NovelToon NovelToon
Istri Hasil Taruhan

Istri Hasil Taruhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan di Kantor / Pernikahan Kilat / Cerai / CEO / Playboy
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arandiah

Kanaya terkejut saat bosnya yang terkenal playboy kelas kakap tiba-tiba mengajaknya menikah. Padahal ia hanya seorang office girl dan mereka tak pernah bertatap muka sebelumnya. Apa alasan pria itu menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arandiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak terkendali

Ciuman itu semakin dalam, semakin menuntut. Naya merasa napasnya menipis, dihisap habis oleh dominasi Arjuna. Tangan besar pria itu tidak lagi diam. Jemari Arjuna yang kasar dan panas mulai merambat turun dari pinggang, menyusup ke balik punggung kemeja tidur Naya, menyentuh kulit punggungnya yang halus tanpa penghalang.

Sensasi kulit bertemu kulit itu membuat Naya tersentak hebat. Tubuhnya melengkung secara refleks, mendesah tertahan di sela ciuman mereka.

"Mas..." rintih Naya saat bibir Arjuna terlepas sejenak hanya untuk berpindah menyerang rahang dan leher jenjangnya.

Arjuna tidak menjawab. Dia seperti orang yang kehausan di tengah gurun pasir. Aroma tubuh Naya jauh lebih memabukkan daripada obat laknat yang diminumnya tadi.

Dengan gerakan tak sabar, tangan Arjuna beralih ke kancing piyama istrinya. Kancing-kancing itu terlepas satu per satu. Arjuna menyibak kain tipis itu, memperlihatkan tubuh Naya yang hanya berbalut pakaian dalam sederhana.

Mata Arjuna yang gelap diselimuti gairah menyapu pemandangan di bawahnya. Naya tampak begitu rapuh namun begitu menggoda. Dada wanita itu naik turun dengan cepat, seirama dengan napasnya yang memburu.

"Cantik," gumam Arjuna serak, suaranya nyaris tak terdengar.

Tanpa membuang waktu, Arjuna melucuti sisa kain yang menempel di tubuh istrinya. Kini, Naya terbaring polos sepenuhnya di hadapan suaminya. Dia refleks menyilangkan tangan di depan dada, berusaha menutupi dirinya karena malu.

"Jangan ditutup," perintah Arjuna. Suaranya rendah namun tegas. Tangan kekarnya menahan pergelangan tangan Naya di samping kepala, membuat tubuh wanita itu terbuka sepenuhnya di hadapannya.

Arjuna menunduk, mengecup bahu telanjang Naya, lalu turun ke dada, meninggalkan jejak panas yang membuat Naya menggeliat. Setiap sentuhan bibir Arjuna terasa seperti tanda kepemilikan. Naya merasa tubuhnya tidak mau menurut pada logikanya; dia seharusnya takut, tapi sentuhan ini justru membangkitkan naluri kewanitaannya yang selama ini tidur.

Setelah puas memandangi istrinya, Arjuna menegakkan tubuh. Dengan gerakan cepat, dia mulai melepas pakaiannya sendiri.

Naya memalingkan wajah ke samping, pipinya terasa panas. Dia mendengar suara gesekan kain dan denting sabuk yang dilepas.

"Lihat aku, Naya," perintah Arjuna.

Naya menggeleng pelan. "Aku malu, Mas..."

"Aku bilang, lihat aku." Tangan pria itu mencengkeram dagu Naya dengan lembut, memaksa wajah istrinya menoleh kembali ke arahnya.

Perlahan, Naya membuka matanya. Napasnya langsung tercekat.

Di hadapannya, Arjuna berdiri tanpa sehelai benang pun. Tubuh pria itu terlihat sempurna dengan otot-otot yang menegang. Namun, pandangan Naya tak bisa menahan diri untuk tidak turun ke bawah.

Mata Naya membulat sempurna. Dia sangat terkejut. Milik Arjuna terlihat begitu kokoh, tegak sempurna, dan besar. Urat-urat yang menonjol di sana menunjukkan betapa kerasnya pria itu menahan gairahnya sejak tadi.

Arjuna menyeringai tipis melihat reaksi istrinya. Dia merasa puas melihat ekspresi polos bercampur kaget di wajah Naya.

