NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 22

"Jadi apa yang harus kami lakukan?" tanya Alaska dengan nada putus asa, yang mulai penasaran dan seolah tidak tahu harus berbuat apa untuk merubah keadaan.

Rosetta menyusun rencana sederhana di dalam benaknya. "Bagaimana kalau kita membuat sebuah kejutan untuk papa? sesuatu yang bisa membuat nya merasakan kalau kalian sangat merindukan nya. Coba, kakak ingin mendengar usulan kalian, jika kalian mempunyai ide bagus kalian bisa mengatakan nya? " terang Rosetta, dia mencoba membuat anak-anak itu mengutarakan langsung apa yang ingin mereka lakukan bersama ayah mereka.

"Bagaimana kalau bermain kartu, " seru Alaska.

Rosetta mengangguk- angguk. "Boleh.Ada yang lain?"

"Aku ingin menggambal belsama papa. " sahut si bungsu Chiara.

Rosetta menjawil sekilas pipi tembam menggemaskan itu. "Boleh sayang. "

Lalu sorot matanya tertuju pada Alvaro yang sejak tadi diam. Seperti sedang menimbang- nimbang dan merenungi banyak hal yang mungkin membuat nya bingung. Rosetta tahu anak itu belum bisa memaafkan ayahnya saat ini.

"Bagaimana Alvaro, apa kamu juga punya ide bagus? " Rosetta bertanya sambil menatap penuh pengertian pada bocah lelaki itu.

Alvaro bergeming, sorot matanya penuh kebimbangan. Ia malah membuang muka dan Rosetta menebak jika sepertinya anak itu masih ngambek.

"Tidak apa- apa kalau kamu belum bisa memaafkan ayahmu. "

"Tidak.Bukan begitu! " Sela Alvaro cepat.

Rosetta tertegun. Lalu tersenyum penuh arti. "Lalu apakah kamu punya ide yang bagus? "

"Antara makan bersama dengan makanan kesukaan papa atau menonton bareng, mana yang lebih bagus? "

Rosetta agak terkekeh sekilas. "Jadi kamu diam karena bimbang untuk memilih dua hal itu ya?"

Alvaro mengangguk, ragu. Mata bulat anak itu terlihat begitu polos. Rosetta jadi paham, mereka memberontak bukan karena melawan tapi hanya ingin di dengar kan dan dimengerti.

Rosetta bisa mengerti berada di posisi mereka, karena dia juga pernah merasakan nya. Sejak kecil ayahnya yang selalu sibuk dengan urusan tugasnya sebagai bupati, selalu meninggalkan nya sendiri bersama para pembantu, membuat nya kesepian tanpa kehangatan keluarga. Dia tak ingin anak-anak ini merasakan nasib seperti nya sampai waktu yang lama. Anak-anak hanya ingin kehadiran orang tuanya menemani mereka dan menciptakan kenangan bersama yang akan mereka ingat hingga dewasa.

"Baiklah, semua idenya bagus. Kita akan mulai menyusunnya sekarang, bagaimana? "

"Okeee!" mereka bersorak bersama, dengan semangat baru ingin membuat kejutan untuk ayah mereka.

Rosetta tersenyum bahagia, melihat kembali kecerian dan semangat anak- anak itu membuat nya juga merasakan euforia yang sama.

Mereka lalu keluar dari dalam kamar, bersama Rosetta mulai mengeksekusi rencana membuat kejutan untuk zein. Semuanya membagi tugas dengan arahan Rosetta, membersihkan bagian-bagian mansion agar terlihat bersih, rapi dan nyaman. Lalu memilih film apa yang akan di putar untuk menonton bersama nanti.

"Bagaimana kalau home alone? " seru Alaska ketika mereka memilih menu film yang ada di layar televisi besar.

"Ide yang bagus. Aku suka film itu, " timpal Alvaro.

"Chiala juga setuju! " sahut si kecil Chiara sambil berjoget- joget riang.

"Oke.Soal film beres! " ujar Rosetta dengan senyum terkembang.

"Lalu sekarang apa? " tanya Alvaro.

"Hmm, membuat makanan kesukaan papa kalian, bagaimana? "

"Oke." mereka bersahut bersamaan, sambil mengacungkan tangan di udara.

"Tapi apa kak Rosetta tahu makanan kesukaan papa? " Alaska bertanya, iseng.

Rosetta jelas menggelengkan kepala, sambil tersenyum polos, dia tahu anak- anak itu sedang menjahili nya.

"Kakak enggak tau."

Anak-anak itu lantas tertawa bersama, hal yang membuat senyum Rosetta semakin terkembang lalu membaur tertawa bersama mereka.

