Kanza Olivia Millano, gadis cantik berusia 20 tahun yang harus berjuang sendirian untuk membiayai hidupnya sendiri, Kanza tinggal bersama Paman dan bibinya, tetapi mereka tidak memperlakukan Kanza dengan baik..
akankah kehidupan Kanza berubah?..
yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya:)
happy reading♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alsha13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Kini waktu sudah menunjukan pukul tujuh pagi, Kanza terbangun dan langsung membersihkan tubuhnya, setelah dia selesai, Kanza langsung membangunkan sang suami.
"hubby kau tidak akan bangun?." bisik Kanza pada mahen dengan mengelus pipi sang suami.
"ya sayang, aku sudah bangun." ucapnya dengan membuka mata dan melihat sang istri yang sudah rapih.
Cup
Kanza mengecup bibir mahen.
"sayang kenapa kau tidak mengajak ku mandi bersama." ucapnya.
"apa sih hubby, ayo cepat mandi." ucap Kanza yang dengan melangkah kan kakinya menuju meja rias.
Mahen pun beranjak dari tempat tidur nya dan masuk ke kamar mandi, setelah beberapa menit mahen pun selesai, tetapi dia tidak melihat sang istri, mahen pun langsung bersiap untuk pergi ke kantor.
Kanza menuruni tangga menuju dapur, dan langsung menyiapkan sarapan untuk sang suami.
"nyonya ada yang bisa saya bantu." ucap Sinta sang maid.
"tidak perlu, aku ingin menyiapkan sarapan untuk suamiku dengan tangan ku sendiri." ucapnya dengan tersenyum.
"baiklah nyonya, jika nyonya membutuhkan sesuatu panggil saja saya." ucapnya dan di angguki oleh Kanza.
Kini Kanza sudah menyiapkan sarapan untuk sang suami, Kanza membuka kulkas dan seketika matanya berbinar saat melihat sesuatu dan lalu mengambil nya.
"sayang kau sedang apa." ucap mahen yang sudah berada di ruang makan.
"aku sedang menyiapkan sarapan untuk mu." jawabnya sambil memakan yang dia ambil dari kulkas.
Mahen pun duduk dan sarapan bersama sang istri, tiba tiba Haidar datang.
"oh tidak, nyonya itu punyaku." ucap Haidar saat makanan kesukaan nya di makan oleh Kanza.
"ini sangat enak, kau mendapat kan cake ini dari mana." ucapnya yang sibuk memakan cake strawberry.
"itu punyaku nyonya, kenapa kau tidak izin kepadaku." ucapnya kesal.
"aku tidak tau ini punyamu, lagian ini ada di kulkas ya sudah aku makan saja." jawabnya.
"tuan." adunya pada mahen.
"hmm, nanti kau beli lagi saja." ucap mahen membuat Kanza tersenyum pada Haidar.
"nyonya, argh sudahlah." ucapnya kesal.
Kanza hanya tersenyum dan mengabaikan Haidar yang kesal padanya, mahen tersenyum melihat tingkah sang istri, kini Haidar ikut sarapan bersama mereka.
sarapan pun selesai, kini mereka bersiap untuk pergi ke kantor.
"sayang kau ingin aku antar?." tanya mahen.
"tidak, aku akan membawa mobil sendiri." jawabnya.
"baiklah, kau hati hati." ucapnya dan lalu mengecup kening Kanza.
"iya kau juga." jawabnya dengan tersenyum.
Kini mahen pun pergi bersama Haidar dan Kanza pun pergi menuju perusahaan nya, setengah jam pun berlalu, kini Kanza sudah sampai di perusahaan nya.
kini Kanza memarkirkan mobil nya dan langsung memasuki perusahaan nya, semua karyawan memberi hormat pada sang pemilik perusahaan
kini Kanza memasuki lift khusus petinggi, dan lift pun berjalan menuju lantai 10 dimana ruangan sang CEO berada.
lift pun berhenti di lantai 10, dan Kanza pun berjalan menuju ruangannya, kini Kanza duduk di kursi kebesaran nya dan memulai pekerjaan nya.
Tok
Tok
Tok
"masuk."
pintu pun terbuka dan menampilkan seorang pria lalu menghampiri Kanza.
"maaf bos ada berkas yang harus anda tanda tangani." ucap Reno.
Kanza pun melihat berkas itu dengan teliti dan lalu menanda tangani nya.
"kau boleh pergi."
