Dara anak seorang pembantu di jodohkan dengan seorang pewaris tunggal sebuah perusahaan karena sebuah rahasia yang tertulis dalam surat dari surga.
Dara telah memilih, menerima pernikahannya dengan Windu, menangkup sejumput cinta tanpa berharap balasannya.
Mampukah Dara bertahan dalam pernikahannya yang seperti neraka?
Rahasia apa yang ada di balik pernikahan ini?
Mampukah Dara bertahan dalam kesabaran?
Bisakah Windu belajar mencintai istrinya dengan benar? Benarkah ada pelangi setelah hujan?
Ikuti kisah ini, dalam novel " Di Antara Dua Hati"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 BUKAN PILIHAN
"Aku minta pulanglah, Win...hubungan kita telah berakhir." Novi membuka kunci kamarnya tapi Windu sigap untuk masuk bersama Novi, lalu menutup pintu kamar apartemennya.
"Dengarkan aku." Windu memohon.
"Tak ada yang perlu di dengarkan Win, kamu sudah menikahi oranglain, jadi tidak ada yang patut kita bicarakan."
"Aku tak bermaksud mengkhianatimu."
"Lalu kenapa kamu tak menentang pernikahanmu?"
"Ini terlalu rumit."
"Tak ada yang rumit jika kamu benar-nenar mencintai seseorang." Novi mengecam, wajah tirus dengan bibir tipis itu semerah warna anggur di balik kaca.
"Aku akan menepati janjiku padamu."
"Janji apa?"
"Kita akan menikah."
"Hentikan omong kosong ini, Win. Kamu sudah mengucapkan janji nikah bersama orang lain, memberi janji pernikahan padaku, hanyalah membuatmu seperti pembual kecuali kamu menceraikan istrimu itu." Novi menantang dengan wajah terangkat.
"Tapi, aku tak akan memintamu menceraikan siapapun, Win. Karena aku tahu seperti apa perasaan wanita yang kecewa."Lanjutnya sambil menyeka air matanya.
"Aku bisa menepati janjiku menikahimu, meskipun aku menikah dengan Dara, dia tak pernah benar-benar menganggapku suami."
"Win, aku tak bisa menerimamu di sini selama kamu terikat pernikahan dengan orang lain. Aku pernah begitu mencintaimu dan percaya dengan kekuatan hubungan kita. Tapi sekarang, aku bahkan tak ingin melihatmu kembali."
"Maafkan aku..."
"Tanyakan pada istrimu, apakah dia bersedia di madu! Setelah itu kembalilah ke sini, jika tidak, jangan pernah kembali lagi kepadaku!"
Novi membuka pintu apartemennya lebar-lebar, mengusirnya secara terbuka, membuat Windu merasa seperti pendosa. Itulah pertemuan terakhirnya dengan Novi.
...***...
(POV NOVI)
Novi termangu menatap jam mungil terbuat dari kayu dengan frame ukiran motif hati yang bertaut, di atasnya terukir tulisan WiNov. Jam antik mungil yang ada di atas meja kerjanya bergerak seirama detak jantungnya, ini adalah hadiah ulang tahun dari Windu tiga tahun yang lalu. Windu memesannya secara khusus sebagai hadiah untuknya.
"Aku mau kamu mengingatku di setiap waktumu..."Kata-kata itu masih terngiang di kepala Novi.
Sekarang kalimat itu terasa begitu hampa dan hambar, Windu bukan lagi orang yang pantas di ingatnya.
Dia ingat benar saat Windu datang tiga hari setelah dia melakukan ijab qobul dengan wanita yang dijodohkan oleh mama ya padanya, beberapa bulan yang lalu.
"Aku terpaksa menikahinya..." Ucap Windu.
Novi merasa langitnya sedang runtuh mendengar kekasihnya itu menikahi orang lain.
"Mamaku meminta aku menikah di depannya, di detik-detik akhir hidupnya. Aku tak punya cara untuk menolaknya." Kata Windu.
Novi yang baru pulang dari dinas ke luar daerah di kirim oleh kantor tempatnya bekerja, serasa dirinya tidak memijak bumi.
Hanya 5 hari dia pergi, ya kurang dari seminggu malah, kekasihnya itu telah berstatus suami perempuan lain.
"Kenapa kamu tega melakukannya padaku?" Novi hanya mampu bertanya kalimat itu di sela air mata yang tak bisa dibendungnya.
Dadanya terasa di himpit batu besar, sakitnya bukan kepalang.
"Ini terlalu rumit." Sahut Windu.
"Jika kamu mencintaiku, tak ada hal yang terlalu rumit." Novi berteriak seperti kesetanan.
"Kamu tahu dari dulu, mama tak pernah merestui hubungan kita berdua."
"Aku bertahan untukmu, karena kamu yang menjanjikan akan membuat mamamu menerimaku."
"Tapi, mama benar-benar menutup hati dan telinganya untuk hubungan kita, aku berharap dia melunak suatu saat."
"Dan sekarang, apa yang ku terima?" Novi menyahut dengan mata tak berkedip.
"Aku tak punya pilihan..." Windu memegang bahu Novi yang bergetar hebat.