"Ini yang kamu lakukan padaku, Naya," bisik Arjuna berat. "Lihat betapa aku sangat menginginkanmu?"

Naya tidak bisa menjawab. Jantungnya berdetak liar, campuran antara rasa takut dan rasa penasaran.

Arjuna naik ke atas ranjang, merangkak mendekati Naya, mengukung tubuh istrinya di antara kedua kakinya. Dia menggesekkan miliknya yang keras itu ke paha bagian dalam Naya, lalu perlahan menyentuh area kewanitaan istrinya yang sudah basah.

"Ah! Mas..." Naya mendongak, punggungnya melenting saat merasakan sentuhan panas itu di area sensitifnya.

Arjuna mencondongkan tubuh, wajahnya kini sejajar dengan wajah Naya. Di mata Arjuna, Naya bisa melihat kabut nafsu yang pekat, tapi juga ada rasa butuh yang mendalam. Arjuna memegang pinggul Naya, mengangkatnya sedikit agar posisinya pas. Ujung kejantanannya sudah berada tepat di pintu masuk kewanitaan Naya.

Namun, tiba-tiba Naya teringat sesuatu.

"Mas... tunggu!" Naya menahan bahu Arjuna dengan kedua tangannya, wajahnya panik.

Gerakan Arjuna terhenti, meski napasnya masih memburu di leher Naya. "Apa lagi?" geramnya tidak sabar.

"Aku... aku belum minum pil KB," cicit Naya takut. "Obatku habis... kalau kita lakukan sekarang..."

Hening sejenak. Arjuna menatap mata istrinya. Dalam kondisi normal, mungkin dia akan berhenti. Tapi malam ini, akal sehatnya sudah hilang. Obat itu dan gairahnya membuat dia tidak peduli lagi.

Arjuna mendekatkan wajahnya ke wajah Naya.

"Aku nggak peduli," bisik Arjuna tegas.

Naya terbelalak. "Ta—tapi, Mas... kalau aku hamil?"

Sudut bibir Arjuna terangkat sedikit, membentuk senyum miring. "Biar saja. Biar kita punya anak."

Kata-kata itu membuat jantung Naya berdebar kencang. Biar kita punya anak. Kalimat itu terdengar sangat indah di telinganya, seolah Arjuna benar-benar menginginkannya. Naya merasa senang sekaligus gugup. Jawaban Arjuna itu membuat Naya tidak lagi punya alasan untuk menolak.

"Rileks, Naya," bisik Arjuna sebelum dia menekan pinggulnya ke depan.

"Mmmph!"

Naya membekap mulutnya sendiri saat merasakan benda tumpul dan keras itu memaksa masuk. Tubuh Arjuna mengisi dirinya, merenggangkan jalan lahirnya dengan sensasi yang penuh dan sesak.

Arjuna berhenti sejenak, membiarkan tubuh Naya beradaptasi dengan ukurannya yang besar. Dia mengecup kening Naya, lalu mencium bibir istrinya lagi untuk mengalihkan rasa sakit.

Ketika Naya mulai rileks, Arjuna mulai bergerak. Perlahan pada awalnya, namun lama-kelamaan temponya berubah menjadi cepat dan liar.

Bunyi kulit yang beradu memenuhi kamar itu. Arjuna bergerak seperti mesin yang tak kenal lelah, ingin merasakan Naya sedalam-dalamnya.

"Mas Juna... ahh..." Naya tidak bisa lagi berpikir jernih. Rasa sakit di awal tadi telah berubah menjadi kenikmatan yang luar biasa.

Puncaknya semakin dekat. Gerakan Arjuna semakin kasar dan tak terkendali.

"Keluarkan, Sayang... lepaskan semuanya," bisik Arjuna parau.

Detik berikutnya, Naya mengejang hebat. Dia mencapai puncaknya, dinding rahimnya berkedut menjepit milik Arjuna dengan kuat.

Sensasi jepitan itu meruntuhkan pertahanan terakhir Arjuna. Dengan satu dorongan kuat yang membenamkan dirinya sampai ke titik terdalam, Arjuna mengerang panjang. Dia menumpahkan segalanya di sana. Cairan hangat menyembur deras, membanjiri rahim Naya tanpa penghalang.

