Nayra Putri (Mencari Jati Diri)

Sementara di sebuah restoran, terlihat Keysa menghela nafas

"Ada apa?" tanya Nayra sembari terus memakan makanannya

"Mami suruh kita pulang" jawabnya dengan menghela nafas. Tadinya dia kaget ketika melihat deretan panggilan tak terjawab dari sang mami. Langsung saja dia menghubungi sang, takut jika ada sesuatu yang penting

"Kenapa lo kayak tertekan gitu?"

"Setelah pulang, kita disuruh ke kediaman Malverick. Katanya ada acara barbeque an gitu"

"La terus?"

"Nanti gue bakal ketemu sama teman masa kecil gue anjir. Nih jantung kagak kuat liat ketampanan mereka. Gue yakin mereka ganteng-ganteng karena kecilnya aja udah ganteng banget"

Nayra langsung memutarkan bola matanya malas, begini nih punya sahabat pecinta cogan. Meskipun dirinya juga sih, tapi tidak separah Keysa

~Masion Malverick~

Akhirnya semua orang berkumpul di taman yang berada di depan masion untuk acara barbeque. Bahkan yang tidak bisa hadis saat pesta, mereka ikut dalam acara ini

"Gimana kabarmu Kanaya?" Ayrena Rellind Alister putri pertama dari keluarga Alister langsung menghampiri Kanaya yang merupakan sahabatnya dari kecil

Kanaya langsung memeluk sang sahabat yang sudah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing "Baik, kalau kamu?"

"Baik juga" mereka berdua memilih mengobrol berdua di gazebo yang berada di taman

Hari sudah semakin petang dan saat ini hampir pukul 7 malam

"Tante, kak Ara sama kak Eca nggak datang ya?" tanya Karenina dengan raut wajah yang murung. Sudah sejak tadi dirinya menunggu keduanya tapi sampai saat ini masih belum menampakkan diri

"Mungkin sebentar lagi, kamu tunggu ya" jawab Mareta mengelus kepala Karenina

Karenina pun kembali ke naik ayunan sendirian. Dirinya merasa kesepian karena memang dia paling kecil di sini. Tidak ada teman yang bisa dia ajak bermain bersama

Brum brum, sebuah motor sport memasuki halaman masion Malverick

Kesya langsung turun dari motornya dan melepaskan helmnya disusul dengan Nayra. Penampilan keduanya sangat berbeda jauh saat di pesta dan hal itu membuat semua bingung siapa yang datang

Kecuali Mareta, dia hanya bisa menghela nafas melihat penampilan kedua putrinya yang tidak menampilkan kesan feminim sama sekali. Meskipun begitu, dirinya tetap menyayangi keduanya

"Kak Ara kak Eca" perhatian Nayra dan Keysa langsung teralihkan pada Karenina yang berlari ke arah keduanya

Langsung saja Nayra menangkap tubuh kecil Karenina dan menggendongnya

"Selamat malam cantik" sapa Keysa mencubit kedua pipi gembul Karenina

Terlihat wajah cemberut dari Karenina, membuat Nayra dan Keysa bingung "Ada apa hmm?" tanya Nayra mengelus pipi Karenina

"Kok kalian baru datang sih, Nina udah nungguin dari tadi lo. Bahkan tadi pagi dia ke rumah tapi kalian udah pergi" sahut Mareta yang sudah berdiri didepan mereka

Sontak Nayra dan Keysa langsung menatap wajah cemberut dari Karenina, raut wajah bersalah terlihat di wajah keduanya

"Maafin kami ya Nina, kakak nggak tau kalau kamu udah nungguin dari tadi" sesal Keysa

"Sebagai gantinya, kita temenin main yuk" ajak Nayra yang langsung diangguki oleh Karenina

Mereka langsung pergi menuju ayunan tempat Karenina duduk tadi dan bermain bersama

Tanpa disadari, sepasang mata terus melihat Nayra dengan raut datar. Setelah itu dia pergi menghampiri Andreas "Apa dia gadis itu pah?" tanya Elang

