Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.
Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 Makan Bersama.
Sore hari Aditya baru saja keluar dari perusahaannya menuju parkiran dan Aditya menghentikan langkahnya ketika melihat Meisya berdiri di samping mobilnya. Tadi pagi mereka baru saja bertengkar hebat dan sekarang kekasihnya itu sudah ada di sana membuat Aditya menghela nafas dan menghampiri Meisya.
"Ada apa?" tanya Aditya.
"Kenapa kamu berbicara begitu cuek kepadaku?" tanya Meisya mendekati Aditya dan bahkan memeluk Aditya.
"Bukankah kamu sedang dipenuhi emosi dan aku tidak ingin ribut dengan kamu," jawab Aditya.
Meisya menghela nafas dan kemudian melepas pelukan itu dengan mencium pipi Aditya.
"Maafkan aku, jika sikapku keterlaluan kepada kamu. Aku seharusnya tidak berperilaku seperti tadi, aku tidak bisa menahan diri dan marah-marah tidak jelas kepada kamu. Kamu juga harus kehilangan klien karena kebodohanku," ucap Meisya.
Untuk saat ini memang lebih baik dia mengalah daripada hubungannya dengan Aditya semakin berantakan dan Aditya juga tidak nyaman kepadanya.
"Sayang kamu harus tahu kenapa aku bersikap seperti itu dan pasti aku sangat takut kehilangan kamu," ucap Meisya.
"Meisya jika kamu terus saja berpikiran buruk kepadaku, maka hubungan kita bisa tidak baik-baik saja ke depannya," ucao Aditya.
"Iya-iya, aku sekarang sudah menyadari hal itu dan aku tidak mau melakukan kesalahan lagi. Aku akan berpikir sebelum bertindak dan kedepannya akan lebih baik lagi," ucao Meisya.
"Baguslah jika kamu sudah menyadari semuanya," sahut Aditya.
"Lalu bagaimana apa kamu memaafkan apa yang telah aku lakukan tadi?" tangga Meisya.
"Aku sudah memaafkannya dan aku minta ke depannya untuk kejadian itu tidak akan terjadi lagi," jawab Aditya membuat Meisya tersenyum dan kembali memeluk Aditya.
"Aku ternyata harus lebih banyak mengalah kedepannya, hanya dengan cara seperti ini untuk mempertahankan hubunganku dengan Aditya agar Arini tidak mengambil kesempatan sedikit apapun itu," batin Meisya.
Meisya sudah melepas pelukan itu dengan tersenyum kembali kepada Aditya.
"Kamu nanti malam ikut denganku bukan ke acara ulang tahun salah satu sutradara?" tanya Meisya.
"Meisya, sepertinya aku tidak bisa menghadiri acara ulang tahun itu," jawab Aditya.
"Kenapa?" tanya Meisya.
"Aku harus menembus kesalahanku dengan klien yang tadi aku kecewakan, aku tahu kita sudah berjanji sebelumnya untuk aku menemani kamu ke acara ulang tahun sutradara, tetapi ini juga hal mendadak dan aku tidak bisa mengulur-ulur waktu. Aku benar-benar minta maaf Meisya," jawab Aditya memberi alasannya.
Dari raut wajah Meisya sudah dapat dipastikan terlihat begitu sangat kecewa.
"Baiklah!" ucap Meisya dengan memberi senyum tipis.
"Kamu membatalkan acara ini karena permasalahan yang telah aku lakukan. Jadi aku harus menerima resikonya, andai saja ulang tahunnya bisa dimundurkan waktunya dan pasti kita masih bisa pergi bersama, tetapi pertemuan kamu dengan klien juga tidak bisa diunduh," ucap Meisya.
"Ini hanya hari ulang tahun sutradara dan bukan ulang tahun kamu, juga akan bahagia merayakan hari ulang tahun itu tanpa aku," ucap Aditya.
"Aku hanya akan bahagia jika terus berada di sisi kamu dan kamu terus menemaniku," jawab Meisya.
Aditya tidak merespon perkataan kekasihnya itu dan sekarang hubungan mereka sudah kembali menjadi lebih baik dan pasti karena Meisya mengalah.
***
Arini berada di salah satu supermarket yang sedang mendorong troli belanjaan dan ternyata Arini tidak sendirian melainkan bersama dengan Lena.
"Arini saya harus merepotkan kamu untuk menemani saya berbelanja," sahut Lena
"Nenek tidak perlu berbicara seperti itu, Arini justru senang dan tidak repot sama sekali," jawab Arini tersenyum.
"Hmmm, lalu apa setelah ini kamu sibuk?" tanya Lena.
