Arsenino dan Lisa saling mencintai satu sama lain. Hingga kesalahpahaman membuat Arsenino sangat membenci Lisa. Untuk membalas sakit hatinya, Arsenino membuat hidup Lisa kacau balau. Menjadikannya istri pertama namun terasa menjadi yang kedua. Menjadi istri yang di sembunyikan oleh Arsen. Lisa hanya di butuhkan menjadi pemuass birrahinya.
Mampukah Lisa bertahan di sisi Arsen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersiaplah nanti malam
Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...
...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...
Selamat membaca......
🍁🍁🍁
Lisa membiarkan Arsen menguasai kasurnya yang tidak lah senyaman dan semewah milik Arsen di rumahnya. Lisa enggan sekali untuk bergabung membaringkan tubuhnya di sisi Arsen, padahal rasa kantuk dan lelah menghampirinya.
Arsen melirik ke arah Lisa yang masih setia duduk jauh darinya. " Kenapa gak lanjut tidur? " tanya Arsen.
" Tidur dimana? kamu menguasai kasur lusuh ku! " seru Lisa.
" Sinilah.. " Arsen menepuk-nepuk sebelahnya yang masih muat menampung tubuh rampung Lisa.
" Ogah! "
" Tidur sini. Aku janji gak bakal ngapa-ngapain kamu. tenang aja. " ucap Arsen yang mengerti jika Lisa telah membangun benteng pertahanannya.
" Gak percaya aku! " tentu Lisa tidak akan percaya dengan ucapan pria berotak selangkanggan itu. Yakin? gak ngapa-ngapain? Lisa ragu.
" Aku capek, mau tidur! " jawab Arsen meyakinkan.
Lisa terdiam sejenak. Lalu berpikir jika Arsen memang kelelahan sehabis bermalam dengan Sofie. Tapi kenapa hatinya begitu sakit membayangkan semua itu.
" Kenapa bengong? sini. "
Bukannya menurut, Lisa berdiri lalu menyalakan televisi tabung yang terlihat sangat usang. Meski usang tapi televisi itu masih berfungsi dengan baik. Arsen tak memaksa Lisa untuk menghampirinya. Tubuhnya terlalu lelah membuat pria itu memilih memejamkan matanya. Memulihkan tenaganya untuk aktivasi esok hari.
Lisa tertidur di depan televisi beralaskan karpet tipis. Itu lebih baik, daripada harus tidur berbagi tempat dengan Arsen.
Pagi hari Arsen terbangun dengan sendirinya. Ia mencari keberadaan Lisa namun tak menemukan wanita itu. Awalnya panik, takut Lisa pergi bekerja tanpa pamit padanya. Pria itu bernafas lega ketika melihat tas dan ponsel Lisa tergeletak di atas meja, menandakan jika Lisa hanya pergi sebentar.
Arsen bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia menyambar handuk yang tergantung di dekat pintu kamar mandi. Arsen terkejut saat pintu kamar mandi itu terbuka. Dilihat nya kamar mandi yang jauh dari kata bagus apalagi mewah. Hanya ada sebuah ember dan gayung di sana. Tidak ada shower atau perlengkapan mandi yang canggih. Arsen menggeleng tak percaya. " Oh God! " pria itu ragu, panggilan alam membuatnya terpaksa masuk. Menggunakan closet jongkok ini pertama bagi Arsen.
" Untuk apa uang dari para pria nya? apa dia memberikan nya secara gratis? " gumam Arsen yang masih saja menilai buruk Lisa. " Ah.. apa dia hanya ingin hasrat nya terpenuhi? " pikirnya lagi.
Lisa pulang membawa dua bungkus kotak styrofoam berisi bubur ayam yang ia beli di depan gang. Saat Lisa masuk, bertepatan dengan Arsen yang telah selesai membersihkan diri. Dengan handuk yang melilit di pinggangnya.
" Darimana? " tanya Arsen.
Lisa memalingkan wajahnya, melihat Arsen bertelanjang dada membuatnya memanas. Tubuh kekar itu sungguh menggoda imannya. Apalagi Lisa pernah menikmati tubuh itu.
" Beli sarapan. " jawab Lisa sembari meletakan bungkusan itu di atas meja. Dia tidak mau tergiur kembali oleh pesona Arsen.
" Lis, bisa minta tolong.. ambilkan bajuku di mobil. " ujar Arsen seraya memberikan kunci mobilnya.
" Emm.. " Lisa menyaut kunci mobil itu.
" Jangan lama-lama ya, kita pergi setelah ini. " Rupanya Arsen tidak bisa menggunakan closet jongkok itu, alhasil dia harus menahannya dan memilih untuk segera ke apartemen nya saja.
