NovelToon NovelToon
Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:512.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eli

Dara adalah seorang sekretaris cantik dari CEO muda yang tampan dan jadi incaran banyak wanita. Dia sangat pandai dan cekatan. Meskipun dia hanya sekertaris, namun banyak orang yang kagum dan iri padanya karena sang CEO selalu memberikan perhatian yang berbeda padanya.

Kenzie yang merupakan CEO bisa melakukan apa saja. Dia terlihat dingin dan acuh tak acuh namun dia bersikap lain dihadapan Dara dan juga orang-orang terdekatnya.

"Meskipun kamu sekretaris dikantorku tapi kamu adalah CEO dihatiku"

Bagaimana kisah cinta CEO dan sekertarisnya ini? Akankan semuanya berjalan lancar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Melakukan Apa Saja Untuk Kesembuhan Dara

Noey yang mendengar teriakan minta tolong dari Kenzie langsung memanggil beberapa orang untuk menghampirinya.

"Zie, apa itu Dara?! Ya ampun". Noey sangat terkejut ketika melihat Dara yang berlumuran darah sampai tidak dapat dikenali wajahnya.

"Kita harus cepat membawanya kerumah sakit! Oh, jangan sampai berita ini masuk ke media". Kenzie pun menggendong Dara perlahan dan memindahkannya ke tandu yang dibawa perawat rumah sakit.

"Aku mengerti".

"Ini kunci mobilku. Aku akan naik mobil ambulan", ujar Kenzie saat memberikan kunci mobilnya pada Noey. Mereka pun bergegas pergi kerumah sakit meninggalkan polisi mencari bukti di TKP.

Polisi bernama Indra yang memimpin operasi penyelamatan menatap punggung Kenzie yang semakin menjauh. Dia menatapnya dengan tatapan tak percaya

Bukankah pengusaha muda yang bernama Kenzie itu dikenal ramah dan baik? Katanya dia sangat berbeda dari keluarganya yang lain? Apanya yang berbeda? Mereka semua sama-sama dingin.

...****************...

Kenzie terus menatap Dara yang tidak sadarkan diri selama perjalan menuju rumah sakit sambil menggenggam sebelah tangannya.

Wiu wiu wiu

"Ra, bangunlah. Bukannya kamu belum memberikan jawaban pasti padaku? Aku menunggu jawaban itu dari mulutmu sendiri. Aku sudah membayangkan kalau kita akan bekerja bersama dan menghabiskan waktu bersama. Jika kamu meninggalkanku begitu cepat, apa yang akan terjadi padaku? Apa yang harus aku lakukan tanpamu?". Kenzie terus saja bicara meskipun Dara sama sekali tidak bisa mendengarnya.

"Tolong lebih cepat lagi! Jangan sampai terjadi apa-apa padanya!". Kenzie berteriak dengan panik pada supir ambulans. Supir pun menambah laju mobil sesuai dengan perkataan Kenzie.

Tak berselang lama, mereka tiba dirumah sakit. Para perawat pun menurunkan Dara dengan hati-hati dan membawanya menuju ruang IGD.

"Tolong cepat sedikit!", ujar Kenzie yang ikut mendorong Dara menuju ruang IGD.

"Maaf, Pak. Anda tidak bisa ikut masuk. Sebaiknya anda urus administrasinya saja. Kami akan berusaha menangani pasien sebaik mungkin". Suster menahan Kenzie masuk keruang IGD dan langsung menutup pintunya.

"Sial!". Kenzie yang panik dan khawatir merasa sangat kesal karena tidak bisa menemani Dara.

"Aku akan urus administrasinya", ujar Noey setelah melihat Kenzie yang tidak mungkin dapat mengurusnya.

Kenzie terus saja berjalan mondar mandir didepan pintu ruang IGD. Dia terus melakukan hal yang sama berulang kali. Mulai dari duduk, berdiri dan kembali mondar-mandir.

