NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 Itu Sakit

Sudah sekitar satu Minggu, Langit terus mendiami Vasca, bahkan kabar tentang hubungannya dan Fara sudah terdengar sampai seantero sekolah.

Menurut Vasca, Langit itu egois, lebih mementingkan dirinya sendiri.

Selama satu minggu itu juga, tidak ada satu pesan pun yang dibalas oleh Langit.

"Jahat kamu Langit".

Kata Vasca sambil melihat Room chat dengan Langit. Vasca memejamkan matanya dan kembali terjatuh dalam pikirannya sendiri, ia kembali mengingat kejadian yang dialaminya hari ini.

Flasback On

Vasca pergi sekolah seperti biasanya, tanpa ada yang menemani.

"Langit sayang, jangan marah dong". Kata seseorang yang menjabat sebagai pacar Langit saat ini

"Gk sayang, aku gk marah kok". Kata Langit kepadanya.

"Jangan cemberut gitu mukanya". Kata Fara manja.

Vasca mendengar semua percakapan mereka. Lebih sadisnya lagi, Langit dengan santainya memeluk Fara tepat didepan Vasca.

Vasca hanya bisa menghela napasnya pelan, dan kembali menuju kelasnya.

"Pembunuh udah datang ni guys". Kata Andin kepada teman-teman dikelasnya.

"Dengar-dengar Lo diusir kan dari rumah? ".

Tanya Andin.

"Terus nama lo dihapus ya? " Timpal yang lain lagi.

"Kapan lo mau keluar dari sini? ". Tanya yang lainnya.

"Muak tau gk". Sambung mereka lagi.

Vasca kembali menunduk takut dan meremas kedua jarinya. Hatinya kembali ingin menangis mendengar semua kalimat itu.

"Atau lo masih berharap sama Langit? " Tanya Andin lagi.

"Lo kalau gk tau apa-apa mending diam aja". Kata Vasca berani menatap Andin.

Plak.....

Satu tamparan keras melayang dipipi kiri Vasca dengan Andin sebagai pelakunya.

Vasca memegang pipinya yang terasa perih dan air mata kembali jatuh membasahi pipinya.

Tanpa mereka semua ketahui, Langit dengan santainya merekam semua kejadian itu dan memuatnya dalam media sosial, membuat orang lain juga tau apa yang terjadi dalam kelas mereka.

Bell istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas, termasuk dengan Langit dan Fara.

"Ca... lo udah tau belum? " Tanya Kiara sambil berlari dari luar kelas dengan napas yang memburu.

"Kenapa si Ki? " Tanya Vasca sambil membuka bukunya.

"Itu video keributan tadi udah tersebar Ca". Kata Kiara panik.

Vasca melihat Kiara dengan mata yang sudah memerah menahan amarah.

"Siapa yang udah berani melakukan ini? ". Tanya Vasca dingin.

"Ca, sabar Ca... jangan emosi gini". Kata Kiara panik.

"Ki, gue tanya siapa yang udah melakukan ini? ". Tanya Vasca menekan setiap katanya.

"Langit Ca". Jawab Kiara paksa.

"Oh... Langit ya". Kata Vasca sambil keluar dari dalam kelas. Ia tidak pernah berpikir bahwa Langit akan berbuat sampai pada detik ini. Ia tau kalau Langit membencinya. Tapi, Langit sedikit pun tidak ada hak untuk mencampuri urusannya apalagi mempublikasikan masalah pribadinya.

Vasca mencari Langit sampai di kantin sekolah, dan melihat Langit sedang makan bersama teman-temannya dan juga Fara.

Brakkk....

Vasca menggebrak meja yang digunakan oleh Langit, membuat semua orang kaget dengan suaranya.

"Maksud lo apa bangsat? ". Tanya Langit sambil berdiri.

"Lo yang kenapa Langit. Maksud lo apa buat postingan gitu? " Tanya Vasca berusaha menahan suara isakannya.

"Oh... jadi lo udah tau ya... ?" Tanya Langit sambil memasukan tangannya kedalam saku celananya.

"Lo sengaja buat gitu, biar aku malu? " Tanya Vasca pelan dan air mata yang sudah keluar.

"Lo pikir ada yang salah? " Tanya Langit santai.

"Langit". Panggil Vasca pelan, Ia masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Langit.

"Ya... gue cuman mau jelasin aja ke orang lain kalau lo itu pembunuh, gk ada yang salah kan? " Tanya Langit memancing emosi Vasca.

Plak.....

Dengan keberanian yang penuh, Vasca menampar pipi kanan Langit, membuat semua orang kaget, termasuk Fara.

