NovelToon NovelToon
Senandika Renata

Senandika Renata

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Angst / Romansa / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: YuanYen

Renata tuli, dan itu sudah cukup menjadi alasan mengapa dirinya di jauhi se-antero Amarta.

Tapi pemuda itu, Maleo, tidak berpikiran demikian. Ia justru menganggap Renata...Menarik? Tanpa alasan, seperti itulah Maleo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YuanYen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. The Epilogue

Sebuah cerita tidak akan berdiam diri pada satu titik terberat, namun berputar ke arah yang jauh lebih baik. Begitulah yang Rinjani Wulandari katakan pada anaknya -- Renata.

Maka setelah kejadian-kejadian tidak kenal lelah, maka buah yang ia peroleh pun tak kalah manis.

Setelah dinyatakan sembuh total, gadis itu kembali mensyukuri nikmatnya. Jika dahulu ia hidup tanpa selimut keluarga, serta kehidupan persahabatan yang kacau balau, namun kini tidak lagi.

Meski pangerannya tak kunjung datang, beberapa hal dapat ia nikmati sembari menunggu kereta kuda tersebut mencari alamat rumahnya.

...•••...

...SELAMAT MEMBACA!...

...⚠️Like Komen⚠️...

...•••...

Mentari telah kembali ke peraduan, lumbung-lumbung padi mulai dipadati pekerja. Ibu-ibu di desa menumbuk calon beras, sedangkan anak-anak berlalu-lalang melewati jalan setapak yang masih berliku-liku. Cahaya menerobos masuk melalui celah-celah tembok, merasakan sesuatu mengusap rambutnya, seorang gadis terbangun dari lelapnya bunga tidur.

"Hera?" Berat diimbuhi serak-serak basah, sebuah suara yang pertama kali ia dengar kala sang fajar merekah kan sinarnya.

Surai platina yang terkena bias mentari tampak tak serapi biasanya, bibirnya melengkung ke atas, menyunggingkan seutas senyum. Lengannya menjadi alas kepala gadis tersebut, semacam bantal namun menggunakan anggota tubuh manusia.

Hera menghiraukan upaya pemuda tersebut untuk membangunnya, sebab, nyatanya ia justru bergulir seraya mendekatkan tubuh keduanya, lantas mengalungkan tangannya pada leher pemuda tersebut. Sedangkan James mati-matian menahan malu karena beberapa hal yang tidak nyaman bila disebutkan.

Setelah keduanya menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius, Hera semakin terbuka akan perasaannya. Termasuk menceritakan urusan pasutri kepada dua kawannya--- Renata, yang masih melajang, sedangkan Ashel yang cintanya terhalang jeruji besi.

Ah... Omong-omong apa yang dua gadis itu lakukan di pagi yang cerah ini?

Mari kita mulai melihat kehidupan baru Renata. Tiada yang menarik apabila disaksikan dalam layar kaca, namun hari ini ialah hari yang paling bersejarah bagi Renata lagi.

Mengapa?

Sebab, kini ia tengah menjalan sebuah rutinitas dengan Indira yang resmi menyandang gelar kakak angkatnya.

Yakni tiduran di atas pemadani berbulu seraya menonton k-drama. Bagi keduanya tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding menonton drakor bersama-sama.

"Haru greenflag banget!" Komentar sang kakak, sementara adiknya mengangguk menyetujui.

"Real, tapi Baek Hyun juga oke." Timpal sang adik, lantas melempar pop corn ke dalam mulut sang kakak. Menyadari bahwa terdapat kesamaan koneksi diantara keduanya, Renata dan Indira tertawa. Mengesampingkan sang ayah yang tertidur pulas sehabis mengerjakan laporan semalaman.

Hiraukan pagi hari nan cerah di sana, dan mari menuju kehidupan menyedihkan Ashel.

Tidak, itu terlalu dramatis. Sebab dalam kenyataan, Ashel tidak semenyedihkan itu. Mungkin hanya Mickey yang tetap dijadikan tersangka, hingga kisahnya terpaksa berakhir di sana.

Toh, siapa yang ingin menjalin asmara bersama seorang kriminal?

Begitulah kata-kata yang ia teguhkan dalam jiwanya sebelum melangkahkan kaki menuju salah satu lapas di Jakarta Pusat. Berada di ruangan seluas meja dan kursi di dalamnya, lampu gantung menyoroti kedua insan yang masih sama-sama kalut.

"Kenapa?" Ashel membuka percakapan.

"Apanya?" Logat sunda yang khas terdengar dari pria tersebut. Surai legamnya acak-acakan, seakan tidak pernah disisir, sementara kini ia memandangi Ashel penuh semangat, seakan binar mengelilingi sekitarnya.

"Kenapa bisa gini?" Ashel berusaha memperjelas.

Mickey, pria itu mengerutkan keningnya. "Gaada yang mau kayak gini," ujarnya santai.

