Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Apple Knox 22
Setelah makan pagi selesai, Apple pun menuju ke perusahaan dengan masih didampingi oleh Knox.
Apple bahkan membeli banyak roti dan makanan ringan untuk teman se-ruangannya.
Apple masuk ke lift khusus pimpinan dan semua mata menuju ke arah Apple dan Knox.
"Nanti malam jangan lupa kita akan ke mansion mommy," ucap Knox.
"Hmm," jawab Apple.
Lalu Knox memegang baju Apple dan menghadapkan tubuh wanita cantik itu padanya.
Knox menangkup kembali pipi merah dan memandangi netra indahnya.
Tinggi tubuh Apple yang hanya sebatas dada Knox membuatnya mendongak ketika melihat ke arah wajah Knox.
"Nanti siang kita keluar? Kau tak membutuhkan baju baru?" tanya Knox.
"Tidak, kemarin ibumu sudah memberiku baju," jawab Apple.
Knox melangkah lebih mendekat ke arah Apple dan membuat dadanya menempel dengan dada Apple.
"Can i kiss you?" tanya Knox sembari mengusap bibir merah itu.
"Tidak," jawab Apple tersenyum.
"Kau begitu naif, Baby. Setiap pasangan selalu melakukan hal ini," ucap Knox lirih dan masih memandangi wajah Apple.
"Aku belum menginginkannya. Aku yang akan menciummu sendiri tanpa disuruh jika aku menginginkannya," sahut Apple.
"Jadi kau mengujiku?" tanya Knox.
"Ya, seberapa lama kau bertahan denganku," jawab Apple.
"Bukankah kita akan bertunangan?" tanya Knox.
"Kau pikir setelah kita bertunangan, aku akan mengizinkanmu menciumku? Tidak semudah itu," jawab Apple.
"Kau bisa mencari wanita lain untuk kau cium," lanjut Apple.
"Kau serius?" tanya Knox.
"Lalu setelah itu kita putus," jawab Apple dan pintu lift terbuka.
Kemudian Apple melepaskan tangan Knox di wajahnya dan pergi dari hadapan Knox.
Apple sempat mengerlingkan matanya pada kekasih tengilnya itu.
"Kau pikir bisa menolak ciumanku? Lihat saja nanti," gumam Knox tersenyum miring dan dia berjalan ke ruangannya sendiri.
*
*
Apple masuk ke dalam ruangannya dan ruangan itu hampir penuh.
"Selamat pagi," sapa Apple dengan wajah cerianya seperti biasa.
Semua yang ada di sana tampak berdiri dan menjawab sapaan Apple dengan ramah juga.
"Ini aku belikan camilan untuk kalian agar tak mengantuk," ucap Apple dan membagi-bagikan makanan itu untuk mereka.
Annie yang sejak awal tak suka dengan kehadiran Apple hanya menunduk saja.
"Terima kasih, Apple," kata Ellie.
"Sama-sama," sahut Apple tersenyum.
Dan semuanya tampak senang dengan sikap Apple yang menyenangkan itu.
"Apple, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Fawn -- salah satu staf di ruangan itu.
Apple menoleh pada Fawn dan tersenyum.
"Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan?" sahut Apple.
"Kau dan Tuan Romanov berpacaran?" tanya Fawn hati-hati.
Apple terdiam sebentar dan semua pegawai di ruangan itu tampak menunggu jawaban Apple.
"Ya, kami akan bertunangan," jawab Apple tersenyum manis.
"Wooaahh ... Aku ikut senang mendengarnya. Karena itu artinya Tuan Romanov sudah takluk padamu," ucap Fawn.
"Semua pria takluk padaku," jawab Apple tertawa pelan.
Semua yang ada di sana tampak tertawa juga.
Lalu Apple duduk di kursinya dan tak seperti kemarin yang semua menunggu Apple menghampiri mereka untuk meminta pekerjaan.
Tapi hari ini mereka yang justru menghampiri Apple dan memberinya pekerjaan yang cukup mudah saja.
Apple tahu karena ini imbas dari statusnya sebagai kekasih Knox dan membuatnya sangat diterima di lingkungan kantor ini.
Apple tentu saja memanfaatkan hal ini tapi dia tetap bersikap ramah dan sama sekali tak sombong karena itu bukan karakternya.