kisah sekretaris yang nikah sama bos nya
⚠️ mengandung scene dewasa ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan Madu Yang Tertunda
"Gendong aku, Sayang" Hazel merajuk, tangannya membentang lebar dihadapan Dave, meminta pria itu untuk menggendongnya sampai depan lobby.
Dave tidak menolak, dia justru tersenyum dan mengacak-acak dengan gemas kepala Hazel. Setelah menyangkutkan tas Hazel dibahunya, Dave pun memunggungi Hazel, dia angkat bokong istrinya itu sampai Hazel benar-benar naik kepunggungnya. Akan Dave bawa Hazel menyusuri lorong, turun menggunakan lift sampai mereka tiba dilobby.
Setelah menekan tombol lift, keduanya masuk kedalam, hanya berdua, tidak ada siapa pun. Kondisi kantor pun cukup sepi, hanya tersisa beberapa staff yang mendapat jam tambahan alias lembur. Asik berduaan dengan Dave membuat kejahilan Hazel muncul. Dia palingkan wajah Dave ke samping dan menciumi pipi Dave berulang kali.
Dave terkekeh geli, ingin rasanya dia menurunkan Hazel dan menciumnya juga. Tetapi Dave tahan, akan dia lakukan saat mereka tiba dirumah.
Selama perjalanan pulang, Hazel memilih berhimpitan kearah Dave. Sambil bergenggaman tangan, Hazel terus menyandarkan kepalanya dilengan Dave. Sejak tadi pun Hazel membungkam mulutnya. Entah lah, banyak sekali yang Hazel pikirkan, tubuhnya pun lelah karena banyaknya pekerjaan. Sadar suasana mobil hening terlalu lama, Dave pun menoleh, mendaratkan kecupannya di kepala sang istri. Hanya senyuman tipis yang Hazel berikan sebelum kembali larut dengan pikirannya.
Mobil mereka tiba didepan rumah, Dave pun turun setelah Samuel membukakan pintu. Tepat dibelakang Dave, langkah Hazel terhenti saat Samuel memanggilnya, membuat Dave ikut menoleh sejenak sebelum melangkah memasuki pintu utama. Dave berikan waktu pada Hazel untuk berbicara dengan Samuel. Tidak masalah, Dave percaya mereka berdua sudah sama-sama berdamai dengan masa lalu dan tidak berfikir untuk kembali bersama. Setidaknya Dave merasa tenang, mereka tidak akan macam-macam dibelakangnya.
"Kemarin malam Mama kamu telfon aku."
Ucapan Samuel membuat Hazel tercengang. Apa yang laki-laki itu katakan? Sang Mama menghubunginya? Untuk apa? Bahkan Mamanya tidak lagi menelfon setelah beberapa waktu lalu. Dan mengapa harus Samuel orang yang Kelly hubungi?
Samuel pun mengeluarkan ponselnya, menunjukkan pesan singkat yang dikirim oleh Kelly, "Kamu baca baik-baik, Zel."
Dengan seksama, Hazel baca serangkaian kata-kata yang Kelly tulis untuk Samuel. Wanita itu meminta bantuan Samuel untuk menyatukannya kembali dengan Hazel. Kelly terlalu takut untuk pulang dan kembali bertemu dengan puterinya ini. Kelly tahu Hazel kecewa, Hazel tidak akan memaafkannya. Pesan Kelly juga menyampaikan jika keadaannya tidak baik-baik saja, sudah beberapa hari dia kesakitan dan tidak berdaya. Bahkan Kelly meminta Samuel untuk membawa Hazel bertemu dengannya. Untuk itu, Samuel akan memberitahu Hazel lebih dulu, dia merasa hubungan Ibu dan anak ini tidak baik-baik saja.
"Ini" Hazel kembalikan ponsel milik Samuel tanpa pikir panjang. Pesan dari Kelly hanya Hazel anggap sebagai spam, tidak penting untuknya, "Aku nggak mau ketemu Mama."
"Kenapa? Mama sakit, Zel."
"Aku nggak peduli, kamu blokir aja nomornya."
