Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kembali ke mansion.
"ehh aku di mana,"lirih Edward.
"Nak, kamu sudah bangun, kamu sekarang di mansion nak, Martin yang membawa mu, kamu pingsan karena kelelahan,"ucap nyonya Melinda.
"Ibu. Kenapa aku ada di sini, aku harus kembali ke ke rumah Alisa,"lirih Edward.
Nyonya Melinda menahan tubuh putra nya.
"Sudah cukup Edward, orang tua nya sudah menjodohkan nya dengan pria lain, kamu gak perlu lagi mengejar nya,"ucap nyonya Melinda .
"Tapi ibu, kita sama sama saling mencintai,"ucap Edward.
"Apa Alisa mengatakan itu?,"ucap nyonya Melinda.
"Iya ibu, dia mengatakan dia mencintai ku juga, aku harus berjuang keras untuk mendapatkan nya, aku tidak mau dia menikah dengan pria lain,"ucap Edward.
"Kalau aku tidak bisa mendapatkan nya, berarti pria lain pun tak bisa memiliki nya,"ucap Edward.
"Sudah lah nak, dia bukan jodoh mu, tolong jangan memaksa kan kehendak Allah, kamu harus sabar yah,"ucap nyonya Melinda.
"Tidak ibu, aku harus kembali,"ucap Edward bangkit.
tapi nyonya Melinda terus mengejar nya.
"Edward berhenti nak, jangan seperti ini"
Tapi Edward bagaikan orang yang tuli, dia tak mempedulikan teriakan sang ibu.
"Akhhhh,"lirih nyonya Melinda memegang dada nya.
"Ibu!!," teriak Edward.
bertepatan pada saat itu tuan Brian pun datang.
"Edward, apa yang terjadi pada ibumu,"ucap tuan Brian.
"seperti nya penyakit ibu kumat lagi,ayah."ucap Edward.
"Cepat panggil dokter Edward,"ucap tuan Brian, yang di angguki oleh Edward.
.....
"Dokter, bagaimana keadaan istri ku,"ucap tuan Brian.
"Seperti biasa tuan, penyakit nya kumat lagi, tolong jangan buat dia stresss, jangan buat dia kepikiran apapun yang bisa membuat nya sampai stres,"ucap dokter itu lagi.
"Hahhhh, baik dok, terimakasih,"ucap tuan Brian.
Dokter itu mengangguk dan segera pergi.
"Edward, apa yang sebenarnya terjadi,"ucap tuan Brian.
Edward pun akhirnya menceritakan semua nya pada sang ayah, mulai dari diri nya yang baru sadar hingga percakapan nya dengan sang ibu.
"Edward sudah lah, jangan mengejar wanita yang bukan jodoh mu, dia sudah menjadi jodoh orang lain,"ucap tuan Brian.
"Tapi ayah, aku mencintai nya,"lirih Edward.
"Edward, cinta bisa datang kapan saja, ayah yakin kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari dia,"ucap tuan Brian.
Edward tak lagi mampu berkata apapun.
"Edward,"lirih nyonya Melinda.
"iya ibu,"ucap Edward mendekati sang ibu.
"Edward, apa kamu mau memenuhi permintaan terakhir ibu,"lirih nyonya Melinda.
"Apa maksud ibu, tolong jangan berkata seperti itu,"ucap Edward.
"Ibu mohon nak,"lirih nya.
"Sebelum ibu pergi untuk selamanya, ibu mau melihat mu menikah, tolong menikah lah dengan pilihan ibu dan ayah,"lirih nyonya Melinda.
"Maksud nya, ibu ingin menjodohkan ku juga dengan wanita lain,"ucap Edward, yang di angguki oleh nyonya Melinda.
"Tidak ibu, aku tidak mau,"ucap Edward.
"Pliss nak, apa kamu tidak mau melihat ibu bahagia sebelum pergi,"ucap nyonya Melinda.
"sudah lah ibu, aku tidak mau membahas nya, sampai kapan pun aku tidak mau"ucap Edward, dan segera pergi meninggalkan kamar sang ibu.
" Bagaimana ini mas,"lirih nyonya Melinda.
"Sabar yah sayang, kita berusaha lagi, pasti suatu saat Edward mau,"ucap tuan Brian.
....
Di kamar nya, Edward terus saja termenung memikirkan Alisa.
Teriakan gadis itu masih terus terngiang-ngiang di kepala nya.
"Tunggu aku Alisa, aku pasti akan merebut mu dari pria itu,"ucap Edward.