Tergoda Mantan Istri

Entah mau berbuat apalagi, kalau sudah begini kenyataan nya sakit hati Yuna dan mamanya tak mungkin bisa

terbalaskan..

Sulastri akhir-akhir ini sering uring-uringan bila melihat tampang Wawan.. walau Wawan sekarang sudah banyak berubah dari dulu tapi Sulastri terlanjur benci pada nya apalagi kini ada Sony calon menantu idaman Sulastri..

Wawan kini lebih perhatian pada Yuna dan anak-anak nya.. seperti nya ia serius ingin memperbaiki hubungan pernikahannya yang telah retak, memang tak semudah membalikkan telapak tangan apalagi sekarang ada Sony yang menjadi saingan terberat nya...

Bila Sony mempunyai Sulastri sebagai pendukungnya, maka Wawan bisa mengandalkan Aisyah dan Daffa sebagai senjata untuk mendapatkan Yuna kembali...

Saat itu ulang tahun Aisyah yang ke empat tahun, Wawan dengan sengaja mengajari Aisyah berdoa "Ya... Allah, semoga mama dan papa tetap bersatu untuk selamanya dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka berdua..! " dengan memegang kedua tangan mungil Aisyah lalu Wawan mengusap kan nya ke wajah putri nya itu...

Kontan saja wajah Sulastri dan Sony memerah karena menahan amarah, kalau saja tidak mengingat kondisi kesehatan Yuna sudah pasti ada bogem mentah yang mendarat diwajahnya...

Tapi Yuna yang mendengar doa itu, malah dengan sumringah meng amin kan..!

membuat Sulastri dan Sony makin gelagapan..!

Setelah acara doa selesai, Sulastri sudah tak tahan lagi untuk segera memperingatkan Wawan agar tau dengan batasan nya...

Sulastri menarik Wawan ke teras..

"Apa-apaan tadi itu..? "

Wawan hanya tersenyum..

"Ma.. kasih saya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang dulu..saya ingin memperbaiki semua nya, mohon restui kami sekali lagi..! " Wawan mengatupkan kedua tangan nya, tapi Sulastri malah melayang kan tangannya ke wajah Wawan..

"PLAAAK....!! " Beraninya kamu memamfaatkan sakitnya Yuna, seandainya Yuna tidak amnesia bahkan lihat muka mu saja gak bakalan sudi..

Wawan hanya tertunduk diam seperti menyadari kesalahannya begitu fatal sehingga pantas untuk ditampar berulang kali.. pipinya masih terasa panas karena tamparan Sulastri tapi itu semua tak mengapa asal kan saja mantan mertuanya itu mau memberikan satu kesempatan lagi untuk nya..

Dari kejauhan Yuna melihat keributan kecil diteras, lalu segera mendekat..

Sulastri segera pergi menjauh saat tahu Yuna menuju mereka, tinggal lah Wawan dengan diamnya..

"Mas... ada apa..? " tanya Yuna

Lagi-lagi Wawan hanya tersenyum pada Yuna

"Tidak apa-apa.. cuma mengobrol sedikit sama mama.., yuk ke dalam lagi..! " Wawan merengkuh pundak Yuna, mengajak nya kembali ke dalam..

Sulastri yang melihat kemesraan Wawan dan Yuna menjadi sangat kesal..

"Awas kamu Wawan..! " Sulastri mengepalkan tangan nya, rahangnya mengencang menahan amarah..

Dikamarnya yang gelap, Sulastri sengaja tak menghidupkan lampu, namun matanya jalang menembus kegelapan..

Dihempaskan nya tubuh ke kasur yang empuk diantara kesal dan amarah, Sulastri masih mencari pribadi nya yang tenang yang terasa makin sulit didapatkan nya kini...

Masih berusaha bersikap sewajarnya, namun sisi iblis yang bersembunyi dihati nya seakan terus menghasut dan berontak ingin menguasai jiwa dan raga..

Seperti ada monster yang bersembunyi disalah satu ruang hati nya, mengusik jiwa keibuan yang seharusnya penuh kelembutan dan kasih sayang..

Tok.. tok.. tok..

"Ma.. boleh masuk..? " Yuna mengetuk pintu meminta masuk kedalam kamar...

Sulastri berdiri ..

Menarik nafas panjang nan berat..

Suara Yuna sudah mengembalikan jiwa Sulastri yang hampir dikuasai oleh kemarahan nya sendiri...

"Ya.. sebentar sayang,. ! "

Sulastri membuka pintu kamar sambil mengucek-ucek matanya, berpura-pura ketiduran didepan Yuna untuk menutupi matanya yang kemerahan...

Yuna masuk kedalam kamar..

Duduk di samping Sulastri, matanya sayu melihat mamanya...

"Kenapa ma..?, mama seperti kesal sekali sama mas Wawan, pada hal mas Wawan gak salah..! "

Sulastri jadi serba salah.. mendapat pertanyaan seperti itu dari Yuna..

"Yun.. kamu gak usah khawatir, mama cuma ngobrol tadi, sudah...gak usah dipikirkan..! "

Sulastri membelai rambut Yuna lembut,.

Berusaha meyakinkannya kalau semua baik-baik saja..