NovelToon NovelToon
HALLO, OM ...!

HALLO, OM ...!

Status: tamat
Genre:Romansa-Tata susila / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:444k
Nilai: 5
Nama Author: LIDIA KAY

Biyan Erlangga dan Eros Rahadian, dua pria matang berusia 39 tahun, adalah sepasang sahabat lama yang sama-sama tidak beruntung dalam percintaan.

Rumah tangga Eros sedang berada diambang kehancuran, sedangkan Biyan merupakan duda cerai, dengan seorang putri yang beranjak dewasa.

Bella Erlangga dan Ayushita Melani adalah dua gadis belia, mahasisiwi semester tiga disebuah perguruan tinggi.

Bella menaruh hati kepada Eros, seorang pria dewasa sahabat ayahnya, sementara diam-diam, Ayu justru jatuh cinta pada Biyan, yang tak lain ayah sahabatnya sendiri.

Mampukah mereka semua mewujudkan cinta ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LIDIA KAY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CERITA TENTANG SENJA

"Bell, udahan yuk ..." ucap Eros kearah Bella yang sejak dua puluh menit yang lalu seolah tenggelam dalam kesibukannya membuat istana pasir.

Tubuh basah milik Bella terlihat dipenuhi butiran pasir dari ujung kaki sampai kesetiap helai rambutnya yang lembab tergerai, begitupun dengan kaos ketat berwarna putih serta celana hot pant berwarna biru navy se-paha, yang melekat ketat di tubuh Bella yang proposional.

Yah, setelah melakukan sebuah kekacauan dengan mengenakan biki ni super se xy, pada akhirnya Bella bisa dibujuk untuk berganti pakaian yang sedikit lebih tertutup, meski kenyataannya penampilan Bella saat ini tetap saja menggoda iman.

Masih untung insiden biki ni tersebut terjadi tepat di saat Biyan sedang beristirahat di kamarnya.

Eros tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Biyan melihat penampilan Bella yang spektakuler dengan mata kepalanya sendiri ... bisa-bisa sahabatnya itu pingsan mendadak ...!

Bukan apa-apa, karena pada beberapa jam yang lalu, saat mereka ber-empat baru saja hendak beranjak keluar dari villa menuju pantai, Bella yang terlihat begitu percaya diri hampir saja gagal outfit di mata Biyan yang sontak terbelalak mendapati paha mulus Bella yang terpampang kemana-mana, belum juga dengan dua buah buntelan padat bahe nol yang tercetak jelas pada kaos press body yang dikenakan Bella.

Masih untung Biyan bisa ditenangkan setelah Bella berhasil merayu Biyan, tentu saja dengan dukungan penuh Eros dan Ayu yang akhirnya ikut turun tangan membujuk Biyan.

'Bella ... Bella ...'

Eros melagukan nama itu berkali-kali dalam hati, dan jika sudah demikian itu berarti Eros akan mendapati dirinya yang begitu mudah tersenyum acap kali mengingat setiap moment demi moment lucu yang diakibatkan oleh ke-absurdan Bella.

"Bell ...!" panggil Eros lagi, menyadari Bella yang masih mengacuhkannya, tetap sibuk dengan kegiatannya mempercantik istana pasir.

"Bentar Om,"

"Udah sore banget ini. Ayo ...!"

Meskipun berat hati pada akhirnya Bella mau juga berdiri dengan sekujur tubuh yang dipenuhi butiran pasir.

"Yah ... kotor deh ..." bibir mungil Bella mendesis, begitu ia menyadari kondisi dirinya. "Berenang lagi yuk, Om, biar pasir di tubuh Bella lepas semua ..."

"Ya udah, sana, biar Om tungguin di sini." jawab Eros yang menyatakan keengganannya menyentuh air laut lagi, setelah tubuhnya nyaris kering.

Memang sebelum Bella tenggelam dalam keasyikannya membangun istana pasir, sejak awal saat Bella menarik pergelangan tangan Eros dengan bersemangat ke bibir pantai, mereka langsung menceburkan diri ke laut dan berenang kesana-kemari sepuas-puasnya.

"Gak asyik banget, Om, ayo dong ... mana seru berenangnya kalo gak ada Om Eros ...?"

Lagi-lagi tanpa bisa terbantahkan Bella kembali menarik paksa pergelangan tangan Eros agar mau menyentuh air.

"Tapi Bell ..."

"Gak ada tapi-tapian. Ayo balapan lagi untuk yang terakhir kali ..." tantang Bella dengan bersemangat.

