NovelToon NovelToon
Twins Mafia Kejam

Twins Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Isnainidyah

Dua anak kembar yang di lahirkan gadis 20 tahun karena kesalahan yang di masalalu nya, di mana pertemuan nya dengan pria yang tidak dia kenal membuat nya harus mengandung benih nya.

Raisa, gadis polos yang rela menjual mahkota nya demi menyelamatkan adik dan Ayah nya dari maut, tapi siapa sangka setalah Raisa mendapatkan uang nya, dia malah kehilangan Ayah nya dan hanya Adik nya yang masih membutuhkan biaya yang cukup banyak agar sang adik bisa kembali berjalan seperti semula.

lalu bagaimana kisah Raisa dengan benih yang dia sendiri tidak tau siapa Ayah kandung anak yang ada di dalam kandungan nya.

Yuk baca kepoin kehidupan Raisa yang kelam..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnainidyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

"Sa"

Aisa, menoleh ke arah sumber suara saat dia me dengar nama nya di panggil. Aisa, melihat suami nya datang dengan raut wajah yang sangat tidak bersemangat.

"Mas, jangan membuang waktu lagi!" ucap Aisa, dengan kembali menoleh ke arah depan.

"Sa! tunggu" ucap El dengan menarik tangan Aisa dengan pelan.

"Menunggu apa lagi Mas??" tanya Aisa tanpa menoleh ke arah El

"Sa, dengarkan aku! Kita tidak boleh berpisah seperti ini!!" sahut El dengan nada suara sangat memelas.

El, tidak ingin berpisah dengan perempuan yang sangat dia cintai. El, tidak sanggup harus kehilangan Aisa. sedangkan Aisa, dia sudah terlanjur kecewa dengan suami nya.

Aisa melepas tangan El dengan pelan. Aisa, berjalan meninggalkan El begitu saja tanpa mengatakan apapun. cukup, sudah perasaan nya di permainkan dua orang.

"Sa!!" pekik El menyita perhatian semua orang yang ada di depan kantor pengadilan agama.

Aisa, tidak menoleh. Aisa, terus berjalan ke arah gedung kantor pengadilan agama, dia sudah bertekad berpisah dengan suami nya. Menoleh ke belakang hanya akan membuat perasaan nya semakin hancur.

Sedangkan El, dia tidak peduli dengan reputasi nya. Dia, berteriak memanggil nama Aisa dengan sangat kencang. El, tidak peduli dengan tatapan semua orang pada nya, yang hanya ingin dia tau, Aisa tidak meninggalkan nya.

El, mengejar langkah Aisa yang sudah masuk ke dalam kantor pengadilan agama. dia, tidak akan perna mau menceraikan Aisa. dia ingin memperjuangkan Aisa.

El, masuk ke dalam kantor pengadilan agama, dia langsung di suguhkan pemandangan di mana Aisa, sudah mendaftarkan perceraian nya dengan sang suami.

El, mendekati Aisa dengan pengurus atau pegawai pengadilan. El, menatap punggung Aisa dengan tatapan sendu, dia mengingat kenangan bersama dengan Aisa, meskipun hanya sebentar saja.

"Saya tidak ingin bercerai!" ucap El dengan dingin, tatapan nya menatap pegawai kantor pengadilan dengan tatapan tajam.

Siapa yang tidak kenal dengan sang penguasa. pegawai pengadilan tidak berani memasukan berkas yang Aisa berikan pada nya untuk di proses.

Melihat tatapan maut sang penguasa, nyali pegawai pengadilan menciut. Rani, pegawai pengadilan mengembalikan semua berkas yang dia ajukan Aisa.

"Maafkan saya nona muda, tapi saya tidak bisa memproses permintaan anda" ucap Rani

"Kenapa??" tanya Aisa dengan sangat heran.

"Nona, kalau ada masalah dengan suami anda! Sebaik nya, anda selesaikan di Rumah kalian, jangan di kantor pengadilan" saran Rani

Aisa, tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Aisa, merasa kalau diri nya di permainkan oleh Rani. Padahal jelas-jelas, tadi sebelum El datang, Rani mengatakan kalau jalan yang Aisa ambil benar.

Tapi, setelah El datang. semua nya berubah begitu saja. Kini, Rani malah menyarankan dia untuk menyelesaikan di Rumah. "Mbak, saya ingin bercerai!" ucap Aisa dengan tegas.

"Maaf nona, sebaik nya anda pulang dengan tuan muda" sahut Rani.

Aisa memejamkan mata indah nya. dia, tidak tau apa yang salah dengan Rani. tapi, tindakan nya sangat tidak masuk akal menurut nya. Padahal sudah jelas keluhan nya.

Hah..

Aisa, membuang napas kasar dengan membuka mata indah nya. Sebelum akhir nya, dia beranjak dari duduk nya. Aisa, meninggalkan Rani dengan sangat kesal.

