Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat pagi!
...Sebelum membaca, boleh diberikan vote 🎟️ dan secangkir kopi ...
Langit masih gelap, hanya dentingan jam yang berdetak memecah keheningan. Selimut besar itu menutupi tubuh sosok yang tertidur pulas itu. Matanya masih terpejam menikmati mimpi indah yang sedang dilaluinya.
Sesekali dia mengubah posisinya. Tangannya bergerak menggaruk lengannya yang tidak gatal, tapi matanya masih terpejam. Tapi matanya mulai bergerak-gerak kecil seolah ada gangguan yang sedang menyerang nya.
"Apa ini!" Ujarnya sambil menepuk-nepuk seolah menyingkirkan gangguan itu. "Ssshh!" Ujarnya dengan mata yang masih terpejam.
"Kakak, kakakku...... Kakak...." Panggilan itu berhembus melewati telinga Xander.
"Ssshh!" Telinga Xander mendengar suara itu. Dia mengindahkan nya dan menganggap itu nyamuk, walaupun entah iya atau tidak. Tapi lama-kelamaan, suara itu semakin menganggu, bahkan serangan di tubuhnya semakin menjadi-jadi. Selimut nyaman yang menutupi tubuhnya perlahan turun membuat tubuhnya menggeliat tak nyaman. Saat tangannya mencoba menarik selimut kembali, dia tidak mendapatkan nya.
"Ssshh, apa ini.....aghhhh!" Jantung Xander terasa berhenti saat itu juga. Matanya melotot saat melihat kehadiran sosok dengan rambut yang rapi dan wajah yang cantik dengan wewangian lembut.
"Selamat pagi kakak!" Sapanya dengan tersenyum manis.
"Sera?"
"Ya kakak. Akhirnya kakak bangun juga." Ujar Sera perlahan beringsut dari hadapan kakaknya. Tak lama lampu dinyalakan, terlihat gadis itu sudah rapi dengan pakaian sekolah nya.
"Kau?"
"Kakak mau minum? Sepertinya shock sekali." Tawar Sera mengambil air minum di nakas.
"Minum dulu kak?" Tawar Sera dengan segelas air di tangannya.
"Kakak bisa pegang aku kalau tidak percaya. Aku ini adikmu! Bukan hantu!" Jelas Sera mendekatkan wajahnya dan itu membuat Xander yang masih shock masih terdiam kaku.
"Kau sudah bangun, dan bersiap." Sera mengangguk mantap. "Ya, kakak kalah! Jadi, kakak akan melakukan apapun yang aku inginkan!" Sera keluar dari kamar kakaknya dengan Xander yang masih berada di ranjang, menetralkan detak jantungnya.
"Kakak jangan tidur lagi!" Ujar Sera dengan setengah wajah yang terlihat dibalik pintu dan tak lama menghilang sepenuhnya.
"Astaga, aku tidak percaya ini...." Gumam Xander merasakan debaran jantungnya karena tingkah adiknya itu.
*******************
"Selamat pagi Merlin!"
Gelas itu hampir terjatuh dari tangan wanita itu saat mendengar suara yang menyapanya. Kepalanya menoleh, tampak Sera dengan senyuman lebar.
"Nona Sera?"
"Ya, aku. Kenapa? Kaget ya?"
"Nona bangun sepagi ini?"
"Ya, pagi ini.... Kenapa?" Ujar Sera berjalan pelan di depan Merlin.
"Itu bagus sekali nona. Dan itu mengejutkan."
"Ya, bukankah banyak hal yang mengejutkan? Kita harus terbiasa dengan itu bukan?" Ujar Sera dengan tersenyum kecil menatap Merlin.
"Nona ingin apa? Saya akan buatkan."
"Tidak perlu, aku sudah minum dan makan kecil sebelum sarapan. Lagipula, aku tidak mau Lexa merasa kasih sayang mu terbagi dengan ku. Dan, kita juga tidak sedekat itu." Jelas Sera.
"Baiklah nona."
"Oh ya, tanganmu terluka. Kenapa?" Tanya Sera melihat perban yang melingkar di tangan Merlin.
"Kena pisau nona. Tidak sengaja...."
"Tergores?" Merlin mengangguk. "Iya nona."
"Aneh sekali, kau sudah terbiasa dengan pekerjaan ini. Ya, tapi mungkin bisa salah juga."
"Nona benar, seseorang yang sudah terbiasa saja bisa meleset. Apalagi, yang baru. Dan sedang coba-coba. Pasti akan kesulitan, jadi akan lebih baik untuk tidak melakukan nya." jelas Merlin, Sera tau maksud kata-kata itu.
"Aku akan pergi, berkeliling kecil. Sampai jumpa Merlin." Sera pergi dengan senyuman yang tidak hilang dari wajahnya. Tapi Merlin tidak suka itu, gadis itu berani bicara dan menatap matanya, bahkan menyinggung nya.
"Sera....." geram nya.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
semoga ketahuan n di gagalin