Apa jadinya jika Alice gadis manis tapi buta,harus bertemu dengan tuan muda kaya raya tapi arogan dan sombong??
Alice sangat membenci sosok Dion,karna diawal pertemuannya ia harus menerima penghinaan hanya karna dia buta.
Begitu juga dengan Dion sendiri,menganggap Alice hanya penipu yang memanfaatkan kebutaannya.
Tapi siapa sangka jika Dion telah mengetahui Alice ternyata adalah saksi bisu kematian kedua orang tuanya dimasa lalu.
Akankah Dion bisa meluluhkan hati Alice yang sudah terlanjur membenci dirinya??
Follow IG : Mitha_shin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovelia.shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Dikantor Dion..
Alice ternyata dengan nekat mendatangi kantor Dion,tanpa berpikir resiko apa yang akan dia tanggung.
Karna ia merasa apa yang terjadi pada toko Ken,pastinya karna ulah Dion sendiri.Sebab Dion sudah memberinya peringatan sebelumnya.
Tiba dikantor Dion,Alice terlebih dulu bertanya pada sang petugas keamanan untuk menunjukkan dimana ruangan Dion.walaupun Alice masih tidak tahu siapa sosok Dion sebenarnya dan juga namanya.Tapi Alice tetap nekat ingin menemuinya.
Sang petugas keamanan hanya bisa menuntun Alice menuju tempat resepsionis.Agar bisa dikonfirmasikan apakah dirinya bisa bertemu atau tidak dengan Dion.
Wanita yang masih dibagian resepsionis tersebut mencoba membantu Alice.Untuk mengkonfirmasikan pada sekretaris Dion.
Wanita itu berpikir,tidak akan mungkin Alice dapat bertemu dengan Dion.Sebab Dion bukan orang yang mudah bertemu dengan siapa pun tanpa membuat janji terlebih dulu.
Tapi kali ini,sang wanita resepsionis itu menjadi bingung dan heran.jika Dion justru mengijinkan Alice untuk bertemu dengannya.
Dengan dibantu oleh sang petugas,Alice diarahkan menuju ruang kerja Dion.
Sebelum memasuki ruangan tersebut,sang petugas menghampiri Bella sang sekretaris
"Beritahu pak CEO kita,jika gadis yang ingin menemuinya sudah disini." ujar sang petugas itu pada Bella.
Sesaat Bella memperhatikan Alice dari jauh yang sedang duduk diruang tunggu.
"Kau yakin dia mau bertemu dengan bos kita??memangnya dia siapa??sepertinya aku baru melihatnya??dan lagi dia buta??" tanya Bella yang merasa penasaran dengan Alice yang asing baginya.
"Yakin,katanya dia sangat ingin bertemu dengan pak CEO kita..Dan yang membuatku heran,kenapa pak CEO mengijinkan dia untuk bertemu dengannya?kau bisa lihatkan penampilannya..sepertinya dia bukan orang penting." ujar sang petugas bermulut lemes.
"Ku pikir juga begitu,ada urusan apa dia datang menemui bos kita..gayanya seperti gadis miskin.." ujar Bella hang juga ikut mencibir penampilan Alice.
"Sudah,cepat suruh dia masuk..Jangan sampai pak CEO kita marah..kau tahu kan bagaimana dia kalau sudah marah..mirip bom atom Horishima.." kata sang petugas langsung pergi.
Bella hanya mengangguk mengerti.Bella pun menemui Alice dan mengantarkannya memasuki ruangan Dion.
"Maaf pak,ini tamu yang ingin bertemu dengan bapak." ujar Bella memberitahu Dion yang sedang serius dengan pekerjaannya.
"Kau boleh pergi." sahut Dion tanpa menoleh.
"Baik pak." jawab Bella langsung meninggalkan ruangan Dion.
sementara Alice hanya berdiri tanpa disuruh duduk oleh Dion.Sebab Dion masih sibuk dengan pekerjaannya.
...****************...
Ken yang sudah lama pergi,akhirnya datang ketoko.Dan melihat Cecilia masih duduk didepan teras toko yang masih tutup.
"Cecilia,maaf aku terlalu lama pergi.." sahut Ken sembari membuka toko kuenya.
"Tidak apa-apa pak..saya pikir pak Ken tidak akan datang." ujar Cecilia langsung beranjak bangkit.
"Ada beberapa urusan yang harus ku selesaikan." ujar Ken.
"Apa urusan nya tentang toko bapak.??"tanya Cecilia yang penasaran.
Sesaat Ken terdiam dan hanya tersenyum pada Cecilia.Dan beberapa saat Ken baru menyadari keberadaan Alice.
"Dimana Alice??apa dia tidak masuk??" tanya Ken penasaran.
"Tadi sempat datang pak,tapi langsung pergi sebentar..katanya dia tidak akan lama.." jawab Cecilia.
"Kau tahu kemana dia pergi??"tanya Ken semakin penasaran.
"Tidak pak,tapi setelah Alice tahu kalau toko bapak akan diambil alih..Alice langsung pergi begitu saja."jawab Cecilia menjelaskan lagi.
nyuruh orang ngaca sendirinya ga bisa ngacaaa 😒
gw mah ogah ma orang kek gitu...
ga punya empati. ntar kalo butuh aja mohon²...