Jawaban itu membuat kening sang gadis berkerut, polisi yang berjaga sempat bergidik sebab hawa dingin yang menjalar tiba-tiba.

''Siapa yang suruh kamu bertele-tele kayak gitu?"

Ashel kesal, tentu saja. Apa perasaanmu ketika yang kau cinta ternyata tidak sebaik itu?

Senyum semakin merekah pada bibir pria tersebut. "Kalau gak bertele-tele, gimana caranya buat nahan kamu di sini?" Ia menyengir kuda, hingga gigi-gigi rapi itu terlihat.

Ashel mendengus, ini bukan waktunya untuk tersanjung. Harus serius. Harus.

"Key, aku gak bercanda," tegasnya.

"Aku juga gak bercanda,"

Ashel meraup oksigen sebanyak-banyaknya, berusaha agar tidak menampar pria mengesalkan tersebut.

"Kamu kelihatan banget bercanda,"

"Kamu kelihatan banget serius," balasnya seakan tidak ada ujung dari perdebatan ini.

"Mickey, aku serius, gimana kalau kamu kenapa-kenapa?''

"Kamu nanti yang rawat aku," ujarnya santai, seringai mengejek tertangkap netral empunya.

"Kalau aku sakit juga?"

"Aku sedih." Raut mengejek pria tersebut berubah saat mengakan kalimat tersebut, bibirnya ia lengkungkan ke bawah, sementara alisnya mengendur.

Ashel mendesah lelah, ia tidak suka sisi pria itu yang seperti ini. Tanpa aba-aba ia berdiri, beranjak dari kursi sebelum jam bertamu selesai.

"Aku pergi," ucapnya kesal, bibir itu ia kerucutkan sedikit, sementara bola matanya memutar malas.

"Dada!"

Ashel semakin kesal dibuatnya. Ia sedang tidak ingin bercanda saat ini, ia khawatir, sungguh. Ketika pria itu melambaikan tangannya, maka itu semakin memperkeruh situasi. Ashel tahu jelas, bahwa pria tersebut sedang ingin mencairkan suasana. Namun justru sebaliknya.

Raka Mickey Balakoswa....Dasar! Menyebalkan!!!

...- :)...

1
Galint
Ceritanya benar-benar menyenangkan, ada suka dan ada sukanya.. jadi nyaman banget🌹
Galint
plis jangan buru-buru tamat, ini lucu/Smile//Smile/
Galint: kayanya haruss
YenYuanTyan: mungkin aku tambahin extra chap kali yaa/Sly/
total 4 replies
Zhen Yi
saling support🤍🤍
YenYuanTyan: iyaa, semangat buat kamu ya cantikk/Hey/
total 1 replies
Verlit Ivana
'Kain beda rona' wuah aku suka padanan katanya. /Smile/
mamayot
salqm dari RAHASIA PANAS SANG DUDA
YenYuanTyan: okeiii habis tamat insyaallah aku baca ya sayangg /Smile/
total 1 replies
Alfaira
Hihiii semangat yaaa. Semoga rajinnya nular ✌🏻
YenYuanTyan: iya hihi, kamu juga semangat nulisnya yaaa
total 1 replies
YenYuanTyan
Bentar lagi bakal ada yang dapet karma/Sleep/
Neonaaaaa
lanjutt 🔥🔥
YenYuanTyan: udah kakak
total 1 replies
Alfaira
tiba2 bangett hamil 🙈
YenYuanTyan: Overthinking kakkk
total 1 replies
Neonaaaaa
semangat teruss🔥🔥
YenYuanTyan: huwaa makasihhh
total 1 replies
Serenarara
Gue juga seneng.../Tongue/
YenYuanTyan: kwkkwkwk Ashel kaptenn
total 1 replies
Serenarara
Heeii otak anda yah...mikirnya kejauhan...
YenYuanTyan: Renata: Maklum overthinking kak
total 1 replies
Serenarara
Aku takut...

Aku ingin bingar...
Aku mau di pasar...
Pecahkan saja gelasnya biar ramai!
Biar mengaduh sampai gaduh...
YenYuanTyan: plssss no word word
total 1 replies
Serenarara
Kulari ke gunung kemudian menyanyiku
Kulari ke hutan kemudian teriakku....
Serenarara
Ini karya pujangga bukan penulis.
YenYuanTyan: kamu lucu banget sihh kakkk
YenYuanTyan: wkwkkkw
total 2 replies
Serenarara
Benakku kini bagai untaian embun yang memasuki relung jiwa seorang petapa yang dahaga. Saya sendiri tidak mengerti artinya, tapi sungguh ini melenakan pembaca.

Bosan...aku dengan penat...
dan enyah saja kau pekat!
Seperti berjelaga jika ku sendiri...
Serenarara
Masih nggak ngerti yg di otak Maleo. Niat nolong gak sih?
Serenarara
Waduuw.... estetik bener kayaknya nih...
Nyonya Mafia
aku udah mampir
Nyonya Mafia
semangat
YenYuanTyan: makasihhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!