Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Beberapa gadis memberikan jalan untuk Burhan,saat pria kaya itu menolak mereka dengan tegas ada rasa iri yang begitu mendalam di hati mereka masing-masing.

" Aku kehilangan berlian karena wanita sok suci itu sial memang." Umpat seorang wanita dengan wajah penuh amarah.

" Mira...Kamu sudah lama menunggu disini?" Burhan langsung duduk di samping Mira lalu mengambil tangan Mira dan menciumnya dengan lembut.Masih ada rasa geli di hati Mira diperlakukan demikian,sudah beberapa Minggu bersama Burhan baru sekali mengajaknya making love.

Mira hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaan dari pria itu,hari ini dia tidak ada semangat untuk melakukan apa pun termasuk berbicara dengan Burhan.

" Kamu marah ya,ya sudah aku bawa kamu jalan-jalan,oohh aku hampir lupa aku ada hadiah buat kamu,ayo kita pergi tidak baik kekasih ku berada di tempat seperti ini." Ucap Burhan,lalu dia menarik tangan Mira lalu membawanya keluar dari rumah itu.

"Beruntung juga wanita itu,sepertinya Burhan memperlakukan dia dengan istimewa,sudah ada beberapa wanita yang dia temani di rumah ini tapi baru wanita itu yang dia perlakuan istimewa seperti itu,bahkan membawa wanita itu Menaiki mobil mewahnya." Ucap Firza saat melihat Burhan membawa Mira keluar dari rumahnya.

" Wanita itu memang sangat cantik mami,pria mana pun pasti menyukainya,aura istri konglomerat sangat terpancar dari tubuh dan wajahnya." Jawab pengawalnya.

" Huss...Burhan sudah punya istri,mana mungkin dia serius kepada wanita itu paling-paling dia hanya obyek sek nya." Jawab Firza dengan senyum jahatnya.

Walaupun tadi sekilas Mira sudah melihat mobil mewah yang dipakai Burhan,dia tetap saja kaget melihat mewahnya mobil yang di bawa sugar daddy-nya,seperti bermimpi rasanya dia melihat mobil semewah itu,ini pertama kali melihat nyata mobil seperti itu biasanya dia melihat mobil seperti itu di televisi.

"Kenapa memandangi mobil ku seperti itu,kamu suka?" Tanya Burhan saat melihat Mira yang mematung di depan pintu mobilnya.

" Nga papa om,ini pertama kali aku melihat mobil seperti ini di dunia nyata,biasanya hanya di televisi." Jawab Mira polos.

"Sudahlah kalau anakku sudah kembali ke Jerman aku akan membawa mu jalan-jalan pakai mobil ini.Ya sudah kamu masuk,coba kamu lihat di belakang." Ucap Burhan setelah Mira masuk ke dalam mobil.

" Apa ini om banyak sekali punya siapa itu?" Tanya Mira saat melihat begitu banyak paper bag di dalam mobil.

"Punya kamu,aku membelinya waktu kita ketemu di mall,mulai sekarang kalau kamu pergi ke tempat-tempat mahal kamu harus memakai outfit yang sesuai agar orang tidak memandang remeh kamu." Ucap Burhan menasehati.

"Terima kasih om." Jawab Mira singkat,jika dia mengingat kejadian itu,dia kembali mengingat wanita yang meremehkan dirinya,dia sangat marah kepada wanita itu.

"Om,apa wanita itu masih bekerja disana?" Tanya Mira penasaran.

"Aku rasa masih,aku belum ada waktu mengunjunginya." Jawab Burhan.

Mira hanya diam saja mendengar jawaban Burhan.Hal yang membuatnya benar-benar sakit hati adalah saat ibunya ikut dihina wanita itu.

"Sayang...Kamu kenapa diam,kamu marah karena pelayan itu belum juga aku selesaikan?" Tanya Burhan saat dia mulai menyetir mobilnya.

"Nga papa om." Jawab Mira singkat.

"Hmm...Aku janji besok wanita itu aku suruh dipecat.Jadi kita kemana malam ini,kamu sudah makan?" Tanya Burhan lagi mengalihkan obrolan.