"baik bos saya permisi." ucapnya dan membungkuk.
"Reno tunggu."
"iya bos, ada yang bisa saya bantu." jawabnya.
"tolong panggilkan Clara dan Vania."
Reno mengerutkan keningnya.
"maaf bos tidak ada yang namanya Vania di kantor ini, tetapi kalo Clara ada." ucapnya.
"bukannya Vania masuk kantorku ya bersama Clara." gumamnya.
"hm baiklah panggilkan saja Clara."
"baik bos akan saya panggilkan." ucapnya lalu Reno pun pamit.
kini Kanza pun sibuk dengan laptop nya dan beberapa berkas yang ada di meja nya, setelah beberapa menit kini pintu pun di ketuk.
"masuk."
"maaf bos menganggu, ini saya mau mengantarkan Clara."
"hm,kau boleh pergi." ucapnya.
"baik bos saya permisi." pamitnya dan di angguki oleh Kanza.
Kini Reno pun meninggalkan ruangan Kanza dan Clara pun masuk.
"kau akan terus berdiri."
" hm baiklah, ada apa memanggil ku." ucap Clara.
"kau tidak seperti biasanya, kenapa ada masalah?." tanya Kanza yang melihat Clara hanya diam tak seperti biasanya.
"ngga, gue gapapa." jawabnya.
Kini Kanza pun duduk di sofa bersama Clara.
"si Vania bukannya kerja di kantor gue? Ko gaada yang tau dia, apa dia ga masuk hari ini?." tanya Kanza penasaran.
"udah lah gausah bahas tu orang." ucap nya ketus membuat Kanza semakin penasaran.
"Lo kenapa sih, Lo ada masalah sama Vania?."
"ngga."
"Lo gamau cerita?." tanya Kanza.
Clara menatap Kanza dengan intens, sebenarnya Clara tidak ingin memberi tahukan pada Kanza.
"Lo kenapa si Clara, jangan buat gue penasaran deh." ucap Kanza.
"Lo yakin mau denger cerita gue?." tanya Clara.
"gue yakin, Lo kenapa sih." ucapnya.
"gue minta maaf banget sama Lo za, gue gatau kalo dia tuh ternyata pura pura cupu, pura pura pendiem."
"maksud lo? Gue ga ngerti.." ucap Kanza tak mengerti.
"jadi gini."
FLASH BACK ON...
Saat acara pernikahan Kanza selesai, Clara dan Vania di antar pulang oleh Haidar ke mansion Kanza, lalu Clara dan Vania pun pergi mengambil barangnya dan segera pulang ke rumah nya masing masing, saat sudah di luar mansion, Clara mendengar Vania yang sedang mengobrol dengan seseorang lewat telpon.
"aku akan merebutnya dari Kanza, aku tidak akan membiarkan Kanza bahagia bersama mahen, aku yang seharusnya bersama mahen, dan aku di perbolehkan masuk ke perusahaan nya kanza."
"......"
"tidak, aku tidak akan bekerja di kantor nya, tetapi aku akan bekerja di kantor mahen Agar aku bisa mendekati mahen dengan caraku."
"......"
"baiklah ma, bye."
Clara yang sedang mendengarkan, langsung pura pura tidak mendengar perbincangan mereka.
"Clara." panggil Vania.
"eh iya apa Van." jawabnya.
"kamu ga nguping obrolan ku?." tanya Vania.
"emang Lo telponan sama siapa? Ah ga penting, buat apa gue nguping perbincangan Lo, lagian gue sibuk scroll cowo ganteng haha." ucap Clara bohong.
"hm syukurlah." gumamnya yang masih terdengar oleh Clara.
"udah yu gue pengen cepet balik nih, pengen bobo cantik." ucap Clara.
"iya ayo."
mereka pun menunggu jemputan, dan kini mobil Pajero sport pun menghampiri keduanya.
"ayo gue antar Lo nyampe rumah." ajak Clara.
Kini mereka pun memasuki mobil itu, dan mobil pun berjalan meninggalkan kediaman Kanza menuju rumah Vania, setelah setengah jam kini mereka pun sampai.
"makasih ya."
"iya, yauda gue balik ya bye." pamit Clara.
Kini Clara pun pergi meninggalkan Vania yang sedang melihat nya.
FLASH BACK OFF..
Maaf gays baru up, semoga tetap semangat membaca karya author ini, jangan lupa tinggalkan jejak ya gays:)
kn udah d suruh panggil mommy