NovelToon NovelToon
SENORITA DEL AMOR

SENORITA DEL AMOR

Status: tamat
Genre:Misteri / CEO / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Series #1

•••Lanjutan dari novel TAWANAN PRIA PSIKOPAT (Season 1 & 2)•••

Universidad Autonoma de Madrid (UAM) menjadi tempat di mana kehidupan Maula seketika berubah drastis. Ia datang ke Spanyol untuk pendidikan namun takdir justru membawa dirinya pada hubungan rumit yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Rayden Salvatore, terus berjuang untuk menjaga gadis kecilnya itu dari semua yang membahayakan. Sayangnya dia selalu kecolongan sehingga Rayden tidak diizinkan oleh ayah Maula untuk mendekati anaknya lagi.

Maula bertahan dengan dirinya, sedangkan Rayden berjuang demi cintanya. Apa keduanya mampu untuk bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Tangan Penghakiman

...Terima kasih buat teman-eman yang udah kasih dukungan untuk saya, segitu bahagianya saya ketika bacain komentar dari teman-teman semua. Benar-benar terasa hidup kesekian kali karya ini dengan dukungan teman-teman. ...

...Maaf jika tidak dibalas satu-satu tapi saya baca komenan dan itu luar biasa. Terima Kasih ya 🥰🥰 Sayang kalian semua. ...

...•••Selamat Membaca•••...

Belum juga usai mengenai kasus mayat Hailee, Maula kembali menargetkan korban selanjutnya. Yaitu Akselly, wanita yang telah menelanjangi dirinya serta menidurkan dia di atas ranjang bersama Mert.

“Sebelum kau datang untuk mengancam aku, aku yang akan lebih dulu mendatangi kamu, wanita binal,” geram Maula, ia sudah menyiapkan rencana dengan matang untuk membalas perbuatan Akselly.

Maula mendatangi kediaman Gael, dengan langkah santai dan wajah ramah. Baru saja dia pulang dari kampus dan memang ingin langsung ke sana. Sendiri.

Satpam dan penjaga masih ingat dengan gadis itu, mereka mengizinkan mobil Maula masuk.

Ia melangkah maju, menapaki kaki di lantai marmer mansion Gael yang super megah. Maula duduk di sofa dengan tenang, menunggu sang empunya rumah menemuinya.

Sekitar sepuluh menit, Gael turun dengan pakaian formal, mungkin dia akan segera pergi. Gael duduk di hadapan Maula lalu menatap gadis itu dengan seksama.

“Ada apa? Mau cari ribut lagi?” Maula menegakkan tubuhnya dan menggeleng lalu tersenyum.

“Tidak untukmu, tapi iya untuk istrimu. Mana dia?” tanya Maula tegas.

“Untuk apa kau mencari istriku.” Maula memberikan bukti rekaman video perlakuan Akselly, dia sudah sensor bagian dirinya. Gael menghela napas dan mengusap kasar wajahnya.

“Secara pribadi, aku tidak memiliki urusan apa pun dengannya. Tapi dia justru membuat aku sehancur itu, aku tertekan dengan perbuatannya. Suruh dia ke sini sekarang atau aku yang akan mencari dia dan kau hanya mendengar berita kematian istrimu di televisi.” Gael membelalakkan matanya, cukup kaget karena Maula berani mengatakan hal itu padanya.

“Tenanglah dulu, kita bisa musyawarah.”

“Aku tidak ingin musyawarah, aku hanya ingin pembalasan.”

“Tolong jangan lakukan hal gila, aku minta maaf atas namanya.”

“Aku tidak menerima permohonan maaf, serahkan dia padaku atau aku yang akan mencarinya.”

“Tak perlu, aku di sini.” Gael langsung menatap istrinya yang baru sampai di rumah sedangkan Maula tersenyum karena korbannya sudah ada di depan mata.

“Oke. Mari bermain, duduklah!” titah Maula seakan-akan itu adalah rumahnya.

Akselly duduk di samping Gael, dengan wajah santai karena dia merasa bisa menaklukkan gadis itu.

“Kenapa?” tanya Maula intens pada Akselly, wanita itu mengerti dengan pertanyaan singkat Maula.

“Aku memiliki semua foto-foto mesummu, jika itu tersebar, namamu akan sangat buruk dan reputasimu akan hancur. Belum lagi keluargamu akan mengutuk kau habis-habisan.” Maula tersenyum dan mengangguk, dia melipat kaki kanan ke atas kaki kiri dengan anggun.

“Apa yang kau inginkan?”

