Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Dia menangis karna Ziora." jawab daddy Nathan.
"Apa! Ziora? dimana Ziora?" tanya Revan.
"Ziora akan bersembunyi di luar negeri." jawab daddy Nathan.
"Buat apa dia bersembunyi di luar negeri daddy?" tanya Revan.
"Jika dia tidak bersembunyi di luar kota, pasti dia akan di culik lagi. Sebab yang menculik Ziora adalah orang yang mengincar janinnya, jika Ziora tidak berhasil kabur dari mereka. Dia pasti sudah kehilangan anaknya, sekarang Daddy harus membuat surat keterangan kematian palsu untuk Ziora." jawab daddy Nathan menjelaskan kepada Revan.
Daddy Nathan pun berjalan keluar dari mansion, sedangkan Revan hanya terdiam.
"Mom, apa mommy tau Ziora pergi bersama siapa?" tanya Revan melihat mommynya.
"Tadi mommy dengar, jika Ziora akan pergi bersama Elvano." jawab mommy Bella.
"Ternyata seorang pria, tapi tidak apa apa. Semoga saja Ziora aman di luar negeri." batin Revan.
Revan pun berjalan menaiki anak tangga dan akan menuju ke kamarnya.
...----------------...
Skip malam hari pun tiba, terlihat Ziora berdiri di depan jendela rumah sakit yang sedang melihat bulan.
Ceklek!
pintu ruang rawat vvip pun terbuka dan terlihat Elvano yang sedang membawa makanan malam.
"Ayo kita makan bersama." ucap Elvano.
Ziora pun tersenyum dan dia pun mengangguk mengiyakan, dia pun berjalan menuju ke sopan begitu pun Elvano berjalan menuju ke sopan.
"Apa kamu suka makanan lobster?" tanya Elvano.
Ziora pun melihat lobster dan dia pun tersenyum, Ziora pun langsung mengangguk-angguk.
"Iya, saya suka." jawab Ziora.
"Ya sudah, saya akan mengupaskan kulit lobster dan kamu makan saja." ucap Elvano.
"Terimakasih, hem... maaf merepotkanmu." jawab Ziora.
"Tidak merepotkan, kamu sudah seperti saudaraku." ucap Elvano tersenyum.
"Oh iya, kamu punya saudara?" tanya Ziora.
"Tidak, aku anak tunggal." jawab Elvano.
"Hem... Apa kamu bekerja di sini? Kamu bekerja apa? Apa kamu bekerja di rumah sakit disini?" tanya Ziora.
"Saya seorang CEO dan rumah sakit ini milik saya." jawab Elvano.
"Hah?! Kamu tidak berbohong kan?" tanya Ziora.
Elvano pun menggelengkan kepalanya, sedangkan Ziora pun langsung mengambil lobster yang ada di tangan Elvano.
"Hem... Saya aja yang mengupas kulit lobster." ucap Ziora cengengesan.
"Apa kamu takut sama saya?" tanya Elvano.
"I-itu..."
"Tidak perlu takut, anggap saja saya ini kakak kamu." ucap Elvano.
"Tapi..."
"Tidak perlu tapi tapi, Oh iya. Besok pagi kita berangkat ke bandara." ucap Elvano.
Ziora pun mengangguk-angguk dan Elvano pun melihat Ziora yang sedang makan.
"Ziora, sudah lama kita tidak bertemu. Dulu kamu menyelamatkan saya dari kejaran preman, sekarang aku menyelamatkanmu. Tapi kamu sudah melupakan saya." batin Elvano.
...----------------...
Skip pagi hari pun tiba, terlihat Ziora dan Elvano baru saja masuk ke mobil.
"Elvano, apa ayah dan ibumu akan menyukai saya?" tanya Ziora.
"Iya, kamu tenang saja. Ingat kamu tidak perlu berpikir apa pun, sebab janin kamu masih lemah." ucap Elvano memperingati Ziora.
"Terimakasih sudah memperingati saya." ucap Ziora dan tersenyum.
Elvano pun melajukan mobilnya dan akan menuju ke bandara, sedangkan di sisi lain di perusahaan Raden. Terlihat Raden memegang map dan dia pun membuka map tersebut.
Terlihat foto sahabatnya yang sudah babak belur dan Raden pun melihat foto sahabatnya yang telah di bunuh, Raden pun melihat sebuah kertas dan tertulis.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