Arini menggelengkan kepala dan mana mungkin dia sibuk jika wanita itu yang bertanya kepadanya.
"Mari makan malam bersama saya dan nanti saya akan memasak makanan yang enak. Saya juga akan mengabari Aditya agar makan bersama kita," ucap Lena.
"Baik. Nek," sahut Arini ternyata tidak keberatan sama sekali mengangguk dengan cepat yang pasti tidak menolak permintaan Lena.
"Kita lanjutkan untuk mencari bahan makanan," sahut Lena membuat Arini menganggukan kepala dengan tersenyum.
Mereka berdua memang terlihat begitu sangat akrab, bukan seperti seseorang yang baru kenal walau memang baru saja bertemu saling mengenal satu sama lain tetapi Arini mampu meluluhkan hati Lena membuat Lena sangat nyaman berada di sisi Arini dengan ada saja pembicaraan diantara mereka berdua dan bahkan Lena bisa-bisanya meminta ditemani Arini untuk berbelanja.
****
"Mona mana mungkin aku mendapatkan uang sebanyak itu, jumlahnya itu sangat besar," ucap Dellon.
"Mama juga tidak ingin membantu kamu dan sementara jika aku menjual semua yang aku miliki, itu juga tidak cukup untuk mengganti semua tuntutan dari orang-orang yang sudah kamu rugikan," sahut Mona.
"Kenapa Mama kamu begitu pelit sekali kepadaku. Atau jangan-jangan setelah ini dia juga akan membuangku. Mona jangan lupa jika aku juga membantu kalian dan jangan disaat seperti ini, saat aku benar-benar terpuruk dan kalian ingin membuangku," ucap Dellon.
"Aku tidak mungkin membiarkan Mama melakukan semua itu, tapi jika kamu tidak mengganti semua kerugian itu maka kamu akan berurusan dengan pihak berwajib, kamu bisa dipenjara," ucap Mona.
"Aku tidak ingin berurusan dengan pihak kepolisian dan bagaimanapun caranya aku harus secepatnya mendapatkan uang. Mona kamu harus membantuku mendapatkan uang," ucap Dellon saat ini memang hanya istrinya yang bodoh itu yang bisa membantunya.
"Aku akan berusaha membujuk Mama untuk mengeluarkan uangnya membebaskan kamu dari semua masalah. Tetapi ada satu hal yang ingin aku tanyakan kepada kamu," ucap Mona.
"Katakan ada apa?" tanya Dellon.
"Kamu benar-benar tidak bermain wanita dan hanya bermain judi saja?" tanya Mona ingin memastikan kesetiaan dari suaminya itu.
"Mona bilang kamu sudah mulai terpengaruh oleh perkataan Arini. Sayang mana mungkin aku bisa tidur dengan wanita murahan seperti mereka dan sementara aku memiliki istri yang cantik seperti kamu," ucap Dellon mengeluarkan semua kata-kata mautnya agar istrinya itu percaya padanya.
Mona masih terdiam yang menyelidiki suaminya penuh dengan curiga.
"Sayang percayalah padaku jika aku hanya mencintai kamu. Aku benar-benar tidak berani mengkhianati pernikahan kita yang suci ini, kamu tahu sendiri jika Arini menjebakku dan membuatku melupakan kamu, dia pasti menggunakan ilmu sihir untuk menghancurkan rumah tangga kita. Mona di dunia ini hanya kamu yang aku miliki," ucap Dellon mengeluarkan semua rayuan gombalnya untuk mempengaruhi pikiran istrinya.
"Baiklah! Aku akan berusaha percaya kepada kamu dan tetap saja ingat, jika kamu berani macam-macam kepadaku dan apalagi mengkhianati pernikahan kita. Aku tidak akan pernah memberi ampunan kepada kamu!" tegas Mona tidak berhenti memberi ancaman kepada suaminya.
"Iya-iya sayang, sebaiknya sekarang kamu temui Mama dan bicara baik-baik padanya agar mengeluarkan uang untuk membebaskanku dari masalah ini. Aku bisa gila di penjara tidak bersama dengan kamu," sahut Dellon.
"Aku akan bicara dengan Mama dan kamu jangan khawatir," ucap Mona membuat Dellon menganggukkan kepala dengan tersenyum dan bahkan mencium lembut kening istrinya agar istrinya benar-benar percaya dan berpihak kepadanya.
"Wanita peyot itu benar-benar sangat keterlaluan. Dia pikir akan bisa membuangku begitu saja. Saat ini aku benar-benar hancur dan hanya bisa memanfaatkan wanita ini untuk bertahan hidup," batin Dellon yang memang cintanya tidak 100% untuk Mona.
Bersambung.....
P