NovelToon NovelToon
Asmaradhana Putri Ningrat

Asmaradhana Putri Ningrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:251.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Pramudya

Dua tahun Sitha dan Danu berpacaran sebelum akhirnya pertunangan itu berlangsung. Banyak yang berkata status mereka lah yang menghubungkan dua sejoli itu, tapi Sitha tidak masalah karena Danu mencintainya.

Namun, apakah cinta dan status cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan?

Mungkin dari awal Sitha sudah salah karena malam itu, pengkhianatan sang tunangan berlangsung di depan matanya. Saat itu, Sitha paham cinta dan status tidak cukup.

Komitmen dan ketulusan adalah fondasi terkuat dari sebuah hubungan dan Dharma, seorang pria biasalah yang mengajarkannya.

Akankah takdir akhirnya menyatukan sepasang pria dan wanita berbeda kasta ini? Antara harkat martabat dan kebahagiaan, bolehkah Sitha bebas memilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Pramudya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Srikandi Meguru Manah

Tiba di Pamedhan Puro Mangkunegaran ketika senja menjelang petang. Bulan sabit muncul dan tampak tersenyum simpul di angkasa. Sementara di bawah banyak orang-orang yang menikmati malam minggu mereka. Termasuk Dharma yang mengajak Sitha melihat pertunjukan wayang orang dengan lakon Srikandi Meguru Manah.

Pemuda itu berjalan sedikit lebih dibelakang Sitha, ada rasa sungkan ketika menyelaraskan langkah. Sampai Sitha menoleh ke belakang, karena seperti berjalan sendiri.

"Mas, jauh banget di belakang?" tanyanya.

"Tidak apa-apa."

"Jangan di belakang. Aku kayak punya pengawal. Enggak enak banget," balasnya.

"Apa pantas?"

"Kalau kamu kayak gitu, aku pulang aja deh," balas Sitha.

Akhirnya Dharma mensejajarkan langkahkan, dia berjalan di sisi Sitha. Ah, gadis itu begitu ayu, aroma parfum yang Sitha kenakan juga begitu harum dan manis hingga membuat Dharma menghirupi aroma parfum yang menguar tertiup angin itu. Dalam hatinya pemuda itu memuji betapa cantiknya Sitha.

"Anginnya lumayan kenceng, kamu kedinginan enggak, Dek?"

"Enggak sih, Mas. Makanya aku sengaja memakai kemeja panjang. Mana kita bisa sama-sama memakai flanel sih?"

"Telepatinya kuat kali, Dek."

Sitha tersenyum. Kenapa Sitha merasa sebenarnya Dharma seperti memiliki perasaan kepadanya. Walau demikian, Sitha juga tidak ingin terburu-buru. Dia akan membiarkan semuanya berjalan normal, layaknya air yang mengalir.

Dharma lalu menunjuk ke satu tempat. "Kita duduk di sana yah? Agak di depan saja supaya jelas."

Ya, di pelataran luas beratapkan langit malam sudah terdapat panggung untuk pagelaran wayang orang. Dengan dua layar LCD besar di sisi kanan dan kirinya. Sehingga penonton yang duduk di belakang tetap bisa melihat dengan jelas dari layar LCD.

"Ini berbayar atau free sih, Mas?"

"Free kok, Dek. Untuk support senimannya, ada dijual berbagai merchandise di luar. Nanti mau lihat-lihat?"

"Boleh. Lihat pagelarannya dulu."

Satu per satu penonton mulai duduk di kursi yang disediakan. Dharma juga sudah duduk di sisi Sitha, pemuda itu grogi sebenarnya. Namun, berusaha tenang dan membawa diri dengan sebaik mungkin. Angin berhembus, lampu-lampu di area penonton agak temaram. Hanya lampu panggung yang menyala begitu terang. Saat itu, Sitha melirik ke Dharma, lantas gadis itu tersenyum sendiri sembari membuang muka ke arah yang lain.

"Sudah mau mulai itu, Dek," kata Dharma.

"Itu Srikandinya ya, Mas? Cantik yah," balas Sitha.

"Kamu lebih cantik, Dek."

Blush.

Wajah Sitha merona. Dia malu ketika Dharma mengatakan demikian. Walau setelah itu keduanya menjadi sama-sama canggung. Lantas pagelaran wayang orang dimulai.

Dewi Srikandi yang dicari-cari oleh keluarganya ternyata sudah tiga bulan ini berada di Kesatrian Madukara, tepatnya di dalam Taman Maduganda, yaitu sedang berguru ilmu memanah kepada Raden Arjuna.

...🍀🍀🍀...