Napas mereka berdua terdengar berat memecah keheningan. Perlahan, Arjuna menjatuhkan tubuhnya di atas Naya, memeluk istrinya yang masih gemetar.

Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Naya merasakan sesuatu. Milik Arjuna yang masih berada di dalam dirinya... kembali mengeras dan membesar.

Arjuna mengangkat wajahnya. Mata itu belum jernih. Kabut gairah itu masih ada di sana. Efek obat itu ternyata belum hilang sepenuhnya. Satu kali saja tidak cukup.

"Mas?" bisik Naya ragu.

Arjuna menyeringai nakal. Dia menarik pinggulnya sedikit, lalu kembali menghunjam, membuat Naya tersentak kaget.

"Masih belum cukup," gumam Arjuna serak sambil meremas dada Naya. "Kita punya waktu semalaman, Naya. Jangan harap kamu bisa tidur cepat."

Dan malam itu menjadi malam yang panjang bagi mereka berdua, di mana Arjuna menuntaskan segala hasratnya berkali-kali pada istrinya sendiri.

Halo... pembaca terkasih, novel ini tidak jadi dipindahkan ke pf lain ya. Tentu ini pilihan berat karena di sini Mimin tidak menghasilkan apapun. Tapi satu hal yang pasti, Mimin sangat menghargai para pembaca yang menyukai cerita ini.

Tetap dukung author dengan like, komen, dan vote. Terimakasih banyak, semoga kalian sehat selalu.

1
Amelia Kesya
hadir thor,filingku mengatakan klu dua temannya juna ingin menghancurkannya melalui taruhan sialan itu.
Arandiah: hmm bisa jadi 😄
total 1 replies
partini
OMG gila kamu Jun anak sendiri loh jadi taruhan ,,kemenangmu awal kehancuran mu Jun
biar stres semoga Naya pergi jauh ke kampung biar tambah edan
partini
lah kan. nya dah bilang ga pakai pengaman aduh tuan Juna ini
Arandiah: udah kebelet 😌
total 1 replies
Apis
dari dan ia ko gant Kanaya thor
Arandiah: lupa ka😭
total 1 replies
partini
good story
partini
maksih ya Thor udah mau melanjutkan di sini biarpun Tidak ada reward alias gratis
udah akua hapus dari daftar favorit kemarin
Arandiah: sama-sama kak 💕
total 1 replies
partini
aihhhhh kenapa dari awal nulis disini Thor kalau Endingnya pindah
partini: ohh iya kah ,wah so happy Thankyou Thor 🙏
total 3 replies
partini
yakin bisa berbagi peluh Dengan wanita lain,,Naya menghantui mu loh rasa bersalah mu
Ayu Putri
bagus lah nay,sukur2, lgsung hamil😄😄🤭🤭
Ayu Putri: bisa jadi seneng bahagia dia mba😄😄
total 2 replies
partini
selamat ya jun kamu dah menang taruhannya,,
partini
itu belum seberapa nanti kalau kamu tau cuma buat taruhan
Ayu Putri
aahhhh akhirnya ehem ehem😄😄🤭🤭
Ayu Putri
uuhhuuuyy sebentar LG Naya ehem ehem🤣🤣🤣🤣
partini
bentar lagi kemenangmu jun ,semoga di hari itu jg hari penyesalan mu
partini
dan di saat itu jg kau kehilangan Naya wanita yg sudah masuk di hatimu tanpa kau sadari ,,hemmmmm Naya ihhh gumusnm kenapa kamu ikut gang 1/2 ons
partini
semoga Kanaya tau kalau di itu cuma baut taruhan saja,di kala hadiah taruhannya udah dapat kamu pergi dengan hati lega nay,cukup selembar surat perpisahan untuk suamimu EGEB mu itu
partini
bisa menari nari terus tuh bayangkan body sexsoy istri nya
Ayu Putri
udh bagus Dania sempetin bikinin sarapan buat km loh arjuna
partini
sekarang benci nanti bucin kalau orang dah pergi ,, upgrade Thor jangan terlalu polos ini terlalu polos Ampe mendekati OON 😂
Arandiah: siap kak 😄
total 1 replies
partini
hemmm Casanova toh,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!