“Aku dan suamiku ingin keturunan, kami tidak bisa memiliki anak karena rahimku tidak bisa mempertahankan sebuah janin. Lahirkan satu anak untuk kami dan kau aman.” Maula tertawa, memegangi perutnya lalu meludahi wajah Akselly. Cuih!

“Kau pikir rahimku tempat sewaan hah?” Akselly berusaha sabar dan menghapus wajahnya dengan tissue.

Gael sudah memiliki firasat aneh, semua tidak akan berhenti dengan mudah.

“Cukup Sell, aku tidak mau. Apa semua harta ini masih kurang bagimu?” bentak Gael pada istrinya.

“Aku hanya butuh kemenangan Gael, aku tidak mau kalah dari adikmu.”

Maula begitu muak mendengar perdebatan suami istri itu.

“Heh wanita cacat, kau yang tidak bisa hamil tapi aku yang harus menanggung penderitaan? Jangan harap.” Kesabaran Akselly mulai habis, dia berdiri lalu menunjuk wajah Maula.

“Jaga bicaramu, kau tidak diajarkan sopan santun oleh orang tuamu hah?”

“Justru karena sopan santun itu aku memiliki harga diri penuh, sedangkan kau apa? Membiarkan gadis lain untuk melahirkan benih suamimu, dasar gila. Kau pikir aku akan terima begitu saja? Tidak binatang.” Maula mengeluarkan pisau kecil dari balik bajunya dan menggoreskan ke wajah Akselly dengan gerakan cepat.

Gael ikut berdiri melindungi istrinya, Akselly semakin tantrum dan berteriak hebat pada Maula. Tapi ekspresi Maula masih santai.

“Aku memiliki rekaman mu, semua itu akan memberatkan kau jika rekaman itu aku sebarkan.” Akselly terdiam, Gael memperlihatkan rekaman tersebut pada Akselly, dia cukup malu dengan perbuatannya itu.

Suasana menjadi hening, Maula tidak pernah toleransi dengan siapa pun. Dia melakukan tantangan pada Gael dan Akselly.

“Jika dalam kurun waktu seminggu kalian tidak bisa memberikan aku berlian yang aku inginkan. Kau harus menyerahkan istrimu padaku dalam keadaan suka rela.” Gael dan Akselly membulatkan matanya.

“Tapi berlian itu milik mafia besar Brazil, itu mustahil dan nilainya juga sangat fantastis.” Gael mencoba memohon tapi Maula tidak memberi kelonggaran.

“Aku tidak peduli, seminggu dari sekarang. Aku permisi.” Maula melenggang keluar dari mansion tersebut.

Gael terus menyalahkan kebodohan istrinhmya itu. Secara Gael tahu kalau saat ini Maula sangat dijaga ketat oleh Rayden dan Leo. Semenjak kejadian hari itu, Rayden sudah menunjukkan sisi tajam dan liarnya.

Bagi dunia bawah, menghindari Rayden adalah hal terbaik.

...***...

Seminggu berlalu dan apa yang Maula inginkan tidak dia dapatkan. Senyum merekah di wajah Maula ketika Gael menggendong istrinya yang sedang pingsan pada Maula.

“Jujur, aku sudah muak dengannya. Kau habisi saja dan biarkan aku hidup dengan tenang. Semua jejak pembunuhanmu akan aku lindungi, aku berjanji.” Maula memukul kepala Gael dengan kuat hingga pria itu terhuyung.

Dia memberikan Gael suntikan yang mematikan, cairan itu akan membuat jantung Gael berhenti berdetak perlahan lalu tewas seketika. Maula berjongkok di depan Gael lalu berkata lirih.

“Kau pikir aku bisa mempercayaimu hah? Aku tidak mau memberikan ruang pada siapapun untuk mengusikku. Selamat tinggal dan terima kasih karena sudah mengantarkan dia padaku.”

...***...

Akselly terbangun dalam ruangan gelap yang berbau darah dan antiseptik murahan. Lampu sorot tunggal menggantung dari langit-langit beton, memantul pada instrumen-instrumen logam yang disusun rapi di meja baja. Tangan dan kakinya terikat, tubuhnya digantung setengah terangkat dari lantai, seperti daging sapi di gudang jagal.

Langkah itu datang dengan pelan, berat dan berwibawa. Maula. Gadis kematian itu datang.

Pakaiannya bukan jubah dokter. Bukan seragam mahasiswa. Tapi mantel panjang yang sebagian bawahnya sudah ternoda. Di tangannya, bukan pisau bedah, melainkan sarung tangan lateks yang telah direndam dalam cairan pembersih, meneteskan aroma racun.

