NovelToon NovelToon
Kiss Me

Kiss Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO
Popularitas:86.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: fitryas

Arsenio Gerald sudah menunggu status janda wanita yang di cintainya selama beberapa taun ini, namun bukannya menjanda wanita itu justru malah hamil lagi.

Rupanya tampan dan kaya tidak bisa menjamin kebahagiannya dia kembali sial setelah putus cinta karena menunggu jandanya, Arsenio harus dihadapkan dengan masalah yang dibuatnya sendiri.

Arsenio tidak sengaja meniduri calon tunangan adiknya sendiri, hingga akhirnya mereka pun harus menikah.

Bagaimana Arsenio menjalankan statusnya sebagai seorang suami di saat hatinya masih milik orang lain.

Dan alangkah sialnya Arsenio setelah tau sifat asli istrinya yang sangat susah di atur dan sering membuat ulah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kiss Me 22

Anya mendelik kesal karena sejak keluar dari kamar mandi Arsen terus tersenyum ke arahnya, sungguh Anya sangat malu karena sudah belajar hal aneh dari suaminya itu.

Kini Anya sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia berdiri di depan cermin dan menatap tubuhnya yang memiliki banyak tanda merah kepemilikan.

“Katanya kalau lehernya merah-merah bakalan hamil.” Gumam Anya, seketika Arsen tertawa saat mendengar gumaman istrinya.

Anya pun menatap tajam ke arah suaminya, ia kesal karena sejak tadi Arsen terus menertawakannya.

“Mau—“

“Gak mau, aku gak mau lagi.” Cerocos Anya sebelum Arsen melanjutkan ucapannya.

“Yee apa sih.” Ucap Arsen sambil mencubit bibir Anya, dia lalu memeluk Anya dari belakang. “Mau makan apa malam ini, kenapa kamu jawab gak mau sayang?” Tanya Arsen seketika wajah Anya merona saat di panggil sayang dan malu karena salah mengira.

“Mau makan nasi.” Jawab Anya singkat, dia tidak mau banyak bicara karena ujungnya Arsen pasti akan menertawakannya kembali. Apapun yang di lakukan Anya sejak tadi, Arsen terus menertawakannya dan mengejek kelakuannya tadi saat di kamar mandi, karena itu Anya tidak mau banyak berinteraksi dengan suaminya.

Ting.. tong.. ting.. tong..

Anya dan Arsen pun menoleh ke arah pintu, Arsen melepas pelukannya setelah mengecup pipi Anya lalu berjalan menuju pintu.

“Surpriseeee…” teriak Mami Vera dan Bunda Alika, seketika senyuman Arsen menghilang saat melihat ibu dna mertuannya datang mengikutinya ke bali.

Anya yang berada di belakangnya hendak membuka pintu itu agar terbuka lebih lebar lagi, namun Arsen menahannya.

“Di mana Anya? Kami datang demi kalian.” Ujar Bunda Alika berusaha melihat Anya yang ada di belakang tubuh Arsen.

Arsen denagn cepat menyembunyikan Anya di belakang tubuhnya saat Bunda Akika dan Mami Vera berhasil menerobos masuk ke dalam kamar.

“Dia lagi gak pake baju yang sopan, Bun. Nanti kita keluar menemui kalian.” Ucap Arsen, seketika Bunda Alika menyipitkan matanya dengan curiga.

“Kak, kamu gak nyembunyiin wanita lain kan di belakang tubuhmu?” Tanya Bunda Alika penuh curiga.

“Engga Bund, ya ampun Bunda gak percaya sama aku?” Tanya Arsen dengan kening mengernyit, Mami Vera terlihat berusaha melirik ke arah seseorang yang ada di belakang Arsen, dia hawatir jika apa yang di ucapkan Alika benar jika Arsen menyembunyikan wanita lain.

Kepala Anya keluar di antara pinggang dan tangan Arsen, Kedua tangan Anya bahkan melingkar di perut pria itu.

“Gak ada wanita lain, di sini cuma ada Anya, Bunda, Mami.” Jawab Anya buru-buru karena tidak mau kedua orang tuannya itu salah paham.