Merasa tidak bisa lagi membantah keinginan Bella yang telah mengajaknya masuk ke air, Eros pun hanya bisa pasrah ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Matahari sore nyaris tenggelam di cakrawala, mengakibatkan bias warnanya yang indah, yakni perpaduan merah, kuning dan jingga berpadu sedemikian eksotis, sebelum lambat laun warnanya sedikit demi sedikit menggelap ... seiring tenggelamnya sang surya.

"Indah ya, Ay ..."

Suara berat Biyan mengusik lamunan Ayu, yang menikmati bentuk ciptaan Tuhan yang sedang terjadi di batas cakrawala.

Memang sangat indah ... dan semuanya terasa semakin sempurna manakala moment tersebut dilewati bersama orang tercinta.

Ayu mengangguk. "Iya, Om ..."

"Ayu pernah gak mendengar filosofi tentang senja ...?"

Kali ini Ayu menggeleng. "Filosofi tentang senja ...?" ulang Ayu seraya menoleh penuh minat kearah Biyan yang ada disebelahnya.

"Iya, filosofi tentang senja ..."

"Apa tuh, Om?" tanya Ayu lagi penuh rasa ingin tahu.

Biyan tersenyum simpul, kemudian mengambil napas dan terlihat berpikir sejenak, seolah sedang mencari awalan kata yang pas untuk memulainya.

"Begini, Ay ... siapapun tahu bahwa senja selalu memberikan keindahan yang sangat menakjubkan ..."

Biyan memulai penuturannya, sementara Ayu menyimaknya dengan seksama.

"Warna merah dari senja ... sama sekali tidak mengartikan amarah, melainkan lambang dari sebuah keberanian. Sedangkan warna kuning yang berpadu dengan semburat jingga ketika senja ... seolah mampu menghipnotis sekaligus menyejukkan hati siapapun yang melihatnya ..."

Penggalan kalimat Biyan yang tertata apik membuat Bella mengangguk samar, seolah membenarkan.

"Ketika senja datang ... artinya matahari akan pergi. Semua itu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada diatas muka bumi ini tidak ada yang abadi, karena pada hakikatnya, lama atau cepat, segala sesuatu pasti akan sampai pada titik akhir tanpa terkecuali. Namun ingatlah satu hal yang paling penting, bahwa setiap kepergian senja, juga merupakan awal dari sebuah hari yang baru di keesokan hari ..."

Biyan menghembuskan napasnya seraya mengalihkan pandangannya jauh kebatas cakrawala, dimana sang surya telah terbenam separuh.

Ayu yang melihatnya, akhirnya ikut melakukan hal yang sama ... yakni mengalihkan pandangannya ke ufuk barat, dan terpaku di sana.

"Senja juga mengajarkan kepada kita, bahwa keindahan dan kebaikan tidak perlu disuarakan. Biarkan saja orang lain yang menilainya, karena begitulah kehidupan ..."

Usai berucap demikian, Biyan terlihat menoleh kesamping lagi, kearah Ayu yang juga ikut menoleh kearahnya.

Tatapan mereka beradu diantara senja yang termaram ... terkunci tanpa kata ...

Ayu bisa merasakan bagaimana jantungnya berdebar manis penuh rasa syukur.

Ayu gak peduli Biyan menyadarinya atau tidak ...

Ayu juga gak peduli meskipun cintanya hanyalah sepihak ...

That's all ...!

Biyan gak perlu membalas cintanya, karena Ayu sadar bahwa memiliki perasaan cinta untuk pria seperti Biyan, itu sudah cukup bagi Ayu.

Biyan adalah pria penyayang yang kesepian. Tidak pernah sekalipun terlihat gelagat jika pria itu berniat membuka hatinya kembali, apalagi untuk gadis ingusan seperti Ayu.

Atau mungkin ... bisa jadi cinta Biyan hanya untuk mantan istrinya seorang, sehingga tidak pernah berkeinginan untuk mencari pengganti ...?

Entahlah ...

Tapi detik ini Ayu bahkan bisa memaknai betapa dalam perasaan cintanya untuk Biyan, sehingga Ayu merasa cukup bahagia meskipun hanya bisa melewatkan sebuah senja yang indah bersama pria itu.

Hembusan angin laut telah mengacaukan rambut Ayu yang tergerai, sebagian dari helainya ikut menutupi wajah Ayu.

Biyan tak menyadari, entah darimana dia mendapatkan dorongan sehingga pemandangan tersebut membuat tangannya refleks terangkat, guna merapikan helai rambut halus Ayu yang menutupi sebagian paras gadis itu ... kemudian menaruhnya dibelakang telinga.