" Belum om." Jawab Mira lagi.

"Oke kita pergi makan ya." Burhan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi,Mira sedikit takut tapi dia pura-pura tenang.

Mereka sampai di sebuah restoran mewah,mereka menikmati makan malam,setelah itu Burhan mengantar Mira pulang karena hari sudah semakin larut.

" Hati-hati sayang,besok kalau ada waktu aku bawa kamu lagi ya." Ucap Burhan setelah Mira keluar dari mobilnya.

"Baik om terima kasih." Jawab Mira.

Setelah mobil Burhan meninggalkannya,Mira menatap tumpukan paper bag yang ada di hadapannya,dia bingung mencari alasan yang tepat untuk ibunya saat dia sampai di rumah nanti.

" Entah kenapa dia harus memberikan semua ini kepadaku." Ucapnya dalam hati.

" Semoga saja aku tidak bertemu si Mak Lampir dijalan." Ucapnya dalam hati lagi saat dia mulai menenteng semua barang belanjaannya.

Sepanjang jalan Mira selalu hati-hati,dia berdoa beberapa kali dalam hatinya berharap tidak ada orang yang melihatnya karena dia sadar semua tetangganya sangat julid terhadapnya.

Sepertinya malam ini dia tidak beruntung,tepat pada saat dia hampir sampai di rumahnya dia berpapasan dengan ibu-ibu tetangganya,dan Sadisnya para wanita itu orang paling julid di lingkungan mereka.

"Wow...Borong ya neng,banyak uang atau punya pacar,atau sekarang kamu bekerja di tempat begituan,aku beberapa kali melihatmu pulang malam." Ucap salah satu wanita paling julid di lingkungannya.

" Benar-benar sial..."Ucapnya dalam hati.

" Punya teman bude,maaf ya bude aku masuk dulu besok aku masuk pagi-pagi." Jawab Mira lalu dia segera pergi takut ibu-ibu itu berbicara yang aneh-aneh kepadanya.

" Aku yakin Mira pasti bekerja di tempat yang tidak benar,kalau tidak dari mana dia dapat uang untuk membayar biaya pengobatan ibunya..."

Mira segera masuk ke dalam rumah,dia malas mendengar obrolan para ibu-ibu tetangganya.

Mira meletakkan semua belanjaannya di atas meja,lalu dia duduk,Mira menarik napas berat,dia sudah bisa pastikan kalau besok dia akan menjadi bahan obrolan di kompleknya.

"Harusnya aku tidak bertemu dengan mereka."

" Mira kamu sudah pulang,wah...Kamu belanja banyak ya." Ucap ibunya yang baru keluar dari kamarnya lalu mendekati Mira dan memeriksa semua barang-barangnya.

"Dapat uang dari mana kamu untuk membeli semua ini,ibu tau ini semua barang-barang mahal.Tunggu bahkan kamu beli perhiasan,tas mewah dan juga sepatu." Ucap ibunya dengan wajah datar.

" Ini palsu bu,ini hanya untuk hiasan,kalau yang ini semua aku beli dari barang bekas,tapi yang import." Jawab Mira,dia juga kaget saat melihat semua belanjaan itu dan juga satu set perhiasan.

" Om Burhan bisa-bisanya kamu membeli semua ini untukku,dia tidak tau betapa jahatnya ibu-ibu komplek ini." Ucap Mira dalam hati lalu dia mulai memasukkan semua barang belanjaan itu ke kotaknya.

" Mira...Semiskin apa pun kita nak,jangan pernah merendahkan martabat sebagai seorang wanita ya sayang,ibu sayang sekali sama kamu." Ucap Ningsih lalu memeluk Mira dengan erat.Sebagai seorang wanita dia seakan ada feeling yang kurang baik terhadap putri cantiknya.

Mira menelan ludahnya yang seakan mencekik tenggorokannya,Mira ingin sekali menangis karena merasa bersalah terhadap ibunya yang sudah dia bohongi.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