Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.
Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara Puncak Pernikahan (Harta yang Paling Berharga)
4 April 2025, di kediaman utama Priyanka.
Sesampainya di kediaman utama Priyanka, rumah yang besar itu dipenuhi dengan kehadiran para tamu yang langsung berdiri bersorak-sorai menyambut kedatangan kami. Saat Gelio membukakan pintu mobil dan menggandeng tanganku masuk ke aula, para anak-anak panti asuhan Widya Komala berdiri berjejer mengucapkan selamat datang dengan menggunakan pakaian seragam.
Mereka terlihat sangat imut, saat aku dan Gelio berjalan di atas karpet merah menuju aula ruang tamu villa Priyanka yang besar, anak-anak panti mengikuti di belakang. Aku melirik Gelio yang menggenggam tangan ku dengan erat, sepertinya dia juga gugup.
Setelah kami berdua yang merupakan mempelai datang, acara penyambutan pun dilangsungkan. Tamu undangan ternyata sangat banyak, padahal aku hanya mengundang tamu sekitar 200 orang, tapi yang datang lebih dari itu. Gelio tersenyum saat para tamu yang merupakan undangan dari nya menyapa dan mengucapkan selamat. Ternyata tamu undangan milik Gelio lah yang membuat seisi rumah penuh dengan para tamu.
Acara sambutan ternyata lumayan lama, seperti kesan dan pesan kedua orang tua dari masing-masing mempelai. Berbagai hiburan seperti tari penyambutan dan nyanyian pernikahan. Disaat itu para fotografer dan vidiografer sangat sibuk akan pekerjaan mereka.
Sesudah acara sambutan sudah selesai, kini acara sudah mulai menuju acara puncak. Seorang MC (Master of Ceremony) yang dipilih, sudah sangat semangat membawakan acara pernikahan. Tim sound juga tidak kalah bagusnya. Tim dekorasi sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik hingga banyak menuai pujian.
JENG-JENG-JENG! Lampu padam! Namun semua orang tidak panik karena ini merupakan salah satu runtutan acara yang sudah di atur sedemikian rupa.
PIAK! Lampu menyala dan hanya menyoroti sang MC, dengan dukungan backsound yang mendebarkan hati, MC berekspresi penuh akan keseriusan.
"Inilah saatnya! Acara yang paling kita tunggu-tunggu! Yaitu, penyerahan mempelai wanita kepada mempelai pria!!!" MC bersemangat.
"WOOOOAAHHH!" teriak para tamu undangan begitu lampu mulai menyala menyoroti Gelio yang tampan berada di sebrang.
"Lihat! Mempelai pria kita sudah merasa sangat berdebar menunggu sang pujaan hati! Dimohon untuk ayahanda dan ibunda mempelai wanita, untuk naik dan menuntun putri kesayangan kalian kepada pria yang merupakan calon menantu pilihan!"
Lampu terang mulai menyoroti ku, papa berada di sebelah kanan, dan aku menggandeng lengannya yang kekar. Sedangkan mama berada di sebelah kiri dengan menggandeng lengan tanganku yang memegang buket bunga.
Anak-anak panti berdiri berjejer di kanan kiri jalan dengan keranjang yang berisi ribuan kelopak bunga di tangan mereka. Mereka bernyanyi dengan sangat indah, menyanyikan lagu pernikahan yang penuh akan makna romantis yang mendalam. Dengan taburan-taburan kelopak bunga yang berterbangan ke arahku, hatiku menjadi sangat tersentuh, terharu.
Ku menatap Gelio yang sudah siap mengulurkan tangannya untuk meraihku. Setelah perjalanan berhenti tepat di depan Gelio, papa dan mama datang mengambil tanganku, lalu menyerahkannya ke tangan Gelio.
Sorak-sorai kegembiraan terdengar jelas dari teriakan para tamu yang mengucapkan selamat kepada Gelio yang telah mendapatkan pujaan hatinya.
"Wah luar biasa! Kini mempelai pria sudah mendapatkan mempelai wanita nya dari hasil penyerahan mertuanya! Sekarang, ayahanda dan ibunda mempelai wanita, apakah ada pesan yang disampaikan kepada menantu pria?" MC berkata.
Salah satu anggota tim sound datang membawakan mikrofon dan memberikannya kepada papa. Suasana tampak sangat tegang dan di dukung oleh backsound yang membuat hati merasa hening.