Andreas langsung menganggukkan kepalanya "Dia putri kedua dari keluarga Vandyke, kamu ingat kan keluarga itu"

Elang menganggukkan kepalanya dan kembali bergabung dengan yang lainnya

Sementara di balkon kamar yang berada di lantai 2, Nara terus menatap Nayra dengan menggenggam sebuah kalung ditangannya "Kuharap kamu segera mengingatnya Nay" gumamnya

Jam terus berjalan hingga saat ini sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sepanjang acara berjalan dengan ramai dan meriah

Ting Ting

Suara benturan sendok pada gelas langsung mengalihkan perhatian semua orang pada Azka

"Sebelum acara ini berakhir, bagaimana jika kita mengadakan balapan. Setiap keluarga harus ada perwakilan, setuju?!!!" ucap Azka cukup lantang

"Setuju" teriak Ryan paling keras

Para inti Black Dragon langsung menyiapkan motor sport mereka, tidak hanya mereka. Ada Elang dan Jonathan yang ikut berpartisipasi dalam balapan ini

"Mi pi, aku akan jadi perwakilan keluarga" ucap Nayra

"Tapi nak, mami khawatir kamu terluka nanti"

"Tenang aja mi, percayakan pada ahlinya saja" sahut Keysa

"Mami nggak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja" bujuk Nayra

Akhirnya Mareta dan Arka menyetujui Nayra menjadi perwakilan keluarga

Semua peserta sudah stand by di depan gerbang masion. Untung saja jalanan sudah sepi karena memang masion Malverick berada di kawasan elite sehingga sangat sepi karena jarak satu rumah ke rumah lain cukup jauh

Motor Nayra berada di barisan paling belakang, sehingga mereka tidak ada yang menyadari diantara para peserta cowok ada satu cewek yang ikut. Karena memang hari sudah malam ditambah Nayra yang berpenampilan seperti laki-laki membuatnya tidak dicurigai sebagai perempuan

Suara motor sport saling bersahutan, sementara Nayra yang dibelakang sendiri tampak santai sembari memakai sarung tangannya

"Siapppp, mulai" aba-aba dari Kanaya langsung membuat para peserta melajukan motor mereka untuk menjadi yang pertama

Begitupun Nayra, dia melajukan motornya tapi dengan santai sehingga berada di masih berada di barisan paling belakang

Barisan paling depan dipimpin oleh Alvaro dan Elang yang memiliki posisi sama, jika dilihat diantara mereka berdua lah yang akan menjadi pemenang. Bahkan banyak yang menyoraki keduanya agar menang

Tapi jangan lupakan Nayra yang merupakan queen racing. Kurang sedikit lagi menuju finish. Nayra tersenyum miring di balik helm full face, dia langsung menancap gasnya

Kurang sedikit lagi Alvaro dan Elang mencapai finish, Nayra langsung melewati mereka terlebih dahulu dan akhirnya dirinya lah yang menang dan sampai di garis finish

Disusul oleh Alvaro dan Elang lalu yang lainnya. Semua orang terlihat bingung dengan siapakah pemenang kali ini karena semua peserta sudah membuka helmnya hanya tinggal satu orang yaitu si pemenang

Nayra tersenyum tipis di balik helmnya melihat raut wajah semua orang yang terlihat bingung. Langsung saja dia membuka helmnya

Mareta hanya bisa menghela nafas lega melihat putrinya baik-baik saja

"Aku tidak tau jika putrimu bisa balapan ta" celetuk Shafa

"Itu memang sudah biasa Fa, jadi aku sudah tidak terlalu kaget dengan hal ini" ucap Mareta

Sontak semua orang kaget mendengar pernyataan ini, jadi Nayra memang sudah terbiasa mengikuti balapan

Sementara Alvaro tersenyum tipis melihat Nayra "Mine" gumamnya tanpa didengar siapapun

Bersambung~