"Beraninya lo sentuh pacar gue? " Kata Fara kaget.

"Kenapa.... makanya perbuatan itu dijaga". Kata Vasca dengan suara bergetar.

"Emang lo aja yang kecentilan dasar jalang sialan". Kata Fara sambil mengangkat tangan untuk menampar Vasca.

Plak...

Satu tamparan mendarat dipipi Vasca.

Vasca yang menerima tamparan itu mengangkat kepalanya dan kaget karena Langit lah yang menamparnya.

"Langit... " Kata Vasca pelan.

Flasback Of

"Langit....Kenapa kamu bisa berubah secepat ini?". Tanya Vasca pelan sambil menatap langit-langit kamarnya dan kemudian memejamkan matanya pelan.

Vasca kemudian membuka ponselnya, dan kembali melihat video yang diunggah oleh Langit siang tadi.

"Kamu berhasil Langit... kamu berhasil membuat aku jatuh cinta dan berhasil menorehkan luka yang mendalam. Kamu tau Langit, aku sedikitpun tidak pernah membencimu, aku hanya sedikit kecewa padamu yang sudah memberikan aku harapan, dan kecewa pada diriku sendiri karena sudah terlalu mengharapkan mu". Guman Vasca pelan kepada dirinya sendiri.

Drrtt.... Drrt... Drttt

Bunyi ponsel kembali membuyarkan lamunan Vasca. Vasca mengerutkan keningnya karena melihat nomor baru.

"Hallo" Sapa Vasca pelan.

"Ca... " Panggil orang itu.

"Ini siapa? " Tanya Vasca.

"Yakin gk kenal? " Kata orang itu sambil terkekeh.

"Siapa si? " Tanya Vasca semakin bingung.

"Ini aku" Kata orang itu lagi.

"Siapa? " Tanya Vasca sudah tidak sabar.

"Bara". Kata orang itu pelan.

"Oh Bara ya". Kata Vasca sambil menghembuskan napasnya pelan.

"Maaf ya" Kata Bara pelan.

"Untuk apa? " Tanya Vasca.

"Segalanya". Kata Bara.

"Iya Bara" Jawab Vasca.

"Besok ketemu ya? " Tawar Bara.

"Jangan Bara" Tolak Vasca.

"Kenapa Ca?, Kamu takut ya.... " Tanya Bara pelan.

"Bara, Kamu tau jika kamu menyakitinya aku lagi, tidak akan ada yang membelaku". Jawab vasca.

"Gk kok Ca, aku janji. Besok pagi aku jemput ya". Tawar Bara lagi.

"Kemana? " Tanya Vasca

"Kemana aja Ca, yang penting ada kamu". Jawab Bara.

"Ya udah deh Bara, kalau gitu". Kata Vasca pelan.

"Makasih Ca, sampai ketemu besok". Jawab Bara dengan ceria.

Tut... tut... tut...

Vasca lalu matikan teleponnya, dan kembali memandang keluar jendela kamarnya. Ia bingung akan dirinya, yang terlalu cepat memaafkan orang.

Ting....

Bunyi ponsel kembali memaksa Vasca untuk melihatnya lagi. Ternyata ada notifikasi pesan masuk.

"Vasca, aku mengerti kalau kamu pasti masih trauma dengan aku, mungkin juga kamu masih marah sama aku.

Ca, maafin aku ya, aku tau pasti kalau itu sulit. Rasa sakit dan benci tidak akan hilang begitu saja, itu membutuhkan waktu lama. Tapi Ca, aku minta maaf ya untuk apa saja yang terjadi. Aku tau kamu terluka Ca, kamu pasti tersiksa dengan aku salah satu sebagai pelakunya. Sekali lagi, maafin aku Ca. Itu hak kamu mau maafin atau tidak. Ca, beberapa hari terakhir ini, pasti kejadian itu tidak akan pernah kamu lupakan sampai kapanpun. Ca, kasih aku kesempatan sekali lagi untuk kembali menjadi teman kamu. Aku janji, akan membuat kamu bahagia walaupun sulit.

Besok luangkan waktu kamu untuk aku ya, aku janji tidak akan melakukan hal yang sama. Sampai ketemu besok ya Ca, aku akan buat kamu bahagia, sampai kamu lupa caranya untuk terluka".

"Bara Aldevaro"

Vasca meneteskan air matanya, membaca pesan dari Vasca. Sejujurnya, ia sangat takut bertemu dengan Bara, karena kalau Bara menyakitinya, tidak ada yang membelanya.

"Bara.... kenapa cara kamu mendekatiku sama seperti Langit? ". Kata Vasca sambil menghapus air matanya.

1
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!