Hazel pergi begitu saja. Sementara Samuel, dia menghela nafas berat sambil mengacak rambutnya, dia tidak paham apa yang terjadi diantara Hazel dan Mamanya. Bahkan Kelly pun juga tidak mau menceritakannya. Padahal, banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Hazel. Namun melihat respon Hazel, sudah jelas Hazel tidak akan mau menceritakannya. Ya, akan dia tanyakan lain kali. Sekarang pun bukan waktu yang tepat, Hazel sudah lelah dengan pekerjaannya, Samuel tidak mau mengganggunya.
Didalam kamar, Hazel hampiri Dave yang sudah bertelanjang dada dengan celana pendek yang tersisa ditubuhnya. Suaminya itu bersiap mandi, Hazel pun ingin ikut bersamanya. Sudah melepas semua pakaiannya, Dave langsung membopong Hazel kedalam kamar mandi. Mereka pun berdiri dibawah guyuran shower air hangat yang terasa nyaman dipermukaan kulit mereka.
"Mau challenge, nggak?" Hazel bertanya setelah menyeka air disekitar matanya, dia tatap Dave yang polos tanpa pakaian. Suaminya sangat-sangat seksi.
"Challenge apa?."
"Try not to kiss and hug. Selama kita mandi."
"Enggak!" Dave menolak dengan cepat. Sudah jelas, mana mungkin dia bisa menahan diri untuk tidak mencium dan memeluk Hazel. Apalagi dengan keadaan seperti ini, Hazel sangat menggoda dan menggairahkan, membuatnya bangkit dengan cepat.
Dave menuntun tangan Hazel untuk memegang kejantanannya yang sudah mengacung keatas, sangat besar dan keras. Telapak tangan Hazel yang halus dan hangat membuat Dave merasa nyaman, dia pejamkan matanya saat Hazel mengurut miliknya dengan sangat lembut dan teratur. Sentuhan Hazel tidak pernah mengecewakan, istrinya pintar membangkitkan gairahnya.
Hampir satu jam bermain-main dikamar mandi, keduanya pun keluar menggunakan baju handuk. Dihadapan cermin, Dave memeluk Hazel dari belakang. Mulutnya berbisik, memuji Hazel karena sudah kedua kalinya Hazel memberi service memuaskan untuknya. Tetapi, sebagai suami, ingin rasanya Dave mendapat yang lebih dari ini. Dia ingin menghabiskan malam bersama Hazel, memadu cinta diatas ranjang.
Dave memutar tubuh Hazel kearahnya, dia akan mengutarakan keinginannya itu dengan cara yang istimewa dan berkesan. Hazel mengernyit, menatap Dave yang belum juga mengatakan apa-apa, pria itu seperti ragu.
"Ada apa, Sayang?."
"Saya mau bawa kamu bulan madu."
"Apa?."
"Ya, kita bulan madu. Kamu...mau...atau enggak?."
Melihat Dave terbata-bata membuat Hazel menahan tawa. Dave seakan takut dengan jawaban yang akan dia dengar, Dave takut Hazel menolaknya. Padahal Dave bisa melihat wajah Hazel yang berbinar seketika, Hazel pun menginginkannya, dia ingin berbulan madu dengan suaminya.
"Kamu...mau, Sayang?."
"Aku mau!."
"Serius?."
"Serius...eum, tapi kan..." Hazel mendadak murung, sesuatu melintas dipikirannya secara tiba-tiba.
Hazel menghela nafas berat, dia pun menunduk, bermain dengan tali pengikat di baju handuk Dave. Sangat disayangkan, keinginan mereka berbulan madu harus tertunda karena Dave akan melakukan perjalanan bisnis beberapa minggu. Itu lah yang Hazel pikirkan. Mengingat itu membuat Hazel sedih, padahal saat dikantor Hazel berusaha melupakannya. Ya, memang tidak bisa dihindari, suaminya itu tetap akan pergi karena itu bagian dari tugasnya sebagai pemilik perusahaan.
...••••••...
Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak!!!!!
buat hazel si cwek gatel semoga dave ninggalin lu,lu gk pantes jd istrinya😡😡😡