Noey yang terus memperhatikan Kenzie berusaha menenangkannya.

"Zie, tenanglah. Dara pasti akan baik-baik saja".

"Bagaimana aku bisa tenang?! Lihatlah sudah berapa lama ini? Ini sudah lebih dari 4 jam. Baik dokter maupun suster belum ada yang keluar sama sekali!". Kenzie berteriak pada Noey karena suasana hatinya sedang kalut.

"Aku mengerti. Tapi berjalan mondar-mandir begitu sama sekali tidak akan membantu!. Sebaiknya kita doakan saja dia!". Noey berusaha menenangkan Kenzie yang pikirannya sedang kalut.

"Apa kamu yakin dia akan baik-baik saja? Kamu lihat sendiri seberapa parah lukanya. Wajahnya bahkan sampai tidak dapat dikenali". Nada bicara Kenzie yang sebelumnya menggebu-gebu, kini terdengar sangat lemah tak berdaya. Dia terlihat ragu dan putus asa.

Noey merasa tidak tega dibuatnya. Dia merasa asing melihat Kenzie yang saat ini terlihat lemah seakan tak memiliki gairah hidup.

"Dara pasti baik-baik saja. Pasti! Kamu harus kuat. Di negara ini banyak dokter ahli yang bagus, jika tidak ada dinegara ini, maka kita akan mendatangkannya dari luar negeri". Kenzie menatap Noey dengan tatapan haru.

"Kamu benar. Dara akan baik-baik saja. Aku yakin kalau dia bisa disembuhkan. Aku akan melakukan apa saja untuk kesembuhan Dara". Kenzie kembali yakin dan optimis setelah mendengar ucapan Noey.

...****************...

"Nenek! Nenek! Aku membawa kabar baik untuk Nenek.

"Kabar baik apa ?".

Alih-alih menjawab pertanyaan sang nenek, Nasya mengambil remot televisi yang tergeletak diatas meja dan menyalakan televisi

"Kenapa malah menyalakan televisi?", tanya bu Melati yang semakin bingung.

"Harusnya sudah masuk TV, kenapa tidak ada?", gumam Nasya yang kebingungan karena berita kecelakaan Dara tidak masuk televisi.

"Ssbenarnya apa yang kamu cari?". Bu Melati semakin bingung dan kesal karena Nasya mengabaikannya.

"Itu, Nek. Berita mengenai kecelakaan Dara, harusnya kan sudah masuk televisi. Tapi kenapa tidak ada?". Nasya terus menanggapi sambil terus memindahkan saluran televisi untuk mencari berita mengenai Dara.

"Apa kamu yakin kalau Dara ada didalam taksi itu?", tanya bu Melati memastikan.

"Tentu saja, Nek. Aku melihat sendiri Dara didalamnya. Bahkan aku berkomunikasi dengannya sebelum taksinya jatuh, jadi tidak mungkin kalau Dara tidak ada didalamnya". Nasya menjelaskan dengan senyum bangga dibibirnya.

Bu Melati ikut tersenyum mendengar penjelasan Nasya.

"Kalau begitu kita harus merayakannya! Mulai sekarang, anak sialan itu tidak akan lagi mengganggu hidup kita lagi. Hahaha"

"Benar, Nek. Si darah rendahan itu tidak akan lagi mengganggu hidup kita". Nasya pun menimpali ucapan sang nenek dengan peecaya diri.

"Siapa yang tidak akan kembali?". Nasya dan bu Melati tampak terkejut ketika Lucky tiba-tiba ada didekat mereka.

"Sayang, kamu disini?". Nasya menyapa Lucky sambil berjalan menghampirinya.

"Ya, aku menghubungimu tapi kamu sama sekali tidak menjawab telepon dariku", ujar Lucky memberitahu.

"Benarkah? Aku lupa dimana meletakkannya. Ada dimana ponselku ya?". Nasya yang teringat ponselnya langsung mencari disakunya kemudian didalam tasnya.