Papa mulai berbicara, "Gelio, sekarang putriku sudah menjadi istrimu, dan kamu akan menjadi putraku. Hartaku yang paling aku sayangi, paling aku cintai bahkan lebih daripada sebuah berlian yang paling berharga di dunia, kini sudah ku serahkan kepadamu. Jagalah dia sebaik aku menjaganya dengan sepenuh hati, sayangi putriku dan cintailah putriku!" kata papa dengan penuh ekspresi dan emosi.
"Aku pasti akan selalu menjaga dan menyayangi nya, papa. Percayalah kepadaku," sahut Gelio. Aku menggenggam erat tangannya, hatiku amat sangat tersentuh pada saat momen itu.
"Aku memberikan putriku bukan atas kemauanku, tapi atas keinginan mu dan putriku. Aku tidak pernah memaksamu untuk memiliki nya, jadi aku memberikan kepercayaan kepadamu untuk menjaganya. Jika kau sudah merasa bosan kepadanya, tolong kembalikan dia kepadaku! Pulangkan dia ke rumah! Karena di rumah, kami selalu bisa menyambut dan menerimanya kembali. Jangan sakiti dia! Aku menyerahkannya kepada mu bukan untuk dijadikan sebagai boneka mainan yang bisa kau sakiti sesuka hatimu!" kata ayah.
Kata-kata nya benar-benar menyayat hati, tidak kusangka ternyata papa benar-benar serius dan setulus ini. Aku menangis, aku merasa sangat bersalah karena sudah berani membohonginya. "Maafkan aku papa, aku sudah menjadi putri yang berdosa karena telah membohongi ketulusanmu itu," kataku dalam hati.
Beberapa pelayan datang membawakan beberapa tisu untukku. Para tamu undangan juga banyak yang terharu hingga ikut menangis mendengar kan pesan dari papa ku. Gelio hanya bisa terdiam, mengangguk dan sesekali melirikku yang menangis sesenggukan.
"Baik papa," sahut Gelio dengan suara yang bergetar. Apa dia menangis? Matanya tampak merah dan seakan mencoba untuk menahan air matanya keluar. Hal itu membuat hatiku semakin terharu dan sedih.
"Wahh benar-benar mengharukan, ketulusan cinta seorang ayah kepada putrinya benar-benar membuat hati kita semua menjadi sangat tersentuh! Bagaimana dengan ibunda?" tanya si MC.
Mama yang juga ikut menangis tidak bisa berkata-kata dan hanya menggunakan papa sebagai perwakilan memberikan pesan. Dia hanya datang memelukku dan memberikan kecupan lembut di keningku. Setelah acara penyerahan selesai, tidak lupa kami semua melakukan pemotretan bersama.
...----------------...
Acara selanjutnya adalah acara puncak yang merupakan paling utama dari yang utama. Aku dan Gelio melangsungkan doa, penghormatan dan pemberkatan dipimpin oleh seorang pendeta.
Selanjutnya, yaitu acara pemasangan cincin nikah. Aku tidak memiliki teman dekat ataupun keluarga perempuan, jadi para anak-anak panti datang sebagai Bridesmaids yang datang membawakan cincin untuk di tukarkan.
Aku sangat senang karena ternyata Gelio adalah orang baik yang sangat menyukai anak-anak, terutama anak-anak panti asuhan yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tua.
"Acara selanjutnya adalah pemasangan cincin sebagai simbol pernikahan suci yang tidak sembarangan orang bisa memilikinya! Hanya orang yang sudah menikah saja yang boleh memakai cincin nikah! Haha, apa saya terlalu garing ya? Baik! Silakan kedua mempelai saling memasangkan cincin di jari manis masing-masing!" si MC berbicara.
Dengan lembut Gelio mengangkat tanganku lalu memasangkan cincin di jari manis ku. Ciuman lembut juga dia berikan setelah cincin menyatu di jariku. Dan begitu juga denganku, aku melakukannya dengan sangat baik.
Tapi setelah semuanya terpasang, Gelio tiba-tiba datang mendekat lalu mencium ku! Padahal ini tidak ada di agenda ataupun tata acara yang sudah ku pelajari. Para tamu undangan sontak menjadi terkejut dan bersorak disaat momen yang membingungkan itu.
Aku dan Gelio sudah sah menjadi pasangan suami istri disaksikan oleh para anggota keluarga besar kedua keluarga dan ratusan tamu undangan yang menghadirinya.
Para wartawan yang khusus meliput berita para pengusaha konglomerat juga ikut beramai-ramai datang untuk menyaksikan pernikahanku secara langsung. Begitu juga dengan para warga netizen yang sudah melihat atau menonton acara pernikahan ku dimana pun mereka berada.