“Kau ingat apa yang kau lakukan padaku, Akselly?” bisik Maula, mendekat ke wajahnya. “Kau mencuri tubuhku, menginjak harga diriku, lalu berpura-pura tak bersalah hanya untuk keinginan gilamu itu.”

Darah di tubuh Maula saat ini adalah darah Gael yang telah dia mutilasi dan leburkan dengan cairan kimia. Sehingga tak ada yang bisa mencurigai dirinya atas hilang Gael dan Akselly.

Akselly tak sempat menjawab. Maula menyumpal mulutnya dengan kasa medis sehingga suara itu teredam.

“Aku tidak akan membunuhmu dengan cepat. Karena kau tidak layak mendapat kemudahan itu. Sorot matamu ini akan terlihat memohon ketika rasa sakit yang kau alami sudah melampaui batas mampumu.”

Tangannya mulai meraba perut Akselly, seperti seorang dokter yang mencari letak tumor. Tapi tak ada belas kasih dalam sorot matanya. Yang ada hanyalah penghakiman seorang korban yang kini mengambil peran algojo.

“Ini bukan prosedur medis,” gumamnya. “Ini balas dendam. Bukankah kau bilang rahimmu tidak bisa menahan sebuah janin? Biar aku bantu untuk mengeluarkannya.”

Akselly menggeliat saat Maula menekan, menembus daging dengan jarinya setelah perut itu ia robek dengan pisau tajam. Jeritannya teredam oleh kasa.

Darah mengalir membasahi tubuh Akselly. Maula tidak mencari rasa puas. Ia mencari keadilan yang tidak diberikan oleh hukum. Tangannya mencengkeram, menarik, menyobek—bukan sebagai pelajar kedokteran, tapi sebagai roh yang terbakar amarah.

Ruangan berbau besi panas dan kematian.

“Sekarang kau tahu bagaimana rasanya direnggut hidupmu dengan tangan orang lain, jangan hanya karena keegoisanmu itu, kau rusak hidup orang lain,” bisik Maula di telinga Akselly yang hampir kehilangan kesadaran.

Tangannya terus mengobok isi perut Akselly, mata wanita itu sudah terbelalak ke atas bahkan nyaris keluar. Saking sakit yang dia rasakan ketika tangan itu dengan kejam menyentuhnya.

“Kau hanya mementingkan hidupmu dan kau tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada hidupku jika rencanamu itu kau jalankan sialan.”

...•••Bersambung•••...

1
Radella
good
Syaqilla
awesome
Naxed2448
👍
Dewi Dejiya
awesome
Dinda Kirana
Awesome
Khadijah Jaelani
amazing
Iguana Scrub
luar biasa
adi_nata
motor itu kenapa tiba tiba ada ? sudah ada di rumah itu sebelumnya atau diantar seseorang ?
adi_nata: ya .. mungkin memang imajinasiku yang terbatas jadi terkadang agak bingung menangkap alur cerita. cuma bisa fokus pada satu titik keterangan.
🌺Shella BTS🌺: Oh ya beda pandangan ya, tapi kalo dri segi alur sih, mereka kan beberes di rumah dulu dan Rayden sempat bilang kalo rumahnya deket. Jadi ke supermarket ya pake kendaraan Rayden, deket lah bolak balik ke rumah dia 😁
total 6 replies
Khaira Delisya
ada lanjutannya gak Thor🥹🥹
Vebi Gusriyeni: Ada kakak, judulnya SENORITA PERDIDA
total 1 replies
adi_nata
lha dianya sendiri juga biadab.
Vebi Gusriyeni: Namanya juga psikopat
total 1 replies
adi_nata
seorang gadis belia bisa melalukan tindakan brutal semacam ini. luka seperti apa yang mendorongnya ?
adi_nata: oke siap author Vebi
Vebi Gusriyeni: Hehe aman, ntar baca aja dari awal biar gak bingung ya ☺ btw nanti kalo ada salah alur atau kekeliruan di tengah cerita bisa kasih respon dan saran, ntar aku perbaiki. Makasih udah kasih dukungannya ☺☺
total 4 replies
Yuyun Asrifani
Suka🥰
Bunda Rian Putra
terbaik
Ukhty Hawa
Baca dari season 1 sampai ke series ini benar2 menghayati, terbawa suasana hingga susah move on dari tokohnya 👍
Cherry Clode
good
Miami Zena
Awesome
Sader Krena
Amazing
Inay Inayah
keren
Flo Teris
awesome
Alya Nurhidayat
Best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!