Perjuangan untuk tetap hidup untuk mencari keberadaan keluarga nya
apa masih hidup.
dengan bersabar walaupun nyawanya hampir Melayang
kesengsaraan tiada hentinya.
tidak sengaja latian sendiri dari buku usang yang akan dibuang.
latihan untuk mengisi kedukaan nya membuahkan hadil.
Tampa sengaja ada kabar ternyata orang tuanya masih hidup dalam Penyekapan
pemerasan yang dengan paksa mengambil harta sawah rumah kebon milik orang tuanya.
penyekapan dan tindakan berlangsung hingga kedua orang tuanya berhasil melarikan diri.
tetapi tertangkap lagi
ada saat ini Pemuda Bayu Buana datang menolongnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sony Suprapto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Panduwira Teraniaya
Dalam perjalanan pulang menuju Rumah Markas Harta.
Bayu buana dan Mawar Jingga memutuskan untuk berpisah dengan Rombongan pengawal nya.
Mereka sengaja berjalan kaki Sambil mencari seseorang anak laki laki yang tanpa sengaja seperti ada suara minta tolong walau itu tidak jelas.
Kemudian Bayu Buana mengajak Kakaknya untuk berhenti dan istirahat diwarung sederhana dan mereka memilih tempat duduk dipojok dalam.
Agar tenang Bayu maunya tidak terganggu konsentrasinya.
Mawar heran, kan biasanya malah ingin tempat utama agar bisa melihat sekitar agar Bisa terhibur memandang suasana luar.
Bayu mengatakan sejak berpisah dengan Rombongan pengawal tadi.
Bayu buana merasakan ada suara minta tolong padanya dan itu beberapa Kali yang lalu.
" Yunda Mawar Jingga. Aku akan konsentrasi untuk coba mencari dengan cara menerawang kebatinan darimana suara itu berasal.
" Oh. Iya.Coba yang tenang agar khusuk Focus menerawang gaib."
Bayu duduk dipojok Kursi paling ujung. Mawar menikmati Pesanannya sambil menjaga Bayu yang sedang berusaha menerawang, agar kalau ada yang bertanya Mawar yang jawaban nya.
Posisi Bayu dengan Duduk dan dimeja depannya makanan belum disentuh seakan berdoa sebelum makan.
Tak lama kemudian Bayu membuka matanya tampak khawatir.
Lalu menceritakan kepada Yundanya Mawar. apa Yang dilihatnya dalam terawangan Gaibnya barusan.
Yunda ingat sama teman Adiputra Adik Kita,
yang bernama Panduwira ?
" Panduwira kakaknya kan teman kamu bernama MilaYani.
Putranya Juragan Karno." Ucap mawar Jingga.
" Kenapa Dengan Pemuda Kecil Pandu itu"
Sambung mawar penasaran sampai harus diterawang gaib.
" Aku melihatnya dia sedang berlari kesana sini mencari pertolongan Badannya juga sudah babak belur. "
Kata Raden Bayu Buana seraya berdiri pesan lagi dua bungkus untuk dibawa dalam perjalanan. Lalu membayar peranan dan pergi melanjutkan bersama Mawar Jingga Mbakyu nya.
" Kita kemana mencari kearah sana dekat dusun Pandan rejo."
*
Pandu wira datang ke Pis keamanan dusun untuk minta pertolongan karena Kakaknya Melayani dianiaya oleh Juragan Kamdani ."
Tetapi Lima Pemuda penjaga keamanan dusun Padan rejo itu malah menendangnya hingga jatuh .
Untuk..!
" Aduh. sakti. "
" Kamu bohong! Mana mungkin Ki Kamdani menyakiti Mila yang cantik itu.
Kamu pasti bohong. Aku tahu Ki Juragan Kamdani orangnya baik. Sopan juga.
Kemarin saja kami dikasih uang dan makanan." Seru para pemuda penjaga Pos.
" Tidak , Kang ! Mbak Mila dipaksa. Akan dijual ke orang Kaya mata keranjang dikota."
Jawab Pemuda Tanggung Panduwira.