"Oh, ternyata handphonenya aku silent, maaf ya sayang". Nasya langsung bergelayut manja pada Lucky setelah melihat ponselnya.

"Ya, tidak papa. Aku hanya khawatir saja padamu", ujar Lucky menanggapi dengan lembut.

"Tadi, apa yang sedang kalian bicarakan?". Nasya terlihat salah tingkah saat Lucky bertanya padanya.

"Itu … kami tidak membicarakan apa-apa", jawab Nasya sambil menatap bu Melati dengan gugup.

"Sayang, apa kamu tidak pergi ke kantor?", tanya Nasya mengalihkan pembicaraan diantara mereka.

"Aku ada rapat nanti siang. Aku kemari untuk mengajakmu pergi sebelum aku rapat, apa kamu mau? Kita bisa pergi ke mall atau kemanapun yang kamu mau".

Nasya tersenyum ceria mendapat tawaran dari Lucky.

"Tentu saja. Apa kamu mau menemaniku shoping? Sudah lama aku tidak berbelanja". Nasya bicara dengan sangat antusias dan manja.

"Baiklah". Lucky pun tersenyum lembut sambil menganggukkan kepalanya.

"Nenek, aku akan pergi dulu dengan Lucky. Sudah lama kami tidak menghabiskan waktu bersama". Nasya pamit pada sang nenek sebelum pergi.

"Tentu. Bersenang-senanglah. Nenek harap kalian menikmati waktu kalian dengan baik". Bu Melati menanggapi dengan senyum ceria dibibirnya.

"Iya, Nek. Terima kasih. Sampai jumpa". Nasya bicara sambil berlalu pergi bersama Lucky.

"Sepertinya nenekmu sedang terlihat sangat senang sekali?". Lucky bertanya setelah mereka meninggalkan rumah Nasya.

"Ya, nenek sedang bahagia. Karena sekarang dia bisa hidup bebas tanpa ada gangguan lagi".

Lucky mengernyitkan dahi mendengar jawaban Nasya.

"Apa maksudnya?"

"Sudahlah. Yang pasti sekarang adalah kita bisa hidup bahagia tanpa ada gangguan dari pihak manapun".

Lucky semakin menatap bingung pada Nasya namun tidak menanyakan apapun lagi.

1
율리
𝘐𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬?
𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘥 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘬...
𝘶𝘥𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘵𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢
Alvi Mufi
Luar biasa
Alvi Mufi
Lumayan
율리
still waiting for continuation 🤗
율리
I'm always waiting for it to continue 🤗
율리: ?????
total 1 replies
Ana Rela
lnjut thor upx 🙏🙏🙏❤❤❤
Asyatun 1
lanjut
Ana Rela
lnjut thor upx🙏🙏🙏 ❤❤❤
mama_im
jangan sampai jadi sekertaris emil lah kak, keliahatan ada udang dibalik bakwannya
Ratna Anggraeni
lanjut kak,tetap semangat 💪💪
Reny Rizky Aryati, SE.: ada novel terbaru, tolong kasih sarannya 👋🎂
total 1 replies
Nayi Siti
aku lupa LG Thor crta , jd baca ulang LG,, lanjut Thor,
Asyatun 1
lanjut
Tama Ngenana
😭😭😭🙏🙏
Tama Ngenana
lanjut🤭
Tama Ngenana
jadi bosan🙏🙏
Tama Ngenana
kok tak ada romentisnya kn dh bersama🤭🤭
Tama Ngenana
baiknya di pertimbangkan dulu🤣🤣🤣
Tama Ngenana
❤️❤️❤️
Tama Ngenana
🥰🥰🥰🤭🤭
Tama Ngenana
Buruk
Eli Haryaningsih: Buruk dimananya? Biar saya diperbaiki. Kalau memang tidak sesuai dengan tema yg kamu suka, sebaiknya jangan dibaca. Kamu bisa coba buat cerita sendiri yg sesuai sama keinginan kamu /Smile//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!