Sedangkan Rani, dia bisa bernapas lega setelah Aisa dan El meninggalkan diri nya. Rani, bersumpah, tidak akan mau berurusan dengan yang nama nya Aisa.

Rani takut nyawa nya yang hanya satu akan melayang sia-sia karena kesalahan bodoh nya. Bukan, Rani tidak kasihan dengan Aisa. tapi, dia lebih kasihan diri nya sendiri, kalau El akan memasukkan nya ke alam lain, menemui kedua orang tua nya yang sudah lama meninggalkan nya.

"Hah, pasangan yang membuat senam jantung saja" lirih Rani, saat El dan Aisa, sudah pergi.

Kini, El dan Aisa ada di parkiran kantor pengadilan agama. Mereka, berdua saling tatap dengan tatapan berbeda. El, menatap dengan tatapan memohon, sedangkan Aisa menatap dengan tatapan kesal.

"Mas! Apa yang sebenar nya yang kamu inginkan??" kesal Aisa.

"Aku, hanya ingin kamu tetap bersama dengan ku" sahut El

Aisa, memegang kening nya dengan bingung, frustasi, tidak percaya, heran secara bersamaan. Aisa, merasa kalau El tengah kerasukan atau tengah mabuk.

"Mas!! Cukup!!" pekik Aisa dengan sangat lelah

"Aku! sama kamu tidak cocok!! Kamu, hanya cocok dengan Lena. Jadi, tolong Mas!! Jangan membuat ku susah" ucap Aisa

El, memegang bahu Aisa dengan sangat pelan, dia ingin memberi Aisa pengertian. El, tidak ingin Aisa salah paham dengan diri nya. "Sa, aku tidak ingin kita berpisah" ucap El

"Kamu, sangat egois Mas!" pekik Aisa

"Iyah, aku sangat egois!! Aku tidak akan membiarkan kamu pergi, biar lah keegoisan ini" tegas El.

Hiks

Hiks

Aisa, menangis mendengar apa yang di katakan El, di depan wajah nya. jantung Aisa berdetak dengan sangat kencang, melihat dan mendengar keegoisan El.

"Aku mohon, biarkan aku pergi" pinta Aisa dengan pasra dan sangat lelah.

"Tidak!" sahut El

"Apa, kamu tidak punya perasan Mas, sedikit saja untuk ku" lirih Aisa.

"Karena aku punya perasan jauh lebih yang kamu bayangkan!!" sahut El.

Aisa, melepas tangan El dari bahu nya. El, menatap Aisa dengan air mata turun begitu saja. Untuk kali ini El, menangis hanya untuk Aisa. "Sayang" lirih El

Aisa tidak menyahut. dia memilih pergi tanpa kata. El, terjatuh di paving keras di depan kantor pengadilan agama. Air mata El turun dengan deras nya, dia hanya bisa menyesal.

El benar-benar sangat menyesal saat ini. Semua yang dia inginkan, tidak akan perna terwujud. Aisa, sudah meninggalkan nya meskipun dia dan Aisa, tidak jadi berpisah.

Ahhhhh..

El berteriak dengan sangat kencang, rapuh, sedih, frustasi menjadi satu. Sampai Asisten nya tidak bisa membantu nya. Bahkan untuk membantu El bangun saja, dia rasa nya tidak mampu.

"Kenapa jadi seperti ini" lirih El

Dada nya sangat sesak, hati nya hancur berkeping-keping. El, memukul dada nya sendiri dengan sangat kencang, sampai dia akhir nya menyemburkan darah dari dalam mulut nya.

"Tuan!" pekik sang asisten

Asisten pribadi El bangun, dengan susah paya. El, terlihat sangat tidak baik-baik saja. El, sangat membuat sang asisten ketakutan. "Tuan, kita ke Rumah Sakit" ajak Asisten El

"Aku, ingin Aisa! Bukan Rumah sakit" pekik El

"Kita ke Rumah sakit dulu tuan, lalu saya akan membujuk Nona muda untuk menemui anda" bujuk Asisten El

El, bangun. Dia mendengarkan apa yang di katakan Asisten pribadi nya. El dengan di bantu Asisten nya. "Kamu akan membujuk Aisa kan??" tanya El

"Iyah tuan" sahut asisten

El dengan orang kepercayaan nya meninggalkan gedung kantor pengadilan agama. Asisten El membawa El ke Rumah Sakit. Sedangkan Aisa, dia sudah perjalan ke bandara, meninggalkan semua nya bersama dengan sang adik.

1
PengGeng EN SifHa
beban sebagai anak pertama...didunia nyata maupun fana ternyata sama² berat...
Adinda
memang gak diselidiki dulu itu istrimu bodoh bukan jalang yang mengaku hanya untuk mengincar hartamu
Dyah: kesel kan kak sama sih El
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!