Seketika Mami Vera dan Bunda Alika mengulum senyumnya saat melihat interaksi keduanya jauh lebih dekat dari sebelumnya, percuma saja mereka hawatir sampai jauh-jauh menyusul hanya karena takut Arsen bersikap acuh pada istrinya.

“Syukurlah kalau gitu, lanjutkan saja. Mami dan Bunda gak masalah kalain tidak menemui kami malam ini, besok pagi saja kita bertemu lagi.” Ucap Mami Vera buru-buru menarik sahabatnya keluar dari kamar itu.

“Sampai jumpa besok pagi.” Ucap Bunda Alika, dia segera menutup pintu itu dan meninggalkan Arsen dan Anya yang terlihat bingung.

“Ah baguslah kalau begitu besok saj ketemunya, aku lelah pengen tidur aja.” Ucap Anya sambil berjalan menju ranjang.

“Ayo, malam ini kita harus bertemu mereka.” Ajak Arsen, karena besok Arsen akan segera membawa Anya pulang untuk menghindari keramaian.

“Kenapa, kita bisa pergi besok kan.” Ucap Anya sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang, namun Arsen segera mengangkat tubuh Anya agar berdiri.

“Ahhh! Aku malas, badanku pegal-pagal.” Gerutu Anya sambil merengut dengan bibir yang mengerucut.

“Cepat ganti baju, atau aku yang akan melakukannya?” Tanya Arsen, seketika Anya pergi menuju lemari. Dia tidak akan membiarkan Arsen menggantikan pakaiannya, yang ada bukannya pergi tapi pria itu semakin membuat tubuhnya pegal-pegal lagi. “Pakai baju yang tertutup.” Titahnya.

Anya berganti pakaian sambil mendengus kesal, bagaiaman mungkin suaminya itu tidak mengeluh lelah sedikitpun padahal pria itu yang lebih banyak bergerak ketimbang dirinya, namun curang hanya tubuh Anya yang terasa sakit, pikirnya.

“Ayo.” Ajak Anya setelah berganti pakaian.

Arsen sudah lebih dulu meminta lokasi Bundanya, mereka pun berjalan menuju lokasi.

“Hapalin nomor telponku, kalau ada apa-apa tuh hubungin suami dulu sebelum orang lain.” Ucap Arsen sambil menyodorkan kartu nama miliknya.

Anya menerima kartu nama itu lalu membaca nama dan nomor telpon milik suaminya. “Maksud mu Reyno? Dia bukan orang lain. Dia sahabatku sejak kecil dan dia juga adikmu.” Jawab Anya sambil pokus menghapalkan nomor telpon milik suaminya, Arsen berdecak kesal dan memperhatikan tubuh Anya takut jika tanda-tanda merah yang ia buat terlihat seseorang.

Anya dan Arsen terkejut saat melihat bukan hanya Bunda Alika dan Mami Vera, rupanya keluarga besar Arsen juga ikut hadir di sana. Bahkan para sepupunya juga ikut, sungguh bulan madu macam apa ini pikirnya.

“Anya kemari.” Ajak Lilac salh satu istri dari sepupu suaminya, mereka membawa Lilac pergi menuju meja makan.

“Wah, Arsen makasih sudah undang kita buat berlibur.” Ucap Theo sambil tertawa, dia tau pasti sepupunya itu sangat kesal karena mereka datang untuk mengganggu Arsen honeymoon.

Arsen tersenyum datar, rupanya Atlerio, Daniel dan yang lainnya juga ikut hadir. Sungguh dia ingin memaki orang yang membawa mereka hadir.

“Bagaimana? Kamu senang kan karena aku sudah membiayai liburan mereka agar kamu tidak kesepian.” Ucap Leon dari belakang, Kakak pertamanya itu baru saja sampai dari luar negeri bersama istri dan anak-anaknya.

“Makasih Kak, ini hadiah pernikahan yang sangat berkesan.” Ucap Arsen sambil mengeraskan rahangnya kesal, sementara Leon tersenyum puas karena adiknya itu harus merasakan apa yang dulu ia rasakan.

