NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Bakso Mas Tarno Part 1

Basir dan Vania pun terpaksa harus membereskan lagi rumah mereka yang tiba-tiba berantakan. Pada saat keduanya sedang beres-beres, terdengar suara sosok yang cekikikan menertawakan keduanya. Vania bisa lihat kalau sosok itu ada di lantai dua tapi dia malas untuk meladeni sosok itu.

"Malah ketawa, awas ya, kalau sampai membuat masalah di rumah ini," geram Kang Basir.

"Kayanya penghuni di sini jahil-jahil deh," ucap Vania.

"Iya, tapi lihat saja kalau mereka berani macam-macam, Akang kasih mereka pelajaran," sahut Kang Basir.

Sosok yang tadi tertawa seketika langsung menghilang. Hingga tidak lama kemudian, rumah itu pun kembali bersih. "Dek, sudah sana kamu tidur duluan kayanya kamu capek gitu, mana besok kamu harus kerja," ucap Kang Basir.

"Akang juga jangan terlalu malam tidurnya, sama 'kan besok juga Akang kerja," sahut Vania.

"Iya."

Vania pun naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Basir duduk di sofa dengan napas tersengal saking capeknya. Tiba-tiba tv-nya menyala sendiri, Basir sama sekali tidak terlihat kaget atau pun takut.

"Jangan ganggu, percuma kalian ganggu saya karena saya tidak akan takut," seru Kang Basir.

Tawa cekikikan sosok itu begitu sangat nyaring membuat Basir reflek menutup kedua telinganya. "Busyet, berisik banget," geram Kang Basir.

Basir masih menutup matanya, dia seketika mencium bau bangkai yang sangat menyengat. Hingga perlahan dia pun membuka mata, dan sosok kuntilanak sudah berdiri di hadapannya. "Mundur, bau!" bentak Kang Basir.

Sosok kuntilanak itu kembali cekikikan tertawa dengan memperlihatkan wajah seramnya. "Mundur, atau saya hancurin kamu!" ancam Kang Basir.

Sosok kuntilanak itu langsung melayang, Basir bangkit dari duduknya. Dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya karena sudah sangat kelelahan. Tapi kali ini sosok genderuwo yang menampakan diri kepada Basir, tubuhnya tinggi besar dan hitam pekat dengan mata besar dan taring yang sangat menyeramkan.

Namun, Basir sama sekali tidak takut kepada genderuwo itu. Basir dengan santainya menaiki anak tangga, karena merasa diabaikan si Genderuwo itu memunculkan api di kepalanya tujuannya untuk menakut-nakuti Basir. Tapi dengan cueknya Basir menoleh ke arah si Genderuwo.

"Matiin apinya, kalau sampai rumah ini terbakar, kamu yang akan saya bakar!" ancam Kang Basir.

Basir pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia benar-benar sudah lelah karena seharian membersihkan rumah itu ditambah harus mengobati Hana juga membuat tenaganya terkuras. Sedangkan para makhluk halus itu bingung, mereka merasa tidak punya harga diri karena Basir sama sekali tidak takut kepada mereka.

***

Keesokan harinya....

"Dek, uang yang buat beli rumah bagaimana kalau Akang belikan motor saja? kalau setiap hari pakai ojeg kan justru boros," ucap Kang Basir.

"Iya, Kang. Terserah Akang saja," sahut Vania.

Pagi ini mereka sarapan lontong sayur yang lewat depan komplek, karena belum ada bahan makanan untuk Vania masak. Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil dan Vania segera mengintip dari balik jendela. "Siapa, Dek?" tanya Kang Basir.

"Pak Andri," sahut Vania.

Vania pun segera keluar dan menemui Andri. "Ada apa, Pak?" tanya Vania.

"Ayo, berangkat ke kantor sama-sama," sahut Andri.

"Aduh Pak, aku bisa naik ojeg saja. Aku gak enak ngerepotin Bapak terus," tolak Vania.

"Siapa yang ngerepotin, 'kan kita kerjanya di tempat yang sama apa salahnya kalau kita sekalian berangkat bareng," ucap Andri.

"Tapi Pak----"

"Sudah, aku tunggu kamu," ucap Andri memotong ucapan Vania.

Vania pun menghembuskan napasnya, dia tidak bisa menolak lagi dan akhirnya dia pun pamit kepada Basir dan pergi bersama dengan Andri. "Bagaimana tidur kamu? apa ada yang ganggu?" tanya Andri disela-sela perjalanannya.

"Yang ganggu banyak, bahkan rumah diberantakin lagi sama mereka tapi ya, sudahlah akhirnya kita beresin lagi deh," sahut Vania.

"Kamu gak takut Van? soalnya sebelumnya sempat ada yang nyewa rumah itu tapi hanya kuat satu minggu," seru Andri.

"Kenapa harus takut? justru kata Kang Basir, kita itu gak boleh takut sama setan kalau kita takut, mereka akan semakin senang dan gangguin kita terus. Ingat, derajat manusia itu lebih tinggi dari setan jadi jangan buat setan semakin besar kepala," sahut Vania.

"Tapi tetap saja takut, Van," ucap Andri.