Novi berontak, dia menepis tangan Windu dengan amarah dan kesedihan.
"Jangan menyentuhku...! Aku membencimu Win, aku membencimu! Kamu pembohong!"Novi mundur beberapa langkah.
"Aku akan memperbaikinya, aku hanya menikah sementara dengannya." Windu berdiri di tempatnya seperti patung.
"Memperbaiki? Apa yang bisa kamu perbaiki? statusmu sekarang adalah suami orang lain. Bagaimana caramu mengembalikan semuanya?" Novi membeliak dengan mata yang seperti kaca basah itu.
"Aku akan menikahimu, seperti janjiku."
"Menikahiku? Kamu kira aku ini apa, Win? Menikah dengan suami orang, sama saja aku dengan pelakor! Aku tak mau menanggung nama sehina itu demi membuatmu kembali padaku!" Novi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku akan membicarakan ini dengan Dara, aku yakin dia bisa mengerti." Windu menyahut, berusaha membuat Novi tenang.
"Tak ada wanita yang mau berbagi suami dengan orang lain. Tak ada! Dan jika kamu berdiri di tempatku sekarang, kamu akan tahu bagaimana sakitnya. Mendengar orang yang kupercayai menikahi perempuan lain, rasanya benar-benar luar biasa...sangat luar biasa." Novi menghapus air matanya dengan punggung tangannya, senyumnya yang terluka tersungging di antara tangisnya.
"Pergilah, Win...aku benar-benar tak ingin melihatmu lagi!!!" Novi berteriak pada Windu yang terpaku menatap Novi. Semua barang yang ada di dekat wanita itu di lemparnya ke segala penjuru, dia benar-benar marah dan patah hati pada Windu.
Sejak hari itu Novi memblokir semua nomor Windu, bahkan akun media sosialnya. Dia tidak ingin melihat wajah seorang laki-laki yang begitu tak punya nyali untuk memperjuangkan cinta mereka.
Selama tiga hari tiga malam dia mengurung dirinya di dalam kamar, menangis sampai matanya bengkak, tidak mau makan sejumputpun. Hidupnya untuk beberapa hari hanya meratapi nasib cintanya.
Dia mengenal Windu jauh sebelum mereka memutuskan menjadi sepasang kekasih.
Dua tahun pertemanan dan lima tahun berpacaran, bukankah itu cukup untuk membuat mereka saling percaya dan menguatkan hati masing-masing.
Dia sungguh mencintai Windu tapi dia tahu batasan dirinya, dia bukan pilihan, karena cinta seharusnya menetapkan hati. Dia tak mau merebut Windu dari istrinya sekarang, karena sia tahu rasanya ditinggalkan untuk oranglain itu sangat menyakitkan.
Dan sehari setelah pesta resepsi pernikahan mereka, Windu coba darang kembali padanya, di mana dia mengusir Windu dari apartemennya, itulah kali terakhir dia bertemu Windu.
...***...
"Nyonya muda sakit lagi?" Mbak Parmi tampak cemas melihat Dara yang baru kembali dari kamar mandi. Sudah dua hari ini, Dara tak turun sarapan bersama. Dia mengatakan tak enak badan.
Semula mbak Parmi mengira itu hanya alasan Dara karena menghindari bertemu Windu karena sedang bertengkar dengan tuan mudanya. Sejak mereka pulang berdua tiga hari yang lalu, mbak Parmi melihat ketegangan antara kedua pasangan pengantin baru itu semakin menjadi-jadi.
"Aku tidak apa-apa, mbak. Hanya sedang tidak enak badan." Jawab Dara sambil naik kembali ke tempat tidur setelah memuntahkan semua makanannya pagi ini.
Kepala pusing, dia cepat sekali merasa mual, seperti orang yang sedang masuk angin.
Dara sadar dia sedang mengalami morning sick, salah satu gejala perempuan yang sedang mengandung di trimester pertama.
Dara menghitung, kandungannya itu sudah memasuki minggu ke -11. Semakin lama kehamilannya ini tak mungkin bisa disembunyikannya. Karena itu dia memutar otak untuk segera membuat Windu menceraikannya. Pergi dari rumah ini adalah pilihan terbaik dari pada tetap tinggal. Entah apa isi surat dari mama Windu tempo hari tapi dia yakin, orang seplin plan Windu akan berubah fikiran. Dia tak akan tahan dengan sikap Dara.
(Yuk...tetap di novel ini, ya...bagaimanakah cerita Dara dan Windu selanjutnya, tunggu episode selanjutnya. Jangan lupa VOTE nya author tunggu ya, biar semangat UP🤭 makasih semuaaaa...lope2 sekebon Bawang😅
...Terimakasih sudah membaca novel ini❤️...
...VOTE, LIKE dan KOMEN kalian selalu author nantikan😊...
...I love you all❤️...
Terimakasih
Rangkaian katanya indah tapi mudah dimengerti.
Karakternya tokoh2nya kuat,
Alurnya jelas, jadi tidak melewatkan 1 kalimatpun,
Sekali lagi Terimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏
author pandai merangkai kata.
tapi tak pandai memilih visual windu, ga cocok tor sama dara haha maap ya tor 🙏