" Jangan memfitnah kau ! Juragan orang kaya gak butuh uang dari jual gituan "
Plak. ! Plak !..
Bruk.!
" Hentikan..!! " Suara Bayu buana sudah berada disebelah Pandu dan menolong Panduwira untuk berdiri.
Para Penjaga Dusun terkejut kapan datangnya Bayu sudah ada di depannya.
Kemudian disusul mawar Jingga.
" Oh. Kang masnya Adi putra. Tolonglah Saya.!! "
Suara Pandu tampak senang ada yang membelanya.
" Jangan Percaya Raden Bayu Buana dengan Anak pembohong ini.?!"
Seru para pemuda sambil tertawa mengejek Pandu.
" Diam Kalian..!!! " Bentakan Bayu menggetarkan Sekitarnya terutama ditujukan kepada lima penjaga keamanan Dusun.
Bentakan diselingi tenaga dalam memuat lima pemuda gemetaran dan lemas dan sebagian terkencing pipis tak dirasa.
Mereka sudah mendengar Raden Bayu Buana yang mengurus dan bertanggung jawab di Rumah Markas Harta.Dan yang telah Memberantas Rampok Badar.
" Pandu Wira. Jangan khawatir ada kami melindungi mu. Ceritakan apa yang Terjadi terhadap Milayani Kakak mu."
Pandu menangis sambil menahan Sakit badannya. Terlihat banyak bekas pukulan sebelumnya.
Diruangan Pos penjagaan Pandu yang terlihat pucat dan kurus bajunya juga lusuh dan robek. " Pandu Makanlah ini sambil ceritakan apa yang terjadi dengan Mila dan orang tuamu Juragan Karno.? Gimana Keadaannya ?"
Kata Mawar Jingga menyerahkan bungkusan dan makanan tadi saat di warung membungkus dua untuk dibawah.
" Kang masnya , Adi putra ! Tolong dulu sekarang ini Mbak Mila dianiaya oleh Ki Kamdani dipaksa untuk dijual ke kota.
Cepat ayoh kita kesana sekarang...!!" Suara Pandu teman adi putra adiknya Bayu Buana dulu.
Dengan mengunyah makanan bayu memohon .
" Ayoh pegang tanganku erat erat ya."
Mawar dan Pandu dipegang erat oleh Bayu Buana. Mawar Jingga paham akan jalan seperti terbang pakai ajian kijang Kencana Bayu Buana.
Wes..! Siinngg..!!
" Hah..?? Meleset seperti Seluruh..!?"
Para Penjaga terperangah belum pernah melihat ada orang punya ilmu cepat Melesat seperti itu.
Para pemuda jadi ragu barangkali apa yang disampaikan pemuda Pandu tidak bohong.
Dan dulu yang jadi juragan kan Raden Karno orang tuanya Panduwira dan Gadis Milayani. Bukan Juragan Kamdani yang menetap beberapa bulan dirumah Raden Karno juga menjadi Juragan.
Mengatakan rumah Raden Karno Sudah dibeli oleh dirinya.
Yang Aneh sekarang dimana Raden Karno. Tidak pernah kelihatan.
Juragan Kamdani bilang sekarang Juragan Karno dikota beli rumah disana dan sudah menikah lagi dengan Janda Kaya.
Anak istrinya tidak percaya Raden Karno tidak begitu orangnya.
karena itu ibu Darmi dan Milayani dan Panduwira tidak mau pergi dari rumah itu.
tidak mungkin Ayahnya menjual.
Karena itu selanjutnya Juragan Kamdani merasa itu rumah sudah di belinya.
Kalau tidak mau pergi harus nurut patuh Jadi babu di rumah nya Sendiri.
Kalau tidak nurut atau salah sedikit di tampar. Dan tidak ada yang membelah atau membantu.
*
Tidak lama Raden Bayu Buana sudah sampai rumahnya Juragan Karno yang dulu juga kenal Dengan orang tua Bayu Buana.
" Itu Mbak Mila. Kang Masnya Adi putra ! Itu
Mbak Mila !! "
" Aduh Sakit jangan Siksa Aku.!! "
Dua anak buah Juragan Kamdani menganiaya Mila yang sudah lemas dan kemudian Pingsan.