Awal mulanya adalah peristiwa sayembara memperebutkan Dewi Drupadi beberapa tahun yang lalu, di mana Dewi Srikandi menyaksikan sang paman Arya Gandamana gugur di tangan Wasi Balawa, yaitu penyamaran Arya Wrekodara, sang Panenggak Pandawa. Saat itu Raden Drestajumena tidak terima kakaknya berjodoh dengan pendeta miskin, sehingga menantang para Pandawa untuk mengikuti sayembara yang ia adakan, yaitu memanah sehelai rambut di puncak tiang. Sayembara tersebut pun dapat dimenangkan pula oleh Wasi Parta, yang ternyata penyamaran Raden Arjuna. Maka, Dewi Drupadi kemudian diserahkan kepada para Pandawa, dan menjadi istri Raden Puntadewa, sang Pandawa tertua.

Sejak itulah tertanam dalam benak Dewi Srikandi bahwa Raden Arjuna adalah pemanah terbaik di dunia. Pada dasarnya Dewi Srikandi bersifat kelaki-lakian yang lebih suka bermain perang-perangan daripada berlatih menari atau membuat batik. Dalam hatinya ia ingin sekali berguru ilmu panah kepada Pandawa nomor tiga tersebut, tetapi hatinya malu bercampur takut, dan tidak tahu bagaimana caranya harus memulai. Baru setelah mendapat marah dari ayahnya untuk tidak lagi bermain perang-perangan, Dewi Srikandi pun membulatkan tekad untuk pergi tanpa pamit menuju Kerajaan Amarta. Sesampainya di sana, ia langsung masuk ke dalam Kesatrian Madukara dan bertemu dengan Raden Arjuna.

Tak disangka, Raden Arjuna menyambut ramah kedatangan Dewi Srikandi dan bersedia menerimanya sebagai murid. Mereka pun meminta izin kepada Dewi Sumbadra selaku istri padmi tertua untuk berlatih di dalam Taman Maduganda. Dewi Sumbadra tanpa membantah langsung mengizinkan mereka. Ia pun memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada sang suami untuk mengajar dan melatih Dewi Srikandi segala hal yang berkaitan dengan ilmu perang.

Demikianlah, tak terasa Dewi Srikandi sudah tiga bulan lamanya berada di Kesatrian Madukara untuk berguru kepada Raden Arjuna. Segala macam ilmu keprajuritan telah ia pelajari, terutama seni memanah. Berbagai sasaran sudah ia coba, mulai dari memanah telur ayam, telur puyuh, buah ranti, bahkan sampai sehelai rambut sekalipun. Betapa lembut dan sabar Raden Arjuna dalam membimbing Dewi Srikandi membuat gadis itu sangat terkesan kepadanya. Seumur hidup Dewi Srikandi selalu bersikap kelaki-lakian, namun sejak berada di dekat Raden Arjuna, ia berubah menjadi layaknya wanita yang sedang dimabuk asmara. Ia kini berubah menjadi perempuan yang memerhatikan penampilan, suka berdandan, memakai wangi-wangian, serta cara berjalannya pun ditata menjadi lebih anggun dan berirama.

Sebaliknya, Raden Arjuna diam-diam juga menaruh hati kepada Dewi Srikandi. Rasa cinta pun tumbuh bersemi di antara mereka karena selalu bersama. Jika dulu pada awalnya Raden Arjuna mengarahkan Dewi Srikandi hanya melalui lisan, namun kini ia tidak segan-segan menyentuh tangan gadis itu sambil memeluk dari belakang. Tidak jarang Raden Arjuna menempelkan pipinya pada pipi Dewi Srikandi dengan alasan untuk mengarahkan pandangan mata gadis itu agar lebih lurus menuju sasaran. Tentu saja jantung Dewi Srikandi berdebar kencang dan keringatnya pun bercucuran. Hingga ia pun membayangkan betapa bahagia seandainya bisa menjadi istri muda kesatria Panengah Pandawa tersebut.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Raden Arjuna akhirnya berterus terang menyatakan perasaannya bahwa ia telah jatuh cinta kepada Dewi Srikandi dan ingin menikah dengannya. Dewi Srikandi sangat bahagia dan ia pun menyatakan bersedia, namun tentunya harus meminta izin terlebih dahulu kepada Dewi Sumbadra dan Niken Larasati.

...🍀🍀🍀...

Dalam potongan fragmen adegan wayang ketika Arjuna mulai menaruh hati dan berani menyentuh Srikandi dengan memeluk pinggangnya atau menempelkan pipinya ke pipi Srikandi, Sitha dan Dharma sama-sama tersenyum. Bukankah seperti itu jatuh cinta? Bisa merubah gadis yang semula tomboy, menjadi suka bersolek. Merasa senang dengan perhatian yang diberikan. Walau demikian cinta itu juga tidak mudah.