Ayu mematung mendapati atensi Biyan yang begitu mendebarkan, namun manakala pria itu mengakhiri tindakan manisnya dengan mengacak lembut ubun-ubun Ayu seperti kebiasaannya selama ini kepada Bella putrinya ... mendadak Ayu tersadar bahwa yang dilakukan Biyan adalah sebuah reaksi spontan dari tulusnya sebuah kasih sayang.

Dimata seorang Biyan Erlangga, Ayu sama sekali bukanlah seorang wanita yang bisa membuat Biyan menganggapnya seperti apa yang diinginkan Ayu.

Perlakuan Biyan pun tak lebih dari perlakuan seorang ayah kepada anaknya.

"Kamu tau gak, Ay ...? Terkadang manusia membutuhkan perhatian agar bisa dilihat dengan baik oleh sekitarnya. Namun senja justru mengajarkan, bahwa sebuah ketulusan tidak butuh diumbar ..."

Ayu tergugu, mencoba meresapi setiap kalimat demi kalimat Biyan yang terdengar begitu dalam maknanya. Sehingga meskipun tak ingin mengakuinya, namun Ayu malah membenarkan setiap ucapan Biyan.

Biyan tidak bicara lagi, hanya menatap ke arah barat tanpa kata.

Semilir angin sore terasa begitu sejuk, menambah syahdu suasana pantai yang sore itu tidak terlalu ramai pengunjung.

Diam-diam Ayu memberanikan diri melirik pria rupawan di sampingnya, yang karena temaramnya senja mulai terlihat seperti sebuah siluet yang indah.

'Om Biyan, Ayu sayang banget sama Om Biyan ... Ayu cinta ... tapi sepertinya mulai sekarang Ayu harus lebih realistis. Ayu sadar Om Biyan gak punya perasaan yang sama dengan Ayu ... mungkin sudah saatnya Ayu menyerah ...'

...

Bersambung ...

1
Adila Ahmad
bgus
Eka Arti
komunikasikaaaaannn
Raudatul zahra
mampir thoorrr 😁😁
LIDIA KAY: hai🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂
total 1 replies
ahyuun.e
centil bnget ntar sama kek mak bpaknya ngadon dulu baru nikah hdehhh
ana fiksi
bagus
Widhi Labonee
bagus critanya.. bs bekeng senyum" dewe pas bacanya,, untung paitwa tau aq lg baca novel kl nyandak d pikir aq senyumin siapa... hwhwhwhhw,,ttp semangat berkarya teros ya kak,, salken dr Manado
LIDIA KAY: siyaappp🤗😍👍🙏
Widhi Labonee: oiyo neh,, su duduk manis ini baca ngana pe karya, satu persatu,, mmg sa nyandak bs ba koment banyak ken tako d ketawain deng sa pu bahasa, jd cm bs ba like
total 3 replies
Aqil Aqil
sngt luar biasa
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
akhirnyaaa kembali juga othor,,,lama nian aq nunggu bonus di sini thor,,,
otw lah ke kmar baru othor,,,
tp aq masih nunggu bonus di kamar ini bolehh,,,,🤭🙈
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺: sukses terus buat othor,,,💪🥰🥰
LIDIA KAY: terimaksih... smga kali ini aku bakal hoki. doain yah🥰🙏
total 2 replies
name none
semangat ayu
dini melati
bagussss
dini melati
double date nih
dini melati
cuekin aja om erosnya trs bella jalan deh sama cowok lain di jamin om.eros bakalan nyariin km
Ayu Setuthi
asyiikk
Yanti Sasmira
Luar biasa
Yanti Sasmira
👍👍👍👍
Mahisna nurlina
lanjutkan
Eka Elisa
kngen ayu...
tpi ko udh tamat maak...
ko cumn smpe cini khidupn om"...
ma sugar dady nya...cih..😁😁
dite
gimana gak kepincut, ayu nya semanis itu 😂😂😂
duh pak biyan
nurhayati rambe
ahh senyum senyum lihat pasangan couple tu ,,bikin meleleh hati dan so sweet banget,,eh eh eh lagi enak enak nya malah dah di tamatin aja ya kak outhor🤣🤣 tapi gapapa semoga berkah ibadah di bulan ramdhan yang penuh berkah ini,,aminnn👃👃
LIDIA KAY: Amin Yra🥰
total 1 replies
Maisarah Nabila
😘😘😘Thor
LIDIA KAY: 🥰🥰🥰🥰🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!