyum sambil membersihkan apartement Melodi. Kini dia sudah berpindah ke bagian dapur. Sudah dua hari piring dan gelas kotor tidak di cuci.
"Kamu jorok sekali Bos, bisa - bisa piring dan gelas kotor tidak di cuci sampai dua hari" umpat Cinta.
Lagi - lagi dia kebiasaan berbicara dan mengumpat sendiri. Dia lupa kalau apapun yang dia ucapkan di sini semua akan di dengar.
"Jangan mengumpatku Cinta, kerjakan semua pekerjaan kamu dengan diam dan jangan bacot" tegur Melodi.
"Ups... sorry Bos aku lupa lagi kalau Bos bisa mendengarnya. Peaceeee... " Cinta mengangkat dua jarinya ke arah kamera sambil tersenyum merasa bersalah.
"Dasar gadis ini suka sekali buat kesalahan dan dengan tanpa beban dia meminta maaf begitu saja" ujar Melodi.
Cinta bekerja menyelesaikan pekerjaannya. Setelah itu dia membersihkan area kolam renang, membuang sampah dan mengantar pakaian kotor ke loundry karena sudah dua hari jadi jumlahnya lebih banyak dari biasanya.
Setelah itu baru Cinta naik ke lantai atas lagi untuk memasak. Cinta membuka youtube untuk ide makanan yang akan dia masak hari ini. Tiba - tiba otaknya buntu dan mati ide.
Melihat sikap Cinta seperti itu membuat Melodi penasaran. Dia memperbesar layar monitor ingin melihat secara jelas apa yang Cinta lakukan.
Cinta akan masak seafood saus tiram ternyata. Tapi Melodi sangsi makanan itu tidak enak karena sepertinya Cinta belum penah memasak makanan itu.
"Jangan bereksperimen di dapurku Cinta. Kalau kamu belum pernah memasaknya jangan coba - coba. Perutku bukan untuk tempat uji coba masakan kamu" pesan Melodi dari suara mikropon.
Cinta meletakkan semua bahan makanan dengan kesal dan menatap ke arah kamera sambil mengangkat pisau.
"Bos apa hari ini kamu tidak bekerja? Dari tadi kerjaan kamu hanya memperhatikan aku di sini. Aku bukan pencuri Bos harus selalu kamu awasi. Bos cukup makan semua masakanku dan Bos juga tidak perlu khawatir aku tidak akan masak makanan yang tidak enak dan membahayakan Bos. Ingat itu" ancam Cinta kesal.
"Bisanya aja bilang aku cerewet padahal dia adalah pria yang paling cerewet yang pernah aku kenal. Mas Surya kalah jauh dari kamu Bos" sambung Cinta sambil melanjutkan pekerjaannya.
Melodi terdiam mendengar perkataan Cinta barusan.
Apa iya ya cerewet itu bisa menular? Apakah aku memang cerewet? Tidak.. tidak.. aku bukan pria seperti itu? gumam Melodi.
Melodi mencoba mengingat - ingat sikapnya dulu sebelum mengenal Cinta.
Bener, biasanya dulu dia sangat cuek apapun yang dilakukan wanita - wanita yang pernah dia bawa ke apartement. Bahkan saat Sofia hampir menghancurkan dapurnya saja dia tidak ambil pusing. Tapi sekarang Cinta hanya memasak dengan sangat baik dia sudah begitu cerewetnya mengomentari semua tindakan Cinta.
Siapa tadi yang Cinta sebut? Mas Surya? Siapa laki - laki itu? Apakah kakaknya? eh tidak bukannya Cinta hanya punya satu saudara dan saudaranya itu wanita? Jadi siapa Surya? Apakah itu nama pacarnya? Cinta punya pacar? tanya Melodi dalam hati.
Dia tampak tidak senang dan panik.
Duh ada apa denganku, mengapa aku sepeduli ini pada kehidupan Cinta. Terserah dia kalau sudah punya pacar. Dia bukan siapa - siapaku. Kenapa aku jadi memikirkannya? Perang batin dalam benak Melodi.
Akhirnya Melodi mematikan layar ponselnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
.
.
BERSAMBUNG
a