"Bagus banget," kata Sitha.

"Syukurlah kalau kamu suka. Lain kali aku ajak lagi mau?"

"Mau, asalkan Mas Dharma berani minta izin ke Rama dan Ibu kok."

"Berani kok. Kan sudah aku buktikan. Paling suka waktu adegan apa, Dek?" tanya Dharma.

"Ya di intinya belajar memanah itu. Arjuna-nya modus yah, Mas?"

"Kok modus?"

"Lah tadi megang-megang tangannya dengan dalih mengarahkan anak panah, memeluk dari belakang, bahkan nempelin pipi. Modus banget sih," komentarnya.

"Bukannya biasanya cewek kalau dimodusin pria tampan dan sakti mandraguna seperti Arjuna juga pasti seneng kan? Apalagi waktu itu Arjuna memiliki sebutan sebagai Lelananging Jagad. Pria tertampan dan piawai dalam strategi perang yang handal di dunia," balas Dharma.

"Gak pengen dimodusin sih, maunya yang pasti-pasti aja," balas Sitha.

Dharma tersenyum. "Gak suka pria seperti Arjuna?"

"Biasa aja. Itu kan epos, Mas. Lebih melihat kenyataan aja sih, Mas. Yang baik budinya, rajin ibadah, dan tanggung jawab," balas Sitha.

Dharma kemudian bertanya. "Harus kaya raya seperti Danu enggak?"

Rupanya Sitha dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak harus. Kata Rama harta, banda itu hanya titipan dan sifatnya sementara. Kebahagiaan sejati itu ketika mendapatkan pasangan yang bisa memahami dan berbagi satu sama lain."

Dharma menganggukkan kepalanya. Semakin dekat dengan Sitha, membuat Dharma kagum bahwa sang putri ningrat itu memang berbeda. Bukan menaruh prioritas ke harta benda, tapi kepada kebahagiaan yang sumbernya dari hati yang suci. Dharma sejatinya sudah menjadi layaknya Arjuna yang diam-diam mencintai Sitha. 💗💗

1
Bintang Gatimurni
Keren banget sih thor .../Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Tuti Rusnadi
Alhamdulillah....semua bahagia mendengar Mbak Sitha hamil....tinggal mas Satria yang belum tahu
Teh Euis Tea
senangnya sitha hamil😘😍
Ninik Sumarni
senangnya kedua keluarga semuanya bahagia mendapat cucu
Bunda Titin
semua keluarga bahagia mengetahui kehamilan mba Sitha,. apa LG keluarga mas Dharma yg baru akan mendapatkan cucu kedua........siap2 di bikin repot sama bumil ya mas Dharma,. di banyakin sabar. yg penting bumilnya bahagia.........sehat2 selalu ya bumil ..........🙏😊🥰
dapurAFIK
senengnya di support keluarga suami ya...
sehat2 mba Sitha..
LISA
Sehat terus y Sitha & debaynya..seneng y mertuanya sekeluarga sgt perhatian sama Sitha
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
anypuji
semangat bumil
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
tangan dan kaki kakak othor, kenapa jadi tangan dan kanan🤭🤭🤭
Bunda Titin
klo mba Sithanya malem2 pengen makan sesuatu dan hrs pergi beli sedangkan mas Dharma sangat lelah dan ngantuk jangan marah ya mas Dharma........🤭😁😄
Bunda Titin
ingat pesan ibu ya mba Sitha di jaga kandungannya dan buat mas Dharma seperti kata Romo Bima sing sabar Krn klo ibu hamil itu suka aneh2 tiba2a marah tiba2 nangis dan ngidamnya jg suka macem2 yg kadang menguji kesabaran...........🙏😊
LaLa Pho
Luar biasa
LaLa Pho
Lumayan
Esther Lestari
bersyukur sekali mbak Sitha, dedek bayi nya sehat meskipun mbak Sitha pernah mengalami kecelakaan bahkan koma selama 3 hari
LISA
Puji Tuhan debaynya sehat & kuat..Tuhan yg menolong..sehat terus y Sitha & debaynya
Bunda Titin
Alhamdulillah..........dedek bayinya sehat dan kuat,. saat mba Sitha kecelakaan dedek bayinya ga terluka atau keguguran. di jaga ya mba Sithasehat2 selalu bumil...........🙏😊🥰
Nancy Nurwezia
senangnya sitha dan darma..
vi
karya yg bagus
Yani Hendrayani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!