Arsen juga akan memboyong Lisa ke apartemen nya hari ini juga. Tidak perlu menunggu esok hari. Tidak mungkin Arsen akan betah tinggal di tempat Lisa meski satu hari saja. Cukup semalam ia tidur di sini.
Tidak lama kemudian, Lisa membawa pakaian Arsen. Mobil Arsen terparkir tidak jauh dari kontrakan Lisa. Beberapa tetangga pun sudah bergunjing tentang Lisa yang membawa seorang pria di kontrakannya. Hal itu membuat Lisa semakin kesal pada Arsen.
Lisa tercengang melihat Arsen yang tanpa malu membuka handuknya. Memakai pakaian nya di depan Lisa. " Ya ampun! " pekiknya sembari membalikkan badan agar tidak melihat tubuh polos Arsen lebih lama. ( Ini kalo Clara liat mas babas langsung di pelototin! di lihat dengan cermat🤣🤣)
Arsen tersenyum miring. " Bukannya udah liat dan hapal? " godanya.
" Cih! " lebih baik Lisa menyantap sarapan paginya. Menghiraukan Arsen yang terus saja mengejeknya.
" Bereskan pakaian mu. Kita pindah ke apartemen ku hari ini. " ucap Arsen yang sudah mendekati Lisa, ikut menyantap bubur ayam yang Lisa beli.
" Sekarang? "
Arsen mengangguk. " Bawa pakaian mu aja. Kalo perlu gak usah bawa apa-apa. Nanti ku belikan keperluan mu. Tinggalin aja di sini semuanya. "
Lisa mendengus kesal. " Tapi ini semua barang-barang hasil jerih payah ku. " ucap Lisa yang tak rela membuang perlengkapan rumahnya.
" Aku ganti sama yang baru. Dan pasti lebih bagus. " ujar Arsen sombong.
Lisa mendengus kesal. Menolak pun percuma. Arsen akan menggunakan segala cara agar dirinya menurut.
Mau tak mau Lisa hanya membawa pakaiannya saja. Perabotan yang lain ia berikan kepada tetangga sebelah yang memerlukan nya.
Arsen membawa Lisa ke apartemen yang sudah lama tak ia tempati. Rencana nya hari ini petugas pembersih akan datang. Dan baru di tempati esok hari. Namun rencana nya berjalan lebih cepat.
" Taruh pakaian mu di kamar. " Arsen membawa Lisa memasuki kamar utama di apartemen itu.
" Kamar aku dimana? "
Arsen berhenti, lalu berbalik menghadap Lisa yang berdiri di belakangnya. " Ini. Kamar kita. "
" Gak ada kamar lain? " tanya Lisa.
" Ada. Tapi bukan untuk mu. Suami istri harus berada dalam satu kamar. Dan istri harus menuruti perintah suami. " tegasnya.
" Itu lemarinya.. taruh aja baju mu disitu. " ucap Arsen, berlalu meninggalkan Lisa. Arsen segera pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya yang sedari tadi ia tahan.
Lisa merapihkan pakaiannya di dalam lemari. Sangat kontras sekali dengan pakaian milik Arsen. Yang mempunyai merk ternama, tentunya dengan harga yang tak murah.
" Itu baju lama ku, turunkan saja. Udah gak ke pake. " ujar Arsen yang baru keluar dari kamar mandi.
" Ini masih bagus, sayang kalau di buang. " ujar Lisa.
" Ck, tapi udah gak muat. Lihatlah.. tubuh ku semakin berotot.. " tunjukkan pada badan kekarnya.
Lisa hanya mencibir mendengar penuturan Arsen.
" Makanya kamu harus merasakannya lagi. " ucap Arsen setengah menggoda. " Nanti malam bersiaplah, kamu harus melayani ku. "
Lisa melotot.
" Gak ada penolakan! " seru Arsen sebelum Lisa melayangkan protes. " Apa gunanya memiliki istri tapi gak bisa di sentuh? kamu harus bisa membuat ranjang ku menjadi hangat. Tanpa harus aku menarik wanita lain untuk menghangatkan nya. "
Lisa tak berkutik di buatnya.
" Ayo. Kita berangkat. Bukannya hari ini kamu kerja? " ucap Arsen membuyarkan lamunan Lisa. " Apa kamu mau menjadi istri yang baik hanya dengan menunggu suami di rumah? aku punya banyak uang untuk menghidupi mu. "
" Kita berangkat sekarang! " seru Lisa.
Arsen tersenyum tipis. Sangat senang sudah membuat Lisa tak bisa melawannya. Menjadikan Lisa sebagai istrinya sungguh menguntungkan.
hihihi...
ya jangan ganggu hubungan orang dong junet, jangan ngejar ngejar pacar orang.kamu juga nggak mau kan kalau pacar kamu diambil orang