Vania tersenyum, hingga akhirnya mereka pun sampai di kantor. Semua orang menatap ke arah Vania, ada yang bertanya-tanya, ada yang sinis, dan ada juga yang terheran-heran.

"Kamu seriusan bareng sama Pak Andri?" tanya Vanessa tidak percaya.

"Iya, tadi Pak Andri sendiri yang datang ke rumah, aku gak bisa nolak," sahut Vania.

"Aku lihat Pak Andri suka loh sama kamu," goda Vanessa.

"Jangan ngadi-ngadi Bu, mana ada Pak Andri suka sama gadis kampung kaya aku, ibu ngaco deh," sahut Vania sembari melengos.

Tapi pada saat baru beberapa langkah, Vania melihat sebuah kedai bakso di seberang kantor. "Bu, itu kedai bakso baru ya?" tanya Vania.

"Baru apaan, itu Bakso Mas Tarno sudah berdiri lama di situ," sahut Vanessa.

"Lah, aku ke mana aja kok aku baru ngeuh sih?" heran Vania.

Vanessa merangkul pundak Vania sembari masuk ke dalam kantor. "Kamu terlalu serius, bakso Mas Tarno enak loh bahkan kalau kita gak cepat-cepatan bisa gak kebagian. Nanti deh, istirahat kita coba baksonya pasti kamu bakalan ketagihan," ucap Vanessa.

"Ibu yang traktir ya," canda Vania.

"Siap, nanti aku traktir," sahut Vanessa.

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, waktu istirahat pun tiba. "Van, buruan nanti kita gak kebagian tempat!" teriak Vanessa.

"Bentar, Bu."

"Kalian mau ke mana, ikut dong!" teriak Dasep.

"Bakso Mas Tarno," sahut Vania.

"Ikut dong," seru Gala.

"Ogah, kalian suka minta ditraktir," tolak Vanessa.

"Yaelah, pelit amat kamu," sahut Dasep.

Vanessa menarik tangan Vania, tapi mereka berpapasan dengan Andri. "Kalian mau ke mana, kok buru-buru?" tanya Andri.

"Kita mau makan di bakso seberang Pak, Baksonya enak kalau kita gak cepat bisa gak kebagian tempat," sahut Vanessa.

"Boleh aku ikut!" pinta Pak Andri.

Vanessa dan Vania saling pandang satu sama lain. "Boleh kok Pak," sahut Vanessa.

Andri menoleh ke arah Gala dan Dasep. "Kalian gak ikut?" tanya Andri.

"Kita mau ikut, tapi gak diajak sama mereka karena takut minta ditraktir. Padahal 'kan kita cuma kasbon aja, nanti habis gajihan kita ganti uangnya, iya 'kan Gal?" seru Dasep menyikut Gala.

"Iya, mereka jahat banget," keluh Gala dengan wajah dibuat sedih.

"Ya, sudah kalian ikut saja nanti biar aku yang bayar," ucap Andri.

"Hah, serius Pak?" tanya Dasep bahagia.

"Iya."

Dasep dan Gala bahagia, dia pun dengan cepat berjalan mendahului Vanessa dan Vania membuat Vanessa kesal. "Dasar, giliran gratisan saja semangat benar mereka," kedal Vanessa.

Vania dan Andri hanya terkekeh melihat tingkah mereka. Akhirnya mereka sampai di kedai Bakso Mas Tarno, tempatnya lumayan luas tapi pembelinya selalu membludak jadi banyak gak kebagian tempat duduk. Bakso itu rasanya enak, membuat siapa pun yang makan akan ketagihan.

1
Cindy
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
waduh kenapa gak jadi nolong jelas2 ngeliat kok tadi kok malah bengong aja sih
ꪶꫝNOVI HI
kasian sri
Naysila mom's arga
semakin mencurigakan si tarno,, semoga sri baik2 aja
ꪶꫝNOVI HI
jahat juga pak tarno segera kabur sri
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
pasti di jadikan tumbal sama Tarno ini ...wah Sri kamu harus cepat pergi dari rumah itu
KC~
berarti keluarga marni gak tau dong klo marni udah meninggal
KC~
eh jangan bilang marni di jadiin daging bakso nya lagi 😱😱
Naysila mom's arga
teka taki tarno msh panjang kyk nya
ꪶꫝNOVI HI
wah ada apa dengan buk marni, akang basir jahara bilang vanessa setan 😩
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh jangan2 jadi tumbal si Tarno itu 😄
KC~
mungkin penglarisnya beda kali makanya vania gak bisa lihat
KC~
sri awas loh nanti kamu jadi korban berikutnya
KC~
kelakuan vanessa meningatkanku pada Bee 🤣🤣🤣
KC~
kayaknya si marni dijadiin tumbal deh
Naysila mom's arga
akankah si Marni di jadiin tumbal 🤣🤣🤣🤣
KC~
hantu di rumah vania pada depresot mikirin gimana lagi caranya nakut²tin kang basir dan vania 🤣🤣🤣
KC~
jualannya pake penglaris nih ....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kan setan nya gak ada harga dirinya kalo sama Basir dan Vania mah 🤣

jangan2 pake penglaris tuh baso bisa rame banget
ꪶꫝNOVI HI
bakso nya bener bener enak atau pake penglaris 🧐🧐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!