Beruntung Arsen tidak separahnya dulu, Leon saat malam pertamanya sangat menderita karena kedua Kakak dari istrinya itu ikut tidur di kamar yang sama dengannya.

“Ayo kita makan, jangan mengganggunya seperti itu Leon.” Ajak Alterio, dia merasa kasian pada sepupunya.

Sementara Anya yang duduk di tengah-tengah para ipar dari sepupunya, diam-diam memperhatikan Kakak iparnya yang sudah lama tidak ia temui karena seringnya berada di luar negeri.

Serena namanya, Kakak iparnya itu sedang menyuapi anak laki-lakinya. Sherena mendudukan putranya yang baru berusia satu tahun di atas kursi pendek lalu ia mengambil sesuatu di atas meja, Anya tertawa karena keponakannya itu berlari dengan kencang meninggalkan tempat duduknya.

Saat Sherena hendak menyupi anaknya, dia terkejut karena putranya tidak ada di tempat duduk.

“Prince!!! Lari kemana lagi anak itu!” Teriak Sherena denagn kencang, dia lalu berlari mengejar putranya yang barus berusia satu tahun itu. Setelah berhasil menangkap putranya yang bernama Prince itu, Sherena berlari menuju meja makan. “Pipi!!! Lihat anakmu nakal lagi.” Teriak Sherena kesal pada suaminya, dengan segera Leon berlari mendekati istrinya dan mengangkat tubuh anaknya dari sang istri.

“Prince kenapa nakal sama Mimi?” Tanya Leon sambil mencubit hidung putranya, ia lalu merangkul pinggang istrinya sambil mencium pucuk kepala sang istri. “Maaf yah Mimi, Prince udah nakal. Nanti Pipi hukum Prince nya karena udah bikin Mimi sedih.” Ucap Leon sambil memperagakan suara seorang anak kecil, Prince yang tidak tau apa-apa hanya menyentuh wajah Pipi nya.

Sherena memeluk suaminya, wajah cemberutnya seketika tersenyum. “Awas ya kalo Prince nakal lagi.” Ucap Sherena sambil mencubit pipi putranya gemas.

Anya hanya tersenyum memperhatikan keluarga kecil kakak iparnya itu.

.

To be continued…

1
Indriati Astuti
up dong thor 😂
nyonya
arsen cembokur🤣
Indriati Astuti
up lagi thor 😂
Ina Yulfiana
nah loh Anya nich bkin ketar ketir Arsen...

next semngt sukses selalu
Binti Rofikoh
lanjut toor
Mamah Tati
luar biasa dbak
Mamath Kay
bagus cerita nya.. saya suka ❤❤
Mamath Kay
penyakitan lho kak..
bilang thor nya suruh insaf
Mamath Kay
kok bisa sich arsen
Mamath Kay
stela jodohkan saja dengan reyno😅😅😅
Mamath Kay
anya anya kamu kocak banget,..
Mamath Kay
hadeeh.. arsen bilang aja kalau mau 😅😅
Mamath Kay
masih pabeulit ya thor cerita nya
Miss Typo
wah seru nih, Noah bisa kena bogem Arsen gak tuh
Uba Muhammad Al-varo
dasar Arsen bucin akut, ingin nya selalu bersama Anya, jadinya kalau ada lelaki disekitar Anya langsung cemburu nya mengalahkan logika
Rini
lanjutkan 💪💪 Arsen ngamuk 🤣
Dwi Winarni Wina
Arsen kebakaran jenggot anya diantar plg sm tmn kerjanya dasar arsen cemburu dan sangat posesif,,,,
wkwkwk🤣🤣🤣😂asisten joy sampai kewalahan menghadapi arsen mau langsung plg tidak terima dan tidak rela istrinya diantar pria lain dasar arsen bucin akut...
Kusuma Andri Wijaya Wijaya
up nya kapan
SugarBaby_: Otw up syg,
total 1 replies
Rini
pawangmu nya 😡😡😡😂😂😂
Dwi Winarni Wina
saya suka karya author ini sangat bagus dsn luarbiasa/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!