"Kau ini bodoh. Kenapa tanya sama kak sissy, tentu saja dia gak tau. " seru Alvaro.

"Aku hanya iseng saja kak. " timpal Alaska.

"Maaf ya kak sissy, " ujarnya kemudian kepada Rosetta.

Rosetta tersenyum "tidak apa- apa. "

"Oh ya, makanan favorit papa itu sushi dan pizza. Tapi di antara keduanya, menurut ku papa paling suka sama sushi. " imbuh Alaska, memberitahu.

Raut Rosetta meredup. "Ah, tapi kakak tidak tahu cara membuat sushi, " jujur nya. "Kalau kalian bagaimana? bisa membuat sushi? "

Alvaro, Alaska dan Chiara kompak menggeleng. "Tidak, " ujar mereka polos. Lalu ketiga nya bersama Rosetta sama- sama menepuk dahi.

"Hum, jadi gimana? apa kita pesan saja lewat online lalu nanti di kirim kesini? " usul Alaska.

"Tidak! " Alvaro tegas menolak usulan adiknya. "Ini kan spesial buat papa. Kita harus membuat nya dengan tangan sendiri. "

Rosetta tersenyum dengan semangat dan keseriusan Alvaro untuk membuat kejutan ayahnya ini. Anak yang awalnya memberontak kini malah yang paling excited untuk membuat kejutan untuk ayahnya. Rosetta jadi mengerti, Alvaro bukan benar-benar membenci Zein, dia hanya ingin kasih sayang Zein dan kehangatannya dalam keluarga.

"Oke, baiklah! kalau begitu kita akan membuat saja dengan usaha kita," ucap Rosetta lalu berdiri.

"Kita akan membuat nya spesial dengan menggunakan tangan sendiri. Kalau begitu kita akan berjuang bersama. "

"Tapi bagaimana kak? kita tidak tahu caranya membuat Sushi? " Alaska menyahut lesu.

Rosetta tersenyum manis. "Tenang, kita bisa membuat nya dengan tutorial dari youtube, " katanya sambil menunjukkan layar ponsel.

Wajah anak-anak kembali ceria. Mereka mengangguk sambil bersorak. "Oke! let's Go! "

Rosetta dan ketiga anak itu dengan semangat baru lantas berjalan menuju dapur, lalu menyiapkan bahan- bahan yang di perlukan untuk membuat Sushi.

Mereka saling bekerja sama sebagai sebuah tim dan melakukan bagian masing-masing yang sudah di tentukan. Meskipun sulit mereka mencoba yang terbaik, walaupun berakhir dengan kesalahan karena memang membuat Sushi bukanlah sesuatu yang gampang tapi mereka mau untuk belajar.

Tanpa terasa waktu berjalan seperti arus air di sungai. Siang berganti sore lalu sore berganti malam. Setelah mandi, mereka berada di ruang tengah untuk menyiapkan semua kejutan yang sudah dibuat.

Sushi yang di buat pun sudah siap, tertata rapi di atas meja makan. Namun ada yang berbeda dengan ekpresi mereka.

Rosetta bersama ketiga anak itu saling melemparkan pandang sembari tersenyum meringis melihat Sushi tangan mereka yang memang jauh dari kata sempurna. Bentuknya acak- acakan namun pada akhirnya senyum puas terkembang di wajah mereka.

"Tidak apa- apa begini juga bagus, " kata Rosetta berusaha membangkitkan rasa percaya diri mereka.

Alvaro dan dua adiknya mengangguk. "Lumayan, " ujarnya.

"Setidaknya kita sudah berusaha. " timpal Alaska.

"Oke sekarang tinggal tunggu papa kalian pulang! "

"Yey!" mereka bersorak.

Lalu ke empat nya menunggu di depan televisi dan tak lama terdengar suara deru mobil. Anak-anak itu bangkit dan bersorak lalu berlari ke pintu depan.

Di sana berdiri sosok tinggi menjulang yang baru keluar dari mobil. Wajah- wajah ceria anak-anak itu saling berpandangan lalu menghampiri ayah mereka dengan heboh. Rosetta hanya melihat dari kejauhan dengan senyum yang sama bahagia nya.

"papa! papa lihat, kami punya kejutan untuk mu! " kata mereka bersama.

Namun ada yang aneh dari raut wajah Zein, terlihat lelah dan lesu, bahu biasanya selalu tegap pun menurun, dia memijit dahinya terus.

"Jangan ganggu papa! papa sedang lelah saat ini, " kata Zein sedikit menyentak anak-anak nya yang sejak tadi berisik.

Ketiga anak itu langsung terdiam dengan wajah antara kecewa juga sedih. Kejutan yang mereka bayangkan akan mengasyikkan ternyata tidak seperti semestinya.

*****

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!