" Lepaskan Anakku Kamdani Gila..! "
Teriakan Ibu Darmin Orang tuanya Pandu dan Mila.
" Kuran ajar kau bilang aku Gila.?!
Nih Mampus..! "
Seru Juragan Kamdani sambil mengayunkan Goloknya untuk menebas Ibu Darmin.
Hiiaatt..!!
" Hentikan.!
Seret..! Beett..!!
Bruaakk..!!.
Akh..! Bruuaakk.!!
Juragan Kamdani Ter jerebak roboh lengannya patah bengkok dan Goloknya juga patah jadi tiga.
Lima Pengawal yang ada disamping Putri Mila yang masih pingsan. Terkejut.
Juragan Kamdani yang diketahuinya sakti ! Hanya satu gebrakan sudah ambruk tan berdaya.boleh Serangan Bayu buana.
Mereka takut bermaksud lari.
Tapi dicegah Mawar jingga. Untuk kelas pengawal Kamdani itu mawar Jingga masih sanggup melayani duel sabung adu Kanuragan sehingga mereka tidak Berdaya.
" Oh.. Ternyata Kau melarikan diri dulu itu masih juga belum Sadar Kamdani.!!" Seru
Raden Bayu Buana. Sudah berdiri disebelah ibu Darmi. Setelah menolong Ibu Darmin dari serangan Kejam Kamdani.
Serangan Yang dilancarkan Bayu tepat pada saatnya.
Kalau terlambat ibu Darmi bisa tidak tertolong.
" Raden Bayu Buana !!? "
Kamdani ketakutan ini bukan tandingannya.
Lebih baik berucap minta ampun Untuk cari siasat bisa kabur.
Kamdani adalah Wakilnya Rampok Badar yang berhasil melarikan diri saat melihat Ketuanya tewas ditangan Raden Buana ini.
Dia mengetahui raden Bayu Buana Wakil Patih Yaman, Sekaligus Utusan Paduka Brama Jaya.
" Ampuni Saya Tuan Raden Bayu buana."
Ucapnya Sambil merambah sesuatu disakunya.
Kemudian para pura kan minta maaf.
Tiba tiba secepat mungkin melemparkan bubuk beracun kearah Raden Bayu Buana.
Bayu mengetahui saat Kamdani merogoh sakunya, makan saat Kamdani menebarkan bubuk beracun itu Raden Bayu Buana sudah siap Menghindar. Dan Langsung menyerang Balik.
"Hiiaat.!!
Jeggaarr..!
Akh..!!
Tidak ada ampun lagi Wakil Rampok Badar ini harus mati.
Bebaspun akan Berbuat jahat lagi.
" Mila Anakku Bangun Nak. Mila..! " Suara ibunya.
" Mbak Mila..!" Panduwira berulangkali menggoyang lengan kakaknya Milayani yang belum sadar.
Tak berselang lama Suara Ibu Darmi dan Pandu membangunkan Milayani.
*
Lima pengawal Melihat Juragannya tewas didepan matanya.
Membuat mereka Pasrah Karena lari pun sudah tidak mungkin. Dihadapan orang Sakti yang jauh diatasnya ! Bukan tandingannya.
Tak berapa Lama kepala dusun datang dan mengetahui itu adalah Raden Bayu buana utusan Raja.
Kapala dusun dan lima penjaga serta penduduk sekitar segera memberikan hormat dan minta maaf telah tertipu ternyata Juragan Kamdani adalah orang jahat.
kepala dusun tidak mengetahuinya.
" Tangkap dan ikat mereka .!"
Perintah Raden Bayu kepada kepala dusun.
Dan langsung para penjaga dan penduduk mengikatkan anak buah Juragan Kamdani. Yang setelah diketahui. Juragan Kamdani Adalah Wakil Rampok Badar.
***
Mungkin kedepanya lebih teliti dlm pengetikanya.
SEMANGAT...
perasaan ini saya
jangan putus asa
lanjut nya jangan lama ya crita perjuangan hidup ya
jangan lama tar lupa
ya pemasaran